Anda di halaman 1dari 16

STUDI KASUS (Anak dengan Gangguan Konsentrasi)

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI ......................................................................................... BAB I PENDAHULUAN .................................................................. A. Latar Belakang................................................................... B. Tujuan................................................................................ C. Sasaran............................................................................... D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................... E. Sistematika Penulisan Laporan ........................................... BAB II LANDASAN TEORITIS ........................................................ A. Definisi Pemalu.................................................................. B. Ciri-Ciri Anak Pemalu........................................................ C. Penyebab Rasa Malu .......................................................... BAB III IDENTIFIKASI KASUS ........................................................ A. Identitas Anak .................................................................... B. Riwayat Anak..................................................................... BAB IV PELASANAAN BIMBINGAN KONSELING ....................... A. Diagnostik Kasus ............................................................... B. Treatment dan Layanan Yang Diberikan............................. C. Hasil Treatment dan Layanan ............................................. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... A. Kesimpulan........................................................................ B. Saran .................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ i ii 1 1 2 2 2 3 4 4 5 6 9 9 10 12 12 12 13 14 14 14 16

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Akhir-akhir ini para ahli banyak sekali mengamati adanya kecenderungan kasus meningkatnya masalah belajar anak yang berhubungan dengan rentang konsentrasi. Para guru sendiri banyak mengeluh bahwa rata-rata di kelasnya ada anak dengan gangguan konsentrasi yang jelas mengganggu proses belajarmengajar di kelas, di samping menjadi tugas tambahan bag guru untuk memberikan ekstra perhatian pada anak yang bersangkutan. Ciri-ciri yang sangat mudah dikenali untuk anak dengan gangguan pemusatan perhatian adalah tidak mampu menyaring rangsang yang datangnya dari luar. Justru rangsang-rangsang yang tidak berkaitan dengan aktivitas yang sedang dikerjakan mudah sekali menarik perhatiannya, misalnya orang mengetuk pintu, bunyi bel, teman bertanya dan sebagainya. Biasanya gangguan pemusatan perhatian ini akan berdampak pada prestasi belajar anak yang rendah karena tentu saja ini berkaitan dengan konsentrasi dalam menyerap pelajaran di sekolah. Memang banyak orangtua dan guru yang merasa tertekan dan mencemaskan masa depan anak, apabila memiliki atau menghadapi anak seperti ini. Selain karena tuntutan lingkungan yang nampak berlebihan dan kurang memahami kondisi anak, kesan kurang dapat diatur, semaunya sendiri bahkan mengganggu aktivitas belajar di sekolah seringkali dikeluhkan. Jika anak dengan gangguan konsentrasi ini tetap tidak ditangani, gejalanya juga dapat mempengaruhi kehidupan akademik, sosial dan emosional dan juga

perkembangan tingkah laku anak. Pengaruh negatif juga bisa berdampak bagi keluarganya, misalnya adalah orang tuanya akan mengalami tingkat stres yang lebih tinggi, menyalahkan diri sendiri, isolasi sosial, depresi, dan lain-lain. Untuk itulah dibutuhkan suatu penanganan secara dini untuk membantu anak-anak yang mengalami gangguan konsentrasi ini. Sehingga dengan demikian, diharapkan anak dapat memaksimalkan potensi diri dan meningkatkan prestasinya.

B. Tujuan Kegiatan bimbingan konseling untuk anak usia dini ini dilakukan sebagai pembelajaran bagi kami, agar para mahasiswa mendapatkan pembelajaran langsung dengan melakukan praktek melakukan bimbingan konseling khususnya untuk anak dengan gangguan konsentrasi.

C. Sasaran Bimbingan konseling yang dilakukan kali ini ditekankan bagi anak dengan gangguan konsentrasi atau gangguan pemusatan perhatian. Anak yang menjadi sasaran adalah anak usia dini (anak TK).

D. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan bimbingan konseling untuk anak dengan gangguan pemusatan perhatian kali ini, dilakukan di TK PGRI Mekar Panumbangan. Waktu pelaksanaan pada bulan Mei 2009 selama satu minggu.

E. Sistematika Penulisan Laporan Laporan Studi Kasus ini dimulai dengan Bab I Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang, Tujuan, Sasaran, Tempat dan Waktu Pelaksanaan serta dijelaskan mengenai Sistematika Penulisan Laporan untuk mempermudah penjelasan dan alur penulisan laporan. Bab II Landasan Teoritis, yang akan memperkuat dan sebagai landasan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling dan penulisan lapporan. Bab ini membahas mengenai definisi, ciri-ciri, dan penyebab gangguan

konsentrasi/pemusatan perhatian pada anak. Bab III Identifikasi Kasus, yang akan menjelaskan identitas anak dan riwayat perkembangan anak. Bab IV Pelaksanaan Bimbingan Konseling, yang akan menyajikan layanan atau tindakan (treatment) yang dilakukan beserta hasil yang diperoleh dari treatment tersebut. Bab VI Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan dan saran berkaitan dengan kegiatan yang telah dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORITIS (Anak dengan Gangguan Konsentrasi)

A. Definisi Gangguan Konsentrasi Gangguan konsentrasi tergolong ke dalam salah satu jenis gangguan ADHD, singkatan dari Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau dalam bahasa Indonesia Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH), suatu kondisi yang juga dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (Sulit memusatkan perhatian). Gangguan Pemusatan Perhatian (Attention Deficit Disorder / ADD) adalah suatu pemusatan perhatian yang buruk atau singkat dan sifat impulsif (mengikuti kata hati) yang tidak sesuai dengan usia anak. ADD terutama merupakan suatu masalah dalam pemusatan perhatian, konsentrasi dan ketekunan menjalankan tugas. Anak juga mungkin bersifat impulsif dan hiperaktif. Pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah over exklusif dimana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem (misalnya pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain), pola ini disebut autisme. Kelompok dengan derajat sedang biasanya fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian hanya mampu bertahan beberapa saat saja oleh suatu rangsangan lain yang mungkin tidak adekuat. Hal ini dinamakan kesulitan perhatian (Attention Deficit Disorder).

Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi, pola ini merupakan pola normal perkembangan mental anak secara matang.

B. Diagnosa dan Gejala Gangguan Konsentrasi ADD adalah terutama bermasalah pada perhatian terus-menerus,

konsentrasi, dan ketetapan tugas (kemampuan untuk menyelesaikan tugas). Anak juga mungkin terlalu aktif dan gegabah. Gejala Gangguan Pemusatan Perhatian biasanya muncul pada usia 3 tahun, tetapi diagnosis umumnya belum bisa dipastikan sampai anak masuk sekolah, misalnya playgroup atau taman kanak-kanak. Ciri-ciri utama ADD ialah kurangnya perhatian, ciri ini menjadi syarat mutlak untuk diagnosis dan haruslah nyata ada pada lebih dari satu situasi (misalnya di rumah, di kelas, di klinik). Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV (DSM IV), seorang anak bisa dikatakan mengalami gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi jika memiliki minimal enam (atau lebih) gejala-gejala inatensi berikut yang menetap dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dan tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak berikut : 1. Sering gagal untuk memberikan perhatian yang baik terhadap hal-hal yang rinci atau sering melakukan kesalahan yang tidak seharusnya/ceroboh terhadap pekerjaan sekolah, bermain atau aktivitas-aktivitas lainnya; 2. Seringkali mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatian dalam melakukan tugasnya atau dalam kegiatan bermain;

3. Seringkali tampak tidak mendengarkan (acuh) pada waktu diajak berbicara; 4. Seringkali tidak mampu mengikuti aturan atau instruksi dan gagal dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah, kegiatan sehari-hari atau saat bermain; 5. Seringkali mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan/mengatur tugas atau aktivitas-aktivitasnya; 6. Seringkali menghindar, tidak suka atau menolak mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan konsentrasi yang lama seperti dalam mengerjakan tugastugas sekolah; 7. Seringkali kehilangan barang-barang yang perlu digunakan untuk kegiatankegiatan atau aktivitas-aktivitasnya (seperti mainan, pekerjaan sekolah, pensil, buku-buku, atau peralatan-peralatan lainnya); 8. Mudah teralih perhatiannya oleh stimulus/rangsangan yang datang dari luar; 9. Mudah lupa akan kegiatan yang dilakukan sehari-hari.

C. Penyebab Gangguan Konsentrasi Penyebab pasti gangguan pemusatan perhatian/konsentrasi masih belum terungkap secara jelas. Banyak faktor yang dianggap sebagai peneyebab gangguan ini, diantaranya adalah faktor genetik, perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak setelah kelahiran, tingkat kecerdasan (IQ), terjadinya disfungsi metabolisme, ketidakteraturan hormonal, lingkungan fisik, sosial dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya.

BAB III IDENTIFIKASI KASUS

A. Identitas Anak a. Data Anak Nama : Sofar Aulidin Jenis Kelamin : Laki-laki TTL : Ciamis, 19 April 2003 Anak ke : 1 Agama : Islam Nama Sekolah : TK PGRI Mekar Panumbangan Kelas : A Alamat : Panumbangan b. Data Orangtua Nama Ayah (kandung) : Ujang Solihin TTL : Ciamis, 20 September 1976 Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Panumbangan Nama Ibu (kandung) : Leni TTL : Ciamis, 10 November 1981 Agama : Islam Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Panumbangan

B. Riwayat Anak a. Riwayat Kelahiran Kehamilan Mengalami keguguran sebelumnya ? Tidak Merasa bingung/ sedih/ kesal karena : Tidak Anak tergolong yang diinginkan ? ya/ tidak/ tidak tahu : Ya Kelahiran Umur kandungan : Cukup Saat kelahiran : Biasa dengan cara : operasi sesar Tempat kelahiran : Di rumah sakit Ditolong oleh : dokter Berat badan bayi : 3 Kg Panjang badan bayi : ...... b. Riwayat Makanan Menetek ibu hingga umur : 20 bulan Minum susu kaleng dari umur : 20 bulan hingga sekarang Kualitas makanan : Cukup Kuantitas makanan : Cukup Kesukaran pemberian makanan berupa : Sayuran c. Riwayat Perkembangan Fisik Telungkup : 6 bulan; duduk : 9 bulan; berdiri : 10 bulan; berjalan : 15 bulan

Berbicara kata-kata pertama : 24 bulan Berbicara dengan kalimat lengkap : 36 bulan Kesulitan dalam berbahasa : 12 Bulan Kesulitan dalam gerak : 9 bulan Riwayat kesehatan : ........... Anak mudah sakit : ........... Pernah dirawat selama: ........... karena sakit : ........... Memiliki penyakit yang sering kambuh: ........... d. Faktor Sosial dan Personal Hubungan dengan saudara (kandung/ tiri/ angkat) : .......... Hubungan dengan teman : Baik Hobi : ........... Minat : ........... Aktivitas rekreasi : Bermain Sikap orangtua terhadap anak : Cukup Penerimaan dan tanggungjawab : Cukup Sikap terhadap masalah belajar : kurang e. Riwayat Pendidikan Masuk TK umur : 5 tahun Kesulitan di TK : gangguan konsentrasi Bantuan yang pernah diterima anak : Belum Sikap anak terhadap guru : cukup Sikap anak terhadap sekolah : Cukup

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING

A. Diagnostik Kasus Dari observasi yang dilakukan, kasus ini memperlihatkan berbagai gejala gangguan pemusatan perhatian, dengan kriteria-kriteria sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya pada Bab II.

B. Treatment dan Layanan Yang Diberikan Penanganan terhadap anak penderita ADD tentulah tidak bisa dilakukan semata oleh guru saja, karena penanganan yang idela sebenarnya haruslah bersifat holistik dan menyeluruh. Penanganan yang baik terhadap gangguan konsentrasi harus melibatkan multi disiplin ilmu yang dilakukan antara dokter, orangtua, guru dan lingkungan yang berpengaruh terhadap penderita secara bersama-sama. Dalam studi kasus kali ini beberapa bentuk treatment/layanan yang penulis lakukan untuk mengatasi kasus ini adalah : a. Mendorong orang tua agar melakukan konsultasi mengenai anaknya kepada tenaga ahli (dokter anak atau dokter psikiatri); b. Mengingatkan orang tua untuk mengatur pola makan anak dengan cara menghindari makanan dan minuman dengan kadar gula dan karbohidrat yang tinggi. c. Mengatur posisi duduk anak agar tidak berada dekat dengan jendela, gambargambar, atau hal-hal lain yang dapat mengganggu konsentrasinya.

10

d. Menyingkirkan perlengkapan yang tidak diperlukan di meja belajar anak, supaya perhatiannya tidak pecah; e. Memberitahukan orang tuanya agar menyediakan tempat belajar yang tenang, jauh dari televisi atau musik keras; f. Membantu anak dalam hal mengontrol dan mengatur waktunya. Cara yang dilakukan dengan menggunakan bantuan jam weker misalnya, misalnya kepada anak dikatakan; ''Kamu akan mengerjakan hal ini selama 15 menit sampai weker ini berdering lalu berhenti dulu 5 menit dan kamu boleh mengerjakan apa yang kamu sukai (misalnya bermain mobil-mobilan atau puzzle), setelah itu mulai lagi. Seiring dengan kondisinya sedikit demi sedikit ditambah waktu untuk melatih rentang konsentrasinya. g. Menghindarkan penggunaan kalimat-kalimat negatif, sindiran dan kecaman seperti ''Dasar malas! ''Tuh berantakan lagi kan?! ''Pasti deh, nggak selesai lagi'';

A. Hasil Treatment dan Layanan Mengatasi anak dengan gangguan konsentrasi tentunya tidak semudah membalik telapak tangan. Diperlukan proses yang membutuhkan kesabaran dan penanganan dari tenaga ahli seperti dokter anak atau dokter psikiatri. Namun demikian dari serangkaian treatment / bimbingan yang diberikan, anak sudah menunjukkan suatu perubahan positif seperti berikut : Anak sudah bisa memusatkan perhatian sedikit lebih lama dari sebelumnya ketika melakukan suatu permainan (seperti misalnya pada saat bermain balokbalok susun);

11

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Gangguan konsentrasi bukan merupakan penyakit tetapi merupakan gejala penyimpangan perkembangan anak. Gangguan konsentrasi atau inatensi atau kurangnya pemusatan perhatian dapat dilihat dari kegagalan seorang anak dalam memberikan perhatian secara utuh terhadap sesuatu, mudah sekali beralih perhatian dari satu hal ke hal lainnya. Kualitas konsentrasi anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa kategori. Gejala gangguan konsentrasi diantaranya meliputi : (1) sering mengalami kegagalan dalam memberikan perhatian penuh pada hal tertentu dan kecerobohan pada tugas-tugas sekolah, (2) mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian pada tugas atau kegiatan bermain, (3) tidak bisa berkonsentrasi dalam percakapan, (4) tidak bisa mengikuti perintah dan sering gagal menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan di sekolah, (5) sering menyela atau mengganggu teman yang sedang bermain.

B. Saran a. Untuk menanggulangi masalah ADD diperlukan pendekatan terpadu yang terkait tenaga medis yaitu dokter psikiater anak, dokter rehabilitasi medik, tenaga remedial, terapis dan petugas sosial.

12

b. Intervensi dini sangat diperlukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi anak. Pembenahan kualitas hidup anak itu sendiri harus dilakukan sedini mungkin. c. Dengan pemberian farmakoterapi (terapi obat), maka terapi yang lain seperti terapi perilaku, terapi okupasi, remedial teaching dan berbagai metoda belajar lainnya dapat dilakukan lebih optimal. Hasil dari terapi multimodal dapat terlihat jika ada kerjasama yang baik dari semua aspek baik guru, orangtua, terapis dan dokter.

13

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADD, ADHD). http:// medicastore.com/penyakit_subkategori/19/Attention_DeficitHyperactivity_ Disorder_ADD_ADHD.html Fitriana. 26 September 2005. Gangguan Konsentrasi Dan Hiperaktifitas Pada Anak. http://www.mitranetra.or.id/news/index.asp.htm Injil Abu Bakar, dr. 28 September 2003. ADD, Gangguan Sulit Konsentrasi. http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2003/9/28/iptek/ink2.html Kobal Sangaji, dr. Sp.RM., 6 November 2007. Anak Susah Konsentrasi (Gangguan Pemusatan Perhatian). http://bz.blogfam.com/2007/11/anak_ susah_konsentrasi.html Retno G Kusumo. 18 April 2004. Rentang Perhatiannya Pendek. http://www. balipost.co.id/balipostcetaK/2004/4/18/iptek/ce4.html Suryadi, Drs. 2007. Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini. Singgih D. Gunarsa, Dra. 1978. Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Tanaya Vidia Maharani. 31 Januari 2007. Gangguan Pemusatan Perhatian. http://www.naya.web.id/2007/01/31/gangguan-pemusatan-perhatian.html T. Bradley Tanner, MD. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADD/ADHD) Panduan Bagi Keluarga. http://www.kesulitanbelajar.org. Widodo Judarwanto, Dr., SpA, Deteksi Dini ADHD (Attention Deficit Hyperactive Disorders). http://pustakakembara.org/adhd2.shtml

14

Anda mungkin juga menyukai