Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
ENGINEERING
HIDROLOGY
GEOLOGY
GEOHIDROLOGI
HIDROLOGI
HIDROGEOLOGI
mempelajari air bawah tanah dan interaksinya dengan material geologi (Deming, 2002)
Geohidrologi
adalah cabang dari hidrologi yang sering disinonimkan dengan hidrogeologi, tetapi pada ilmu geohidrologi lebih ditekankan kepada hubungan aspek keteknikan (engineering) dengan hidrologi aliran air bawah tanah (Fetter, 2002).
lapisan batuan di bawah permukaan tanah baik dalam zona jenuh (saturated zone) maupun pada zona tidak jenuh (unsaturated zone)
Air Vadose
Puradimaja, 2008
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
10
Air
Air di bumi terdapat dlm bentuk:
Air laut Air permukaan lainnya (sungai, danau, dll.)
Hidrogeologi
11
SN
semua mahluk hidup (termasuk manusia). Tanpa ada air, di planet bumi ini tidak akan ada kehidupan. Untuk mahluk yang hidup di darat, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang sangat diperlukan adalah air tawar, yang dapat dikonsumsi / dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan untuk manusia diperlukan air tawar yang memenuhi syarat kesehatan. Air tawar (fresh water): rasanya tawar (tidak asin), dengan kandungan zat terlarut di bawah 1000 mg / liter
Hidrogeologi
12
SN
Volumetrik, Airtanah 40x lebih banyak dari air permukaan (danau dan sungai)
Ocean Volume = 1.4x 109 km3 Oceanic Evaporation Rate = 3.2x105 km3/yr Groundwater Volume = 8.4x106 km3 River+Lake Volume = 2x105 km3 Atmosphere Volume = 1.3x104 km3
Hidrogeologi
13
SN
Distribusi Air
Air lautan : 97,2%
Atmosfer ; 0,001%
15
Pemakaian Air
Siklus Hidrologi
Gerakan air yang bergerak terus menerus dari lautan
menuju atmosfer, yang kemudian tercurahkan kembali ke bumi (closed system diagram of the global hydrological cycle).
17
Siklus Hidrologi
19
21
AWAN
Hujan
22
PRESIPITASI
Intensitas :
Jumlah presipitasi yang jatuh pada saat tertentu (mm/menit, cm/jam, dll). Lama hujan : Periode presipitasi jatuh (menit, jam, dll). Frekuensi : Ini mengacu pada harapan bahwa suatu presipitasi tertentu akan jatuh pada saat tertentu. Luas areal : Luas areal dengan suatu curah hujan yang dapat dianggap sama.
23
Curah Hujan
25
Sudut corong kurang lebih 30o untuk menghindari percikan air keluar. Ujung corong disambung pipa 7cm untuk menghindari penguapan.
26
MUSIM DI INDONESIA
Monsun Barat (Musim Hujan)
Pergerakan Massa Udara dari Asia (tekanan tinggi) menuju Australia (tekanan rendah). Periode Desember-JanuariFebruari
Monsun Timur (Musim Kemarau)
Pergerakan Massa Udara dari Australia (tekanan tinggi) menuju Asia (tekanan rendah). Periode Juni-Juli-Agustus
27
Stream flow
28
Infiltrasi
Infiltrasi merupakan proses masuknya air permukaan
ke dalam tanah pada zona air tanah tidak jenuh (unsaturated zone)
29
30
32
33
Perkolasi
Perkolasi adalah proses masuknya air dari zona air
34
Evaporasi
adalah proses menguapnya air dari daratan, lautan, sungai dan danau ke udara (atmosfer)
Siklus air sangat dipengarugi oleh energi matahari dan
gravitasi Prosentase uap air di atmosfer 84% dari lautan 16% dari darat
35
Transpirasi
Adalah proses menguapnya air dari bumi melalui vegetasi
36
(inflow) dan aliran keluar (outflow) disuatu daerah untuk perioda tertentu disebut neraca air atau kesetimbangan air Bentuk umum persamaan water balance: P = Ea + GS + TRO P=presipitasi, Ea= evapotranspirasi, GS= perubahan groundwater storage dan TRO = total runoff
37
Neraca Air:
Neraca air menunjukkan hubungan antara komponen-2 dalam siklus hidrologi/ hidrgeologi, yang dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut :
P = R + ET + I
atau
P = R + ET + (BF + dS)
di mana : P = presipitasi/ curah hujan R = run off/ limpasan E = evaporasi T = transpirasi ET = evapo-transpirasi I = infiltrasi BF = base flow/ aliran sungai dari mata air dS = recharge/ imbuhan airtanah
Hidrogeologi 38 SN
39
40
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
41
Porositas
Porositas diartikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume material Akuifer
POROSITAS
PRIMER
SEKUNDER
Pemadatan Sementasi Bentuk dan ukuran butir Susunan butir Sortasi (pemilahan)
Berdasarkan sifat fisik batuan, secara garis besar terdapat dua jenis media penyusun Akuifer, yaitu sistem media pori sistem media rekahan
PERMEABILITA S
kelulusan adalah kemampuan material untuk
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
JUVENIL
MAGMATIK
METEORIK
AIR
METAMORFIK KONAT
Air Juvenil :
Air yang berasal dari hasil proses pembekuan magma
Air Meteorik :
Air yang berasal dari hasil siklus hidrologi (air hujan)
Air Konat :
Air fosil, yaitu air meteorik yang terperangkap oleh proses geologi
Air Metamorfik :
Bagian dari air konat, terjadi akibat rekristalisasi mineral
Air Magmatik :
Air yang berasal dari proses pembekuan magma
MATA AIR
Kontak
63
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
AKIFER
Menyimpan Akifer Akiklud Mengalirkan
+ +
+ -
Akifug
Akuitar
terbatas
terbatas
66
di bagian atas dan bawahnya oleh lapisan kedap air. Muka air bawah tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.
sama dengan tekanan udara luar (1 atmosfer) dan di bagian bawahnya oleh lapisan kedap air Muka air bawah tanah pada akuifer ini disebut muka air preatik.
Akuifer semi-tertekan
Akifer bocor adalah akifer yang dibatasi di bagian atasnya
oleh lapisan lambat air (Akitar) dan di bagian bawahnya oleh lapisan kedap air Muka air bawah tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.
69
70
Mandel, 1981
72
75
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
CEKUNGAN
CEKUNGAN GEOLOGI
CEKUNGAN TOPOGRAFI CEKUNGAN AIR TANAH
77
CEKUNGAN GEOLOGI
78
CEKUNGAN TOPOGRAFI
79
Suatu kondisi bawah permukaan yang terdiri dari unit hidrogeologi yang dibatasi oleh struktur kedap air berupa lapisan atau struktur geologi serta mempunyai sistem aliran air tanah yang ditandai dengan adanya kawasan resapan (recharge area) dan kawasan pengurasan (discharge area). 80
81
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
dan merekonstruksikan kondisi akifer dan sistemnya melalui survei permukaan dan bawah permukaan. Hasil kombinasi kedua survei tersebut selanjutnya harus digambarkan dalam bentuk peta hidrogeologi (dan peta turunannya) dan diagram blok yang menggambarkan akifer dan sistem akifer dalam bentuk tiga dimensi.
83
Metoda Geologi
Remote Sensing
Geomorfologi dan analisa Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemetaan penyebaran satuan batuan Pemetaan struktur dan batas akifer Pembuatan peta isofreatik dan isopach Pembuatan diagram blok dan penampang
84
85
Pokok Bahasan 1 :
Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan
Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
PETA HIDROGEOLOGI
Peta hidrogeologi merupakan suatu peta yang
menggambarkan dua informasi utama yaitu: informasi geologi, dan informasi air Pembuatan peta hidrogeologi dilakukan diatas dasar peta topografi, sama halnya seperti membuat peta geologi.
87
88
Pertanyaan ? Diskusi ?
89
Hidrogeologi Dasar
90
91
Kondensasi
Perubahan uap air menjadi titik-titik air
hujan Untuk terjadi kondensasi temperatur harus pada titik embun (dew point)
Presipitasi
Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat
alamiah yaitu perubahan bentuk di atmosfer dari uap air menjadi salju, hujan sebagai akibat proses kondensasi Presipitasi merupakan faktor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di suatu Daerah Aliran Sungai.
Mekanisme Presipitasi
Terjadi karena ada
perpindahan massa air basah ke tempat yang lebih tinggi sebagai respon adanya beda tekanan udara antara dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Di tempat tersebut karena ada akumulasi uap air pada suhu rendah maka terjadilah proses kondensasi dan pada gilirannya massa air basah tersebut jatuh sebagai air hujan.
Tipe Hujan
Australia sangat dipengaruhi oleh beda tekanan udara di kedua daratan tersebut dan perubahan angin musiman. Maka pada umumnya tipe hujan yang dijumpai di Indonesia adalah tipe hujan konveksi dan orografik. Curah Hujan di Indonesia dipengaruhi oleh monsun yang ditimbulkan oleh tekanan udara tinggi dan rendah di daratan Asia dan Australia secara bergantian.
Pengukuran Presipitasi
Besarnya presipitasi dapat diukur dengan menggunakan
alat penakar curah hujan, saat ini dikenal ada dua jenis alat penakar yaitu otomatis dan tidak otomatis. Alat penakar tidak otomatis biasanya menggunakan kontainer atau ember yang telah diketahui diameternya. Alat ini biasanya dibuat dalam bentuk bulat memanjang kearah vertikal untuk mengurangi terjadinya percikan air hujan pada saat pengukuran dilakukan. Diameter dan ketinggian alat ditiap-tiap negara berbeda Alat penakar tidak otomatis ini di Amerika mempunyai ukuran diameter 20 cm dan tinggi 79 cm atau dikenal dengan alat penakar standar .
Penentuan lokasi alat penakar curah hujan 1. Bidang Permukaan yang landai 2. Hindari daerah yang sekelilingnya bangunan yang tinggi, punggungan pegunungan, jajaran pohon
Runoff
area tertentu dan mengalir sepanjang permukaan tanah menuju ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah (USGS, 2007) Menyebabkan erosi
Hidrogeologi Dasar
101
Faktor Berpengaruh Terhadap Peresapan/Aliran Air Permukaan Curah Hujan Intensitas, Durasi Jenis Tanah Kapasitas Peresapan Kelerengan Tumbuhan Jenis Luasan
Hidrogeologi Dasar 102
Hidrogeologi Dasar
103
Hidrogeologi Dasar
104
Hidrogeologi Dasar
105
Infiltrasi
Infiltrasi merupakan suatu proses dimana air masuk
dan meresap ke bawah permukaan tanah melalui pori pori dan celah celah tanah / batuan. Laju/kecepatan infiltrasi akan menurun secara drastis di awal musim hujan dan kemudian menuju nilai tertentu (mendekati konstan) beberapa saat kemudian. (Robert E. Horton (1933)). Hal ini disebabkan : Recharge
Awal Hujan
Air banyak masuk Memasuki rongga kosong Dan mengurangi Gaya kapiler
Elemen lempung (clay) Dalam tanah akan terisi air, Mengembang dan Memperkecil pori - pori
Beberapa faktor yang mempengaruhi Jumlah Infiltrasi : Curah Hujan Jenis topsoil Vegetasi Kemiringan lereng Suhu dan Kelembaman
Butiran butiran halus tanah Yang dibawa air Akan masuk dan mempersempit Lubang pori - pori
Infiltration Rates
Soil Texture Sand course Sand very fine Millimeters/hour 25.4 203.2 12.7 78.7
Sandy loam
Loam (sand, silt, clay) Clay loam Clay
Source: http://ag.arizona.edu/turf/tips1095.html
10.2 66.0
2.0 25.4 1.0 15.2 0.3 2.5
Infiltrometer
Hidrogeologi Dasar
109
Hidrogeologi Dasar
110
PENGERTIAN UMUM
Akifer : lapisan batuan jenuh air dibawah permukaan
tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir. Akiklud : lapisan batuan kedap air adalah suatu batuan jenuh air yang mengandung air tetapi tidak mampu melepaskannya dalam jumlah berarti. Contoh : lempung. Akifug : lapisan kebal air adalah suatu lapisan batuan kedap air yang tidak mampu mengandung dan meneruskan air. Contoh : granit. Akuitar : lapisan batuan lambat air adalah suatu lapisan batuan yang sedikit lulus air dan tidak mampu melepaskan air dalam arah mendatar, tetapi mampu melepaskan air cukup berarti ke arah vertikal, misalnya : lempung pasiran.
113
Tipe Akifer
Hidrogeologi Dasar
115
116
(MAT) Tidak ada lapisan penutup (MAT dapat bebas berubah naik turun sesuai dengan tekanan atmosfir) Imbuhan :
Rembesan (Seepage) dari zona tidak jenuh Rembesan (Seepage) dari lapisan diatasnya Singkapan
Hidrogeologi Dasar
117
Unconfined Aquifer
Recharge
Recharge
Fetter, 1994
Hidrogeologi Dasar
118
Confined Aquifer
Unconfined Aquifer Well
Unconfined Aquifer Confined Aquifer
Piezeometric Surface
Potentiometric
Perched Aquifer
Kantung atau lensa dari material-materaial jenuh
didalam zona tidak jenuh Pada umumnya menyebar tidak terlalu luas
Hidrogeologi Dasar
122
Mata Air
Hidrogeologi Dasar
123
MATA AIR
Mata air (spring) adalah titik keluarnya airtanah di permukaan tanah sebagai akibat dari aliran airtanah (Todd, 1980). Berdasarkan genesanya, mata air diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: 1. Mata air akibat non gravitasi (non gravitational spring) 2. Mata air akibat tenaga gravitasi (gravitational spring) (Bryan vide Todd 1980).
Hidrogeologi Dasar
125
Hidrogeologi Dasar
126
Hydraulic Conductivities
Unconsolidated Deposits Gravel Sand Silt / Loess Lacustrine Clay Marine Clay Max
(m/s) 3 x 10-2 6 x 10-3 2 x 10-5 5 x 10-9 2 x 10-9
Median
(m/s) 3 x 10-3 3 x 10-5
Min
(m/s) 3 x 10-4 2 x 10-7
Hidrogeologi Dasar
127
Hydraulic Conductivities
Cemented Sedimentary Rocks Karst / Reef Limestone Limestone / Dolomite Sandstone Siltstone Evaporite Anhydrite Shale / Mudstone Evaporite Salt Max
(m/s) 2 x 10-2 6 x 10-6 6 x 10-6 2 x 10-8 2 x 10-8
Median
(m/s) 1 x 10-4 8 x 10-7
Min
(m/s) 1 x 10-6 1 x 10-9
3 x 10-9 1 x 10-10
Hidrogeologi Dasar
PP No 82/2001 : PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan berlaku Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.
Hidrogeologi Dasar
129
PP No 82/2001 : PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan
Hidrogeologi Dasar
130
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
131
Hidrogeologi Dasar
132
Pencemaran Airtanah
Adveksi, yaitu merupakan proses fisik dimana air sebagai medium bergerak sambil membawa kontaminan yang berada didalamnya
Dispersi Hidrodinamik, yaitu merupakan transport atau perpindahan masa akibat difusi kontaminan, karena gradien konsentrasi yang mengakibatkan adanya gerak serta mekanisme dispersi. Retardasi, yaitu fenomena yang menunjukkan perubahan jumlah dari kontaminan selama terjadi proses transport akibat reaksi antara kontaminan dengan media tanah, yang memberikan efek seolah-olah gerakan kontaminan menjadi terhambat (retarded).
2.
3.
zat tersebut itu ada yang mempunyai kerapatan jenis yang lebih ringan dari air. Contohnya : bensin (gasoline) dan minyak bakar atau minyak diesel. DNAPL (Dense Non-Aqueous Phase Liquids) Ada juga cairan yang lebih berat dari air. Contohnya : pelarut terhalogenasi seperti carbon tetrachloride dan trichloroethylen (TCE)
Hidrogeologi Dasar
135
Advection
Sungai berhubungan dengan muka airtanah, mengisi aquifer (loosing stream) / Effleuent River
Sungai berhubungan dengan muka airtanah, aquifer mengisi sungai (gaining stream) / Influent River
Local Discharge?
Contoh Soal.
Suatu area dg luas 2x107 m2, mempunyai curah hujan 2.5 m/th, nilai Evapotranspirasi 0.7 m/th, aliran permukaan 20 498 400 m3/th, baseflow 6 307 200 m3/th. Berapa besar air hujan tersebut yang tersimpan sebagai air tanah?
Hidrogeologi Dasar
139
Jawabannya adalah.
P = 2.5 m/th x (2.107 m2) -> 5x107 m3/th ET = 0.7 m/th x (2x107 m2) -> 1.4 x 107 m3/th 5x107 m3/th = 20 498 400 m3/th + 1.4 x 107 m3/th + 6
Hidrogeologi Dasar
140