Anda di halaman 1dari 6

Serba-Serbi Tomcat si F-14

Lengkap dengan cara pengobatan

Terbang Vertikal Warna tubuh tomcat terdiri dari hitam dan oranye. Bagian yang berwarna hitam adalah kepala, elytra (bagian yang tertutup sayap), dan ujung perut. Sedangkan yang berwarna oranye adalah dada dan perut. Warna oranye ini cukup menyolok dan diduga menjadi tanda bagi pemangsanya bahwa tomcat termasuk binatang beracun. Pada keadaan biasa, tubuh tomcat lurus saja. Lain halnya ketika terancam, tomcat akan menaikkan perutnya sehingga tampak seperti kalajengking. Selain itu, cara terbang tomcat agak aneh. Bukannya terbang dengan posisi tubuh horizontal sebagaimana biasanya kumbang, tetapi terbang dengan posisi tubuh vertikal.

www.CatatanDokter.com

Paederus Tomcat fuscipes Tomcat sedang naik daun. Bermula dari serangan di Surabaya, kemudian menyebar ke berbagai wilayah di pulau Jawa dan Bali, termasuk Jakarta. Sebenarnya, serangan tomcat kali ini bukanlah yang pertama. Beberapa tahun sebelumnya, pernah dilaporkan serangan serupa. Hanya saja, pemberitaan yang lebih heboh menjadikan tomcat lebih menarik perhatian dan menjadi buah bibir.

Tomcat Nama resmi tomcat adalah Paederus fuscipes, termasuk ke dalam keluarga kumbang-kumbangan (famili Staphylinidae). Ukurannya cukup kecil, yaitu memiliki panjang kira-kira 0,7-1 cm, dengan lebar sekitar 0,5-1 mm. Sekilas ukurannya hampir sama dengan semut pohon. F-14 TOMCAT Tidak jelas siapa yang pertama kali menggelari kumbang ini dengan Tomcat. Penamaan tersebut mungkin terinspirasi dengan bentuknya yang mirip-mirip pesawat pemburu F-14 TOMCAT.

18 Hari Tomcat berkembang biak di tanah yang lembab, misalnya di pematang sawah, pinggir sungai, daerah rawa, hutan, atau taman. Mula-mula, tomcat betina meletakkan telurnya di tanah. Seekor tomcat dapat bertelur sampai sebanyak 100 butir. Telur tersebut kemudian menetas menjadi larva lalu menjadi kepompong (pupa). Setelah keluar dari kepompong, tomcat dewasa akan terbang dan hidup di ranting atau pelepah tanaman. Butuh waktu sekitar 18 hari untuk berkembang biak dari telur hingga menjadi tomcat dewasa. Tertarik cahaya Pada siang hari, tomcat akan mencari mangsa di persawahan, semak-semak, hutan, atau taman kota. Mangsanya berupa wereng atau serangga tanaman lainnya.

Sedangkan pada malam hari, jika di sekitarnya ada cahaya, maka tomcat akan bergerak mendekatinya. Jika sumber cahaya adalah lampu di dalam rumah, maka kemungkinan besar tomcat akan masuk ke dalam rumah. Tak menggigit Di habitatnya, tomcat bukanlah musuh manusia. Kumbang ini malah menguntungkan. Tomcat membantu manusia dengan memangsa serangga yang menjadi hama tanaman. Tomcat tidak menggigit atau menyengat. Tetapi jika terpencet, tertekan, atau terbentur, cairan tubuh tomcat akan keluar. Di dalam cairan tersebut terkandung racun yang disebut Paederin. Endosimbion Racun paederin ada di sekujur tubuh tomcat, kecuali sayapnya. Konon racun ini lebih ganas dari racun kobra, hanya saja racun kobra menyerang saraf sehingga mematikan, sedangkan racun tomcat hanya menyerang kulit. Racun paederin paling banyak ditemukan pada tomcat betina. Produksinya ternyata tergantung pada aktifitas bakteri yang hidup di dalam tubuh tomcat. Bakteri tersebut berasal dari kelompok Pseudomonas dan disebut sebagai endosimbion.

Wereng Coklat

Tomcat tidak hanya mengeluarkan racun pada permukaan kulit manusia, tapi juga pada benda-benda seperti handuk, seprei, gorden, dan lain-lain. Potensi racun yang ada pada benda tersebut hampir sama dengan racun yang dikeluarkan langsung ke kulit manusia. Dermatitis Jika racun paederin mengenai kulit, maka akan timbul reaksi dalam 24 jam. Reaksi tersebut dikenal dengan nama dermatitis (peradangan kulit). Bentuk gejala dermatitis akibat racun paederin berbeda-beda, tergantung pada lama kulit berkontak dengan racun, konsentrasi racun, dan daya tahan masingmasing individu. Pada orang yang mempunyai riwayat alergi atau penyakit asma, gejala biasanya lebih berat. Jika kontak kulit dengan racun berlangsung singkat atau konsentrasi racun rendah, gejala biasanya ringan. Hanya berupa kemerahan di kulit (eritema) yang bertahan selama beberapa hari.

Jika kontak kulit dengan racun lebih lama atau konsentrasinya lebih tinggi, maka kemerahan di kulit biasanya disertai lepuh atau bentol-bentol berisi cairan. Beberapa hari kemudian lepuh akan mengering dan meninggalkan bekas berwarna gelap. Pada kasus yang berat, kemerahan dan lepuh umumnya disertai dengan demam, nyeri, bahkan muntah. Segera cuci Jika racun tomcat terlanjur mengenai kulit, maka segera lakukan hal-hal berikut untuk meminimalkan gejala: 1. Cuci bagian kulit yang terkena dengan air sabun. Tindakan ini berguna untuk segera menghilangkan racun sehingga memperpendek waktu kontak dengan kulit. Dengan demikian diharapkan gejala yang timbul tidak terlalu berat. 2. Hindari mengoleskan balsem, minyak tawon, minyak kayu putih, pasti gigi, atau ramuan tertentu, karena hanya akan memperparah gejala. 3. Walaupun timbul rasa gatal pada lokasi dermatitis, sebaiknya hindari menggaruknya karena dapat memperberat dermatitis. 4. Bagian kulit yang terkena dapat diolesi dengan salep kortikosteroid misalnya salep hidrokortison atau salep betametason. Selain itu, dapat juga diolesi dengan salep antibiotik seperti neomisin sulfat.

Dermatitis

5. Lepuh boleh dikompres dengan air dingin. 6. Jika timbul gejala yang berat, segera bawa ke rumah sakit atau pusat layanan kesehatan.

Mencegah Lebih Baik Langkah terbaik menghadapi tomcat adalah pencegahan. Prinsip utamanya adalah menghindari kontak dengan tomcat atau racunnya. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan: 1. Jangan memegang tomcat, jika ingin membunuhnya, semprotlah dengan insektisida rumah tangga langsung mengenai tomcatnya. 2. Jika tomcat hinggap di kulit, jangan ditepuk atau dipencet. Usir tomcat dengan perlahan dengan cara ditiup atau diangkat dengan kertas. 3. Jika tangan terlanjur memegang tomcat, hindari menggosok-gosok bagian tubuh lainnya termasuk mata, agar racun tomcat tidak menyebar. Segera cuci tangan dengan air sabun. 4. Benda-benda yang dicurigai atau diketahui sudah tercemar racun tomcat harus segera dicuci. 5. Pintu dan jendela sebaiknya ditutup, ventilasi diberi kasa nyamuk. 6. Karena tomcat tertarik dengan cahaya, maka sebaiknya lampu di dekat tempat tidur dimatikan. Jika memungkinkan, pasang lampu di luar rumah untuk mengalihkan perhatian tomcat.

Dermatitis Jangan Pakai Asiklovir Gejala yang timbul akibat racun tomcat biasanya mirip-mirip dengan herpes. Ada lepuh berisi cairan disertai kemerahan kulit. Oleh karena itu, beberapa kalangan menganjurkan untuk mengoleskan salep Asiklovir. Sebenarnya, tindakan ini keliru. Asiklovir bukanlah obat yang dapat menetralkan racun, tidak pula dapat meringankan gejala dermatitis. Asiklovir adalah obat antivirus yang tidak ada hubungannya dengan racun tomcat.

Terima kasih

Dapatkan informasi kesehatan atau eBook kesehatan dengan mengunjungi

www.CatatanDokter.com
(G r a t i s)

eBook ini bebas didistribusikan dengan tidak merubah isinya

disclaimer eBook ini hanya sebagai informasi semata dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan nasehat, pemeriksaan, diagnosis dan pengobatan yang dilakukan oleh dokter atau tenaga profesional medis lainnya. Semua informasi mengenai obat-obatan, terapi alternatif, suplemen makanan, dan lainlain hendaknya tidak digunakan untuk mencegah atau mengobati penyakit. Jika Anda mempunyai masalah medis atau butuh nasehat medis, kami sarankan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

www.CatatanDokter.com 2012

Anda mungkin juga menyukai