Anda di halaman 1dari 2

Agribisnis Sebagai Jembatan Si Anak Petani Meraih Impian Banyak orang mengeluh katanya Indonesia negara subur dan

kaya akan Sumber Daya Alam, tetapi kenapa rakyatnya tidak makmur. Terlepas dari kondisi Politik dan Pemerintahan Indonesia, saya pikir jika saja Indonesia yang kaya penduduk ini memiliki Sumber Daya Manusia yang kompeten dan mandiri tentunya akan tercipta kehidupan yang makmur. Itulah pikiran kritis yang ada di otak si anak petani ini ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas. Dari kecil saya memiliki impian menjadi seorang pengusaha. Saya melihat potensi sumber daya alam Indonesia yang melimpah dan ini bisa jadi modal berharga untuk bisnis saya kelak. Jadi tepatnya saya ingin menjadi pengusaha di bidang Agribisnis. Selain itu,saya juga terinspirasi dari para tokoh yang sukses besar di bidang Agribisnis, seperti Bob Sadino dan pengusaha terkaya di Bangkok yang merupakan pengusaha Agribisnis,XXXX. Ketika menentukan pilihan jurusan di perguruan tinggi saya langsung menetapkan Agribisnis sebagai pilihan pertama saya. Yang menjadi ketertarikan saya pada Agribisnis oleh karena bidang ini mempunyai ruang lingkup yang luas mulai dari sektor hulu sampai sektor hilir, tidak hanya membahas mengenai pertaniannya saja tetapi juga pemasaran dan upaya peningkatan pendapatan sektor pertanian. Sektor pertanian mempunyai basis yang kuat dalam masyarakat dan menjadi pondasi perekonomian negara. Sektor pertanian hanya akan memberikan sumbangan besar bagi pendapatan negara jika agribisnisnya maju. Hal yang saya impikan ketika saya resmi di terima sebagai mahasiswa program studi Agribisnis di Universitas Sumatera Utara ialah saya ingin mendapatkan Indeks Prestasi (IP) diatas 3,5 tiap semesternya agar setelah saya lulus saya mudah mendapatkan beasiswa pascasarjana (S2) ke luar negeri. Karena jujur saja saya merasa pesimis bisa melanjutkan jenjang studi ke luar negeri jika hanya mengandalkan biaya dari orang tua saya yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Saya sangat terinspirasi dengan pernyataan anak petani bisa kuliah dan berprestasi di luar negeri. Bagi saya tak ada yang mustahil. Kesuksesan bukan dilihat dari latar belakang dan status ekonomi keluarga, tetapi kesuksesan hanya akan datang bagi mereka yang optimis dan mempunyai tekad yang kuat untuk meraih impian dan mengubah nasibnya kelak di masa depan. mengubah nasib, dua kata yang selalu memacu adrenalin juang saya. Jika tahun 2008 Sang Inspirator saya, Andrea Hirata, menggerakkan semangat generasi muda Indonesia lewat sekuel Laskar Pelangi, maka kelak giliran saya yang akan menjadi inspirator baru bagi generasi muda berikutnya. Semoga !. Saya ingin bertemu dengan orang-orang dengan talenta dan bakat akademis yang tinggi dari seluruh dunia untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman. Adapun pilihan rencana universitas yang telah saya buat setelah saya lulus, yaitu Australian University National dan Hong Kong University of Science and Technology. Program studi pascasarjana yang akan saya ambil adalah Bisnis. Saya ingin memperdalam ilmu saya dalam bidang bisnis agar kelak saya mampu mengelola perusahaan agribisnis saya dan mengembangkannnya hingga ke pasar internasional. Saya memilih kedua universitas ini dilihat dari kualitas akademik dan lingkungannya yang mendukung kemajuan intelektual. Seperti yang kita ketahui, Australian National University tercatat sebagai universitas No.1 di Australia dan No.17 di dunia dengan koleksi buku dan jurnal yang sangat lengkap. Lokasinya tepat di Canberra, kota yang sepi dan tenang, persis seperti apa yang saya inginkan. Masa program studinya lebih singkat dibandingkan di negara-negara lain, ini berarti saya dapat menghemat biaya.

Hong Kong University of Science and Technology merupakan universitas terbaik di Asia. Saya tertarik dengan sistem akademik yang ditawarkan universitas ini. Saya pikir itu adalah sistem yang luar biasa terbukti hanya dalam dua dekade universitas ini bisa menjadi universitas kelas dunia. Selain itu, Hong Kong merupakan Negara bisnis yang berpengaruh besar bagi dunia, jadi saya memiliki kesempatan untuk mencari pelajaran dan pengalaman langsung dari para pebisnis di Negara ini. Setelah saya selesai menyelesaikan studi pascasarjana saya nanti, saya akan kembali ke tanah air untuk fokus memulai impian saya menjadi pengusaha agribisnis. Selain itu saya juga berniat untuk berbagi ilmu dengan para mahasiswa dalam negeri, menjadi dosen mungkin, disamping kegiatan saya berbisnis. Ya, apa gunanya ilmu yang akan saya dapatkan nanti jika tidak saya salurkan juga kepada generasi berikutnya. Semua rencana tersebut saya buat bukan tanpa tujuan dan alasan. Yang menjadi motivator terbesar saya dalam menetapkan target masa depan saya tersebut tentu saja ayak dan umak saya. ayak dan umak adalah panggilan orang mandailing kepada ayah dan ibunya. Menjadi pengusaha Agribisnis bukan hanya menambah kemandirian bangsa, tapi juga mengurangi tingkat pengangguran. Sejatinya kesuksesan juga diukur dari bagaimana kita mampu menyukseskan orang lain di sekitar kita. Hati saya miris melihat banyak generasi muda seperti di kampung saya yang gemar melanjutkan hidup dengan merantau ke kota. Sepertinya sudah sebuah tradisi. Alhasil kehidupan desa semakin memburuk karena ditinggalkan begitu saja tanpa adanya niat generasi muda untuk mengembangkan kampung halamannya masingmasing. Cita-cita menjadi negara maju hanya akan tercapai jika setiap wilayah pedesaan mampu mengembangkan potensi dan kemandiriannya. Dengan begitu pendapatan negara akan meningkat dan merata. Oleh karena itu, semangat saya untuk menggerakkan dunia agribisnis di kampung halaman saya semakin kuat. Saya optimis ini akan dapat meningkatkan kemandirian dan pendapatan daerahnya. Untuk melancarkan target-target yang telah saya buat di atas, saya telah mempersiapkan beberapa bekal awal. Saya telah belajar bagaimana mengatur Emotional Question dan Spritual Question saya disamping meningkatkan kemampuan Intelectual Question saya. Saya pikir ini sangat penting bagi seorang calon pengusaha ketika kelak mengahadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Dalam semester satu ini saya belum bergabung dengan komunitas agribisnis secara langsung. Alasannya menurut saya ini masih masa awal saya beradaptasi dengan lingkungan dan sistem perkuliahan kampus. Tapi meskipun begitu saya telah bergabung dengan berbagai komunitas agribisnis di dunia maya. Tujuannya agar saya mengetahui dan dapat bertukar informasi mengenai Agribisnis dan perkembangannya. Saya telah membiasakan diri membaca buku-buku bisnis khususnya bidang Agribisnis dan mempelajari kisah-kisah sukses para pengusaha Agribisnis. Untuk kedepannya saya berniat ingin bergabung dengan para wirausahawan muda kampus dalam komunitas Students Enterpreneurship Centre (SEC) Universitas Sumatera Utara. Tentunya akan menjadi bekal dan pengalaman berharga nantinya jika mulai sekarang saya membiasakan diri bergaul dengan lingkungan para entrepreneur. Saya juga telah mengikuti bimbingan les Bahasa Inggris untuk persiapan saya melanjutkan studi ke luar negeri nanti. Sehingga kelak Impian si anak petani ini dapat terwujud.

Anda mungkin juga menyukai