Anda di halaman 1dari 55

PROSES SEDIMENTASI DAN BATUAN SEDIMEN

FIRDAUS SULAIMAN Fisika Unhalu, 2011

Terbentuknya Batuan Sedimen


Proses terbentuknya batuan sedimen dari batuan yang telah ada sebelumnya. sebelumnya. Material yang berasal dari proses pelapukan kimiawi dan mekanis, mekanis, ditransportasikan dalam bentuk larutan dan padat, dan padat, diendapkan sebagai sedimen, sedimen, yang kemudian terlitifikasi menjadi batuan sedimen. sedimen.

Pelapukan
.

Differential weathering: terjadi karena batuan berbeda dalam komposisi weathering: & struktur yang menyebabkan perbedaan tingkat kecepatan pelapukan. Pelapukan terdiri dari 2 jenis: 1. Pelapukan mekanis 2. Pelapukan kimiawi

Pelapukan Mekanis
Pelapukan mekanis terjadi bila gaya-gaya fisika gayamemecahkan material batuan menjadi potongan potonganpotongan yang lebih kecil dengan masih mempertahankan komposisi kimia batuan induknya. Proses pelapukan mekanis meliputi: Pembekuan es (frost action) Pelepasan tekanan (pressure release) Pemuaian dan penyusutan panas (thermal expansion and contraction) Pertumbuhan kristal garam (salt crystal growth) Aktifitas organisme

Pelapukan Mekanis akibat Pembekuan Es


Pelapukan akibat pembekuan es : terjadi ketika air meresap masuk kedalam bidang retakan dan mengembang ketika membeku. Pecahan-pecahan batuan akan Pecahanterbentuk ketika proses tersebut terjadi berulangkali.

Pelapukan Mekanis akibat Pelepasan Tekanan


Kekar lembaran pada granit terbentuk : ketika erosi menghilangkan batuan penutup dan menghilangkan gaya tekan yang ada. Batuan kemudian mengembang dan retakanretakan-retakan yang sejajar bidang permukaan terbentuk.

Proses seperti ini juga seringkali terjadi dalam proses penambangan (rock burst) yang membahayakan jiwa para penambang.

Pelapukan Mekanis akibat Pemuaian dan Penyusutan

Batuan merupakan konduktor panas yang jelek, sehingga bila terkena panas permukaan batuan akan lebih memuai daripada bagian dalamnya, mengakibatkan permukaan batuan mengalami keretakan. Mineral berwarna gelap lebih menyerap panas dibandingkan dengan mineral berwarna cerah, menyebabkan heterogenitas tingkat pemuaian antar mineral dalam suatu batuan.

Pelapukan Mekanis akibat Kristal Garam


Air yang mengandung garam meresap kedalam kayu, dan ketika airnya menguap garam yang tertinggal mengembang dan memecahkan serat serat kayu.

Pelapukan Mekanis akibat Organisme

Akar pepohonan

Jamur

Pelapukan Kimiawi
Pelapukan kimiwai : terjadi ketika material batuan mengalami perubahan komposisi (dekomposisi) oleh reaksi kimiawi. Umumnya ada 3 proses pelapukan kimiawi: Solusi contoh: CaCO3 + H2O + CO2 Ca+2 + 2HCO3Kalsit Air

Oksidasi contoh: 4Fe + 3O2 Hidrolisa contoh: 2KAlSi3O8


Ortoklas Besi

Karbon dioksida

ion kalsium

ion bikarbonat

Oksigen

Oksida besi (Hematit)

2Fe2O3

+ 2H+ +
ion hidrogen

Al2Si2O5(OH)4
Lempung (Kaolin)

+ 2K+
ion potassium

ion bikarbonat

2HCO3- + H2O
air

ion bikarbonat

2HCO3- + 4SiO2
silika

Pelapukan Kimia akibat Solusi


Ketika pelarutan (solusi) terjadi, ion-ion suatu materi terpisah dalam ionsuatu cairan, dan material padat menjadi larut. Air merupakan pelarut yang efektif karena bentuk molekulnya yang asimetris, mempunyai muatan listrik positif pada ujung atom hidrogen dan muatan listrik negatif pada ujung oksigen. Diagram dibawah menunjukkan proses pelarutan (disolusi) sodium khlorida (NaCl) di dalam air.

Faktor Pengontrol Tingkat Pelapukan Kimiawi


Pelapukan kimiawi bekerja pada permukaan batuan, dimana prosesnya berjalan dari luar ke arah dalam. Beberapa faktor yang mengontrol tingkat kecepatan pelapukan kimiawi adalah: Ukuran partikel Iklim Jenis material induk

Ukuran Partikel dan Tingkat Pelapukan


Luas Permukaan =6 m2 Luas Permukaan =12 m2 Luas Permukaan = 24 m2

1m 0,5 m 1m 0,5 m 0,25 m 0,25 m

Ketika batuan terbelah menjadi bongkah-bongkah bongkahberukuran kecil maka luas permukaannya bertambah namun volumenya tetap. Semakin luas permukaan suatu batuan, semakin intensif proses pelapukan yang dialaminya.

Iklim dan Tingkat Pelapukan

) oC

25

( t a r 15 5 0 -5 -15

m n h u t a r p m e T
-25 0 50 100 150 200 250

Hujan tahunan rata-rata (cm) rata-

Material Induk dan Tingkat Pelapukan

Stabilitas Mineral Silikat

Pelapukan Membola

(b)

(c)

(a) (b) (c)

Pelapukan membola terjadi ketika tubuh batuan terbelah-belah terbelaholeh bidang kekar dan mengalami proses pelapukan kimia. Proses pelapukan kimia tersebut berjalan paling intensif pada bagian sudut dan tepi bongkah. Ketika suatu bongkah telah terlapukkan menjadi bola, seluruh permukaannya akan mengalami proses perlapukan dengan intensitas yang sama dan tidak akan ada lagi perubahan bentuk; yang berubah hanyalah ukuran bolanya saja yang terus mengecil.

(a)

Tanah
Tebal dan tipisnya tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: Jenis batuan induk (komposisi mineral batuan induk) Relief topografi permukaan bumi Iklim Organisme Waktu
Lapisan tipis materi organik Zona pelepasan Zona akumulasi Sebagian berubah dari material induk

Terbentuknya Batuan Sedimen


Proses terbentuknya batuan sedimen dari batuan yang telah ada sebelumnya. Material yang berasal dari proses pelapukan kimiawi dan mekanis, ditransportasikan dalam bentuk larutan dan padat, dan diendapkan sebagai sedimen, yang kemudian terlitifikasi menjadi batuan sedimen.

Butiran Sedimen
Besar Butir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen diukur berdasarkan klasifikasi Wentword.

SKALA WENTWORD
Ukuran Butir >256 64 256 4 64 2-4 1/16 2 1/256 1/16 1/256 < Nama Boulder (Bongkah) Cobble (Berangkal) Pebble (Kerakal) Granule (Kerikil) Sand (pasir) Silt (Lanau) Clay (Lempung)

Butiran Sedimen

Sand: Coarse, medium, fine

Boulders, cobbles, pebbles

Clay and silt

Transportasi Sedimen
Butiran partikel sedimen dipindahkan oleh agen transportasi sedimen: Air Angin Glasial Selama proses transportasi, setiap butiran sedimen mengalami: Abrasi yang mengurangi ukuran partikel dan menghaluskan permukaan butiran (rounded) Sortasi (distribusi ukuran butir dalam satu kumpulan butiran sedimen)

Transportasi Sedimen

Sifat pembulatan (rounding) dan pemilahan (sorting) butiran sedimen. wellwell-sorted, well-rounded gravel. wellpoorly sorted, angular gravel. Semakin jauh jarak transportasi, semakin kecil ukuran partikel sedimen dan semakin halus permukaan partikel (well-rounded). (wellSemakin tinggi dan lama durasi kerja energi agen transportasi, semakin seragam/tersortasi ukuran butiran sedimen (well-sorted). (well-

Bentuk Butir
Bentuk butir (Kebundaran Butir) hanya bisa di amati pada batuan sedimen klastik kasar, dibagi menjadi : kasar, dibagi Wellrounded (membundar baik), baik), Semua permukaan konveks, hampir equidimensional, sferoidal. Rounded (Membundar ), Pada umumnya permukaan permukaan bundar, ujung ujung dan tepi tepi butiran bundar. SubSub-rounded (Membundar tanggung), Permukaan umumnya datar dengan ujung ujung yang membundar. SubSub-angular (Menyudut tanggung), Permukaan umumnya datar dengan ujung ujung yang tajam. angular (Menyudut), Permukaan (Menyudut), konkaf dengan ujungnya yang tajam .

Rounded

Partially rounded

Angular

Kemas & Pemilahan


Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar dengan fragmen batuan / mineralnya. Kemas pada batuan sedimen ada 2, yaitu : Kemas Terbuka, yaitu hubungan antara masa dasar dan fragmen butiran yang kontras sehingga terlihat fragmen butiran mengambang diatas masa dasar batuan, batuan, Butiran tidak saling bersentuhan Kemas tertutup, yaitu hubungan antar fragmen butiran yang relatif seragam, sehingga menyebabkan masa dasar tidak terlihat), Butiran terlihat), saling bersentuhan

Kemas & Pemilahan


Pemilahan (Sorting) : keseragaman ukuran butir dari fragmen penyusun batuan. Semakin seragam ukuran dan besar butirnya maka pemilahan semakin baik. Ada 3 macam sorting: sorting: Well sorted : terpilah baik Moderately sorted : terpilah sedang Poor sorted : terpilah buruk

Well sorted

Poorly sorted

Moderately sorted

Proses Litifikasi
Proses litifikasi adalah proses perubahan sedimen menjadi batuan sedimen. Litifikasi melibatkan dua proses: Kompaksi (pemadatan), melibatkan proses pembebanan dan dapat mengurangi volume hingga 40% (untuk sedimen lumpur). Sementasi (penyemenan), melibatkan senyawa terlarut yang meresap melalui medium air kedalam rongga antar sedimen, umumnya terdiri dari: Kalsium karbonat (CaCO3) Silika (SiO2) Oksida besi (Fe2O3) hematit Hidroksida [FeO(OH)] limonit Kompaksi berlaku efektif untuk butiran sedimen berukuran lumpur, sedangkan untuk yang berukuran pasir dan yang lebih besar lagi memerlukan sementasi.

Proses Litifikasi
Rounded clasts Kerikil >2mm Kompaksi/Sementasi

Konglomerat

Breksi sedimen
Angular clasts Pasir 1/16 mm - 2mm Kompaksi/Sementasi

Batupasir
Lanau (silt) 1/256 - 1/16 mm Kompaksi/Sementasi

Siltstone

Lempung (clay) <1/256 mm Kompaksi

Shale

Klasifikasi Batuan Sedimen

Klasifikasi Batuan Sedimen


Batuan sedimen detrital tersusun oleh detritus (partikel padat dari batuan yang telah ada sebelumnya). Detritus sering pula disebut dengan nama klastika (yang berarti partikel), sehingga jenis batuannya diidentifikasi memiliki tekstur klastik. Batuan sedimen kimiawi berasal dari senyawa terlarut hasil dari pelapukan kimiawi, dimana aktifitas kimiawi anorganik maupun organik mengekstraksi senyawa tersebut dan merubahnya menjadi mineral padat. Batuan sedimen kimiawi yang dihasilkan oleh aktifitas organisme lazim disebut sebagai batuan sedimen bio-kimiawi. bio-kimiawi.

Contoh Batuan Sedimen

Konglomerat Batupasir

Breksi

Batulempung

Contoh Batuan Sedimen

Coquina

Batugamping

Batubara

Struktur Sedimen

Current ripple marks

Wave ripple marks

Struktur Sedimen

Mud cracks

Struktur Batu Sedimen


Berlapis, terlihat di lapangan sebagai susunan yang berlapis-lapis. Bila berlapisketebalan individu lapisan lebih besar dari 1 cm dinamakan lapisan, sedangkan bila lebih kecil dari 1 cm dinamakan laminasi. Bergradasi, bila butir-butiran dalam butirtubuh batuan dari bawah ke atas makin halus. Silang siur, yaitu satu seri perlapisan yang saling potong memotong dalam tubuh batuan sedimen. Masif, bila dalam tubuh batuan sedimen tidak terlihat struktur sedimen.

Parallel bedding

Cross bedding

Graded bedding

Fosil dalam Batuan Sedimen

Lingkungan Sedimentasi
Glacier Gunung

Danau Rawa Sungai atau kali Hamparan pasir

Lingkungan Sedimentasi
Coastal dunes Beach

Lagoon

Reef

Lingkungan Sedimentasi Glasial


Glasier dapat membawa bongkah batuan besar, kerakal, pasir, dan lumpur bersamabersamasama dengan es. Material-material Materialtersebut sebenarnya diendapkan di tepi glasier ketika es mencair (A). Sedimen yang dihasilkan umumnya tidak terpilah dan tidak berlapis, dengan butiran sedimen berbentuk runcing-runcing yang runcingterendapkan diatas batuan dasar yang tergerus dan terpoleskan (B) Sungai yang kemudian terbentuk dari cairan es dapat bekerja memilah endapan glasial dan mengendapkannya disekitar tubuh glasier sebagai endapan yang terpilah dan berlapis.

(A) The margins of a valley glacier in eastern Canada

(B) Ancient glacial sediments in central Utah

Lingkungan Sedimentasi Kipas Aluvial


Lingkungan pengendapan ini umumnya berkembang di kaki pegunungan, dimana air kehilangan energinya untuk membawa sedimen ketika melintasi dataran (A). Banjir bandang yang terjadi sangat cepat merupakan faktor penting dalam proses sedimentasi di lingkungan ini, yang mengendapkan sedimensedimensedimen berukuran besar (B).

(A) Modern alluvial fans in Death Valley, California

(B) Ancient alluvial-fan deposits in central Utah

Lingkungan Sedimentasi Eolian


Angin adalah agen pemilah butiran sedimen yang sangat efektif. Lempung dan debu dibawa dalam jarak puluhan atau ratusan kilometer sebelum diendapkan. Pasir dipilah dan ditransportasikan dekat dengan permukaan tanah. Gravel tidak dapat dibawa secara efektif oleh angin. Proses utama di lingkungan ini adalah pergerakan gumuk pasir (A). Pasir ditiup melintasi gumuk dan diendapkan di sebaliknya, membentuk struktur silang-siur dengan arah silangkemiringan mengikuti arah angin (B).

(A) Modern sand dunes in the Sahara Desert, Africa

(B) Ancient dune deposits in Zion National Park, Utah

Lingkungan Sedimentasi Sungai


Sungai merupakan saluran transportasi dimana material hasil erosi dibawa dari daratan menuju lautan. Sebelum mencapai lautan, hampir semua sungai berkelokberkelok-kelok di sepanjang dataran (A) dan mengendapkan sebagian besar sedimen. Pada lingkungan ini, sedimentasi terjadi di dasar sungai, pada gosong sungai, dan pada dataran limpas banjir. Endapan sungai umumnya dicirikan oleh tubuh channel pasir atau gravel yang memotong perlapisan horisontal lanau dan lempung (B).

(A) Pointbar deposits in a modern river

(B) Ancient stream channel in central Utah

Lingkungan Sedimentasi Delta


Salah satu lingkungan sedimentasi terbesar terjadi ketika aliran sungai memasuki lautan dan mengendapkan sebagian besar sedimennya pada lingkungan delta. Umumnya delta sangat kompleks dan tersusun dari banyak lingkungan pengendapan lainnya, seperti pantai, gosong laut, laguna, rawa, sungai, dan danau (A). Karena delta merupakan gabungan dari lingkungan darat dan laut, banyak jenis sedimen yang dihasilkannya dengan didominasi oleh pasir, lanau dan lempung (B).

(A) A small delta formed in the Great Bear Lake, Canada

(B) Ancient deltaic deposits in Tertiary rocks of the Colorado Plateau

Lingkungan Sedimentasi Pantai


Banyak sedimen terakumulasi di daerah pertemuan darat dan laut, yang biasa disebut daerah transisi. Dalam lingkungan pesisir ini, hadir pula banyak subsub-lingkungan sedimentasi seperti pantai, gosong, laguna, dan dataran pasangpasang-surut, masing-masing dengan masingciri tersendiri. Ketika gelombang bekerja dengan kuat, lumpur terbawa jauh dan hanya pasir serta kerikil saja yang diendapkan sebagai pantai atau gosong (A). Umumnya endapan pantai berciri terpilah dengan baik, berbentuk bundar, dan umumnya berlapis dalam perlapisan yang miring landai (B).

(A) A modern beach along the Atlantic Coast

(B) Ancient beach deposits in central Utah

Lingkungan Sedimentasi Laguna


Terumbu karang dapat mengisolasi sebagian perairan pesisir, membentuk laguna. Karena laguna terlindungi dari energi gelombang yang tinggi, airnya relatif tenang (A). Sedimen berukuran halus, kaya akan bahan organik, terendapkan sebagai lumpur hitam atau batubara. Bila laguna terisi penuh sedimen, maka rawa akan berkembang. Pergerakan turun dan naiknya air laut dapat menggeser posisi gosong penghalang, sehingga endapan batubara hadir berselang-seling dengan endapan berselangpasir (B).

(A) A lagoon along the central Atlantic coast of the United States

(B) Ancient logoonal deposits in eastern Wyoming

Lingkungan Sedimentasi Dataran Pasang-surut PasangLingkungan dataran pasang-surut sangat pasangunik, karena terbentuk dari saling pergantian dari lingkungan laut dangkal dan daratan (A). Energi arus pasangpasangsurut tidak begitu kuat, sedimen yang mampu dibawa umumnya lumpur dan pasir, serta struktur ripple hadir di atas permukaan yang luas. Struktur mud crack umumnya terbentuk ketika air surut. Endapan dataran pasang-surut pasangdicirikan oleh tumpukan lumpur dan pasir dalam lapisan horisontal (B) serta memiliki banyak struktur ripple dan mud crack. crack.

(A) A modern tidal flat in the Gulf of California

(B) Ancient tidal flat deposits in southern Utah

Lingkungan Sedimentasi Terumbu


Terumbu karang adalah struktur dinding padat dari kalsium karbonat yang disusun oleh kerangka binatang laut, umumnya koral. Bentuknya berupa dinding dengan lereng yang terjal menghadap laut lepas (A). Gelombang dapat memecahkan sebagian dari dinding tersebut dan bongkahnya terkumpul di kaki dinding. Penurunan dasar laut secara perlahan menyebabkan terumbu dapat tumbuh mencapai ketebalan lebih dari 1000 m (B). Karena terumbu memiliki toleransi ekologis yang terbatas (koral memerlukan lingkungan laut dangkal yang hangat), endapan terumbu adalah indikator lingkungan purba yang baik.

(A) An organic reef on Moorea, west of Tahiti

(B) Ancient reefs from the Devonian Period in Australia

Lingkungan Sedimentasi Laut Dangkal


Laut dangkal membatasi semua daratan (A) dan sedimen yang terendapkan sangat tergantung pada kondisi lokal, seperti iklim, energi gelombang, sirkulasi air, dan suhu. Bila suplai sedimen dari daratan cukup, pasir dan lumpur akan terendapkan. Bila sedimen daratan tidak banyak, batugamping akan berkembang. Endapan laut dangkal dicirikan oleh perselingan batupasir, batulempung dan batugamping yang tipis-tipis (B). tipis-

(A) A modern shallow-marine environment in the Bahamas

(B) Ancient shallow-marine sediments from eastern Kansas

Lingkungan Sedimentasi Laut Dalam


Di lingkungan laut dalam, pengendapan sebagian besar disebabkan oleh arus turbit, yang dicirikan oleh endapan dengan struktur perlapisan gradasi. Endapan lainnya adalah lumpur berwarna merah atau coklat yang diendapkan dari suspensi di air laut yang membawa banyak lumpur dan organisme mikroskopis.

(A) A seismic reflection profile of deep-sea fans off the coast of India

(B) Ancient deep-marine sediment on the southern coast of France

Siklus Naik-Turun Air Laut NaikPasir Pantai

Time 1

Lumpur diatas pasir

Time 2

Time 3
Limestone Mudstone Sandstone Satuan lain
Limestone diatas lumpur Reef

Bentuk selama transgression

Interpretasi Lingkungan Sedimentasi


Alluvial fans (to conglomerate) Delta (to sandstone-shale) sandstoneLagoon (to coal) Barrier island (to sandstone) Shallow Marine (to shale and limestone) Rivers (to river deposit)

Konglomerat

Batubara

Sandstone

Shale

Limestone

Interpretasi lingkungan pengendapan berdasarkan pada jenis batuan sedimen dan hubungan vertikal dan lateralnya. Urutan lingkungan pengendapan pada diagram diatas adalah: kipas aluvial, sungai, rawa, laguna, pantai, dan laut dangkal. Urutan batuan yang terbentuk adalah: konglomerat, batupasir, batulempung, batubara, dan batugamping. Mereka terbentuk dalam urutan vertikal ketika setiap lingkungan bergerak maju dan mundur mengikuti kembangkembang-susut air laut dalam kurun waktu tertentu.

Resources Pada Batuan Sedimen

Air Tanah

Minyak

Batu Bara

Semen dari batu kapur (limestone)

Garam

Uranium

Pelajaran Sejarah Batuan Sedimen

Present key to past

Past environments

Past climate

Past events

Sequence of events

Ancient life

Urutan lapisan sedimen


Sandstone, mudstone, batubara

Shale Abu abu gelap dengan fosil organisma laut

Sandstone dengan kerang laut

Sedimen dengan fosil kayu dan jejak dinosaurus

Klasif Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik


BATUAN SEDIMEN KLASTIK
Tekstur Klastik Ukuran Butir Gravel > 2 mm Komposisi Fragmen batuan membundar Fragmen batuan menyudut 1/16 - 2 mm Mineral kuarsa dominan Kuarsa dan felspar Kuarsa, felspar, lempung dan fragmen batuan < 1/256 mm Laminasi masif Nama Batuan Konglomerat Breksi Batupasir Kuarsa Batupasir Arkose Batupasir Graywacke

Serpih Lempung

Klasifikasi Batuan Non-Klastik NonBATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK


Kelompok An-organik Tekstur Klastik atau Non-klastik Klastik atau Non-klastik Non-klastik Non-klastik Non-klastik Biokimia Klastik atau Non-klastik Non-klastik Non-klastik Komposisi Calcite, CaCO3 Dolomite, CaMg(CO3)2 Mikrokristalin quartz, SiO2 Halite, NaCl Gypsum, CaSO4-2H2O Calcite, CaCO3 Mikrokristalin Quartz Sisa Tumbuhan yang terubah Nama Batuan Batugamping Klastik Dolomite Rijang (Chert) Batu Garam Batu Gypsum Batugamping Terumbu Rijang (Chert) Batubara

Anda mungkin juga menyukai