1 1 1 1 1
] ] ] ] ]
= aM
1
+ bM
2
+ cM
3
+ dM
4
Untuk melihat bahwa S bebas linear, anggaplah bahwa
aM
1
+ bM
2
+ cM
3
+ dM
4
= 0
yakni
1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
a b c d
0 0 0 0 1 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1
+ + +
1 1 1 1 1
] ] ] ] ]
a b 0 0
c d 0 0
1 1
1 1
] ]
Jadi, a = b = c = d = 0 sehingga S bebas linear.
Definisi. Sebuah ruang vektor taknol V dinamakan berdimensi berhingga (finite dimensional)
jika ruang fektor tersebut mengandung sebuah himpunan berhingga dari vektor-vektor
{V
1,
V
2,
...V
n
} yang membentuk sebuah basis. Jika tidak ada himpunan seperti itu, maka V
dinamakan dimensi tak berhingga (infinite dimensional), tambahan lagi, kita akan menganggap
ruang vektor nol sebagai ruang vektor berdimensi berhingga walaupun ruang vektor tersebut
tidak mempunyai himpunan bebas linearm sehingga basispun tidak ada.
Teorema 9. Jika S = {V
1,
V
2,
.V
n
} adalah basis untuk ruang vektor V, maka setiap himpunan
dengan lebih dari n vektor adalah tak terbebas linear
Bukti. Misalkan S= {W
1,
W
2,
.W
m
} adalah sebarang himpunan m vektor pada V, dimana m>n.
Kita ingin memperlihatkan bahwa S tak bebas linear. Karena S = {V
1,
V
2
.V
n
} adalah sebuah
basis maka setiap w dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor S,
katakanlah,
w
1
= a
11
v
1
+ a
21
v
2
+a
n1
v
n
w
1
= a
12
v
1
+ a
22
v
2
+a
n1
v
n
w
m
= a
1m
v
1
+ a
2m
v
2
+a
nm
v
n
Untuk memperlihatkan bahwa S tak bebas linear, maka kita harus cari skalar-skalar K
1,
K
2
K
m,
yang tidak semuanya nol, sehingga
k
1
w
1
+ k
2
v
2
+.k
m
w
m
= 0
Teorema 10. Sebarang dua basis untuk ruang vektor berdimensi berhingga mempunyai jumlah
vektor yang sama.
Bukti. Misalkan S = {V
1,
V
2
.V
n
} dan S {W
1,
W
2,
.W
m
} adalah dua basis untuk sebuah ruang
vektor V yang berdimensi berhingga. Karena S adalah sebuah basis dan S adalah himpunan
basis linear, maka teorema 9 menunjukkan bahwa m n. Demikian juga, karena S adalah
sebuah basis dan S bebas linear, kita juga memperoleh n m. maka m=n.
Definisi. Dimensi sebuah ruangan vektor V yang berdimensi berhingga didefinisikan sebagai
banyaknya vektor pada basis untuk V. Tambahan lagi, kita mendefinisikan ruang vektor nol
mempunyai dimensi nol.
Contoh 37
Tentukanlah basis dan dimensi untuk ruang pemecahan dari sistem homogen.
2x
1
+ 2x
2
- x
3
+ x
5
= 0
- x
1
- x
2
+ 2x
3
- 3x
4
+ x
5
= 0
x
1
+ x
2
- 2x
3
- x
5
= 0
x
3
+ x
4
+ x
5
= 0
Pemecahan. Pada contoh
x
1
= s 1, x
2
= s, x
3
= -t, x
4
= 0, x
5
= t,
Sehingga vektor-vektor pemecahan tersebut dapat dituliskan sebagai
1
2
3
4
5
x s t s t 1 1
x s s 0 1 0
x t 0 t 0 1
x 0 0 0 0 0
x t 0 t 0 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 + +
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1
] ] ] ] ] ]
Yang memperlihatkan bahwa vektor-vektor
1 2
1 1
0 0
v dan v 0 1
0 0
0 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1 1
] ]
Teorema 11
(a) Jika S = {V
1,
V
2
.V
n
} adalah sebuah himpunan n vektor bebas linear pada sebuah
ruang V yang berdimensi n, maka S adalah sebuah basis untuk V.
(b) Jika S = {V
1,
V
2
.V
n
} adalah sebuah himpunan n vektor yang merentang ruang V
yang berdimensi n, maka S adalah basis untuk V
(c) Jika S = {V
1,
V
2
.Vr} adalah sebuah himpunan bebas linear pada ruang V yang
berdimensi n dan r < n, maka S dapat diperbesar menjadi basis untuk V, yakni vektor-
vektor {V
r,
1.V
n
} sehingga {V
1,
V
2
.{V
r,
V
r +1,
V
n
} adalah sebuah basis untuk V.
D. Ruang Baris Dan Kolom Matriks, Rank, Penerapan Terhadap Pencarian Basis
Definisi. Tinjauan matriks m x n
11 12 1n
21 22 2n
m1 m2 mn
a a .....a
A a a .....a
a a .....a
1
1
1
1
]
Vektor-vektor
1 11, 12 1n
2 21 22 2n
m m1 m2 mn
r (a a .....a )
r (a , a .....a )
r (a , a .....a )
Bentuk dari baris-baris A yang kita namakan vektor-vektor baris A, dan vektor-vektor
11 12 1n
1 21 2 22 n 2n
m1 m2 mn
a a a
c a , c a ,...........c a
a a a
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
] ] ]
Terbentuk dari kolom-kolom A. Subruang R
n
yang direntang oleh vektor-vektor baris yang kita
namakan ruang baris (row space) A dan Subruang R
m
yang direntang oleh vektor-vektor kolom
kita namakan ruang kolom (column space)A
Contoh
Misalkan
3 1 0
A
2 1 4
1
]
Vektor-vektor baris A adalah
r
1
= (2,1,0) dan r
1
= (3,-1,4)
Teorema berikutnya akan membantu kita mencari basis-basis untuk ruang vektor.
Teorema 12. operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris sebuah matriks
Jelaslah bahwa dari teorema ini bahwa sebuah matriks dan semua bentuk eselon barisnya
mempunyai ruang baris yang sama. Akan tetapi, vektor-vektor baris taknol dari matriks
berbentuk eselon baris selalu bebas linear. Sehingga vektor-vektor baris taknol ini membentuk
basis untuk ruang baris tersebut. Jadi, kita peroleh hasil berikut.
Teorema 13. Vektor-vektor baris taknol berbentuk eselon baris dari matriks A membentuk
basis untuk ruang baris A.
Contoh 40
Carilah sebuah basis untuk ruang yang direntang oleh vektor-vektor
v
1
= (1,-2,0,0,3,), v
2
= (2,-5,-3,-2,6) v
3
= (0,5,15,10,0)
v
4
= (2,6,18,8,6)
Pemecahan. Ruang yang direntang oleh vektor-vektor ini adalah ruang baris dari matriks
1 2 0 0 3
2 5 3 2 6
0 5 15 10 0
2 6 18 8 6
1
1
1
1
1
]
Dengan meredekusi matriks ini menjadi bentuk eselon baris, kita dapatkan (buktikan):
1 2 0 0 3
0 1 3 2 0
0 0 1 1 0
0 0 0 0 0
1
1
1
1
1
]
Vektor-vektor baris taknol pada matriks ini adalah
w
1
= (1,-2,0,0,3), w
2
= (0,1,3,2,0) w
3
= (0,0,1,1,0)
Vektor-vektor ini membentuk basis bagi ruang baris tersebut dan sebagai konsekuensinya
maka akan membentuk basis untuk ruang yang direntang oleh v
1
, v
2
, v
3
dan v
4
Teorema 14. Jika A adalah sebarang matriks, maka ruang baris dan ruang kolom A
mempunyai dimensi yang sama.
Contoh
1 0 1 1
A 3 2 5 1
0 4 4 4
1
1
1
1
]
Mempunyai ruang kolom berdimensi dua. Jadi teorema 14 menyatakan bahwa ruang baris
tersebut juga berdimensi dua. Untuk melihat bahwa kasusnya memang demikian, maka kita
reduksi A terhadap bentuk eselon baris, yang menghasilkan (buktikan).
1 0 1 1
0 1 1 1
0 0 0 0
1
1
1
1
]
Karena matriks ini mempunyai dua baris taknol, maka ruang baris A berdimensi dua. Definisi.
Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan ditanyakan dengan
rank (A)
Teorema
Jika A adalah matriks n x n, maka pertanyaan-pertanyaan berikut ekivalen satu sama lain.
(a) A dapat dibalik
(b) Ax = 0 hanya mempunyai pemecahan trivial
(c) A ekivalen baris dengan I
n
(d) Ax = b konsisten untuk tiap-tiap matriks b yang berukuran n x 1
(e) Det (A) 0
(f) A mempunyai rank n
(g) Vektor-vektor baris A bebas linear
(h) Vektor-vektor kolom A bebas linear
Bukti. Kita akan perlihatkan bahwa (c), (f), (g) dan (h) ekivalen satu sama lain
membuktikan urutan implikasi (c) => (f) => (g) => (c). ini akan melengkapkan bukti tersebut
karena kita sudah mengetahui bahwa (c) ekivalen dengan (a), (b), (d) dan (e).
(c) => (f) karena A ekivalen baris dengan I
n
, dan I
n
baris taknol, maka ruang baris dari A
berdimensi n menurut Teorema 13. jadi, A mempunyai rank n.
(f) => (g) karena A mempunyai rank n, maka ruang baris dari A, maka jelaslah dari teorema 11
dalam bagian 4.5 bahwa vektor-vektor baris A bebas linear.
(g) => (h) anggaplah vektor-vektor baris A bebas linear. Jadi, ruang baris A berdimensi n.
Menurut teorema 14 maka ruang kolom. A juga berdimensi n. karena vektor-vektor kolom A
merentang ruang kolom, maka vektor-vektor kolom A bebas linear menurut teorema 11 pada
bagian 4.5.
(h) => (c) anggapalah vektor-vektor kolom A bebas linear. Jadi, ruang kolom A berdimensi n
dan sebagai konsekuensinya, maka menurut Teorema 14 ruang baris A berdimensi n. ini berarti
bahwa bentuk eselon baris tereduksi A mempunyai n baris taknol, yakni bahwa semua barisnya
taknol. Seperti yang disajikan pada contoh 24 bagian 2.3 maka ini berarti bahwa bentuk eselon
baris tereduksi A adalah I
n
. jadi, A ekivalen baris dengan In.
Teorema 16. Sebuah sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten jika dan hanya jika b
berada pada ruang kolom A
Contoh 44.
Misalkan Ax = b adalah sistem linear
1
2
3
1 3 2 x 1
1 2 3 x 9
2 1 2 x 3
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
] ] ]
Pecahkan sistem tersebut dan gunakan hasil untuk menyatakan b sebagai kombinasi linear dari
vektor kolom A.
Pemecahan. Dengan memecahkan sistem menggunakan eliminasi Gauss akan menghasilkan
( buktikan ):
x
1
= 2 x
2
= 1 x
3
= 3
Jadi, dari persamaan ( 4. 16,
1 3 2 1
2 1 2 3 3 9
2 1 2 3
1 1 1 1
1 1 1 1
+
1 1 1 1
1 1 1 1
] ] ] ]
Teorema 18 jika Ax= b adalah sistem linear konsisten dari m persamaan n bilangan tak
diketahui dan A mempunyai rank r, maka pemecahan sistem tersebut mengandung n-r
parameter.
Jika A adalah mertiks 5x7 dengan rank 4, dan jika Ax=b adalah sistem linear konsisten
maka pemecahan tersebut mengandung sistem 7-4=3 parameter.
BAB II
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Subhimpunan w dari sebuah ruang vektor dinamakan subruang (subspace) v jika w
itu sendiri adalah ruang vektor di bawah penambahan dan perkalian skalar yang
didefinisikan pada v
2. Kebebasan linear jika s (v1, v2, .v5) adalah himpunan vektor, maka persamaan
vektor k
i
v
1
+ k
i
v
2
+ + k
r
v
r
= 0
Mempunyai paling sedikit satu pemecahan yakni :
K
i
= 0, K
2
= 0, K
r
= 0
Jika ini adalah satu-satunya pemecahan maka, s kita namakan himpunan bebas linear
(linearly independent). Jika ada pemecahan lain maka S kita namakan himpunan tak bebas
linear (linearly dependent)
3. Ke basis dan dimensi dimana jika v adalah sebarang ruang vektor dan s = (v1,
v2vr) merupakan himpunan sehingga dari vektor-vektor pada v maka s dinamakan
basis untuk v jika:
(i) S bebas linear
(ii) S merentang v
4. Ruang garis dan kolom matriks, rank, penerapan terhadap pemecahan basis
Dimensi ruang baris dan ruang kolom matriks A dinamakan rank A dan dinyatakan dengan
rank (A)
BAB III
KASUS
CONTOH SOAL
1. Tentukan apakah (5,9,5) merupakan kombinas linear dari vektor-vektor (2,1,4), (1,-1,3),
dan (3,2,5). Kalau ya, tentukan skalar-skalar a, b, dan c sehingga a(2,1,4)+ b(1,-
1,3)+(3,2,5)=(5,9,5)
2. Tentukan apakah vektor-vektor berikut bebas linear atau tidak bebas linear:
a) (1,0,-2), (3,1,2), (1,-1,0)
b) (2,-1,4), (4,2,3), (2,7,-6)
3. Tentukan apakah vektor-vektor berikut membentuk basis untuk ruang vektor R
3
.
a) (-4.1.3), (6,5,2), dan (8,4,1)
b) (4,6,1), (-1,4,2), dan (5,2,-1)
4. Carilah bas is, dimensi dan rank untuk ruang yang direntang oleh vektor-vektor
w
1
=(1,1,2,1), w
2
=(1,0,1,2) dan w
3
=(2,1,3,4)
5. Misalkan T:R
2
R
3
didefinisikan oleh
1
1
]
1
,
_
1
]
1
0
1
2
2
1
2
x
1
x
T x
x x
a) Carilah matrik T terhadap basis B={u1,u2} dan
B={v1,v2,v3}, dimana
1
1
]
1
1
1
]
1
1
1
]
1
1
]
1
1
]
1
0
0
3
3
0
2
2
2
v
1
1
1
1
v
4
2
2
u
3
1
1
u v
b) Gunakanlah matriks yang diperoleh dalam (a) untuk
menghitung :
,
_
1
]
1
3
8
T
Penyelesaian Kasus
1. (5,9,5)=a(2,1,4)+b(1,-1,3)+c(3,25)
linear bebas bukan adalah ) 71 , 9 . 20 ( ) 5 , 9 , 5 (
) 5 , 42 , 17 , 5 , 2 ( ) 5 , 10 , 5 , 3 , 5 , 3 ( ) 18 , 5 , 4 , 9 ( ) 5 , 9 , 5 (
) 5 , 2 , 3 )( 5 , 8 ( ) 3 , 1 , 1 )( 5 , 3 ( ) 4 , 1 , 2 )( 5 , 4 ( ) 5 , 9 , 5 (
5 , 8 1 0 0
5 , 3 0 1 0
5 , 4 0 0 1
3 5 , 8 1 0 0
5 , 3 0 1 0
5 , 4 0 0 1 3 1
5 , 8 1 0 0
5 , 3 0 1 0
4 1 0 1
2 3 5 1 1 0
5 , 3 0 1 0
4 1 0 1 3 2
5 , 3 0 1 0
5 1 1 0
4 1 0 1
4
3
14 0 4 0
5 1 1 0
4 1 0 1
2 4 3 6 4 0 0
5 1 1 0
4 1 0 1
2 3 3 9 1 3 0
5 1 1 0
4 1 0 1
1 4 3
5 5 3 4
5 1 1 0
4 1 0 1 2 1
5 5 3 4
5 1 1 0
9 2 1 1
2 2 3 5 5 3 4
5 3 1 2
9 2 1 1 2 1
5 4 3 4
9 2 1 1
5 3 1 2
+ +
+ +
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
b
b b
b b
b b
b
b b b b b b
b b
b b
b b
2. a (1,0,-2), (3,1,2), (1,-1,0)
linear bebas adalah
1 2 3
3 2 0
2 0 1
3 3 1 2 3
9 6 0
2 0 1 1 5 2
1 2 3
1 6 5
2 0 1
,
_
,
_
,
_
b
b b
linear bebas adalah
(2,7,-6) (4,2,3), (2,-1,4),
6 7 2
15 12 0
10 8 0
3 2 2 6 7 2
3 2 4
10 8 0 3 1
6 7 2
3 2 4
4 1 2
,
_
,
_
,
_
b b
b b
b
3. a (-4,1,3), (6,5,2), (8,4,1)
basis adalah
7 6 0
5 1 6
3 1 4
2 3 7 6 0
2 5 6
3 1 4 1 2 3
1 4 8
2 5 6
3 8 4
,
_
,
_
,
_
+
b b
b b
basis adalah
) 1 , 2 , 5 ( ), 2 , 4 , 1 ( ), 1 , 6 , 4 (
1 2 5
4 0 11
9 22 0
3 2 2 1 2 5
2 4 1
9 22 0 2 4 1
1 2 5
2 4 1
1 6 4
,
_
,
_
,
_
b b
b b
b
4. w
1
(1,1,2,1), w
2
(1,0,1,2), w
3
(2,1,3,4),
basis adalah
4 3 1 2
2 1 0 1
1 2 1 1
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
b b b b
5. a
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
,
_
+ +
+
10
2
6
10
0
10
2
6
10
0
10
) 6 ( 2 10
6
10
0
1
2
2
1
2
1
6 0 . 2 . 1 0 . 0 . 1 3 . 2 . 1 0 . 2 . 1 3 . 0 . 1 0 . 2 . 1
0 3
2 2
1 1
0 0 3
0 2 2
1 1 1
10 6 4 ) 2 ( 3 4 . 1
4 2
3 1
T
T
T
x
x x
x
x
T
78 30 48 3 . 10 ) 6 .( 8
6 3
10 8
,
_
b
DAFTAR PUSTAKA
Anton Howard, 1987. Aljabar Linear Erlementer, Edisi Ketiga Jakarta. Erlangga.
www. Google . modul matematika.com
basistik.blogspot.com/2011/11/modul-pelajaran-matematika.
www. subruang pada vektor.com