Anda di halaman 1dari 7

BAB I Dasar dan Tujuan Asuhan Keperawatan Gerontik A. Resume Permasalahan Nenek.

R usia 68 tahun masuk ke PSTW tahun 2008. Nenek.R masuk ke PSTW diantar oleh anaknya yang perempuan. Ketika dilakukan pengkajian pada tanggal 02 November 2010 Nenek.R mengeluh kaki kadang terasa ditusuk. Dulu sebelum dilakukan pengkajian kaki Nenek M bengkak dan merah. Tetapi, setelah diberi obat oleh Zr.E kaki nenek M sudah tidak bengkak dan tidak merah lagi. Tetapi, keluhan sekarang terasa sakit kaki terasa ditusuk. Setelah dilakuakn cek asam urat Nenek R nilainya 9 mg/dl. Setelah di periksa dr. P Nenek M mengalami asam urat. Maka dari itu, diperlukan asuhan keperawatan pd Nenek M tentang asam urat B. Tinjauan Pustaka Defenisi Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari (depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada zaman Yunani kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis dan terapeutik yang telah diusulkan. Sekarang ini, gout mungkin merupakan salah satu jenis penyakit reumatik yang paling banyak dimengerti dan usaha-usaha terapinya paling besar kemungkinan berhasil. Etiologi dan Patofisiologi Gambaran klasik artritis gout yang berat dan akut ada kaitan langsung dengan hiperurisemia (asam urat serum tinggi). Gout mungkin primer atau sekunder. Gout primer merupakan akibat langsung pernbentukan asam urat tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat. Gout sekunder disebabkan an karena pembentukan asam urat yang berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat tertentu. Endapan urat dalam sendi atau traktus urinarius dialkibatkan: karena, asam urat yang rendah daya larutnya dan akibat garam-garainnya. Asam. urat yang berlebihan dan garam-garam tersebut keluar dari serum dan urin masing-masing mengendap dalam sendi dan traktus urinarius Gambaran klinis Gout akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak diternui pada usia 5060. Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg per 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkn dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelurn mereka mencapai usia remaja. Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan Akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

Perkembangan serangan Akut gout biasanya merupakan kelanjutan dari suatu rangkaian kejadian. Pertama-tama biasanya terdapat supersaturasi urat dalam plasma dan cairan tubuh. Ini diikuti dengan pengendapan kristal-kristal urat di luar cairan tubuh dan endapan dalarn dan seldtar sendi. Tetapi serangan gout sering merupakan kelanjutan trauma lokal atau ruptura tofi (endapan natrium urat) yang merupakan penyebab peningkatan konsentrasi asam urat yang cepat. Tubuh mungkin tidak dapat menanggulangi peningkatan ini dengan memadai, sehingga mempercepat proses pengeluaran asam urat dari serum. Kristalisasi dan endapan asam urat merangsang serangan gout. Kristal-kristal asam urat ini merangsang respon fagositosis oleh leukosit dan waktu leukosit memakan kristal-kristal urat tersebut maka respon mekanisme peradangan lain terangsang. Respon peradangan mungkin dipengaruhi oleh letak dan besar endapan kristal asam urat. Reaksi peradangan mungkin merupakan proses yang berkembang dan memperbesar diri sendiri akibat endapan tambahan kristal-kristal dari serum. Periode antara serangan gout akut dikenal dengan nama gout inter kritikal. Pada masa ini pasien bebas dari gejala-gejala klinik. Gout kronik timbul dalarn jangka waktu beberapa tahun dan ditandai dengan rasa nyeri, kaku dan pegal. Akibat adanya kristal-kristal urat maka terjadi peradangan kronik, sendi yang bengkak akibat gout kronik sering besar dan berbentuk nodular. Serangan gout Aut dapat terjadi secara simultan diserta gejala-gejala gout kronik. Tofi timbul pada gout kronik karena urat tersebut relatif tidak larut. Awitan dan ukuran tofi sebanding dengan kadar urat serum. Yang sering terjadi tempat pembentukan tofi adalah: bursa olekranon, tendon Achilles, permukaan ekstensor dari lengan bawah, bursa infrapatella dan helix telinga Tofi-tofi ini mungkin sulit dibedakan secara klinis dari rheumatoid nodul. Kadangkadang tofi dapat membentuk tukak dan kemudian mengering dan dapat membatasi pergerakan sendi. Penyakit ginjal dapat terjadi akibat hiperurisemia kronik, tetapi dapat dicegah apabila gout ditangani secara memadai. Kriteria diagnostik gout harus dipertimbangkan pada setiap pasien yang mempunyai riwayat dan penernuan fisik sesuai dengan apa yang telah Idta bahas sebelumnya, terutama gambaran klinik yang klasik. Peningkatan kadar asam urat serum dapat membantu menentukan diagnosis. Tetapi harus diingat bahwa banyak obat-obatan mempengaruhi kadar asam urat serum dan juga banyak orang normal yang tidak memperlihatkan gejala-gejala mempunyai kadar asam urat yang tinggi. Tes diagnostik lain yang dapat mendukung diagnosis gout adalah penentuan respon gejala-gejala sendi terhadap kolkisin. Kolkisin merupakan obat yang dapat meringankan gejala-gejala serangan gout akut secara dramatis. Sifat perubahan radiologis dapat membantu i sekali dalam penentuan diagnosis gout, tetapi pada awitan penyakit inj biasanya belum ada perubahan yang menyolok. Begitu diperkirakan diagnosis gout, maka dapat dipastikan dengan dua metoda: (1) menemukan kristal urat dalam cairan sinovial dan (2) menermikan urat dalam endapan tofi. Faktor-faktor yang berperanan Ada faktor-faktor tertentu yang berperanan sebagai penyebab hiperurisemia. Diet tinggi purin dapat merupakan salah satu faktor penyebab karena asam urat dibentuk dari purin, adenin dan guanin. Kelaparan dan intake etil alkohol yang berlebilian juga dapat mengakibatkan hiperurisemia. Peningkatan kadar asam keto akibat puasa yang berkepanjangan, dan asam-asam keto ini mengganggu ekskresi asam urat oleh ginjal. Kadar laktat darah meningkat sebagai produk samping darl metabolisme alkohol yang normal, dan peningkatan laktat ini juga mengganggu

ekskresi asam. urat oleh ginjal. Asam urat serum dapat meningkat pula akibat salisilat dosis rendah (kurang dari 2-3 g per hari) dan beberapa obat diuretika, antihipertensi (klortiazid, asam etakrinik). Penatalaksanaan Pengobatan Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangan gout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-8 rng, tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan. Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup efektif untuk mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan efek samping yang berat. Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif. Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan. Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi. Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi. Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi, maka dilakukan pembedahan. C. Tujuan Asuhan Keperawatan Gerontik 1. Mengetahui gambaran pengetahuan WBS tentang Asam Urat 2. Mampu melakukan tindakan pencegahan Asam Urat D. Fokus Pengkajian dan metode Fokus pengkajian : a. Usia Usia WBS M adalah 68 tahun merupakan resiko terjadinya asam urat b. Merokok Pada tahun 2000 WBS sering merokok. Tetapi, saat ini sudah dikontrol. c. Riwayat pengobatan WBS setelah dilakukan pemeriksaan TD : 150/90 mmHg. Di diagnosa oleh dr.P Hipertensi dan diberikan obat Captopril 25 mg.

Metode Metode yang digunakan adalah metode wawancara

B. Analisa Data Data Data Subjektif : WBS R mengatakan : 1. Suka merasa nyeri kaki terasa ditusuk Data Objektif : WBS R tampak : 1. Kadar asam urat 9 mg/dl Data Subjektif : WBS R mengatakan 1. Kadang merasa mau jatuh 2. Kaki terasa sakit Data Objektif : WBS R tampak : - Lemah Data Subjektif : 1. kacang-kacangan mengakibatkan asam urat ? 2. Makanan apa lagi yang mengakibatkan asam urat Data Objektif : WBS tampak : 1. bertanya-tanya tentang darah tinggi Gangguan mobilitas fisik nyeri persendian Problem Nyeri Etiologi Proses penyakit

Kurangnya pengetahuan

kurangnya informasi tentang proses penyakit

C. Prioritas masalah 1. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian 3. kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit

E. Rencana Keperawatan No 1 Diagnosa Keperawatan Nyeri b.d proses penyakit Perencanaan Tujuan Intervensi dan Rasioanl Rasa nyaman WBS 1. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) terpenuhi atau terhindar diistirahatkan dan diberikan bantalan. dari nyeri Rasional :Istirahat dapat menurunkan metabolisme setempat dan mengurangi pergerakan sendi yang terjadi. 2. Berikan kompres hangat atau dingin yang dapat memberikan efek vasodilatasi . Rasional : keduanya mempunyai efek membantu pengeluaran endorfin dan dingindapat menghambat impuls-impuls nyeri 3. Cegahlah agar tidak terjadi iritasi pada tofi misal menghindari penggunaan sepatu yang sempit, terantuk pada benda yang keras. Bila terjadi iritasi maka akan semakin nyeri, apabila terjadi luka akibat tofi yang pecah maka rawatlah secara steril dan juga perawatan drain yang terpasang pada luka 4. Berikan obat-obatan sesuai dengan resep dokter dan amati efek samping obat-obatan tersebut WBS akan meningkatkan 1. Tingkatkan aktivitas WBS bila nyeri dan bengkak telah aktivitasnya sesuai berkurang dengan kemampuan 2. lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan walker atau tongkat. 3. lakukan latihan ROM secara hati-hati pada sendi yang terkena gout karena bila dimobilisasi terus menerus akan menurunkan fungsi sendi. 4. usahakan untuk meningkatkan kembali pada aktivitas yang normal. WBS dapat memahami 1. Berikan jadwal obat yang harus digunakan meliputi nama penggunaan obat obat, dosis, tujuan dan efek samping. Penjelasan ini dapat meningkatkankoordinasi dan kesadaran klien terhadap pengobatan yang teratur. 2. diskusikan tentang pentingnya diit yang terkontrol, misal dengan menghindari makanan tinggi purin seperti hati, ginjal, sarden. Program latihan dan istirahat yang teratur perlu dibicarakan

Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian

kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi tentang proses penyakit

F. Catatan perkembangan Diagnosa Nyeri b.d proses penyakit Tanggal/ jam 11-112010/11.00 Implementasi 1. Berikan posisi yang nyaman, sendi yang nyeri (kaki) diistirahatkan dan diberikan bantalan. 2. Berikan kompres hangat atau dingin yang dapat memberikan efek vasodilatasi . 3. Cegahlah agar tidak terjadi iritasi pada tofi misal menghindari penggunaan sepatu yang sempit, terantuk pada benda yang keras. Bila terjadi iritasi maka akan semakin nyeri, apabila terjadi luka akibat tofi yang pecah maka rawatlah secara steril dan juga perawatan drain yang terpasang pada luka 4. Berikan obat-obatan sesuai dengan resep dokter dan amati efek samping obat-obatan tersebut 1. Tingkatkan aktivitas WBS bila nyeri dan bengkak telah berkurang 2. lakukan ambulasi dengan bantuan misal dengan menggunakan walker atau tongkat. 3. lakukan latihan ROM secara hati-hati pada sendi yang terkena gout karena bila dimobilisasi terus menerus akan menurunkan fungsi sendi. usahakan untuk meningkatkan kembali pada aktivitas yang normal. Evaluasi S : klien mengatakan : Sudah agak enakan setelah dilakukan tekhnik nafas dalam Sakit kepala berkurang O : klien tampak : TD : 150/80 mmHg A : masalah teratasi sebagian P : rencana dan tindakan selanjutnya Kaji tekanan darah Anjurkan ambulasi sesuai kemampuan, hindari kelelahan Anjurkan menggunakan teknik relaksasi nafas dalam jika nyeri S : klien mengatakan : Sakit kepala sudah berkurang O : klien tampak : Tenang Mengikuti aktivitas seperti biasa TD saat tidur : TD saat duduk : A : masalah teratasi sebagian P : rencana dan tindakan selanjutnya Kaji tekanan darah Anjurkan untuk ambulasi sesuai kemampuan S: klien mengatakan : Jadi tahu tentang darah tinggi Obat captoril buat darah tinggi

Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian

10-112010/10.00

Kurangnya pengetahuan berhubungan

6-11-2010/09.00 1. Menjelaskan sifat penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur 2. menjelaskan pentingnya lingkungan yang tenang, tidak

dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit

penuh dengan stress 3. Berikan jadwal obat yang harus digunakan meliputi nama obat, dosis, tujuan dan efek samping. Penjelasan ini dapat meningkatkankoordinasi dan kesadaran klien terhadap pengobatan yang teratur. 4. diskusikan tentang pentingnya diit yang terkontrol, misal dengan menghindari makanan tinggi purin seperti hati, ginjal, sarden. Program latihan dan istirahat yang teratur perlu dibicarakan

Makan yang asin-asin dapat membuat darah tinggi O : klien tampak : Dapat menjawab obat captopril buat darah tinggi Dapat menjawab kenapa pusing A : masalah teratasi sebagian P : rencana dan tindakan selanjutnya Anjurkan untuk mengontrol TD dengan cara meminum obat teratur

SUMBER PUSTAKA 1. Charlene J. Reeves at all. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : Salemba Medica, 2001. 2. Susan Martin Tucker at all. Patient Care Standarts Collaborative Planning & Nursing Interventions, Seventh Edition, St. Louis Baltimore Berlin : Mosby, 2000. 3. Luckmanns, Suzanne E, Tatro. Care Principles and practise of Medical Surgical Nursing. 4. Christensen Kocknow. Adult Health Nursing, Third edition, St. Louis Baltimore, Boston : Mosby, 1999. 5. Susan Puderbangh, Susan W. Nursing Care Planning Guides, for Adult In Acute, Extended and Home Care Settings . WB. Saunders Company, 2001.

Anda mungkin juga menyukai