Anda di halaman 1dari 6

Makalah Pengetahuan Bahan :

PROSES REDUKSI LANGSUNG

Oleh :

Attabari Aldin Al Qudri Ramli Hamdani M.Udai Muntaha Fikri

(0805106010037) (0805106010040) (0805106010046) (0805106010055) (0805106010056)

Rahmad Mulyadi (0805106010071)

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA 2012

I. PENDAHULUAN

Batu besi merupakan salah satu dari sekian banyak mineral berharga di Indonesia. Sampai saat ini besi juga merupakan mineral yang paling banyak digunakan dalam kehidupan. Dari tahun ke tahun tingkat produksi baja dunia terus mengalami peningkatan. Proses reduksi langsung merupakan salah satu metode pembuatan besi yang dikenal di dunia. Berbeda dengan teknologi pembuatan besi lainnya yang mengalami fasa cair, proses reduksi langsung dilakukan dengan menghindari fasa cair. Sampai saat ini produksi besi di dunia saat ini masih didominasi oleh proses blast furnace. Dengan terus bergulirnya isu penghematan energi dan mahanlnya harga kokas, maka peluang untuk penggunaan proses reduksi langsung akan semakin besar, mengingat proses reduksi langsung hanya menggunakan batu bara sebagai pereduksi. <br><br> Oleh karena itu, dengan analisa pengaruh temperatur dari percobaan suatu metode reduksi langsung bertujuan untuk mendapatkan temparatur yang efisien yang menghasilkan jumlah besi yang banyak tapi dalam temperatur lebih rendah,sehingga diharapkan biaya produksi akan menurun.<br><br> Reduksi langsung yang dilakukan adalah dengan cara memanaskan batu besi yang telah dicampur dengan batubara dalam oven. Pengaruh dari temperatur yang dianalisa dilakukan pada komposisi Fe2O3 dan C yang berbeda untuk setiap waktu pemanasan (5, 10, dan 20 menit). Variasi temperatur yang digunakan adalah600C, 800C, dan 1000C .Hasil dari penelitian ini, didapatkan bahwa dengan temperatur reduksi 900C dan 1000C menghasilkan intensitas Fe yang cukup besar. Sedangkan pada temperature 600C secara umum tidak terbentuk Fe.

II. PEMBAHASAN

Proses Reduksi Langsung (Direct Reduction) Reaksi reduksi langsung terjadi didalam campuran besi oksidasi cair dengan karbon padat yaitu besi oksida cair dengan karbon padat. Reaksi reduksi tidak lansung terjadi dengan adanya sirkulasi gas CO dari reaksi reduksi. Kemudian aliran gas CO2 hasil reaksi dioksidasi dengan karbon padat dari batubara/kokas. Didalam tungku tanur tiup, gas preduktor bukan hanya berasal dari kokas, batubara/arang, tetapi ada gas preduktor lain yang terlibat dalam proses reaksi reduksi, antara lain adalah gas CH4 dan gas H2. Pembentukan gas tersebut berasal dari aliran udara yang sengaja dihembuskan kedalam tanur tiup. Pembuatan besi dapat dilakukan melalui proses reduksi langsung terhadap bijih. Cara ini dikenal dengan nama reduksi langsung terhadap bijh (direct reduction iron, DRI). Cara ini dilakukan melalui pemanasan briket atau pelet yang direduksi langsung oleh gas preduktor didalam wadah reaktor. Gas preduktor bisa dilakukan dengan pengaliran langsung gas reduktor atau kokas kedalam runag reaktor. Untuk lebih jelasnya lihat skematis Gambar 2.3

Gambar 2.3 Skematis gambar cara reduksi langsung bijih besi. Keterangan gambar : a. Bijih besi. b. Wadah bijih c. Masukan gas pereduktor(gas CO atau H2). d. api bahan bakar. e. dinding bata api.

Reaksi reduksi bijih besi (Hematit) Proses smelting didalam tungku tanur tiup (blast furnace) yang menghasilkan besi pig melibatkan reaksi karbotermik. Yaitu reaksi reduksi oksidasi pada suhu tinggi. Proses reaksi reduksi bisa secara langsung, sebagai berikut : - Reaksi reduksi langsung, besi oksida cair bereaksi langsung dengan karbon padat dengan persamaan reaksi FeOcair-padat + Cpadat Fe + COgas

- Reaksi reduksi tidak langsung, besi oksida cair bereaksi dengan gas CO, berlangsungnya reaksi melibatkan reaksi reduksi ganda dengan tahapan sebagai berikut 3 Fe2O3 + CO Fe3O4 + CO FeO + CO Fe3O4 + CO2 3FeO + CO2 Felogam + CO2 gas

Reaksi gas CO2 dengan karbon padat Cpadat + CO2 gas 2CO

Perbedaan reduksi langsung dan tidak langsung Reaksinya berbeda,pada reduksi tidak langsung Fe diperoleh dari beberapa tahap reaksi, pada reduksi langsung dengan1 tahap reaksi sudah dapat diperoleh Fe murni. Hasil akhirnya berbeda, Output dari reduksi tidak langsung adalah berupa Fe dalam keadaan cair (pig iron) , sedangkan output dari reduksi langsung adalah Fe dalam keadaan padat (sponge iron) Sumber gas reduktornya berbeda, indirect reduction menggunakan kokas untuk menghasilkan gas reduktor CO, sedangkan direct reduction menggunakan CH4 Kualitasnya berbeda, reduksi langsung menghasilkan besi dengan kualitas yang lebih baik daripada reduksi tidak langsung. Karena reduksi tidak langsung menggunakan kokas untuk menghasilkan gas reduktor. Kokas berasal dari batubara yang mengadung sulfur, dimana S tersebut dapat ikut masuk kedalam besi hasil reduksi, yang mengakibatkan besi mengalami retak panas (hot shortness).

III. KESIMPULAN

Reaksi reduksi langsung terjadi didalam campuran besi oksidasi cair dengan karbon padat yaitu besi oksida cair dengan karbon padat. Proses gas reduksi yang digunakan untuk mereduksi bijih besi didalam reaktor adalah gas hidrogen yang dinaikkan temperaturnya mencapai 960C dalam proses gas heater. Reaksi reduksi langsung, besi oksida cair bereaksi langsung dengan karbon padat dengan persamaan reaksi : FeO cair - padat + C padat Fe + COgas.

Anda mungkin juga menyukai