Anda di halaman 1dari 11

ABSTRAK

Kondiloma akuminata adalah vegetasi oleh human papilloma virus tipe tertentu, bertangkai dan permukaannya berjonjot. Merupakan tonjolan tonjolan yang berbentuk bunga kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Frekuensi pada pria dan wanita sama. Predileksi pada pria yaitu perineum dan sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis, muara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis. Sedangkan pada wanita daerah vulva dan sekitar introitus vagina, kadang-kadang pada prsio uteri. Pengobatan dapat dengan kemoterapi, terapi pembedahan, laser karbondioksida, interferon dan imunitas. Prognosis baik walaupun sering residif.

ABSTRACT

Condyloma acuminate is vegetation by certain types of human papilloma virus and it stemmed. It is a bulge like cauliflower shaped or warts that grow on small tapered and form to a group that continue to grow by sexually transmitted. Frequency in men and women equal. Predilection in men are in the perineum and around the anus, the coronary sulcus, glands penis, meatus urethra externus, base of penis. Whereas in female in the vulva, around the introitus vaginal, sometimes in portio uteri. Treatment can be by chemotherapy, carbondioxide laser, interferon and imunnity. Prognosis is good although it often residif.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Virus alami dari genital warts, Venereal warts, verruca vulgaris, jengger ayam, kutil kelamin pertama kali dikenal tahun 1907 oleh Ciuffo. Dengan berkembangnya teknik biologi molekuler, Human Papillomavirus (HPV) diidentifikasi sebagai penyebab kondiloma akuminata.1 Kondiloma adalah kutil yang berlokasi di area genital (uretra, genital dan rektum). Kondiloma merupakan penyakit menular seksual dan berpengaruh buruk bagi kedua pasangan. Masa inkubasi dapat terjadi sampai beberapa bulan tanpa tanda dan gejala penyakit. Biasanya lebih banyak selama masa kehamilan dan ketika terjadi pengeluaran cairan yang berlebihan dari vagina. Meskipun sedikit, kumpulan bunga kol bisa berkembang dan sebagai akibatnya adalah akumulasi bahan bahan purulen pada belahan belahan, biasanya berbau tidak sedap warnanya abu abu, kuning pucat atau merah muda.2 Kondiloma akuminata merupakan tonjolan tonjolan yang berbentuk bunga kol atau kutil yang meruncing kecil yang bertumbuh kembang sampai membentuk kelompok yang berkembang terus ditularkan secara seksual. Kondiloma akuminata dijumpai pada berbagai bagian penis atau biasanya didapatkan melalui hubungan seksual melewati liang rektal disekitar anus, pada wanita dijumpai pada permukaan mukosa pada vulva, serviks, pada perineum atau disekitar anus. Kondiloma sering kali tampak rapuh atau mudah terpecah, bisa tersebar multifokal dan multisentris yang 2

bervariasi baik dalam jumlah maupun ukurannya. Lesinya bisa sangat meluas sehingga dapat menguasai penampakan normal dan anatomi pada genitalia. Daerah tubuh yang paling umum adalah frenulum, korona, glans pada pria dan daerah introitus posterior pada wanita.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kondiloma akuminatum ialah vegetasi oleh human papilloma virus tipe tertentu, bertangkai dan permukaannya berjonjot.3

B. Epidemiologi Merupakan penyakit akibat hubungan seksual. Frekuensi pada pria dan wanita sama. Tersebar dan transmisi melalui kontak kulit langsung.3

C. Etiologi Virus penyebabnya adalah Virus Papilloma Humanus (HPV), merupakan virus DNA yang tergolong dalam keluarga virus papova. Sampai saat ini telah dikenal sekitar 70 tipe VPH, namun tidak seluruhnya dapat menyebabkan kondiloma akuminatum. Tipe yang pernah ditemui pada kondiloma akuminatum adalah tipe 6, 11, 16, 18, 30, 31, 33, 35, 39, 40, 41, 42, 44, 51, 52, 56.3 Beberapa tipe VPH tertentu mempunyai potensi onkogenik yang tinggi, yaitu tipe 16 dan 18. Tipe ini merupakan jenis virus yang paling sering dijumpai pada kanker serviks. Sedangkan tipe 6 dan 11 lebih sering dijumpai pada kondiloma akuminatum dan neoplasia intraepithelial serviks derajat ringan. D. Gejala Klinis4 1. Kondiloma akuminata sering muncul di daerah yang lembab, biasanya pada penis, vulva, dinding vagina dan dinding serviks dan dapat menyebar sampai daerah perianal. 2. Berbau busuk. 3. Warts/kutil memberi gambaran merah muda, flat, gambaran bunga kol.

4. Pada pria dapat menyerang penis, uretra dan daerah rektal. 5. Infeksi dapat dormant atau tidak dapat dideteksi, karena sebagian lesi tersembunyi didalam folikel rambut atau dalam lingkaran dalam penis yang tidak disirkumsisi. 6. Pada wanita condiloma akuminata menyerang daerah yang lembab dari labia minora dan vagina. Sebagian besar lesi timbul tanpa simptom. Pada sebagian kasus biasanya terjadi perdarahan setelah coitus, gatal atau vaginal discharge 7. Ukuran tiap kutil biasanya 1-2 mm, namun bila berkumpul sampai berdiameter 10 cm dan bertangkai. Dan biasanya ada yang sangat kecil sampai tidak diperhatikan. 8. Terkadang muncul lebih dari satu daerah. Pada kasus yang jarang, perdarahan dan obstruksi saluran kemih jika virus mencapai saluran uretra. 9. Memiliki riwayat kehidupan seksual aktif dengan banyak pasangan.

Gambar 1. Kondiloma Akuminata pada pria dan wanita E. Diagnosis Banding3 1. Veruka vulgaris : vegetasi yang tidak bertangkai, kering, dan berwarna abu-abu atau sama dengan kulit 2. Kondiloma latu : Sifilis stadium II, klinis berupa plakat yang erosif, ditemukan banyak Spirochaeta pallidum. 3. Karsinoma sel skuamosa : vegetasi yang seperti kembang kol, mudah berdarah, dan berbau. 5

F. Farmakologis3,4 1. Kemoterapi a. Podofilin Tingtur podofilin 25%. Kulit disekitarnya dilindungi dengan vaselin atau pasta agat tidak terjadi iritasi, setelah 4-6 jam kemudian dicuci. Jika belum ada penyembuhan dapat diulangi setelah 3 hari. Setiap kali pemberian jangan melebihi 0.3 cc karena akan diserap dan bersifat toksik. Gejala toksisitas ialah mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan alat napas, dan keringat yang disertai kulit dingin. Dapat pula terjadi supresi sumsum tulang yang disertai trombositopenia dan leukopenia. Pada wanita hamil sebaiknya jangan diberikan karena dapat terjadi kematian fetus. Juga jangan dipakai untuk pengobatan lesi dalam vagina dan serviks karena obai ini dapat diabsorbsi sehingga bersifat toksik dan dapat menyebabkan karsinoma. Podofilotoksin 0.5 %. Bahan ini merupakan zat aktif yang terdapat di dalam podofilin. Setelah pemakaian podofiloks, dalam beberapa hari akan terjadi destruksi pada jaringan KA. Reaksi iritasi pada pemakaian podofiloks lebih jarang terjadi dibandingkan dengan podofilin dan reaksi sistemik belum pernah dilaporkan. Obat ini dapat dioleskan sendiri oleh penderita sebanyak dua kali sehari selama tiga hari berturutturut. Cara pengobatan dengan podofilin ini sering dipakai. Hasilnya baik pada lesi yang baru, namun kurang memuaskan pada lesi yang lama atau yang berbentuk pipih. b. Asam Triklorasetat Digunakan larutan dengan konsentrasi 50%, dioleskan setiap minggu. Pemberiannya harus berhati-hati karena dapat menimbulkan ulkus yang dalam. Dapat diberikan pada wanita hamil.

c. 5-fluorourasil Konsentrasinya antara 1-5% dalam krim, dipakai terutama pada lesi di meatus uretra. Pemberiannya setiap hari sampai lesi hilang. Sebaiknya penderita tidak miksi selam 2 jam setelah pengobatan.

2.

Tindakan Bedah a. Bedah Listrik (Elektrokauterisasi) Waktu lampau, spesialis kulit kelamin umumnya

menggunakan pemotong listrik high-frequency atau besi pemotong membakar nevus atau neoplasma kulit lainnya. Ini dikarenakan sederhana dan cepat. Pemotong elektrik highfrequency secara langsung membuang dan mengeringkan, pengobatan ini cenderung lebih aman, namun penyembuhan luka dengan elektrokauter lebih lambat. Kesimpulannya, pengobatan dengan elektrokauter dapat digunakan untuk bermacam kondiloma, namun dapat membakar terlalu

berlebihan dan dapat sedikit berbahaya. Dan harus juga memperhatikan operasi yang aseptik, pencegahan terhadap infeksi. Pengobatan yang efektif namun membutuhkan anestesi lokal. Digunakan pada jenis kondiloma yang resisten terhadap pengobatan topikal, dengan kekurangan meninggalkan luka parut. b. Bedah Beku (N2, N2O cair) Bedah beku merupakan metode pengobatan umum dermatologist, berbahan dasar nitrogen atau karbondioksida cair, es beku kering penghancur kulit, penghancur kulit untuk edema lokal, bertujuan untuk mencapai tujuan pengobatan. Virus kondiloma akuminata menyebabkan terjadinya

hiperplasia prostatik jinak pada kulit dan membran mukosa. Ini

memiliki pembuluh darah lecil dalam jumlah banyak, berproliferasi secara cepat. Metode dapat menggunakan es beku untuk kondiloma akuminata, membentuk edema lokal derajat tinggi. Keuntungan yang paling bagus dari bedah beku ini ialah hanya bersifat lokal tanpa meninggalkan bekas, tingkat keberhasilan pengobatan kira-kira 70%. Tersedia dalam metode semprot atau kontak langsung, mampu diaplikasikan pada bentuk kecil. Dapat digunakan dalam 1 minggu sebanyak 2-3 kali. Bedah beku ini banyak menolong untuk pengobatan kondiloma akuminata pada wanita hamil dengan lesi yang banyak dan basah. c. Bedah Skalpel Pengobatan bedah pada kondiloma akuminata pada dasarnya bukan merupakan pembedahan yang dianjurkan, karena pengobatan dengan pembedahan, kondiloma akuminata sangat mudah kambuh kembali, sehingga pengobatan menjadi gagal. Namun bentuk yang lebih besar dapat dipertimbangkan untuk dibedah. Beberapa pasien memiliki kondiloma yang tumbuh begitu cepat, dan pengobatan lainnya sangat sulit, hal ini dapat dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan. Dengan tujuan untuk mencegah kekambuhan, dapat dilakukan pengobatan lainnya. 3. Laser Karbondioksida Umum digunakan pada pengobatan kulit dan penyakit menular seksual. Merupakan pengobatan yang tergolong cepat dan kondiloma dapat hilang. Pengobatan dengan laser hanya dapat diaplikasikan pada kondiloma ukuran kecil dimana jika digunakan pada kondiloma

dengan ukuran besar mudah untuk kambuh. 4. Interferon Meskipun interferon telah menunjukkan hasil yang menjanjikan bagi verucciformis dan infeksi HPV anogenital, keefektifan bahan ini dalam perawatan terhadap kutil kelamin masih dipertanyakan. Terapi

parentral dan intra lesional terhadap kutil kelamin dengan persiapan interferon alami dan rekombinasi telah menghasilkan tingkat respon yang berkisar antara 70 80 % pada laporan laporan awal. Telah ditunjukkan pula bahwa kombinasi IFN dengan prosedur pembedahan ablatif lainnya menghasilkan tingkat kekambuhan( relapse rate ) dan lebih rendah. Efek samping dari perlakuan interferon sistemik meliputi penyakit seperti flu dan neutropenia transien. Dapat diberikan dalam bentuk suntikan (im atau intralesi) dan topikal (krim). Interferon alfa diberikan dengan dosis 4-6 mU.i.m. 3 kali seminggu selama 6 minggu atau dengan dosis 5. Imunoterapi Pada penderita dengan lesi yang luas dan resisten terhadap pengobatan dapat diberikan pengobatan bersama imunostimulator. G. Diet4 Tidak ada restriksi, namun sebaiknya mengkonsumsi nutrisi yang seimbang pada program dietari untuk memastikan pasien mendapatkan sistem imun yang optimal. Dietari Program Sangat penting 1. vitamin B-kompleks, penting untuk multiplikasi sel 2. vitamin C, antiviral Penting 1. L-Cystein, suplai sulfur, sebagai preventasi dan perawatan kutil 2. Vitamin A, menormalkan kulit dan epitel membrane 3. vitamin E, meningkatkan aliran darah dan membantu perbaikan jaringan 4. Zinc, meningkatkan imunitas tubuh melawan virus H. Prognosis3 Walaupun sering mengalami residif, prognosisnya baik. Faktor

predisposisi dicari, misalnya hygiene, adanya fluor albus, atau kelembaban pada pria akibat tidak disirkumsisi.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Kondiloma akuminata merupakan penyakit akibat hubungan seksual yang disebabkan oleh Human Papilloma Virus. Terdapat beberapa modalitas terapi untuk pengobatan kondiloma akuminata diantaranya dengan kemoterapi, terpai pembedahan, laser karbondioksida, interferon dan imunitas. Prognosis dari penyakit ini sendiri baik namun sering mengalami residif.

B. Saran Kondiloma akuminata atau infeksi HPV sering terjadi pada orang yang mempunyai aktivitas seksual yang aktif dan mempunyai pasangan seksual lebih dari 1 orang (multiple) oleh karena itu sangat penting untuk memiliki pasangan tetap dan tidak berganti-ganti pasangan seksual sehingga terhindar dari penyakit ini.

10

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.webmd.com/sexual-conditions/hpv-genital-warts/hpv-virusinformation-about-human-papillomavirus 2. Atlas Penyakit Kulit & Kelamin. Bag/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK UNAIR/RSU Dr. SOETOMO SURABAYA. 2007 : 224 3. Handoko, RP. Penyakit Virus. Dalam : Djuanda Prof. Dr. dr. Adhi, Utama Hendra dr, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007 : 113-14 4. http://medicastore.com/penyakit/245/Kutil_Genitalis_Kondiloma_Akumin ata.html 5. Siregar, R.S. Prof. Dr, Sp. KK (K). 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Ed. 2. EGC : Jakarta

11

Anda mungkin juga menyukai