Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN TOPENG

A. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang di gunakan adalah; Kain penutup cetakan Plastik penutup Landasan cetakan Tempat air Bahan yang di perlukan adalah; Tanah liat Kertas koran Air lem atau kanji Pewarna cetakan B. Prosedur Kerja 1. Pembuatan desain topeng Desain adalah rancangan yang akan di buat. Jadi, desain topeng adalah rancangan bentuk topeng yang akan di buat. Desain topeng ini di buat dalam bentuk dua gambar yaitu gambar tampak dari depan dan gambar dari samping. Desain ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam bentuk cetakan, karena sudah ada bentuk yang dapat di lihat saat mengolah tanah liat menjadi cetakan dan akan mempermudah saat pewarnaan.

2. Membuat Cetakan Topeng Pembuatan cetakan topeng di awali dengan pengolahan tanah liat sehingga bisa di bentuk. Jika ctakan belum selesai di bentuk, lalu kita meninggalkan cetakan, sebaiknya cetakkan di tutupi dengan kain kao yang lembab kemudian di bungkus dengan plastik. Jika cetakan tanah liat telah selesai, tutupi dengan kertas koran setiap bagian cetakan, lapisan pertama, menggunakan kertas koran yang telah di sobek kecil-kecil dengan air kemudian di tempel. Lapisan kedua kertas koran yang telah di sobek kecil-kecil di tempelkan dengan menggunakan lem, setelah lapisan ini telah selesai di pasang, bubur kertas mulai di sediakan.

3. Membuat Bubur Kertas Bubur kertas yang di maksud disini ialah kertas koran yang telah di sobek kecil-kecil, kemudian di rendam dengan air selama satu malam. Selanjutnya kertas tersebut du tumbuk hingga menyerupai bubur. Bubur kertas ini di campur dengan lem, perlu di perhatikan sebelum bubur kertas di campur dengan lem pastikan bubur kertas telah di peras airnya, lalu lem dan bubur kertas di campur sampai rata.

4. Menempelkan Bubur Kerta pada Cetakan Setelah cetakan dan bubur di sediakan, selanjutnya menempelkan bubur kertas pada cetakan dan pastikan semua cetakan tertutup dengan bubur kertas. Jika proses penempelan telah selesai, bungkus kembali cetakan dengan kain kaos basah yang telah di peras kemudian di lanjutkan dengan membungkusnya dengan plastik, dan tunggu sampai kering. Untuk mencegah keretakan, topeng jangan di jemur dengan matahari yang terlalu panas.

5. Membuka Topeng dari Cetakan Setelah topeng kering dan cetakan muali menyusut karena kering, topeng di angkat dari cetakan.

6. Pewarnaan Topeng Setelah topeng di angkat dari cetakan proses selanjutnya adalah pewaraan topeng. Topeng di warnai dengan memakai pewarna yang sesuai dengan topeng.

C. Hasil Pengamatan Dari proses pengerjaan topeng, ada beberapa masalah yang timbul akibat tidak sesuai dengan prosedur antara lain : 1) Cetakan retak di akibatkan karena cetakan tidak di bungkus dengan kain kaos basah yang telah di peras dan plastik, aatau tidak terbungkus dengan baik atau percampuran lem tidak rata. 2) Topeng retak yang retak ini di sebabkan hal yang sama dengan cetakan yang retak, yaitu panas yang berlebih karena tidak di tutupi dengan kain kaos basah yang telah di peras.

Lampiran
Tampak depan

PENUTUP
Demikianlah proses pembuatan topeng ini, pembuatan topeng yang mengikuti prsedur kerjaan, tidak akan mendapat masalah dalam proses penyimpangan, saat menunggu cetakan atau topeng kering. Sedangkan yang tidak mengikuti prosedur akan mengalami keretakan pada cetakan atau topeng. Proses pembuatan topeng kami telah selesai, biarpun belum sempurnah tetapi kami sudah bersyukur.

Anda mungkin juga menyukai