Anda di halaman 1dari 12

0144AManajemenKeuangan

LECTURE NOTES

Biaya Modal

Lianawati Christian,S.Kom.,MM liana_ch1309@binus.ac.id

0144AManajemenKeuangan

LEARNING OUTCOMES

Mahasiswa dapat menghitung WACC menggunakan biaya komponen-komponen modal termasuk yang baru diterbitkan.

OUTLINE MATERI : Biaya modal hutang jangka panjang Biaya modal saham preferens Biaya modal ekuitas Biaya modal saham biasa yang baru diterbitkan WACC

0144AManajemenKeuangan

ISI

Pengantar :
Pada bab ini akan membahasa tentang pola pikir biaya modal, pengertian biaya utang (biaya utang), biaya modal saham preferent, biaya modal saham biasa, dan biaya modal rara-rata tertimbang (WACC).

MATERI: 1. Pengertian / pola pikir biaya modal : Biaya modal adalah : sesuatu yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemilik modal, yaitu kepada kreditur dan kepada pemilik perusahaan. Kepada kreditur berupa bunga dan kepada pemilik modal berupa dividen atau tingkat hasil yang diperlukan. Biaya modal dihitung dari modal permanen yaitu hutang jangka panjang dan modal sendiri. Para ahli manajemen keuangan M.H Miller yang dikenal dengan dalil Modigliani atau dalil MM menjelaskan bahwa : perusahaan yang menggunakan utang (leverage) dapat: (1) meningkatkan nilai perusahaan (2) dapat menurunkan biaya modal rata-rata tertimbang, karena pengaruh pajak perseroan. Dalil Miller adalah ; 1). Dalil satu : nilai perusahaan tanpa hutang (tidak berleverage) adalah laba bersih operasi setelah pajak dibagi nilai perusahaan tanpa hutang (perusahaan tidak berleverage), atau Vu= X(1-T)/ku dan ku= X(1-T)/Vu 2). Dalil dua : biaya ekuitas (cost of equity) naik dengan leverage secara linier, dengan kemiringan garis (koefisiensi arah) sama dengan : (ku-kb)(1-T)

0144AManajemenKeuangan

2. Biaya modal hutang jangka panjang (the cost of long term debt) Unsur-unsur biaya modal yang lazim diperhitungkan ialah biaya hutang obligasi, biaya hutang hipotik, biaya saham istimewa, dan biaya saham biasa. a. Biaya hutang obligasi : Obligasi ialah surat hutang jangka panjang tanpa jaminan. Jaminannya hanya kepercayaan saja. Penerbit obligasi bisa dilakukan oleh pe, perusahaan Negara, dan perusahaan swasta. Perusahaan yang menerbitkan obligasi seharusnya perusahaan yang mampu menghasilkan laba operasi dan mempunyai hari depan bisnis yang tumbuh dan berkembang. Sedagnkan pemegang obligasi ialah investor atau pemberi pinjaman (kreditur) mendapatkan bunga, dan penerbit membayar bunga sebagai bunga modal. Cara perhitungan biaya modal adalah : Misalnya obligasi nominal Rp.2000, bunga 22% umur 5 tahun dan biaya

pengambangan (biaya yang dibayar oleh penerbit obligasi kepada broker di pasar modal) sebesar 5%, maka biaya hutang obligasi disajikan dalam table :

Keterangan Nilai nominal obligasi Biaya pasar bursa 5% x Rp.2.000 Nilai tunai hutang obligasi

Rp. 2.000 100 1.900

Biaya bunga per tahun 22% x Rp.2.000 Biaya pasar bursa per tahun

440

20

Rp.100/5

0144AManajemenKeuangan

Total biaya hutang obligasi per tahun

460

Biaya

hutang

obligasi

= 24,21%

Rp.460/Rp.1.900

b. Biaya hutang hipotik Hutang hipotik adalah hutang yang dijamin dengan harta tetap berupa tanah, bangunan, mesin-mesin pabrik dsb. Pemberi hutang biasanya bank, perusahaan asuransi, lembaga dana pension, dsb. Pihak yang berhutang atau perusahaan yang berhutang akan membayar bunga dan berbagai biaya perolehan pinjaman yang lazim disebut biaya hutang. Cara perhitungan biaya hutang hipotik dapat disajikan berikut ini: Hutang jangka panjang (hipotik) Rp.3.000, bunga 21% , umur 5 tahun dan biaya komisi perolehan kredit sebesar 4%, biaya hutang hipotik dapat disajikan dalam table 10.2: Keterangan Nilai nominal hutang hipotik Biaya pasar bursa 4% x Rp.3.000 Nilai tunai hutang obligasi Rp. 3.000 120 2.880

Biaya bunga per tahun 21% x Rp.3.000 Biaya pasar bursa per tahun

630

24

0144AManajemenKeuangan

Rp.120/5 Total biaya hutang obligasi per tahun 654

Biaya

hutang

obligasi

= 22,71%

Rp.654/Rp.2.880

3. Biaya modal saham preferens/istimewa (cost of preferred stock) Saham istimewa ialah surat tanda kepemilikan perusahaan secara istimewa. Dikatakan istimewa karena dua alas an : 1) ia berhak memperoleh dividen permanen baik perusahaan laba atau rugi, 2) jika terjadi likuidasi, ia berhak memperoleh pengembalian modalnya terlebih dahulu sebelum pemegang saham biasa. Karena keistimewaannya saham preferen merupakan model pembiayaan jangka panjang campuran (hybid financing), dimana satu sisi ia sebagai hutang jangka panjang karena ia memperoleh dividen permanen berupa bunga pinjaman, pada sisi lain ia sebagai modal sendiri karena jika terjadi likuidasi ia bisa tidak memperoleh pengembalian modal bila dana likuidasi tidak mencukupi untuk dibagikan kepadanya. Contoh : Nilai nominal saham preferen Rp.1.000, dividen permanen 22,5% per tahun, biaya

pengambangan 2,174%, maka biaya saham dapat disajikan: Keterangan Nilai nominal saham istimewa Biaya pasar bursa 2,174%x 1000 Nilai tunai saham istimewa Rp. 1.000 21,75 978,25

0144AManajemenKeuangan

Dividen saham istimewa Rp.1.000

22,5% x

22,50

Biaya saham istimewa (22,50/978,25) (deviden saham istimewa / nilai tunai saham istimewa)

23%

4. Biaya modal ekuitas biasa Ada tiga pendekatan untuk menghitung biaya ekuitas biasa: 1. Menggunakan CAPM rS = rRF + rM-rRF bi

2. Menggunakan DDM rS = D1 + g dimana g =(1-payout rate) ROE P0

3. Bond yield + risk premium Berdasarkan survei terhadap manajer portofolio dan studi empiris, risk premium berkisar 3%-5%

0144AManajemenKeuangan

5. Biaya modal saham biasa (the cost of common stock) yang baru diterbitkan Saham biasa ialah surat tanda kepemilikan perusahaan oleh masyarakat umum. Masyarakat umum yang memiliki uang yang ingin menanamkan uangnya sebagai capital untuk mencari laba dapat membeli saham biasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan di pasar bursa. Perusahaan yang menerbitkan saham biasa akan memberikan laba dan pemegang saham akan memperoleh hasil yang diharapkan. Penerbit saham biasa menghitung hasil yang diharapkan oleh pemegang saham biasa lazim disebut biaya modal saham biasa atau biaya saham biasa. Contoh : nilai nominal saham biasa Rp.1.000 per lembar, biaya pengambangan 2%, dividen yang diharapkan Rp.22,54 per lembar. Dan pertumbuhan laba 5% per tahun, maka biaya modal saham dapat disajikan seperti berikut: Keterangan Nilai nominal saham biasa Biaya pengambangan 2% Nilai tunai saham biasa Dividen diharapkan pertumbuhan Biaya saham biasa 5% 28% saham biasa yang Rp. 1.000 20 980 22,50

(Rp.22,54/980)+5% (deviden saham biasa / nilai tunai saham biasa pertumbuhan)

0144AManajemenKeuangan

6. WACC= the weighted average cost of capital (biaya modal rata-rata tertimbang) WACC adalah biaya seluruh modal permanen yang disesuaikan dengan kontribusinya setelah diperhitungkan pajak perseroan. Sebagai contoh, target struktur modal untuk suatu perusahaan 45% utang, 2% saham preferens, dan 53% ekuitas biasa. Biaya utang (rd) = 10%, biaya saham preferens (rP) = 10,3%, dan biaya ekuitas biasa (rS) =13,4% , tarif pajak marjinal 40% WACC = wd.rd (1-T) + wP.rP + wS.rS WACC = 0.45 (10%) (0,6) + 0,02 (10,3%) + 0,53 (13,4%) WACC = 10,0% Biaya Penerbitan (F) Biaya penerbitan (F) untuk sekuritas yang baru diterbitkan. rP untuk saham preferens yang baru diterbitkan = DP PP-F re untuk saham biasa yang baru diterbitkan = D1 P0 (1-F) YTM untuk obligasi yang baru diterbitkan: VB - F = INT (1+YTM)N -1 YTM (1+YTM)N + M (1+YTM)N + g

Pinjaman uang dari bank tidak melibatkan flotation cost tetapi, adanya flotation cost akan menaikkan cost dari komponen-komponen biaya modal.

Biaya penerbitan biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga sekuritas.

0144AManajemenKeuangan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi WACC 1. Faktor-faktor diluar kendali perusahaan Tingkat bunga Tarif pajak

2. Faktor faktor yang dapat dikendalikan perusahaan: Perubahan struktur modal Perubahan dividen payout Perubahan risiko proyek yang diterima berdasaran kriteria anggaran modal

0144AManajemenKeuangan

SIMPULAN

WACC korporat didasarkan risiko keseluruhan perusahaan. Jika proyek mempunyai risiko yang sama dengan perusahaan maka WACC korporat sama dengan WACC proyek, demikian pula sebaliknya.

Perusahaan multi divisional mempunyai WACC untuk masing-masing divisi karena risikonya berbeda

Untuk suatu proyek, WACC merupakan hurdle rate. Suatu proyek diterima jika expected return melebihi hurdle rate.

0144AManajemenKeuangan

DAFTAR PUSTAKA

1. Brigham, Eugene F. & Joel F. Houston. (2007). Essentials of financial management. Thomson Learning. Singapore.

2. P, Darsono (2009). Manajemen Keuangan, Pendekatan Praktis. Nusantara Consulting. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai