Anda di halaman 1dari 12

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga

memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul. Hal ini yang mengakibatkan remaja sekarang sering meniru gaya orang luar negeri. Mereka beranggapan bias menjadi lebih menarik jika melakukan hal itu. Padahal semua itu salah besar. Mereka tidak menyadari akan dampak yang kan mereka terima jika mereka sampai salah jalan. Apalagi mereka yang mulai memasuki dunia remaja dimana merekasedang mencari jati diri. Masa remaja yang dimaksudkan merupakan periode transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. Batasan usianya tidak ditentukan dengan jelas, sehingga banyak ahli yang berbeda dalam penentuan rentang usianya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa masa remaja berawal dari usia 12 sampai dengan akhir usia belasan ketika pertumbuhan fisik hampir lengkap. Salah satu pakar psikologi perkembangan Elizabeth B. Hurlock (1980) menyatakan bahwa masa remaja ini dimulai pada saat anak mulai matang secara seksual dan berakhir pada saat ia mencapai usia dewasa secara hukum. Masa remaja terbagi menjadi dua yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal dimulai pada saat anak-anak mulai matang secara seksual yaitu pada usia 13 sampai dengan 17 tahun, sedangkan masa remaja akhir meliputi periode setelahnya sampai dengan 18 tahun, yaitu usia dimana seseorang dinyatakan dewasa secara hukum. Banyaknya

permasalahan dan krisis yang terjadi pada masa remaja ini menjadikan banyak ahli dalam bidang psikologi perkembangan menyebutnya sebagai

masa krisis. Pada masa ini perubahan terjadi sangat drastis dan mengakibatkan terjadinya kondisi yang serba tanggung dan diwarnai oleh kondisi psikis yang belum mantap, selain dari pada itu periode ini pun dinilai sangat penting bahkan Erik Erikson (1998) menyatakan bahwa seluruh masa depan individu sangat tergantung pada penyelesaian krisis pada masa ini

1.2 Maksud Dan Tujuan 1.2.1 Maksud Untuk mengetahui permasalah sosial pada era globalisasi Untuk mengetahui penyebab permasalahan sosial pada era globalisasi Untuk mengetahui dampak dari permasalahan sosial pada era globalisasi Untuk mengetahui solusi dari permasalahan sosial pada era globalisasi 1.2.2 Tujuan Dapat mengetahui permasalah sosial pada era globalisasi Dapat mengetahui penyebab permasalahan sosial pada era globalisasi Dapat mengetahui dampak dari permasalahan sosial pada era globalisasi Dapat mengetahui solusi dari permasalahan sosial pada era globalisasi

1.3 Perumusan Masalah Lalu ada apakah di masa remaja ini? Seberapa besarkah pentingnya untuk menangani masa remaja dan seberapa besar pengaruhnya untuk kehidupan dimasa depan individu tersebut? Adakah keterkaitanya dengan era globalisasi sekarang ini?

BAB II PERMASALAHAN
Dunia remaja akhir-akhir ini digoncangkan oleh fenomena yang tidak menggembirakan. a) Banyaknya tawuran pelajar, pergaulana-susila dikalangan pelajar dan mahasiswa. b) Pornografi yang susah dibendung. Kalangan remaja dijangkiti kebiasaan bolos sekolah. c) Kesukaan terhadap minuman keras.

d) Kecanduan terhadap ectasy (XTC), menjadi budak kokain dan morfin. e) Kesukaan judidalam urban popular culture, musro, world-wide sing, dan sejenisnya. Para remaja cenderung bergerak menjadi generasi buih yang terhempas dipantai menjadidzurriyatan dhiafan,suatu generasi yang bergerak menjadi XG -- the loses generation -- yang tidak memiliki keberanian ikut serta didalam perlombaan dan percaturan gelombang era globalisasi. Penyimpanganperil aku menjadi ukuran atas kemunduran moral dan akhlak. Hilangnya kendali para remaja, berakibat ketahanan bangsa akan lenyap dengan lemahnya remaja. Penyebab utama karena: a. b. Rusaknya sistim, pola dan politik pendidikan. Diperparah oleh hilangnya tokoh panutan, berkembangnya kejahatan orang tua, c. d. e. Luputnya tanggung jawab lingkungan masyarakat, Impotensi dikalangan pemangku adat, dan hilangnya wibawa ulama, Bergesernya fungsi lembaga pendidikan menjadi bisnis, dan profesi guru dilecehkan. Bahaya besar untuk generasi mendatang. 1. Pencandu Narkoba-Miras, menjadi malapetaka untuk dirinya (zalim). Merubah kepribadian secara drastic,penantang, pemarahdan pelawan, Masa bodoh terhadap dirinya, semangat belajar menurun, berperangai seperti orang gila, 3

Kejahatan sexual menjadi meruyak termasuk anak- anak dibawah umur, Hilangnya norma-norma hidup beradat, beragama, dan melecehkan norma hukum, Berperilaku menjadi penyiksa, putus asa, pemalas, Menurut Laporan Kasus Narkoba 1999 Kapolda Sumbar telah ditangkap banyak pelaku pengedar Narkoba (Ganja, Shabu-Shabu dan ectacy). Pelakunya berbagai kalangan Swasta, Penganggur, Mahasiswa, Pelajar SMU, pedagang, PNS, tani, sopir). Berita TV dan Radio dan masyarakat kampus telah menyatakan perang terhadap Narkoba. Bahaya Narkoba mengancam jiwa dan generasi bangsa. Narkoba adalah saudara kembarPekat, anak kandung keluargaGelapJahili. Bahan ini disampaikandalam Seminar Bahaya Narkoba Terhadap Generasi Muda pada tanggal 25 Desember 1999, bertempat di Aula Bank Indonesia Padang.

BAB III PEMBAHASAN


a. Pengertian Globalisasi Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah : 1. Malcom Waters Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang. 2. Emanuel Ritcher Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia. 3. Thomas L. Friedman Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia. b. Proses Globalisasi Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga

memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul. c. Dampak Globalisasi Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern.

Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi

mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, d. Cara Menanggulangi Era Globalisasi dewasa ini mengharuskan kita untuk bersikap arif dan mampu merumuskan serta mengaktualisasikan kembali nilai-nilai kebangsaan yang tangguh dalam beriteraksi terhadap tatanan dunia luar dengan tetap berpijak pada jadi diri, serta menyegarkan dan memperluas makna pemahaman kebangsaan kita dengan mengurangi berbagai dampak negatif yang akan timbul dengan cara : Pembangunan kualitas manusia Indonesia melalui pendidikan. Pemberian ketrampilan hidup ( life skill) agar mampu menciptakan kreatifitas dan kemandirian. Usaha menumbuhkan bidaya dan sikap hidup global, seperti mandiri, kreatif, menghargai karya, optimis, dan terbuka. Usaha selalu menumbuhkan wawasan kebangsaan dan identitas nasional. Usaha menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.

a) Karakteristik Masa Remaja Sebagai periode yang paling penting, masa remaja ini memiliki karakterisitik yang khas jika dibanding dengan periode-periode

perkembangan lainnya. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut : a. Masa remaja adalah masa peralihan Periode ini menuntut seorang anak untuk meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan harus mempelajari pola-pola perilaku dan sikap-sikap baru untuk menggantikan dan meninggalkan pola-pola perilaku sebelumnya. Selama peralihan dalam periode ini, seringkali

seseorang merasa bingung dan tidak jelas mengani peran yang dituntut oleh lingkungan. b. Masa remaja adalah periode perubahan Terdapat lima karakteristik perubahan yang khas dalam periode ini yaitu, (1) peningkatan emosionalitas, (2) perubahan cepat yang menyertai kematangan seksual, (3) perubahan tubuh, minat dan peran yang dituntut oleh lingkungan yang menimbulkan masalah baru, (4) karena perubahan minat dan pola perilaku maka terjadi pula perubahan nilai, dan (5) kebanyakan remaja merasa ambivalent terhadap perubahan yang terjadi. c. Masa remaja adalah usia bermasalah Pada periode ini membawa masalah yang sulit untuk ditangani baik bagi anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini disebabkan oleh dua lasan yaitu : pertama, pada saat anak-anak paling tidak sebagian masalah diselesaikan oleh orang tua atau guru, sedangkan sekarang individu dituntut untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Kedua, karena mereka dituntut untuk mandiri maka seringkali menolak untuk dibantu oleh orang tua atau guru, sehingga menimbulkan kegagalan-kegagalan dalam menyelesaikan persoalan tersebut. d. Masa remaja adalah masa pencarian identitas diri Pada periode ini, konformitas terhadap kelompok sebaya memiliki peran penting bagi remaja. Mereka mencoba mencari identitas diri dengan berpakaian, berbicara dan berperilaku sebisa mungkin sama dengan kelompoknya. Salah satu cara remaja untuk meyakinkan dirinya yaitu dengan menggunakan simbol status, seperti mobil, pakaian dan benda-benda lainnya yang dapat dilihat oleh orang lain. e. Masa remaja adalah usia yang ditakutkan Masa remaja ini seringkali ditakuti oleh individu itu sendiri dan lingkungan. Gambaran-gambaran negatif yang ada dibenak masyarakat mengenai perilaku remaja mempengaruhi cara mereka berinteraksi dengan remaja. Hal ini membuat para remaja itu sendiri merasa takut

untuk menjalankan perannya dan enggan meminta bantuan orang tua atau pun guru untuk memecahkan masalahnya. f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistis Remaja memiliki kecenderungan untuk melihat hidup secara kurang realistis, mereka memandang dirinya dan orang lain sebagaimana mereka inginkan dan 4 bukannya sebagai dia sendiri. Hal ini terutama terlihat pada aspirasinya, aspiriasi yang tidak realitis ini tidak sekedar untuk dirinya sendiri namun bagi keluarga, teman. Semakin tidak realistis aspirasi mereka maka akan semakin marah dan kecewa apabila aspirasi tersebut tidak dapat mereka capai. g. Masa remaja adalah ambang dari masa dewasa Pada saat remaja mendekati masa dimana mereka dianggap dewasa secara hukum, mereka merasa cemas dengan stereotype remaja dan menciptakan impresi bahwa mereka mendekati dewasa. Mereka merasa bahwa berpakaian dan berperilaku seperti orang dewasa sringkali tidak cukup, sehingga mereka mulai untuk memperhatikan perilaku atau simbol yang berhubungan dengan status orang dewasa seperti merokok, minum, menggunakan obat-obatan bahkan melakukan hubungan seksual. b) Definisi kenakalan remaja menurut para ahli Kartono, ilmuwan sosiologi Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang". Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

c) Membentuk Generasi Masa Depan Pertama Mestilah diyakinkan bahwa Generasi muda akan menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan . Karena itu, generasi muda (remaja) harus dibina dengan budaya yang kuat berintikan nilai-nilai dinamik yang relevan dengan realiti kemajuan di era globalisasi. Generasi masa depan (era globalisasi) yang diminta lahir dengan : a. b. c. d. Budaya luhur Kreatif dan dinamik, Memiliki utilitarian ilmu berasaskanepistemologi Islam yang jelas, (world view) yang integratik dan sifatnya (bermanfaat untuk semua, terbuka dan transparan). Kedua Perkembangan kedepan banyak ditentukan oleh peranan remaja sebagai generasipenerus dan pewaris dengan kepemilikan ruang interaksi yang jelas untuk menjadi agen sosialisasi guna menggerakkan

kelanjutansurvival kehidupan kedepan. Ketiga kita memerlukan generasi yang handal, dengan beberapa sikap : a. Daya kreatif dan innovatif, dipadukan dengan kerja sama berdisiplin, kritis dan dinamis, memiliki vitalitas tinggi. b. Tidak mudah terbawa arus, sanggup menghadapi realita baru di era kesejagatan. c. Memahami nilai-nilai budaya luhur, siap bersaing dalam

knowledge based society, punya jati diri yang jelas, hakekatnya adalah generasi yang menjaga destiny, individu yang berakhlak berpegang pada nilai-nilai mulia iman dan taqwa. d. Motivasi yang bergantung kepada Tuhan, yang patuh dan taat beragama akan berkembang secara pasti menjadi agen perubahan. e. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai kekuatan spritual, yang memberikan motivasi emansipatoris dalam

mewujudkan

sebuah

kemajuan

fisik-material,

tanpa

harus

mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan.

Keempat Generasi kedepan wajib digiring menjadi taat hukum. Upaya ini dapat dilakukan dengan cara : Memulai dari lembaga keluarga dan rumah tangga, memperkokoh peran orang tua, ibu bapak . Fungsionalisasi peranan ninik mamak dan unsur masyarakat secara efektif. Memperkaya warisan budaya dengan setia mengikuti dan mempertahankan, bertumpu kepada cita rasa patah tumbuh hilang berganti. Menanamkan aqidah shahih (tauhid), dan istiqamah pada agama yang dianaut. Menularkan ilmu pengetahuan yang segar dengan tradisi luhur. Apabila sains dipisah dari aqidah syariah danakhlaq akan melahirkan saintis tak bermoral agama, konsekwensinya ilmu banyak dengan sedikit kepedulian. Menanamkan kesadaran tanggung jawab terhadap hak dan kewajiban asasi individu secara amanah, penyayang dan adil dalam memelihara hubungan harmonis dengan alam. Teguh politik, kukuh ekonomi. Melazimkan musyawarah dengan disiplin . Bijak memilih prioritas pada yang hak sebagai nilai puncak budaya Islam yang benar. Sesuatu akan selalu indah selama benar.

10

BAB IV PENUTUP
Masa remaja sebagai periode perkembangan yang paling penting bagi individu pada kenyataannya merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan dan rentan munculnya masalah. Meskipun demikian adanya pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan. Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia. Maka kita sebagai remaja harus bisa membedakan mana kegiatan positif dan negative agar kita bisa mendapat manfaat yang bisa menunjang masa depan. Jaman era globalisasi sekarang ini banyak sekali hal yang menarik, sesuatu yang masih baru, maka kita pun harus bisa memilih yang terbaik, jangan sampai terpengaruh hal negative. Apabila sudah ada yang terjerumus kedalam hal negative cepatlah sadar diri karena masih banyak kesempatan untuk merubah masa depan.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://selogiri.com/makalah-masalah-sosial-generasi-muda-di-era-globalisasi.html (diakses pada tanggal 01 Januari 2012 pada pukul 23.49) http://forddine.blogspot.com/2009/06/peran-pekerja-sosial-dalampenanganan.html (diakses pada tanggal 01 Januari 2012 pada pukul 23.49) http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/pengaruh-era-globalisasiterhadap.html (diakses pada tanggal 01 Januari 2012 pada pukul 23.49)

12

Anda mungkin juga menyukai