Anda di halaman 1dari 17

Tenaga kerja

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun unTeks miringtuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Klasifikasi Tenaga Kerja o 1.1 Berdasarkan penduduknya o 1.2 Berdasarkan batas kerja o 1.3 Berdasarkan kualitasnya 2 Masalah Ketenagakerjaan 3 Lihat pula 4 Pranala Luar

[sunting] Klasifikasi Tenaga Kerja


[sunting] Berdasarkan penduduknya

Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.

Bukan tenaga kerja

Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

[sunting] Berdasarkan batas kerja

Angkatan kerja

Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.

Bukan angkatan kerja

Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah: 1. anak sekolah dan mahasiswa 2. para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan 3. para pengangguran sukarela

[sunting] Berdasarkan kualitasnya

Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.

Tenaga kerja terampil

Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.

Tenaga kerja tidak terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

[sunting] Masalah Ketenagakerjaan


Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

Rendahnya kualitas tenaga kerja

Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan denganmelihat tingkat pendidikan negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah. Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas hasil produksi barang dan jasa.

Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja

Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.

Persebaran tenaga kerja yang tidak merata

Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.

Pengangguran

Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.

Permasalahan Angkatan Kerja & Tenaga Kerja Serta Peran Pemerintah Dalam Upaya Penanggulangannya

>> Wednesday, April 20, 2011


A. 1. Tenaga kerja adalah jumlah orang yang di minta untuk melaksanakan suatu pekerjaan pada tingkat upah tertentu 2. Angkatan kerja adalah penduduk berusia kerja, yaitu antara 15 tahun hingga 65 tahun, yang bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan 3. Kesempatan kerja adalah lowongan pekerjaan yang dapat di isi oleh pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan. B. Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran. Jumlah penduduk mempunyai hubungan langsung dengan jumlah angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran. Semakin tinggi jumlah penduduk suatu Negara, semakin tinggi juga jumlah angkatan kerja kesempatan kerja dan pengangguran di Negara tersebut.

C. Beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. 1. Tingkat pengangguran tinggi 2. Jumlah angkatan kerja tinggi 3. Tingkat pendidikan dan ketrampilan angkatan kerja rendah 4. Penyebaran angkatan kerja tidak merata 5. Perlindungan kesejahteraan tenaga kerja kurang maksimal D. Dampak pengangguran terhadap keamanan lingkungan. 1. Turunnya tingkat kemakmuran masyarakat 2. Jika banyak orang yang menganggur berarti banyak orang yang tidak mempunyai pendapatan. Sehingga permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa yang sedikit. 3. Kemampuan pemerintah untuk menarik pajak sedikit karena pendapatan masyarakat yang rendah. 4. Dapat menimbulkan masalah politik maupun social misalnya meningkatnya jumlah penduduk miskin banyak kejahatan yang dapat timbul, atau meningkatnya kegiatan ekonomi illegal seperti barang-barang selundupan. 5. Bagi si penganggur sendiri akan mengalami tekanan mental karena merasa tida berguna serta menerima pandangan negative dari masyarakat.

E. Peningkatan mutu tenaga kerja . Peningkatan mutu tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara : 1. Menyelenggarakan pelatihan untuk pencari kerja 2. Menyelenggarakan pelatihan manajemen di seluruh provinsi 3. Menyelenggrakan pelatihan pematang dengan mengirimkan tenaga kerja terpilih ke luar negeri dan dalam negeri. 4. Meningkatkan prasarana pelatihan untuk untuk pencari kerja dan pegawai pengawas ketenagakerjaan. 5. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan untuk pegawai pengawas ketenaga kerjaan. F. Peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja di Indonesia. 1. Menyusun dan memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan ketenagakerjaan. 2. Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja 3. Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di dalam negeri 4. Memperluas dan mengembangkan kesempatan kerja di luar negeri 5. Perlindungan tenaga kerja 6. Membina hubungan industrial dalam negeri dan internasional 7. Memonitor pelaksanakan ketenaga kerjaan 8. Menyusun dan melaksanakan program-program yang sekitarnya mendukung tercapainya system ketenaga kerjaan yang ideal.

Dari okRek.com
Mencoba Belajar Berbagi

Home

Produk Okrek.com Teman

Hubungan antara jumlah penduduk, angkatan kerja, kesemptan kerja dan pengangguran.
Written on 27 Februari 2010 08:58 | by okrek Besarnya angkatan kerja tergantung dari: a. b. c. d. Jumlah penduduk Susunan penduduk berdasarkan tingkat pendidikan Kelahiran Komposisi umur

Jumlah penduduk yang banyak mempunyai akibat bagi kesempatan kerja. Jumlah penduduk yang banyak disertai kemampuan dan usaha dapat meningkatkan produktivitas dan membuka lapangan kerja baru, akan tetapi apabila jumlah penduduk yang banyak tidak disetai dengan kemampuan dan usaha dapat menghambat kesempatan kerja dan bisa berakibat menimbulkan pengangguran. Jumlah penduduk yang banyak tidak disertai dengan lapangan kerja yang memadai akan menimbulkan banyak penduduk yang tidak tertampung dalam lapangan kerja maka masalah timbul yaitu penggangguran. 1. Kesempatan kerja dan pendapatan nasional Kesempatan kerja yang luas dapat memaksimalkan para pekerja dan meningkatan pendapatan nasional. Apabila tenaga kerja sebagian besar atau semua dapat tertampung dilapangan kerja maka hasil produksi baik barang atau jasa akan meningkat dan tentunya pendapatan yang diterima oleh masyarakat akan bertambah banyak. Pendapatan yang diterima masyarakat meningkat akan meningkatkan pendapatan nasional. Keadaan ini tidak akan ada pencari kerja yang menganggur, semua digunakan dalam proses produksi disebut kesempatan kerja penuh (full employment). Dari tabel diatas maka dapat diketahui bahwa masih banya pencari kerja yang tidak tertampung pada kesempatan kerja yang menimbulkan pengangguran. Pengangguran tinggi mengakibatkan para pekerja haruslah menanggung biaya hidup para penganggur. Pendapatan yang diterima masyarakat semakin berkurang, gisi masyarakat berkurang, kesehatan m,asyarakat berkurang, kemampuan untuk kreasi berkurang, dan akan menimbulkan kerawanan nasional. Kecuali itu pendapatan nasional akan berkurang yang ada hanyalah kemiskinan. Pendapatan nasional merupakan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan penduduk suatu Negara dalam waktu tertentu. Dari pernyataan itu ada dua hal yang perlu diperhatikan: a. Jumlah barang dan jasa yang dihasilkan

Terlihat kemampuan masyarakat untuk menghasilkan barang/jasa (berproduksi), untuk berproduksi masyarakat harus bekerja. Untuk bekerja harus teresdia lapangan kerja atau kesempatan kerja. b. Penduduk Penduduk harus dibedakan antara yang bekerja dan tidak bekerja. Semakin banyak penduduk yang bekerja maka semakin besar pula sumbangannya terhadap pendapatan nasional. Dari dua hal di atas timbul permasalahan yaitu bagaimana Negara berupaya menciptakan lapangan kerja supaya penduduk bisa bekerja sehingga dapat menyumbangkan produksinya untuk kepentingan nasional. Salah satu upaya untuk menciptakan kesempatan kerja adalah dengan meningkatkan investasi. 2. Usaha perluasan kesempatan kerja. Menurut John Maynart keyenes, pengangguran tidak dapat dihapuskan tetapi dapat dikurangi. Pengurangan pengangguaran dapat dilakukan dengan: a. Memperluas kesempatan kerja. Untuk memperluas kesempatan kerja diperlukan modal. Modal yang diperlukan adalah investasi. Keynes beranggapan bahwa investasi ditentukan oleh dua faktor: 1) Marginal efficiency of capital Besarnya pengembalian (keuntungan ) dapat melebihi tingkat bunga atau dana yang dipinjamkan untuk membiayai investasi tesebut. Pinjaman yang diterima oleh para pengusaha haruslah menghasilkan keuntungan yang melebihi dari jumlah pinjaman ditambah dengan bunga. Apabila tidak maka investasi tidak ada artinya bahkan akan menimbulkan masalah pengangguran. 2) Tingkat suku bunga Bila seseorang memiliki sejumlah uang/dana, sebelum menetapkan melakukan investasi atau menyimpan di bank. Misalnya uang untuk investasi akan mendapat hasil 8 persen sedangkan tingkat suku bungan bank apabila didepositokan sebesar 10 %, maka tentu akan mengambil sikap mendepositokan di bank. Untuk pinjaman dengan suku bunga yang rendah akan menambah jumlah pengusaha untuk meminjam uang yang digunakan untk investasii atau melakukan usaha. Badan usaha berjalan dengan baik akan meningkatkan kesempatan kerja. Usaha untuk meningkatkan investasi di negara berkembang terhambat pada: a) kurangnya investasi b) kondisi tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya ketrampilan (skill). b. Usaha peluasan kesempatan kerja bersifat umum

1) Penyediaan dana kredit secara meluas dan merata bagi peningkatan kegiatan produksi padat karya. 2) Tingkat kurs devisa diarahkan agar realistis dan memberikan intensif bagi peningkatan eksport 3) Memberikan perlindungan yang wajar kepada produksi dalam negeri 4) Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk memperluas kesempatan bekerja produktif sebanyak mungkin. Usaha perluasan kesempatan kerja bersifat khusus, yaitu perluasan kesempatan kerja sektoral: - sektor pertanian - sektor prasarana dan kontruksi - sektor industri - sektor perdagangan - sektor jasa - sektor pendidikan dan latihan c. Peningkatan mutu tenaga kerja a. Latihan kerja : latihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja yang langsung dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan kerja. b. Pemagangan : latihan kerja langsung ditempat kerja yang bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja c. Perbaikan gisi dan kesehatan : untuk mendukung ketahanan kerja dan kemampuan belajar dalam menrima pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja.

HUBUNGAN JUMLAH PENDUDUK,TENAGA KERJA,DAN KESEMPATAN KERJA

A. HUBUNGAN JUMLAH PENDUDUK,TENAGA KERJA,DAN KESEMPATAN KERJA


Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara.penduduk suatu negara dapat dibagi dalam dua kelompok,yakni kelompok penduduk usia kerja (tenaga kerja) dan kelompok penduduk bukan usia kerja. penduduk usia kerja (tenaga kerja) adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas untuk negara negara berkembang seperti Indonesia.sedangkan dinegara maju,penduduk usia kerja (tenaga kerja) adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.pada zaman Belanda,yang disebut penduduk usia kerja adalah mereka yang berumur 10 hingga 65 tahun.namun,dewasa ini usia kerja tersebut telah diubah menjadi mereka yang berumur 15 tahun keatas sejak diberlakukannya wajib belajar 9 tahun pada tahun 1995.

Penduduk bukan usia kerja adalah penduduk yang berumur 0 hingga 14 tahun,untuk negara berkembang seperti Indonesia.sedangkan,untuk negara maju penduduk bukan usia kerja adalah mereka yang berumur 0 hingga 14 tahun dan mereka yang berumur 64 tahun keatas. Tenaga kerja dapat pula kita bagi dalam dua kelompok,yakni kelompok angkatan kerja dan kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja(15 tahun keatas),baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja.kelompok ini biasa disebut sebagai kelompok usia produktif.namun,tidak semua angkatan kerja dalam suatu negara mendapat kesempatan bekerja.mereka inilah yang disebut penganggur. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja,sedang mencari pekerjaan,atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan.kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: tiap- tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.dari bunyi pasal 27 ayat 2 UUD 1945 itu jelas bahwa pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan lapangan kerja.pemerintah berusaha untuk menciptakan lapangan kerja bagi setiap warga negara karena penciptaan lapangan kerja berhubungan dengan peningkatan pendapatan perkapita sekaligus pendapatan nasional. B.PENGANGGURAN 1.Tingkat Pengangguran Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,sedang mencari pekerjaan,atau sedang mempersiapkan suatu usaha baru. Tingkat pengangguran adalah perbandingan antara jumlah penganggur dan jumlah angkatan kerja dalam kurun waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk presentase. 2. Jenis pengangguran dan penyebabnya a.Jenis pengangguran menurut faktor penyebab terjadinya (1) Pengangguran konjungtur/siklis (cyclical unemployment) Pengangguran yang berkaitan dengan turunnya kegiatan perekonomian suatu negara. (2) Pengangguran structural Pengangguran yang terjadi karena perubahan struktur atau perubahan komposisi perekonomian. (3) Pengangguran friksional Pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer dalam mempertemukan pemberi kerja dan pelamar kerja. (4) Pengangguran musiman Pengangguran yang terjadi karena pergantian musim. b.Jenis pengangguran menurut lama waktu kerja (1) Pengangguran terbuka (open unemployment) Situasi dimana orang sama sekali tidak bekerja dan berusaha mencari pekerjaan.pengangguran terbuka biasanya disebabkan karena lapangan kerja yang tidak tersedia,ketidakcocokan antara kesempatan kerja dan latar belakang pendidikan,dan tidak mau bekerja. (2) Setengah menganggur (underemployment) Situasi orang dimana orang bekerja,tapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari curahan jam kerja,produktivitas kerja dan penghasilan yang diperoleh.

(3) Pengangguran terselubung (disguised unemployment) Pengangguran ini terjadi karena tenaga kerja tidak bekerja secara optimal.kondisi ini disebabkan adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan bakat dan kemampuannya. C. DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP PEMBANGUNAN NASIONAL 1.Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita 2.Penerimaan Negara 3.Beban psikologis 4.Biaya social D. CARA CARA MENGATASI PENGANGGURAN 1.Cara mengatasi pengangguran siklis Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah langkah antara lain peningkatan daya beli masyarakat. 2.Cara mengatasi pengangguran struktural Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada pekerjaan yang baru,memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat yang membutuhkan ,meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan mendirikan industri yang bersifat padat karya,sehingga mampu menampung tenaga kerja yang menganggur. 3.Cara mengatasi pengangguran friksional Untuk mengatasi pengangguran friksional adalah mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja,sehingga proses pelamaran,seleksi,dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat. 4.Cara mengatasi pengangguran musiman untuk mengatasi pengangguran musiman yaitu dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain dan melatih seseorang agar memiliki ketrampilan untuk dapat bekerja pada masa menunggu musim tertentu. E. USAHA PENINGKATAN MUTU TENAGA KERJA 1. Pemerintah Upaya pemerintah untuk menigkatkan mutu tenaga kerja antara lain dengan mendirikan berbagai pusat latihan kerja. 2. Pihak swasta (perusahaan) Upaya pihak swasta untuk meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengan sekolah atau kampus. 3. Individu Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan Menanam jiwa wirausaha

PERMASALAHAN TENAGA KERJA INDONESIA


16 Juni 2008 - 1:15 WIB

Ali Masjkur.ST

Membicarakan permasalahan tenaga kerja Indonesia memang tiada habisnya.Artikel ini akan menggambarkan berbagai permasalahan tenaga kerja Indonesia dari daerah kabupaten Tulungagung kususnya kecamatan besuki. Yang terdiri dari sepuluh desa yang wilayahnya dekat dengan laut selatan.terkenal juga dengan tambang marmernya. 50 persen penduduknya adalah petani,sebagian bekerja di tambang marmer ada juga yang bekerja sebagai nelayan. Para tenaga kerja indonesia yang di sebut sebagai pahlawan, ternyata mereka tidak merasa seperti pahlawan, jauh dari kategori sebagai pahlawan. Eksan (25) salah seorang TKI asal desa besole kec.besuki yang baru pulang dari Malaysia menuturkan, ketika mengurus paspor dan lainlain sering di mintai uang pelicin oleh oknum PJTKI. Dan masih banyak pengalama kesaksian dari para TKI yang lain. Silih berganti kejadian dan peristiwa telah diberitakan di media televisi dan majalah, mulai dari penganiayaan TKI, pemulangan, pelecehan sexsual, bahkan sampai pada hukuman penjara atas TKI seperti yang terjadi di Arab Saudi,Malaysia, singgapura, Taiwan, Hongkong dan Negara lainnya. Melihat kasus-kasus yang telah terjadi, maka dapat dianalisa secara perlahan-lahan mengenai permasalahan TKI ini. Pertama, yang jelas lapangan tenaga kerja dalam negeri yang kurang. Inilah yang menyebabkan begitu banyaknya tenaga kerja Indonesia yang berbondong-bondong ke luar negeri, meskipun mungkin dengan taruhan nyawa. Meskipun dengan dokumentasi yang tidak lengkap.Hal ini terjadi karena sektor industri yang ada belum mampu menyerap seluruh tenaga kerja yang ada di Indonesia, sehingga banyak sekali terjadi pengangguran di sana sini. Serta tutupnya beberapa perusahaan-perusahaan yang ada, yang juga mengakibatkan semakin bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.terutama dampak dari kenaikan harga BBM. Contohnya dori (39) TKI asal desa besole, meskipun tanpa dokumen resmi dia nekat pergi ke Malaysia karena faktor ekonomi. Kedua, upah buruh yang terlalu kecil. Dari berbagai survei tentang masalah tenaga kerja yang bias kita lihat dari televise dan kit abaca dari majalah disebutkan bahwa upah buruh yang ada di Indonesia paling murah, dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Upah yang sangat kecil ini jelas sekali sangat tidak mencukupi kebutuhan keluarga, di mana semua harga barang-barang yang ada selalu naik setiap tahunnya. Jadi upah ini jelas berbanding terbalik dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Ketiga, oknum PJTKI. Masih banyaknya Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang tidak mendapat izin dari Departemen Tenaga Kerja(Depnaker), sehingga menyebabkan aliran TKI tidak terkontrol. Akibatnya bisa ditebak, banyak kasus-kasus pemulangan TKI yang tidak lengkap surat-suratnya alias ilegal.contohnya tenaga kerja asal desa ngentrong kec.campurdarat kabupaten Tulungagung. Dian (28)yang merantau ke Brunai Darussalam. Setelah sampai di sana baru satu minggu ternyata dia di pulangkan lagi ke Indonesia dengan alasan dokumentasinya kurang lengkap.padahal dia membawa surat-surat resmi dari PJTKI. Akan tetapi, keberadaan PJTKI ilegal ini juga tidak lepas juga dari adanya oknum-oknum yang ikut bermain di sini, sehingga PJTKI-PJTKI ilegal ini tetap hidup dan berjalan. Keempat, kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah sebagai pelaku dan pelaksana pemerintahan dirasakan sangat kurang sekali perhatiaannya atas nasib para tenaga kerja ini. Contohnya tenaga kerja asal pantai Sidem Desa besole, nama Sudartik (20 tahun, anak dari ibu

endang ayah Ginto yang di berangkatkan tekong dari daerah Besuki selama 3 tahun tidak ada kabar berita sampai sekarang. Apabila di pertanyakan ke tekong (pembawa tenaga kerja) oleh keluarga TKI, pihak tekong selalu menjawab dengan mudahnya bahwa dia sudah lari dari majikan.kecurigaan orangtua Dartik benarkah anaknya itu di pekerjakan sebagai TKW atau hanya di buang (jual). Dari keempat analisa penyebab terus adanya masalah dengan tenaga kerja di Indonesia, maka dapat dilihat bahwa sebenarnya permasalahan itu semua bersumber pada masalah dari dalam negeri Indonesia sendiri. Jelas di sini ada masalah ekonomi, pemerintahan dan sosial (politik) yang terjadi. Masalah ekonomi yang dimaksud adalah bahwa sektor industri yang ada kurang/belum mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Di samping itu banyak sekali perusahaan yang tutup. Serta harga-harga yang terus melambung tinggi hampir tiap tahun, yang biasanya seiring dengan naiknya harga-harga minyak dan gas (migas). Masalah sosial (politik) adalah tingkat sosial masyarakat di Indonesia terutama pendidikannya yang masih rendah, sehingga ikut menpengarui tingkat kerjaan yang didapat. Setelah melihat permasalahaan-permasalahan yang ada, maka dapat diambil kesimpulan bahwa permasalahan para TKI ini bukan hanya semata-mata dari TKI itu sendiri, tetapi juga banyak pihak yang ikut terlibat di dalamnya. Untuk itu diperlukan aturan yang jelas, baik dari negara atau pun aturan umum yang harus dipatuhi secara bersama. Aturan-aturan itu juga harus didukung oleh para penegak hukum, sehingga tercermin contoh yang baik bagi masyarakat. Hal-hal tersebut diperlukan supaya tidak ada lagi kasus-kasus penganiayaan, pemulangan,pelecehan sexsual, dan sebagainya terhadap tenaga kerja Indonesia. Serta hubungan diplomatik yang kuat dengan negara-negara penerima TKI ini harus juga diperkuat, sehingga setiap masalah terhadap TKI ini dapat diselesaikan dengan bener-benar serta tidak ada masalah dengan hubungan bilateral antar dua negara. Jadi, pada dasarnya permasalahan terhadap TKI ini merupakan masalah bersama, baik itu dari masyarakat ataupun dari pemerintah harus bersama-sama kerja sama dan sama-sama kerja dalam menanggulangi masalah ini, supaya kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi lebih baik lagi. Dan juga diharapkan pemerintah bisa lebih serius mengamati berbagai macam masalah TKI ini. Biar slogan TKI sebagai pahlawan devisa tidak hanya sebagai wacana saja Daya saing dalam perekonomian dapat terwujud dengan kualitas tenaga kerja yang memadai. Oleh karena itu, perlu usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. a. Program pendidikan Peningkatan kualitas tenaga kerja melalui jalur pendidikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Pendidikan formal. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia melalui jalur pendidikan formal. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan, bakat, kreativitas, dan kecerdasannya. Oleh karena itu, pemerintah menggalakkan program pendidikan dasar sembilan tahun, memperbaiki kurikulum, membangun gedung-gedung sekolah, dan meningkatkan pemerataan pendidikan di seluruh tanah air.

2. Pendidikan nonformal. Berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal bagi peserta didik yang karena berbagai hal tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran pada suatu pendidikan formal atau peserta didik memilih jalur pendidikan nonformal untuk memenuhi kebutuhan belajarnya. Jalur pendidikan nonformal dapat ditempuh dengan pelatihan kerja atau program magang. b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia Peningkatan kualitas sumber daya manusia ditujukan untuk menciptakan manusia Indonesia yang sehat dan produktif. Hal ini dilakukan dengan peningkatan layanan kesehatan, perbaikan lingkungan hidup, peningkatan gizi, serta jaminan sosial yang memadai. c. Pengembangan karyawan Karyawan merupakan faktor produksi yang sangat penting dalam kegiatan produksi perusahaan. Oleh karena itu, kemampuannya harus terus ditingkatkan agar mencapai produktivitas tinggi. Caranya dapat dilakukan dengan pelatihan, seminar, dan peningkatan peran departemen sumber daya manusia dalam perusahaan. d. Peningkatan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja Upaya ini dilakukan dengan penyediaan alat perlengkapan keamanan kerja yang memadai, seperti helm pelindung, masker, serta asuransi kesehatan bagi karyawan. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2178249-peningkatan-kualitas-tenagakerja/#ixzz1rQjMDyqn

Peningkatan Mutu Tenaga Kerja


oleh: SafiuRahim

Pengarang : Ritonga........[et.al.]

Summary rating: 2 stars (2 Tinjauan) Kunjungan : 509 kata:300

More About : peningkatan mutu tenaga kerja

Ada kecenderungan pada lapangan kerja sektor modern untuk hanya menerima angkatan kerja yang siap kerja atau siap pakai dan berpengalaman untuk menjadi karyawannya. Sementara angkatan kerja muda tamatan sekolah menengah ataupun perguruan tinggi pada umumnya belum mempunyai kesiapan dan pengalaman. Kebijakan-kebijakan untuk meningkatkan mutu tenaga kerja dapat melalui pendidikan nonformal, adalah sebagai berikut: 1. Latihan Kerja Latihan kerja merupakan proses pengembangan keahlian dan keterampilan kerja yang langsung dikaitkan dengan pekerjaan dan persyaratan kerja. Dengan kata lain, latihan kerja dapat berfungsi

sebagai suplemen ataupun komplemen terhadap pendidikan formal. System Latihan Kerja Nasional yang telah ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja memberikan pedoman dan arahan untuk pengembangan jalur latihan kerja, baik yang dilakukan pleh lembaga latihan kerja maupun oleh perusahaan. 2. Pemagangan Pemagangan adalah latihan kerja langsung ditempat kerja. Jalur pemagangan ini bertujuan untuk memantapkan profesionalisme yang dibentuk melalui latihan kerja. Dengan bimbingan dan pengalaman yang terus-menerus dalam dunia kerja maka profesionalisme tenaga kerja akan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan ketrampilan yang dipelajari selama magang pada suatu perusahaan. 3. Perbaikan Gizi dan Kesehatan Perbaikan gizi dan kesehatan perlu dilaksanakan untuk mendukung ketahanan kerja dan kemampuan belajar (kecerdasan) dalam menerima pengetahuan baru dan meningkatkan semangat kerja. Selain itu peningkatan kemampuan teknis melalui jalur-jalur pengembangan sumber daya manusia perlu diupayakan agar tercipta manusia yang berkualitas dengan cirri taat menjalankan agama, toleran dan saling menghargai sesame manusia, berwawasan kepentingan nasional, berbudi luhur, ulet, tangguh, cerdas dan terampil, produktif, disiplin dan bertanggung jawab, inovatif dan berpandangan jauh ke depan. Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2119558-peningkatan-mutu-tenagakerja/#ixzz1rQjPulPC

Usaha Peningkatan Mutu Tenaga Kerja

Usaha Peningkatan Mutu Tenaga Kerja


Permasalahan pengangguran tidak akan mungkin bisa diatasi oleh pemerintgah sendiri. Pemerintah memerlukan dukungan dari piha lain seperti pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangutan. Masing-masing pihak perlu mengambil langkah konkret untuk memecahkan masalah pengangguran. Salah satu langkah awalnya adalah meningkatkan mutu tenaga kerja. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecenderungan dunia usaha saat ini adalah menerima tenaga kerja yang siap pakai. Ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga kerja harus sudah memiliki sejumlah nilai lebih berupa tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu. Sementara itu masih banyak tenaga kerja di pasaran yang berpendidikan rendah. Ini berarti tenaga kerja tersebut belum siap pakai. Untuk itu, perlu ada usaha meningkatkan mutu tenaga kerja dari pihak pemerintah,swasta (perusahaan), dan individu. 1. Pemerintah Upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu tenaga kerja anatar laindengan mendirikan berbagai pusat latihan kerja. Upaya ini bertujuan untuk melatih orang menjadi manusia terampil,berinisiatif, dan kreatif. Usaha ini disertai pula dengan usaha peningkatan mutu

sekolah kejuruan, penciptaan kondisi yang kondusif bagi penanaman modal, transmigrasi, dan keluarga berencana. 2. Pihak Swasta (Perusahaan) Langkah yang dapat diambil oleh pihak swasta untuk ikut serta dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja adalah bekerja sama dengansekolah atau kampus adalah menyediakan kesempatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk kerja praktik atau magang di perusahaan yang bersangkutan. Program magang ini akan memberi pemahaman secara lebih baik kepada calon tenaga kerja mengenai dunia kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian, para calon tenaga kerja tersebut dapat mempersiapkan dirinya dengan berbagai kemampuan dan keterampilan yang memang dibutuhkan oleh dunia usaha. 3. Individu Beberapa langkah yang harus diambil oleh setiap individu dalam meningkatkan mutu dirinya adalah sebagai berikut.

Membekali diri dengan berbagai hal yang dikehendaki oleh perusahaan. Dalam mencari kerja, seseorang harus membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pengetahuan yang disyaratkan oleh perusahaan secara umum, seperti keterampilan komputer, bahasa inggris, dan keahlian khusus sesuai peerjaan yang ditawarkan.

Menanamkan jiwa wirausaha. Bekerja bukan hanya berarti bergabung dengan suatu instansi atau perusahaan. Bila belum atau tidak bekerja pada instansi atau perusahaan, seseorang bisa bekerja secara mandiri dengan berwirausaha, seperti berternak ayam, budidaya anggrek,atau berdagang.

Setiap individu harus bisa mengembangkan kemampuan atau bakatnya untuk mengenali peluang, seperti membuat produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,memasarkan, dan mengatur permodalan operasinya.

Peranan PEMERINTAH DALAM MENANGGULANGI PERMASALAHAN TENAGA KERJA


oleh: DionThohiron Pengarang : BSE

Summary rating: 3 stars (11 Tinjauan) Kunjungan : 1021 kata:600

More About : peranan pemerintah dalam mengatasi masalah tena...


Summarize It

Sebagaimana telah dijelaskan dalam UUD 1945 pasal 27 bahwa: Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, maka pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja dan melindungi hak-hak tenaga kerja. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut, maka pemerintah lewat instansi terkait telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah- masalah, baik yang berhubungan dengan angkatan kerja maupun dengan tenaga kerja. Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah antara lain sebagai berikut.

1. Membuka Kesempatan Kerja Menurut Prof. Soemitro Djoyohadikoesoemo, usaha perluasan kesempatan kerja dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengembangan industri terutama industri padat karya dan penyelenggaraan proyek pekerjaan umum. Pengembangan industri dapat dilakukan dengan meningkatkan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Penyelenggaraan proyek pekerjaan umum dapat dilakukan dengan pembuatan jalan, jembatan, saluran air, bendungan, dan lain-lain. Perluasan kesempatan kerja juga dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengirimkan tenaga-tenaga kerja Indonesia ke luar negeri baik melalui departemen tenaga kerja maupun melewati perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI).

2. Mengurangi Tingkat Pengangguran Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenagakerjaan. Menurut John Maynard Keynes pengangguran tidak dapat dihapuskan, namun hanya dapat dikurangi. Pengurangan angka pengangguran hanya dapat terjadi dengan meningkatkan atau memperluas kesempatan kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran antara lain: a. Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan tenaga kerja ke negara/daerah lain yang memerlukan. b. Pengembangan usaha sektor informal dan usaha kecil.

c. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja melalui pemberian kursus keterampilan, pembinaan home industry. d. Mengadakan program transmigrasi. e. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga pendidikan. f. Mendirikan tempat latihan kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK). g. Mendorong lembaga- lembaga pendidikan untuk meningkatkan life skill. h. Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakerjaan melalui lembaga-lembaga yang terkait dengan upaya perluasan kesempatan kerja.

3. Meningkatkan Kualitas Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja Kualitas kerja dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha berikut. a. Latihan untuk pengembangan keahlian dan keterampilan kerja (profesionalisme) tenaga kerja dengan mendirikan balai-balai latihan kerja. b. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja. c. Perbaikan gizi dan kesehatan. d. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dan menyesuaikan keahlian masyarakat dengan kebutuhan dunia usaha melalui pendidikan formal, kursus-kursus kejuruan, dan lain-lain.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, pemerintah telah melakukan berbagai upaya sebagai berikut. a. Menetapkan upah minimum regional (UMR). b. Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial tenaga kerja. c. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja. d. Mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk memenuhi hak-hak tenaga kerja selain gaji, seperti hak cuti, hak istirahat, dan lain-lain.

Sumber: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2250810-peranan-pemerintah-dalammenanggulangi-permasalahan/#ixzz1rQkX2PGl

Anda mungkin juga menyukai