Anda di halaman 1dari 36

1. Ir. Sri Nurhatika, 2. Siti Mushlihah 3. Sulfahri 4.

Eko Sunarto

MP.

Saat ini bahan bakar minyak harganya

sangat mahal. Terjadi kelangkaan bahan bakar minyak, BBM berasal dari SDA yang tidak dapat diperbaharui. BBM juga tidak ramah lingkungan, Salah satu SOLUSI yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi alternatif pengganti bahan bakar adalah LIMBAH
YANG ADA.

Jembatan perbatasan ITS-Mulyosari

Susilo Bambang Yudhoyono : 15 Tahun lagi cadangan minyak yang ada di Indonesia Akan habis (Portal Nasional RI, 2009).

Langkah langkah dalam pembuatan bioetanol berbahan dasar singkong adalah : 1. Bahan baku yang digunakan starch/pati yang terkandung dalam singkong dengan tanpa memisahkan serat-serat dalam bahan baku tersebut. Agar starch dapat dilakukan proses fermentasi perlu dirubah menjadi glukosa secara hidrolisa

Gambar. 1
2. Penghancuran bahan baku dengan asumsi kadar pati ubi kayu : 40%, maka setiap 1 liter bioetanol di butuhkan 7 kg ubi.

Gambar. 2

3. Proses Hidrolisa, untuk 70 ltr dibutuhkan 490 kg Ubi Kayu, yang terbagi dalam 3 batch, dengan 490/3 = 163 kg/batch. Berat pati : 40% x 163 kg = 65 kg. Memasukkan 163 kg ubi kayu kedalam tangki berkapasitas 410 liter,kemudian menambahkan air 174 liter dan memanaskan hingga suhu 100 C sambil diaduk selama 30 menit sampai mengental menjadi bubur. Kemudia dimasukkan enzim -Amilase sebanyak 0,1 % dari berat pati ( ),1 % X 65 Kg = 65 gram

Gambar. 3 4. Proses sakarifikasi, memasukkan bubur ubi kayu kemudian dimasukkan kedalam tangki sakarifikasi. Sakarifikasi merupakan proses penguraian pati menjadi glukosa. Setelah dingin (60 derajat celsius), tambahkan glucoamylase sebesar : 0,06% dari berat pati (0,06 x 65 kg = 39 gram) selama 60 menit

Gambar. 4

5. Proses fermentasi, larutan yang masuk dalam fermentor ini diberi ragi (0,23 % X 65 X 3 = 448,5 gram) urea (0,5 % X 65 X 3 = 975 gram) dan NPK ( 0,06 % X 65 X 3 = 117 gram) lalu diaduk, sehingga terjadi proses fermentasi; Fermentasi membutuhkan waktu 72 86 Jam. Agar proses fermentasi berjalan secara optimal, maka temperatur dijaga pada kondisi optimal yaitu 34 35oc

Gambar. 5

6. Menutup rapat tangki fermentasi untuk mencegah kontaminasi dan menjaga Saccharomyces agar bekerja lebih optimal. Fermentasi berlangsung anaerob atau tidak membutuhkan oksigen pada suhu 28 - 32 C.

Gambar. 6

7. Setelah 2 3 hari larutan pati berubah menjadi 3 lapisan yaitu lapisan terbawah berupa endapan protein,lapisan tengah air dan lapisan teratas etanol. Hasil fermentasi disebut bir yang mengandung 6 12 % etanol.

Gambar. 7

8. Melakukan destilasi atau penyulingan untuk memisahkan etanol dari air dengan cara memanaskan pada suhu 78 C atau setara titik didih etanol sehingga etanol akan menguap dan mengalirkannya melalui pipa yang terendam air sehingga terkondensasi dan kembali menjadi etanol cair.

Gambar. 8

9. Hasil penyulingan berupa 95% etanol dan tidak dapat larut dalam bensin. Agar larut diperlukan etanol dengan kadar 99% atau disebut etanol kering sehingga memerlukan destilasi absorbent. Destilasi absorbent dilakukan dengan cara etanol 95% dipanaskan dengan suhu 100 C sehingga etanol dan air akan menguap. Uap tersebut dilewatkan pipa yang dindingnya berlapis zeolit atau pati. Zeolit akan menyerap kadar air tersisa hingga hingga diperoleh etanol dengan kadar 99 %.

Gambar. 9

Sampel Spirogyra
Dikeringkan selama 3 hari

Spirogyra kering
Ditambahkan air 15 : 1 dan diblender

Bubur Spirogyra
Disterilisasi

Ekstrak Spirogyra

*
Saccharomyces cerevisiae
- Diinokulasi 1 ose pada 5 ml Ekstrak Spirogyra pH 4,5
- Diinkubasi 24 jam (Aktivasi I)

Hasil Aktivasi I
- Diinokulasi 1 ml pada 50 ml Ekstrak Spirogyra pH 4,5

- Diinkubasi 24 jam (Aktivasi II)

Hasil Aktivasi II
- Diinokulasi 5 ml pada 250 ml Ekstrak Spirogyra pH 4,5 - Diinkubasi Sampai fase log dicapai

Starter

*
Ekstrak Spirogyra
- Dimasukkan pada erlenmayer dan dipanaskan pada hot plate - Proses pemanasan selama 2 jam dengan suhu 100C

Bubur spirogyra
- Didingankan hingga suhu 40C - Ditambah enzim -amilase - Diinkubasi pada suhu kamar selama 60 menit

Hasil

Foto proses fermentasi menggunakan fermentor

Perbandingan berbagai Jenis bahan untuk menghasilkan 1 liter Bioethanol

Sampah

menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi sampah pasar yang jumlahnya banyak. Teknologi yang bisa mengolah dan memanfaatkan sampah sangatlah diperlukan. bioethanol membutuhkan limbah pasar segar seperti sayuran dan buah segar yang dibuang dan dikumpulkan menjadi satu. Sampah kemudian dihancurkan dengan mesin giling sehingga dihasilkan cairan sampah organik yang kemudian difermentasikan selama 7 hari.

Pembuatan

Pemanasan dan penyulingan model baru


menggunakan pipa spiral pada suhu 8090C akan menghasilkan bioethanol dengan kadar 70-80%. Bioethanol ini dapat langsung digunakan sebagai pengganti minyak tanah berkalori tinggi sepanas gas elpiji, atau di pabrik limun, atau sebagai sauce di pabrik rokok, dan lain-lain

Sampah pasar Keputran berupa sampah sayur dan


buah dapat dijadikan etanol melalui proses hidrolisis asam dan fermentasi bakteri Zymomonas mobilis.

Penelitan ini menguji adanya kandungan etanol pada


sampah Pasar Keputran, selain itu untuk mengetahui perbedaan kadar etanol dengan variasi komposisi sampah dan air serta jenis asam kuat sebagai penghidrolisis .

Dari percobaan diperoleh kadar etanol yang maksimal untuk variasi komposisi sampah dan air 50% : 50% adalah 9,35%.. Untuk variasi komposisi sampah dan air 75% : 25% kadar etanol yang dihasilkan adalah 10,13%.

Bahan Bakar LPG


- Sifat apinya di pengaruhi oleh tekanan udara yang ada di dalam tabung
gas - Tidak berbau - Tidak berasap

- Timbul Jelaga di panci


- Mahal

- Panas api 600 c sampai dengan 750 c

*
- Sifat apinya di pengaruhi panas api dari atas sehinga minyak naik keatas - Berbau

- Berasap
- Timbul jelaga dipanci - Mahal dan langka - Panas api 600 c sampai dengan 700 c

*
- Sifat apinya di pengaruhi udara dan bentuk pembakaran sistem paramit

- Berbau
- Berasap dan bahaya untuk kesehatan - Timbul jelaga di panci - Panas api 600 c sampai dengan 800 c - Tidak efektif cara menyalakannya - Murah

- Sifat apinya dipengaruhi oleh udara dari bawah

- Tidak berbau
- Tidak berasap - Tidak timbul jelaga di panci - Ramah lingkungan - Panas api 600 c sampai dengan 780 c - Murah

Kompor
LPG Minyak Tanah Batu bara

Berbau
Tidak Ya Ya

Berasap Timbul jelaga


Tidak Ya Ya Ya Ya Ya

Harga
Mahal Mahal Murah

Keterangan

Bio Ethanol

Tidak

Tidak

Tidak

Murah

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai