Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Pemangkasan Produksi dan Kombinasi Dosis Pupuk Buatan terhadap Pertumbuhan dan Pembungaan Tanaman Mangga (Mangifera

Indica L.) Cv. Arumanis


Tanaman mangga yang dipangkas satu pupus (flush) tunas tepat pada bukunya merangsang tumbuhnya tunas baru pada matamata tunas disekitar buku tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan Kusumo (1989), bahwa pada bukubuku tersebut banyak dijumpai mata kayu yang siap membentuk tunas sehingga pemangkasan menghasilkan jumlah tunas yang muncul lebih banyak. Prinsip pemangkasan adalah merangsang terbentuknya tunas vegetatif generatif sehingga bidang percabangan lebih luas sehingga karena itu meningkatkan produktivitas tanaman mangga. Kombinasi dosis pupuk D4 menghasilkan rata -rata persentase pucuk trubus bunga tertinggi dan persentase pucuk trubus daun terrendah dan berbeda nyata dengan kontrol dengan peningkatan persentase pucuk trubus bunga dan daun berturut-turut sebesar 47,92 % dan 39,58 %. Penambahan unsur hara makro (N, P, K) dan mikro (B dan Zn) dapat membantu terbentuknya kuncup menjadi malai (trubus bunga) dengan mengurangi jumlah kandungan N dan meningkatkan kandungan C, sehinga memperlancar pembetukan malai. Kesiapan tanaman untuk menghasilkan malai dapat dilihat berdasarkan perbandingan antara Karbohidrat dan Nitrogen (N) atau nisbah C/N. Ketersediaan bahan struktural (asimilat) yang cukup saat perkembangan tunas vegetatif serta factor penunjang mekanisme translokasi asimilat yang diperankan Boron (Franklin, Pearce and Mitchell, 1985 dalam Soleh dkk, 1992) sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan malai. Pada saat pembentukan bunga, tanaman membutuhkan kondisi keseimbangan hormone di dalam jaringan organ generatif. Diduga adanya keseimbangan terutama hormon giberelin dan auksin pada awal pembentukan malai dan pemakaian nutrisi

tanaman membantu terciptanya proses pembentukan bunga di dalam jaringan tanaman. Penyerapan unsur hara mikro (B dan Zn) membantu tanaman untuk dapat berbunga secara optimal. Pupuk mikro tidak mempunyai peranan dalam mengubah ekspresi sex dari jenis bunga yang muncul dan tidak dapat membuat peningkatan jumlah bunga sempurna yang jumlahnya lebih besar dari bunga jantan. Sedangkan pengaruh besar kecilnya jumlah persentase bunga sempurna yang terjadi lebih ditentukan oleh sifat dari tanaman itu sendiri. Menurut Wereing and Philips (1978) dalam Efendy (1990) bahwa ekspresi sex pada bunga lebih ditentukan oleh konsentrasi auksin dan giberelin pada tanaman mangga. Pupuk mikro tidak mempunyai peranan dalam mengubah ekspresi sex dari jenis bunga yang muncul dan tidak dapat membuat peningkatan jumlah bunga sempurna yang jumlahnya lebih besar dari bunga jantan. Sedangkan pengaruh besar kecilnya jumlah persentase bunga sempurna yang terjadi lebih ditentukan oleh sifat dari tanaman itu sendiri. Menurut Wereing and Philips (1978) dalam Efendy (1990) bahwa ekspresi sex pada bunga lebih ditentukan oleh konsentrasi auksin dan giberelin pada tanaman mangga.

Anda mungkin juga menyukai