Anda di halaman 1dari 16

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

USS Vincennes (1988)

I.

Pendahuluan a. USS Vincennes (CG-49) The USS Vincennes (CG-49) adalah Ticonderoga kelas Aegis dipandu rudal penjelajah dalam pelayanan dengan Angkatan Laut Amerika

Serikat dari bulan Juli 1985 sampai Juni 2005. Lima tahun setelah dinonaktifkan, USS Vincennes dijual untuk scrapping untuk Shipbreaking Internasional pada bulan Juli 2010, dan benar-benar dihapuskan pada akhir November 2011. USS Vincennes (CG-49), diluncurkan pada tanggal 14 April 1984 dan disponsori oleh Marilyn Quayle , istri Senator Indiana Dan

Quayle . Vincennes bernama untuk Pertempuran Vincennes selama Perang Revolusi , sedangkan sebelumnya Vincennes ringan diberi nama kapal untuk penjelajah berat

dan Vincennes cruiser

kota Vincennes,

Indiana . Dia ditugaskan di Pascagoula 6 Juli 1985, Kapten George N. Gee di perintah. Kapal biasanya membawa peluru kendali, cepat-api meriam, dan dua Seahawk LAMPU helikopter untuk perang anti kapal selam dan anti kapal, transfer personil, dan keperluan lainnya. USS Vincennes adalah yang pertama dari Ticonderoga kelas kapal penjelajah untuk memasuki Armada Pasifik . Setelah commissioning pada tahun 1985, Vincennes membantu menguji SM-2 Blok II permukaan-keudara rudal. Pada bulan Mei 1986,Vincennes berpartisipasi dalam latihan multinasional RIMPAC 86, mengkoordinasikan upaya perang anti-pesawat

1
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

dari

dua kapal

induk dan

lebih

dari

40

kapal

dari

lima

negara. Para Vincennes ditempatkan pada bulan Agustus 1986 ke Pasifik Barat dan Lautan Hindia. Selama Perang Iran-Irak Amerika Serikat mengambil langkah-langkah aktif di Teluk Persia untuk melindungi pelayaran, terutama kapal tanker minyak, yang sedang terancam oleh kedua negara. USS Vincennes telah dinonaktifkan pada tanggal 29 Juni 2005 di San Diego, California dan Kapal terserang Angkatan hari Laut itu. Dia mothballed di Fasilitas aktif di Kitsap Naval Base ,

Pemeliharaan

di Bremerton, Washington . Pada tahun 2008, Vincennes direncanakan untuk scrapping dalam lima tahun ke depan bersama dengan kapal

adiknya USS Thomas S. Gates dan USS Yorktown . Pada tanggal 9 Juli 2010, kontrak untuk memo Vincennes dikeluarkan untuk Shipbreaking Internasional, Brownsville, Tx. Pada tanggal 21 November 2010, The Vincennes tiba melalui Terusan Panama untuk Shipbreaking Internasional di Brownsville, Texas , dan benar-benar

dihapuskan oleh 23 November 2011.

USS Vincennes (CG-49) di-commissioning Pada 6 Juli 1985, di Pascagoula, Mississippi.

2
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

USS Vincennes (CG-49), menarik ke pelabuhan di San Diego, California , pada 24 Oktober 1988.

b. Sistem Tempur Aegis Dalam Mitologi Yunani, Aegis adalah istilah untuk perlengkapan pelindung yang dikenakan oleh dewa-dewa bangsa

Yunani, Zeus dan Athena. Aegis banyak disebut dalam karya Homer yaitu Odyssey dan Iliad. Pada penggambaran awal dilukiskan Aegis adalah alat pelindung yang disangkutkan di bahu dan dikenakan di lengan kiri sebagai perisai. Namun kemudian penggambaran tersebut pun bisa berubah seperti pada patung Athena karya Phidias diParthenon. Disitu

digambarkan Athena yang dilengkapi semacam pelindung dada dengan hiasan kepala Gorgon. Apapun penggambarannya, sudah jelas bahwa fungsi utamanya adalah sebagai perisai pelindung. Sistem Tempur Aegis adalah Sistem Persenjataan terpadu yang digunakan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat. Sistem

Tempur Aegis adalah merupakan sistem pertahanan yang sangat canggih dan mumpuni yang ada sekarang ini. Sistem ini juga digunakan oleh Pasukan Bela Diri Angkatan Laut Jepang, Angkatan Laut Spanyol, Angkatan Laut
3
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Kerajaan Norwegia dan Angkatan Laut Korea Selatan. Khusus untuk Angkatan Laut Australia mereka masih memilah-milah sistem yang akan ditempatkan pada Kapal Perusak mereka yang terbaru. Di dunia ada sekitar 108 kapal yang sudah dipasangi sistem ini. Aegis pada mulanya dikembangkan oleh Divisi Rudal dan Radar Permukaan dari RCA Aerospace yang kemudian diambil alih oleh General Electric dan kemudian pada tahun 1995 diambil alih lagi oleh Lockheed Martin. Sistem Tempur Aegis merupakan perpaduan dari komando dan pengawasan serta sistem kontrol senjata dengan menggunakan komputer dan radar yang sangat kuat untuk mencari dan menghancurkan sasaran musuh. Sistem ini adalah yang paling mutakhir yang digunakan oleh kapal-kapal perang permukaan dan sistem pertama yang sangat terpadu yang dibuat untuk menghadapi serangan dari udara, permukaan maupun bawah permukaan. Sistem Tempur Aegis terdiri dari : A. Sistem Senjata Aegis. 1. Standard SM-2 Fungsi : Rudal Permukaan ke Udara Produksi : Raytheon Operasional : 1981 (tahun 2003 SM-2 secara resmi menggantikan seluruh rudal SM-1 yang tersisa dalam inventori AL AS). Pendorong : Roket berbahan bakar Padat Kecepatan : Supersonik

4
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Jangkauan : SM-2MR Block III/IV (medium range) 170 km SM-2ER Block IV (Extended Range) 370 km Sistem Penuntun : Radar Semi aktif

2. Harpoon Fungsi : Rudal Anti-kapal Produksi : Boeing Operasional : 1977 Pendorong : Mesin Turbojet Teledyne Kecepatan : Subsonik Jangkauan : 67 mil laut (124 km) Sistem Penuntun : Radar aktif

3. BGM-109 Tomahawk Land Attack Missile (TLAM) Fungsi : Rudal jelajah permukaan ke permukaan

5
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Produksi : Raytheon Operasional : 1984 Pendorong : Mesin Turbofan William F107 dengan booster roket berbahan bakar padat Kecepatan : Subsonik Jangkauan : Block III 1,250 km Block IV 1,600 km Sistem Penuntun : GPS, TERCOM dan DSMAC

4. Rum-139 Ascroc (Anti-submarine Rocket)/VLA (Vertical-Launched Asroc) Fungsi : Rudal Antikapal selam bermuatan torpedo Mk.46 Produksi : Lockheed Martin Operasional : 1993 Pendorong : Roket berbahan bakar padat Kecepatan : Supersonik Jangkauan : 8 km Sistem Penuntun : Inersia

6
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

5. Torpedo Mk.46/Mk.48/Mk.48 ADCAP Fungsi : Torpedo Anti-kapal selam Produksi : Gould/Raytheon Operasional : 1972 Pendorong : Mesin piston pump jet Kecepatan : 28 knot (52 km/jam) Jangkauan : 8 km Kedalaman Maksimal : 360 m dibawah permukaan laut Sistem Penuntun : Akustik Pasif-Aktif

6. Meriam Mk. 45 Kaliber 54 Fungsi : Meriam antikapal, antiserangan udara dan bantuan tembakan ke Darat Jenis : Meriam kaliber 54 (5 inch) Tipe Laras : L54 Mk.19

7
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Produksi : Bae Systems Land and Armaments Operasional : 1971 Kecepatan : 20 peluru per detik Kecepatan Laras : 808 m/detik Kapasitas : 475 600 peluru (tergantung jenis kapal) Jangkauan : 13 mil laut (24 km)

7. Phalanx Mk.15 Fungsi : Kanon pertahanan Jarak Dekat (CIWS) Jenis : Kanon tembak cepat kaliber 20 mm Tipe Laras : M-61A1 Gatling Produksi : Bae Systems Land and Armament Operasional : 1980 Kecepatan Laras : 1,100 m/detik Kecepatan : 4,500 peluru per menit Kapasitas : 989-1,550 peluru tergantung jenis kapal Jangkauan : 9 km

8
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

B. Perangkat Radar Aegis Radar AN/SPY-1 Yang menjadi Mata utama dari Aegis adalah radar AN/SPY-1 yang merupakan piranti pendeteksi berkekuatan sangat tinggi (4 juta watt) mampu menjejak lebih dari 100 target di udara dan memandu rudal kearahnya untuk menghancurkan. Dengan daya sebesar itu, pada jarak 20 mil perangkat Radar Warning Receiver (RWR) yang terpasang pada pesawat tempur beresiko rusak terbakar karena sengatan radiasi elektromagnetik berkekuatan tinggi dari radar Aegis. Varian pertama dari radar ini yaitu AN/SPY-1A yang terpasang pada kapal penjelajah USS Ticonderoga (CG 47) dan punya daya endus sampai sekitar 100 mil laut (180 km). AN/SPY-1 merupakan jenis radar passive electonically scanned phased array yang terdiri banyak antena kecil yang pancaran gelombang elekromagnetiknya bisa diatur sedemikian rupa sehingga menyebar seperti radar biasa atau bisa difokuskan menyorot ke satu titik.

Varian terbaru dari radar jenis ini adalah AN/SPY-1F dengan kemampuan endusnya sekitar 200 mil laut (370 km).

9
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Selain

Radar

AN/SPY-1

sebagai

radar

utama

multifungsi,

sistem Aegis juga menggunakan radar-radar pendukung lainnya seperti AN/SPS-55 sebagai radar pencari sasaran permukaan, AN/SPS-49 sebagai radar pencari sasaran udara, AN/SPS-64 sebagai radar Navigasi, AN/SPQ-9 sebagai radar kendali tembak meriam dan AN/SPG-62 sebagai radar iluminator. Kekuatan radar-radar pendukung tersebut memang tidak sekuat radar Utama yaitu AN/SPY-1. Beberapa perangkat deteksi juga diusung oleh Sistem Aegis untuk kapal selam, yaitu AN/SQQ-53C, AN/SQQ-89 dan Sonar tarik (towed sonar) AN/SQR-19B. Apabila terjadi peperangan dan melibatkan kapal selam maka seluruh koordinasi deteksi dan penjejakan target diatur melalui perangkat AN/SQQ-89. Sonar-sonar ini berfungsi sebagai komplemen dari fungsi antikapal selam yang diemban oleh kapal selam kelas Los Angeles (SSN 668) dan helikopter serta pesawat antikapal selam. Selain itu sistem Aegis memiliki kemampuan komunikasi antar kapal (ship to ship data link), yang memungkinkan semua kapal-kapal yangdilengkapi dengan sistem ini dapat berkoordinasi dan bekerjasama (CEC : Cooperative Engagment Capability) dalam artian bahwa apabila dalam pertempuran salah satu kapal Aegis mengalami kerusakan parah akan tetapi masih memiliki persediaan rudal, maka kapal lain yang masih baik kondisinya bisa memandu rudal yang diluncurkan dari kapal yang rusak tadi.

10
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

C. Perangkat Komputer Aegis Sebagai Otak dari sistem ini adalah Komputer seri UYK, mulai generasi awal UYK-7 dan UYK-20 sampai dengan yang paling gres yaitu UYK-43/44, yang terpasang pada 9 kapal kelas Ticonderoga terbaru serta kelas Arleigh Burke. Semua koordinasi dan kendali dilakukan dari dalam ruangan yang sangat terlindung yang dinamakan CIC (Combat Information Center).

Ruangan CIC

Ruangan Sonar

D. Helikopter. Untuk menutupi kekurangan dari radar AN/SPY-1, dimana jarak jangkau radar yang dibatasi oleh bentuk muka bumi yang bulat (Over The
11
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Horizone/OTH) yaitu sekitar 50 mil laut (90 km) sehingga target yang terbang rendah tidak dapat ditangkap oleh radar, maka digunakanlah helikopter yang telah dilengkapi sistem radar LAMPS (Light Airborne Multi Purpose System) sebagai mata tambahan yang terbang pada wilayah batas radar tersebut. Helikopter yang digunakan adalah dari jenis Sikorsky SH-60 Seahawk LAMPS Mk.III yang merupakan varian dari Blackhawk US Army dan USAF.

Jalur Komunikasi Aegis

12
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

II. USS Vincennes 3 Juli 1988 a. Insiden Iran Air Penerbangan 655 USS Vincennes mungkin paling dikenal karena menembak jatuh sebuah pesawat jet penumpang sipil Iran, Iran Air Penerbangan 655. Pada tanggal 3 Juli 1988, di bawah pimpinan Kapten Will Rogers III, USS Vincennes menembakkan dua rudal yang dipandu radar dan menembak jatuh sebuah pesawat sipil Iran Air Airbus A300 di atas Selat Hormuz , menewaskan semua 290 penumpang dan awak di pesawat (termasuk 38 nonwarga Iran dan 66 anak), yang memicu internasional insiden antara Republik Islam Iran dan Amerika Serikat. b. Penyebab Angkatan laut Amerika menyalahkan sistem penjejak ( tracking software ) yang memperagakan output yang tidak dapat dimengerti (cryptic) sehingga mengambil kesimpulan yang salah. Tragedi tersebut disebabkan karena kegagalan sistem persenjataan AS. Dan ini bukanlah kegagalan yang pertama kalinya. Kegagalan sistem radar kapal USS Vincennes untuk mengenali pesawat Airbus Iran sebagai pesawat sipil menjadi faktor penentu. Sebab, radar itu, konon, melaporkan pesawat itu sebagai pesawat tempur F-14 yang sedang melakukan manuver untuk menyerang. Kegagalan ini terasa aneh, mengingat USS Vincennes dilengkapi dengan sistem yang menurut angkatan laut AS, "Sistem tercanggih AS saat ini." Bayangkan, kapal penjelajah modern yang diluncurkan pada 1985 ini diperkirakan harganya 1,2 miIyar dolar AS, alias sekitar tiga trilyun rupiah.

13
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Hampir separuh dari biaya itu adalah untuk pengadaan sistem elektroniknya yang bernama "Aegis" -- dalam mitologi Yunani ini nama perisai milik dewa agung Zeus. Nama Aegis dipilih karena sistem memang dirancang agar berfungsi sebagai perisai bagi armada angkatan laut AS. Gabungan sistem radar, komputer, dan berbagai persenjataan ini, menurut pihak angkatan laut AS, "mampu mendeteksi dan menghancurkan ratusan pesawat terbang serta rudal musuh yang terbang meniti buih maupun sangat tinggi di stratosfer, secara serentak." Kemampuan seperti ini memang sangat diperlukan armada laut modern. Pasalnya, ancaman dari rudal peniti buih macam Exocet sudah terbukti kedahsyatannya. Tak heran jika angkatan laut AS merencanakan kehadiran sedikitnya sebuah kapal bersistem Aegis pada setiap armadanya Apalagi Aegis tak hanya mampu menjadi perisai terhadap ancaman dari udara, melainkan juga dari bawah laut dan permukaan. Pengoperasian semua persenjataan ini dikoordinasikan dari ruang Pusat Informasi Tempur alias CIC (Combat Information Center). Di USS Vincennes ruang ini berisi 35 awak yang duduk di depan layar komputer masing-masing. Yang terpampang di layar komputer merupakan hasil interpretasi sinyal radar, diproyeksikan ke dinding di ruang temaram ini. Alhasil, pengunjung CIC, misalnya kapten kapal, dapat memantau semua sistem dengan selintas pandang. Kemampuan menyerap informasi yang beragam dalam waktu cepat memang diperlukan dalam perang modern. Karena keputusan harus cepat diambil. Terlambat beberapa detik berarti maut. Sebuah Exocet -- termasuk lambat dalam kelas rudal antikapal -- mampu melaju 1 km dalam 4 detik.

14
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

Dalam ketergesaan seperti inilah Will C. Rodgers III, kapten kapal USS Vincennes, mengambil keputusan untuk melepaskan sepasang rudal Standard ke arah Airbus Iran yang nahas. Pasalnya, sistem Aegis seharga 400 juta dollar ternyata menginterpretasikan sinyal radar pantulan Airbus itu sebagai pesawat tempur canggih F-14 milik lawan, sehingga melaporkan Airbus tersebut sebagai assumed hostile. Para crew kemudian menduga ada serangan pesawat tempur. Ini bukan kesalahan Aegis pertama kali. Pada pertempuran di Teluk Sidra, 1986 sistem ini juga membuat kesalahan. Ketika itu sistem Aegis di penjelajah USS Yorktown, sejenis dengan USS Vincennes, mendeteksi kehadiran kapal rudal Libya yang melaju ke arahnya. Maka, dua buah rudal canggih jenis Harpoon segera diluncurkan untuk menghancurkannya. Ternyata, kedua rudal ini menghancurkan pepesan kosong, karena yang dideteksi adalah sinyal palsu. Yang lebih fatal terjadi pada 1983 di lepas pantai Libanon. Paling tidak itulah yang dilaporkan Kapten P.T. Deutermann kepada angkatan laut AS. Komandan skuadron perusak ke-25 ini menceritakan bahwa USS Ticonderoga, yang dilengkapi sistem Aegis, ternyata tak mampu memdeteki kehadiran sebuah pesawat capung yang mirip jenis Cessna, yang menghampirinya. Maka, terpaksa moncong meriam diarahkan ke pesawat ini secara manual. Untung pesawat itu, yang belakangan diketahui adalah pesawat latih dari Libanon, berbelok dan terbang menjauh. Keraguan atas keampuhan Aegis memang sudah beberapa kali muncul. Bahkan Kantor Akuntan Umum yang merupakan badan pengawas milik Kongres AS telah melaporkan keraguan mereka atas sistem

15
- Pengujian Perangkat Lunak

Nurhidayati - 2009240124 Rio Rizky - 2009240132

pengujian yang dilakukan terhadap Aegis. Pada pengujian pada 1984 terbukti Aegis hanya mampu merontokkan 7 dari 22 target yang diluncurkan. Memang, penyempurnaan segera dilakukan, dan angkatan laut AS kemudian melaporkan sistem ini berhasil merontokkan 10 dari 11 target yang diberikan. Sementara itu, pihak Kongres tetap skeptis, dengan alasan, operator Aegis sudah tahu kapan dan dari mana target itu akan muncul. Juga majalah ilmiah populer terkemuka Discover pun sudah meragukan keampuhan sistem ini dalam edisi November 1986. Keraguan ini didasarkan atas fakta bahwa uji-coba sistem Aegis ternyata dilakukan di darat yakni di sebuah daerah per tanian di Negara Bagian New Jersey, AS, bukannya di laut. Padahal, pengaruh lingkungan terhadap sinyal elektronik memang besar.

16
- Pengujian Perangkat Lunak

Anda mungkin juga menyukai