Anda di halaman 1dari 12

Rangkuman PPT Production Planning And Control (PPC) Kata planning pada PPC meliputi semua variable input

untuk mencapai hasil dari tujuan yang telah ditetapkan, dapat dikatakan merupakan kegiatan sebelum produksi untuk menetapkan jadwal produksi yang optimal (urutan operasi) dari sejumlah kegiatan ekonomi yang telah dibuat atau dapat juga merupakan aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-sumber yang dibutuhkan. Sedangkan arti control pada PPC sendiri yaitu kegiatan pengulangan untuk mencegah hasil yang mempunyai tingkatan berbeda dari yang telah direncanakan dengan cara menandai operasi untuk menentukan kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan keinginan sesuai tingkatan yang telah direncanakan atau bisa juga dikatakan merupakan aktivitas yang menetapkan kemampuan sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana. Definisi secara luasnya, perencanaan dan pengendalian produksi yaitu merencanakan kegiatan-kegiatan produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik atau rantai penghubung peristiwa-peristiwa yang merupakan berfungsi sebagai sistem. Keputusan yang dibuat untuk horizon yang berbeda saat itudan dengan derajat ketepatan yang berbeda juga. Sebelumnya mereka semua harus terjadi jika objektif pokok ditemukan, itu untuk menggunakan sumber efektif terbatas sehingga dapat menghasilkan barang yang dapat memuaskan permintaan konsumen dan menghasilkan keuntungan untuk investor. Dimana jika digambarkan prosesnya yaitu :
The Production Control System Demand forecasting Sales and order entry Customer

Aggregate planning

Materials requirement planning

Shop-floor scheduling and control

Production

Shipping and receiving

Inventory management

Inventory

Vendors

Keterangan : Forecasting Objektif disini berarti memprediksi permintaan untuk merencanakan tujuan. Peralatan forecasting ada dua yaitu qualitative (Delphi dan analogi) dan quantitative (kausal dan model time series). Hukum dari forecasting : 1.forecast selalu salah 2.forecast selalu berubah 3.jauh ke masa yang akan datang, forecast akan kurang diandalkan Aggregate planning Objektif disini berarti menghasilkan rencana produksi jangka panjang yang menetapkan campuran produk kasar, mengantisipasi kemacetan dan konsisten dengan kapasitas dan rencana tenaga kerja. Persoalannya pada pengumpulan (kesatuan

produk dan periode waktu harus di set sesuai kondisi), koordinasi (AP adalah hubungan antara fungsi tingkat tinggi dari forecasting dan fungsi tingkat menengah dari MRP, pengendalian penyimpanan dan penjadwalan) dan kegiatan pencegahan (AP adalah sebetulnya selalu sudah ditetapkan, saat produksi dilakukan pada kondisi stokastik). Workforce planning Hal yang penting yaitu berapa banyak dan apa macam tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mendukung tujuan produksi. Persoalannya yaitu kalkulasi pegawai dasar (jam tenaga kerja sesuai untuk pekerja yang tersedia), kondisi bekerja (stabil, moral dan pembelajaran), fleksibel (kemampuan tenaga kerja untuk mendukung kemampuan perencanaan untuk merespon ke dalam shift jangka panjang dan pendek), dan kualitas (langkah sebagus yang orang-orang lakukan). Capacity/ Facility planning Hal yang penting yaitu berapa banyak macam dari peralatan fisik yang digunakan untuk mendukung tujuan produksi. Persoalannya yaitu kalkulasi kapasitas dasar (kapasitas yang berdiri sendiri dan sekelompok efek), kapasitas strategi (memimpin atau mengikuti permintaan), membuat atau membeli (menjual, ciri khas jangka panjang), fleksibel (dengan memperhitungkan produk, volume, campuran) dan kecepatan (skalabilitas, bentuk pembelajaran). Demand management Objek disini berarti menetapkan tatap muka antara pelanggan dan para pekerja dimana keduanya mendukung persaingan pelayanan pelanggan dan jadwal produksi kerja. Persoalannya yaitu waktu pelanggan (lebih pendek yaitu lebih bersaing), pelayanan pelanggan (pengiriman tepat waktu), penjumlahan (mengelompokkan kesatuan produk yang dapat mengurangi kehilangan kapasitas karena perbaikan) dan penjadwalan tatap muka (pertemuan denagn pelanggan adalah pengendalian yang sangat penting dalam seluruh proses penjadwalan). Material requirement planning Objek disini berarti menetapkan semua pembelian dan komponen produksi yang dibutuhkan untuk memuaskan keseluruhan rencana. Persoalnnya adalah harga bahan (penetapan komponen, jumlah dan waktu awal) dan manajemen penyimpanan (harus dikoordinasi dengan penyimpanan). Sequencing and scheduling Objek disini berarti mengembangkan rencana ke pemanduan pelepasan kerja dalam sistem dan koordinasi sengan sumber yang dibutuhkan. Metodenya yaitu pengurutan (memberi pesanan dari pelepasan tetapi bukan waktunya) dan penjadwalan (memberikan detail pelepasan waktu). Shop floor control Objektif disini berarti mengendalikan aliran kerja melalui tenaga kerja dan koordinasi dengan kegiatan lain. Persoalannya yaitu penyesuaian (SFC adalah kegiatan penyesuaian yang paling sering dilakukan pekerja), pengumpulan informasi (SFC ditunjukkan melalui tatap muka dengan proses produksi sebenarnya dan kemudian tempat yang baik untuk mengumpulkan data) dan kesederhanaan (pemulaan kebiasaan dari mekanisme sederhana harus dibenarkan secara hati-hati) Tingkatan dari perencanaan produksi meliputi mendefinisikan objek, mengatur prioritas untuk mencapai objek, melihat kondisi internal dan eksternal sistem yang telah direncanakan, menetapkan target yang dapat dicapai dan menetapkan input yang dibutuhkan untuk mencapai target. Hal-hal yang berhubungan dengan objek disini yaitu efektif (barang sesuai atau memenuhi kebutuhan pelanggan), hasil maksimal (hasil maksimal dengan input minimal), pengendalian kualitas (pelayanan kualitas cocok dengan spesifikasi kualitas yang

direncanakan), waktu yang digunakan sesingkat mungkin (mengubah dari RM ke FG dalam waktu yang singkat), kapasitas (kegunaan penuh manusia dan mesin), pengeluaran minim (pengeluaran minim dari produksi), penyimpanan lanjut (penyimpanan yang optimal), flexibel (keflexibelan operasi produksi), koordinasi (antara mesin dan manusia), kapasitas (rencana untuk kebutuhan saat ini dan akan datang), mengurangi hambatan progress (memecahkan masalah produksi secepatnya), keuntungan maksimal (pengeluaran minim), jadwal produksi (sama dengan rencana), jadwal dan rute (untuk mengoptimalisasi kegunaan manusia, bahan dan mesin) dan melakukan dalam kondisi yang bagus (sesuai standar awal). Tingkatan dari pengawasan produksi yaitu pembelian bahan baku, pengawasan persediaan, routing (urutan kerja yang perlu dilalui untuk menghasilkan produk), penjadwalan (penetapan periode waktu untuk setiap tugas dalam proses produksi), dan pengawasan kualitas (derajat dimana barang atau jasa memuaskan persyaratan atau harapan pelanggan). Tugas utama manajer dalam pembelian bahan baku yaitu harus memilih pemasok bahan baku dengan mempertimbangkan harga, kecepatan, kualitas, layanan dan keterbatasan kredit, selain itu juga memperhatikan diskon volume serta outsourcing. Pada pengawasan persediaan terdapat pengawasan persediaan bahan baku (biaya pemeliharaan dan pemesanan), pengawasan persediaan work in process, dan pengawasan persediaan barang jadi (supply and demand). Pengawasan kualitas dapat diambil patokannya dari AQS dan TQM. Penggambaran objek produksi

Tingkatan perencanaan dan pengendalian produksi : Perencanaan jangka panjang Kegiatan peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan, dan perencanaan finansial. Perencanaan jangka menengah Perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi. Perencanaan jangka pendek Kegiatan penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek . Secara singkatnya, kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi berupa peramalan kuantitas permintaan, perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah, dan waktu, perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu, perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas, penjadwalan produksi dan tenaga kerja, penjaminan kualitas, monitoring aktivitas produksi, pengendalian produksi dan juga pelaporan dan pendataan. Dapat disimpulkan bahwa fungsi dari perencanaan produksi yaitu sebagai pemilihan dan design produk, pemilihan dan perencanaan proses, lokasi fasilitas, cara pemfasilitasan

dan pengontrolan bahan, perencanaan kapasitas, sistem dan prosedur, estimasi jumlah produksi, merutekan urutan operasi dan juga jadwal pekerjaan dan penungguan. Sedangkan fungsi dari pengendalian produksi yaitu sebagai pengendalian penyimpanan, manajemen waktu, pengendalian kualitas, maintenance dan penggantian, pengurangan pengeluaran dan pengendalian pengeluaran, penyelesaian dan ekspedisi. Semuanya dilakukan untuk mencapai tujuan utama yaitu memaksimumkan pelayanan bagi konsumen, meminimumkan investasi pada persediaan, meningkatkan keutungan bagi investor, perencanaan kapasitas, pengesahan produksi dan pengendalian produksi, persediaan dan kapasitas, penyimpanan dan pergerakan material, peralatan, routing dan proses planning dan lain sebagainya. Secara umum, tujuan perencanaan dan pengendalian produksi yaitu untuk mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif ,mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin, mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas, untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan, meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu, memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan, menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli, menetapkan sistem persediaan yang ekonomis, meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai fungsi dari waktu, memonitor permintaan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi penyimpangan, menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli dan menetapkan sistem persediaan yang ekonomis. Dari ke semuanya maka secara global, lingkupan dari PPC meliputi bahan, metode, mesin dan peralatan, kekuatan SDM, routing, estimasi, penungguan dan jadwal, penyelesaian, ekspedisi, inspeksi, evaluasi, dan juga pengendalian pengeluaran. Fasa dari PPC : Planning: Rencana sebelum (perencanaan dan pengembangan produk, meramal permintaan, perencanaan sumber, perencanaan fasilitas, lokasi dan tata letak awal) Rencana aktif (perencanaa jumlah, campuran produk, routing, penjadwalan, perencanaan bahan, perencanaan proses, perencanaan kapasitas dan perencanaan peralatan) Action phase: Eksekusi (penyelesaian dan macam progres) Control phase (melaporkan status, pengendalian bahan, pengendalian penyimpanan, pengendalian kualitas, pengendalian hasil pekerja, dan pengendalian pengeluaran) Keuntungan dari PPC yaitu : kualitas lebih tinggi, utilitas sumber lebih baik, mengurangi penyimpanan, mengurangi putaran waktu manufaktur, pengiriman lebih cepat, pelayanan pelanggan yang lebih baik, pengeluaran produksi yang lebih rendah, investasi modal yang lebih rendah, pelayanan pelanggan yang lebih tinggi, meningkatkan pergantian penjualan, meningkatkan harga pasar, meningkatkan keuntungan, persaingan keuntungan, fleksibel, keteguhan, dan harga lebih rendah. Kekurangan PPC : menurut asumsi, melawan perubahan, pemakaian waktu, dan sulit karena perubahan kondisi yang cepat. Pengukuran keefektifan dari PPC dapat diukur melalui pengiriman, tingkatan penyimpanan dan juga manajemen operasi. Untuk menanggapi hal tersebut, dapat dilakukan dengan melengkapi kebutuhan-kebutuhan seperti menduga struktur organisasi, penyerahan kewenangan, dapat diandalkan (feedback update), standarisasi, orang-orang terlatih, fleksibel untuk beradaptasi, sesuai kebijakan manajemen, penilaian akurat dari manufaktur dan kapasitas awal memadai. Sebagai pengukuran kinerjanya dapat dilihat dari troughput, WIP, cycle time, service quality dan profit. Teknik :

Cadangan perencanaan dan pengendalian (kepastian dan ketidakpastian sistem) Analisis jaringan (PERT/teknik peninjauan dan evaluasi projek dan CPM/metode jalan kritis) Teori keandalan : (keandalan) Struktur seri 1 2 Struktur parallel 1 2 PPC dalam system produksi yang berbeda : Pekerjaan produksi : Kesulitan atau ketidakstandaran routing dari urutan pekerjaan, penetapan penugasan ke tempat bekerja tersedia, penjadwalan pada prioritas relatif dari pesanan pekerjaan dan penjadwalan pada penilaian waktu produksi atau estimasi pertimbangan. Sejumlah : Produksi awal, pengulangan pada tingkatan yang tidak teratur sesuai yang dibutuhkan dan produksi periodic pada tingkatan yang diketahui. Solusi tergantung : Pesanan pelanggan eksternal dan konsumsi internal. Contoh sistem produksi, salah satunya adalah sistem manufaktur. Manufaktur sendiri berarti kumpulan operasi dan aktivitas yang saling berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi; perancangan produk, pemilihan material, perencanaan proses, perencanaan produksi, produksi, inspeksi, manajemen, dan pemasaran. Produksi merupakan serangkaian proses yang dilakukan untuk membuat produk. Sehingga proses produksi manufaktur yaitu aktivitas sistem manufaktur terkecil yang dilakukan untuk membuat produk, yaitu proses permesinan maupun proses pembentukan lainnya. Di dalamnya juga terdapat istilah rekayasa manufaktur yaitu merupakan kegiatan perancangan, operasi, dan pengendalian proses manufaktur. Sehingga sistem manufaktur adalah suatu organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai performansi produktivitas total sistem yang optimal, seperti; waktu produksi, ongkos, dan utilitas mesin. Klasifikasi sistem manufaktur : 1. Tipe produksi Make to Stock (MTS) Assemble to Order (ATO) Make to Order (MTO) Engineering to Order (ETO)

karakteristik

MTS

ATO

MTO

ETO

Produk

Standart

Keluarga produk tertentu

Kebutuhan produk Kapasitas Waktu produksi Kunci persaingan Kompleksitas operasi Ketidakjelasan operasi Fokus manajemen puncak Fokus manajemen menengah

Dapat diramalkan Dapat diramalkan Tidak penting bagi Penting pelanggan Logistic Perakitan akhir Distribusi Terendah Marketing/distribusi Inovasi Perakitan

Tidak punya Customized keluarga total produk, customized Tidak dapat diramalkan Tidak dapat direncanakan Penting Sangat penting Fabrikasi, Seluruh perakitan proses akhir Manufaktur Engineering komponen tertinggi Kapasitas Kontak order pelanggan

Control stock

MPS dan Shop floor Manajemen order control, proyek pelanggan pelanggan

Perbedaan sistem produksi MTO repetitif dan non repetitif MTO repetitif MTO non repetitif Karakteristik Peranan berulang dalam waktu Pesanan tidak berulang pesanan singkat atau berulang dalam jangka panjang Tindakan untuk Dilakukan dengan meningkatkan Dilakukan dengan mengulang setup efisiensi setup dan mengatur meningkatkan efisiensi order yang akan diproses setup Perbedaan sistem produksi MTO repetitif flow shop dan make to flow shop MTO repetitif flow shop MTS flow shop Respons terhadap Memperkecil waktu Mencari jumlah inventory fluktuasi demand penyelesaian yang sesuai Persediaan produk jadi Tidak ada (siklus Ada pemesanan besar) Saat mulai proses Jika ada pesanan Sesuai hasil peramalan produksi Jumlah yang diproduksi Tergantung jumlah Sesuai hasil perencanaan pesanan produksi Perencanaan produksi Perencanaan kapasitas Perencanaan jumlah yang diproduksi 2. Volume produksi Produksi massa a. Laju serta tingkat produksi pada produksi massa umumnya tinggi,

b. Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi, c. Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus, d. Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi peralatan yang khusus. Produksi batch a. Ukuran lot produksi adalah medium, b. Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-produk yang diperlukan secara kontinu, c. Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk tingkat produksi yang tinggi. Produksi job shop a. Tingkat produksi rendah, b. Peralatan mempunyai fungsi umum, c. Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi, d. Biasanya membuat berdasarkan pesanan. 3. Aliran produksi Fixed Site (Project) Job Shop (Jumbled Flow)

Flow Shop

a. Small-Batch Line Flow, mempunyai semua karakter flow shop, tetapi tidak semua memproses produk yang sama secara terus menerus. Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil, dengan kebutuhan setup per batch. Digunakan ketika biaya proses bisa dipertimbangkan, permintaan part rendah, dan nondiskrit. Contohnya adalah farmasi. b. Large-Batch (Repetitive) Line Flow, memproduksi produk diskrit dalam volume besar tetapi tidak kontinu. c. Continuous Line Flow merefer pada proses kontinu dari fluida, bedak, logam, dan lain-lain. Biasa digunakan pada industri gula, minyak, dan logam lainnya. Karakteristik proses Job shop Batch flow Small batch Large batch Continuou line flow (repetitif) s kelebihan Kualitas Kualitas Kualitas Biaya Biaya tinggi tinggi tinggi bersaing rendah Variasi Flexibilita Fleksibilita Fleksibilita Fleksibilita Standart s tinggi s sedang s sedang s rendah Implikasi Biaya Biaya Biaya Otomasi Otomasi tinggi tinggi sedang Permesina Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi Berfungsi n umum umum umum khusus khusus

Strategi

Make order

to Assemble to order

Assemble to order

Make stock

to Make stock

to

4.

Tata letak (lay out) Fixed position layout Process layout Product flow layout

Manajemen produksi dan operasi berarti bahwa mengatur orang dan mesin dalam mengubah bahan dan sumber ke dalam barang dan jasa akhirnya. Jika digambarkan yaitu

Strategi penting dari fungsi produksi : Fungsi yang sangat penting untuk menghasilkan uang, untuk membayar pagawai, pemberi pinjaman dan pemegang saham. Manajemen operasi dan produksi efektif dapat lebih rendah pengeluaran produksi perusahaannya, mendorong kualitas barang dan jasanya, mengikutinya untuk merespon sesuai permintaan pelanggan dan mengijinkannya untuk memperbarui dirinya dengan menyediakan produk baru. Jenis produksi : Mass production Sistem untuk maufaktur produk dalam jumlah yang besar melalui kombinasi efektif dari pegawai dengan skill yang unik, mekanik dan standarisasi. Disini terdapat istilah assembly line yaitu teknik manufaktur yang membawa produk pada sistem konveyor pada tempat kerja tertentu yang lalu dimana pekerja melakukan pekerjaan khusus. Flexible production Memproduksi sejumlah kecil barang dengan biaya yang efektif dengan teknologi informasi. Membutuhkan tingkatan tinggi dari kerjasama melalui organisasi. Customer driven production Evaluasi permintaan pelanggan untuk menghubungkan apa yang seorang manufaktur buat dengan apa yang pelanggan ingin beli. Proses produksi Analytic production system

Mengurangi bahan mentah ke bagian komponennya agar dihasilkan satu atau lebih produk yang dapat dipasarkan. Synthetic production system Menggabungkan sejumlah bahan mentah atau bagian penyusun bahan mentah untuk menghasilkan produk akhir. Continuous production process Menghasilkan produk akhir melalui waktu yang panjang. Intermittent production process Menghasilkan produk dalam produksi pendek, sering mematikan mesin atau mengubah konfigurasi mereka untuk menghasilkan produk berbeda.

Teknologi dan proses produksi Contohnya adalah robot, mesin yang di program mampu melakukan sejumlah tugas yang membutuhkan manipulasi bahan dan peralatan. Computer Aided Design (CAD) and manufacturing (CAM) dibagi dua pembahasannya yaitu CAD (sistem untuk interaksi antara pembuat dan computer untuk menghasilkan produk, fasilitas atau bagian yang cocok dengan spesifikasi yang telah ditetapkan) dan CAM (peralatan elektronik untuk menganalisa hasil CAD dan menetapkan langkah yang diperlukan untuk mengimplementasi design, diikuti transmisi elektronik dari instruksi untuk memandu kegiatan peralatan produksi). Sistem manufaktur fleksibel merupakan fasilitas produksi dimana pekerja dapat memodifikasi dengan cepat. Sedangkan IC yaitu sistem produksi dimana computer membantu pekerja untuk mendesign produk, mengontrol mesin, menghandle bahan dan mengendalikan fungsi produksi di dalam jenis integrasi. Kuncinya adalah sistem computer pusat menjalankan software yang mengintegrasi dan mengendalikan proses dan fungsi terpisah.

Faktor dalam pemilihan lokasi

Pekerjaan dari manajer produksi

Planning : dimulai dengan memilih apa barang atau jasa yang ditawarkan pada pelanggan mengubah ide produk asli ke dalam spesifikasi akhir mendesign fasilitas yang paling efisien untuk memproduksi produk ini Determining the facility layout (Common layout design) : Memproses layout kelompok mesin dan peralatan menurut fungsinya Memproduksi layout yang membangun peralatan produksi sepanjang garis aliran produksi dan proses bekerja berpindah sepanjang tempat kerja yang lalu pada garis ini Layout posisi tetap menempati produk pada satu titik dan pekerja dan peralatan yang ada Layout pelanggan menyusun fasilitas untuk meningkatkan interaksi antara pelanggan dan pelayanan. Implementing the production plan : Make, buy, or lease decision Memilih apakah manufaktur dibutuhkan produk atau komponen dalam rumah, pembeliannya dari penyedia luar atau menyewanya Faktor dalam pemilihan termasuk biaya, ketersediaan penyedia luar yang cocok dan membutuhkan rasa kepercayaan Selection of supplier Menurut perbandingan kualitas, harga, ketergantungan pengiriman dan pelayanan ditawarkan oleh perusahaan yang bersaing Inventory control Perpetual inventory (sistem berkelanjutan memonitoring jumlah dan lokasi dari stock) Vendor managed system (pengontrolan inventory berfungsi memegang penyedia) Just in time systems Filosofi manajemen ditujukan pada peningkatan keuntungan dan membuka investasi dengan meminimkan biaya dan eliminasi sampah melalui pemotongan inventori ynag dipegang Materials requirement planning Computer menurut sistem perencanaan produksi yang mana perusahaan dapat pastikan bahwa itu telah dibutuhkan bagiannya dan bahan yang tersedia pada waktu dan tempat yang tepat dalam jumlah yang tepat Controlling the production process (menghasilkan langkah-langkah yang telah disusun dengan baik untuk mengkoordinasikan orang, bahan dan mesin untuk menyediakan efisiensi produksi yang tinggi) Production planning Menetapkan jumlah sumber yang sebuah organisasi butuhkan untuk menghasilkan hasil tertentu

Routing Menetapkan urutan kerja menyeluruh yaitu fasilitas dan spesifikasi kerja masing aspek dari kerja pada lokasi Scheduling Mengembangkan waktu kerja yang spesifik seberapa lama masing-masing operasi proses produksi yang diambil dan kapan pekerja harus melakukannya Peralatan yang berguna untuk penjadwalan termasuk gantt chart dan pert chart Dispatching Instruksi menajer pada masing-masing departemen tentang apa yang harus dilakukan dan waktu menyelesaikannya Follow up Masalah spot pegawai dan pemantau mereka pada proses produksi menetapkan perubahan yang dibutuhkan

Anda mungkin juga menyukai