Anda di halaman 1dari 12

BAB II STUDI PUSTAKA

A. Stuktur Makroskopis dan Miroskopis Sistem Indra 1. Indra Penglihatan ( Visus)

Dinding bulbus oculi tersusun atas 3 lapis dinding : a. Tunica fibrosa (terluar) 1.1 Sklera : Episklera : Jaringan ikat longgar

Sklera Propria : Jaringan ikat padat, kolagen, elastis Lamina Fusca : Elastis, kolagen

1.2 Cornea : Epitel kornea : skuamus kompleks non kornifikasi

Membrana Bowman: fibril kolagen beranyaman Substansia Propria : serabut kolagen halus di fibroblast

Membrana Descmeti: serabut elastis, filamen kolagen halus Endotel Kornea : epitel mesenkim kornea (Selapis sel

pipih) ( Scanlon, 2006) b. Tunica vasculosa (media) 1.1 Koroid : Epikoroid Lamina vasculos melanosit Lamina Koriokapilaris: Anyaman kapiler Lamina Vitrea 1.2 Korpus Siliaris : 1.3 Iris : Endotelium Iridis : Tipis & ireguler, endotel Muskulus Brucke : Fungsi peregangan koroid M. Tensor Koroid : Radiel, Fungsi akomodasi Muskulus Muller : Sirkuler, Fungsi akomodasi : Kolagen, Basalis kapiler, Anyaman elastic : Anyaman serabut elastic, Sel-sel melanosit : Jaringan pengikat longgar berlamela, Sel

kornea Lamina margo anterior : sel melanosit, kolagen,

avaskuler

Lamina vaskulosa

: jaringan pengikat longgar , darah, muskulus sfinkter pupile,

sel melanosit, pembuluh Muskulus dilatator pupile Stratum pigmenti iridis

: permukaan posterior yang

datar merupakan lanjutan epitel siliaris. (Scanlon, 2006) c. Tunica nervosa (interna), disebut juga dengan retina 1.1 Lapisan dalam : kolumner selapis tidak mengandung pigmen lanjutan lapisan sensoris retina

1.2 Lapisan luar : kolumner selapis mengandung pigmen lanjutan stratum pigmenti retin ( Scanlon, 2006 )

2. Indra Pembau ( Olfactori )

Rongga hidung, terdiri atas : a. Vestibulum Epitelnya tidak berlapis tanduk lagi karena telah beralih menjadi epitel respirasi sebelum memasuki fosa nasalis. b. Fosa Nasalis (Kavum Nasi) Di dalam tengkorak terletak 2 bilik kavernosa yang dipisahkan oleh septum nasi oseosa. Dari masing-masing dinding lateral keluar 3 tonjolan bertulang mirip rak yang dikenal sebagai konka. c. Menghidu (olfaction) Kemoreseptor olfaktorius terletak pada epitel olfaktorius, yaitu pada daerah khusus membrane mukosa konka superior yang terletak di atap rongga hidung. Sel penyokong memiliki apeks siliandris yang lebar dan basis yang lebih sempit. Terdapat mikrovili yang terendam dalam selapis cairan. Sel-sel ini mengandung pigmen kuning muda yang menimbulkan warna mukosa olfaktorius ini. Sel-sel basal berukuran kecil,bentuk bulat atau kerucut. Di antara sel basal dan sel penyokong terdapat sel-sel olfaktorius. (Junquiera, 2007) 3. Indra Pengecap Lidah dibagi belahan kiri dan kanan oleh septum fibrosum. a. Membrana atas lidah Terdapat 3 jenis papilla : papilla filiformis mukosa permukaan

papilla fungiformis papilla vallata. b. Membrana mukosa permukaan bawah lidah berstruktur licin dan melipat ke dasar mulut. Otot lidah terbagi menjadi 2 jenis : 1.1 Otot intrinsik : longitudinal, transversal dan vertical 1.2 Otot ekstrinsik : M. genioglosus, M. hyoglosus, M. styloglosus, M. patologlosus. ( Snell, 2006 ) 4. Indra Pendengaran ( Auditori ) Telinga dibagi menjadi 3 bagian : a. Auris Externa 1.1 Auricula Tersusun oleh cartilago, dieratkan oleh otot-otot kecil ke sisi lateral caput, merupakan tempat gelombang suara diterima Ireguler Kartilago elastic Kulit : Epidermis Dermis : kelenjar sebasea dan kelenjar sudorifera.

1.2 Meatus Acusticus Externus

Merupakan tempat gelombang suara dialirkan ke medial menuju membrana tympani. Dibagi dua : pars cartilaginea (lateral) pars ossea (medial) Dinding : kartilago elastis dan os temporalis. Kulit : epidermis dan dermis, terdapat folikel rambut , kelenjar sebacea, kelenjar sudorifera (seruminosa), (serumen) 1.3 Membran Tympani Batas auris externa dan auris media. Dibagi menjadi : pars flaccida pada bagian cranial yang lemas. pars tensa yang selalu tegang di bag caudal. Membrana ini dibagi ke dlm kuadran I, II, III, IV. Berbantuk Oval Permukaan luar : epidermis tipis, lamina propria ( kolagen radier dan sirkuler ), elastis, sel fibroblas. Permukaan dalam : epitel kuboid simpleks. ( Snell, 2006 ) b. Auris Media : 1.1 Dinding luar 1.2 Dinding dalam rotundum) 1.3 Dinding belakang : Antrum tympani (selulle mastoidea) : membrana tympani : promontorium (fenestra ovale dan fenestra apokrin , sekret

1.4 Dinding depan 1.5 Lapisan dinding

: Tuba eustachii : Os temporalis

Membrana mukosa tipis : epitel skuamus simpleks Ossikula auditiva : maleus, incus dan stapes. ( Snell, 2006 ) c. Auris Interna Terdapat dalam os petrosa temporalis, disusun oleh labirin : 1.1 Labirin tulang : Berisi Perilimfe Vestibula, Koklea, Canal Semicircullaris 1.2 Labirin membran : Berisi Endolimfe Duktus Semisirkularis (post/ant/lat) Duktus Koklearis (Skala Vestibuli, Skala Media, Skala Tympani) Terdiri atas : sakulus, utrikulus, makula dan krista ampula ( Snell, 2006 ) 5. Indra Peraba Dibagi menjadi dua bagian : a. Superfisialis (epidermis) Merupakan epitel berlapis gepeng yang sel-selnya menjadi pipih bila turun dan naik ke permukaan. b. Profunda (dermis) Terdiri atas jaringan ikat padat yang banyak mengandung banyak pembuluh dara, pembuluh limfatik, dan saraf. Terdapat 6 macam reseptor :

1.1 Korpuskel meisner (reseptor peraba) 1.2 Korpuskel pacini (reseptor tekanan berat) 1.3 Diskus merkel (reseptor sentuhan ringan) 1.4 Korpuskel Krause (reseptor dingin) 1.5 Korpuskel rufini (reseptor panas) 1.6 Ujung saraf bebas (reseptor nyeri) ( Janquiera, 2007 )

B. Mekanisme Sistem Indra 1. Indra Penglihatan ( Visus) Retina korteks penglihatan nervus optikus kiasma optikum traktus optikus terbentuk kulatum lateralis dorsalis thalamus serabutserabut genikulokalkarina radiasi optikus korteks penglihatan primer. ( sherwood, 2001 ) 2. Indra Pembau ( Olfactori ) Gas masuk ke hidung reseptor molekul gas dilarutkan pengikatan molekul odorifosa oleh sel-sel olfaktorius yang melapisi membran mukosa hidung yang mengandung silia depolarisasi terbentuk potensial aksi di serat aferen berjalan melalui lubang halus di lempeng tulang dasar bersinaps dilobus olfaktorius otak . ( sherwood, 2001 ) 3. Indra Pengecap Makromolekul makanan mikromolekul makanan zat kimia dalam saliva, reseptor pengecapan papil pengecap (taste buds) taste buds terdapat pada lidah reseptor (berespon terhadap rasa manis, pahit, asam, dan

asin) depolarisasi papil-papil pengecap pengaktifan saraf kranialis V, VII, IX, dan X Thalamus korteks serebrum. ( Guyton, 2008 ) 4. Indra Pendengaran ( Auditori ) Gelombang suara meatus acusticus eksternus membran timpani tulang-tulang telinga tengah (maleus, incus, stapes) jendela oval gerakan cairan di dalam koklea getaran membran basilaris Sel-sel rambut reseptor mengalami pembengkokan dan terbenam di dalam membrana tektorial perubahan potensial reseptor di sel-sel reseptor perubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang terbentuk di saraf auditorius perambatan potensial aksi korteks auditorius di lobus temporalis otak persepsi suara. ( sherwood, 2001) 5. Indra Peraba Reseptor taktil ujung saraf bebas menjalarkan sinyalnya melalui serabut saraf kecil bermielin mengirimkan sinyal ke medulla spinalis dan batang otak bagian bawah sinyal sensorik akan dibawa melalui salah satu dari dua jaras sensorik bolak-balik : (1) sistem kolumna dorsalis-lemnikus medialis atau (2) sistem anterolateral bertemu di thalamus. Sistem kolumna dorsalis-lemnikus medialis menjalarkan sinyal medulla otak terutama dalam kolumna dorsalis medulla spinalis bersinaps dan menyilang ke sisi berlawanan di dalam medulla sinyal naik melalui lemnikus medialis di batang otak talamus. Sinyal dalam sistem anterolateral setelah memasuki medulla spinalis dari radiks saraf spinalis dorsalis bersinaps di dalam kornu dorsalis substansia grisea medulla spinalis menyilang ke sisi yang berlawanan naik melalui substansia alba anterior dan lateral medulla spinalis berakhir pada seluruh tingkat batang otak yang lebih rendah dan di talamus.

( Guyton, 2008)

C. Mekanisme Keseimbangan 1. Utrikulus dan sakulus Merupakan kantong membranosa dalam vestibules yang mengandung sel rambut dan dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Proses : Posisi kepala berubah otolit menekuk sel rambut menghasilkan impuls di sepanjang vestibulus pada nervus kranialis ke 8 menuju serebellum, otak tengah, dan cerebrum. Impuls diinterpretasi sebagai posisi kepala saat istirahat. 2. Kanalis semi sirkularis Merupakan tiga membran lonjong yang terdapat pada tiga bidang. Bagian yang membesar pada dasar disebut ampula yang berisi sel rambut (krista) yang dipengaruhi oleh gerakan.

Rambut rambut pada sel rambut vestibularis terdiri dari 20 sampai 50 stereosilia, yaitu mikrovilus yang diperkuat oleh aktin, dan satu silium, kinosilium. Setiap sel rambut berorientasi sedemikin rupa sehingga sel

tersebut mengalami depolarisasi stereosilianya membengkok kearah kinosilium; pembengkokan kearah berlawanan menyebabkan hiperpolarisasi sel. Sel-sel rambut membentuk sinaps zat perantara kimiawi dengan ujungujung terminal neuron aferen yang akson-aksonnya menyatu dengan akson struktur vestibularis lain untuk membentuk saraf vestibularis.sarf ini bersatu dengan saraf auditorius dari koklea untuk membentuk saraf vestibulokoklearis. Depolarisasi sel-sel rambut meningkatkan kecepatan pembentukan potensial aksi di serat-serat aferen; sebaliknya, ketika sel-sel rambut mengalami hiperpolarisasi, frekuensi potensial aksi di serat aferen menurun. Sementara kanalis semisirkularis memberikan informasi mengenai

perubahan rotasional gerakan kepala kepada SSP, organ otolit memberikan informasi mengenai posisi kepala relatif terhadap gravitasi dan juga mendeteksi perubahan dalam kecepatan gerakan linier (bergerak dalam garis lurus tanpa memandang arah). (Sherwood, 2001 ) Tubuh bergerak sel rambut menekuk kearah yang berlawanan menghasilkan impuls sepanjang cabang vestibulus nervus cranialis ke 8 serebellum, otak tengah, dan cerebrum. Impuls diinterpretasi sebagai gerakan tubuh, perubahan kecepatan, berhenti, atau mulai bergerak. 3. Berawal dari rangsangan di krista ampularis dan macula saculi serta macula utriculi akibat perubahan tekanan endolymphe. Serabut sensoris dari reseptor ini badan selnya terletak di glandula vestibulare, di teruskanoleh nervus vestibulis ke pusat keseimbangan di cerebellum. ( Scanlon, 2006 ) D. Fungsi Vitamin A 1. Penghasil retinaldehida pada retina yang berfungsi sebagai pigmen penglihatan.

2. Sebagai pengontrol diferensiasi dan pergantian sel. 3. Mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan. 4. Regulasi ekspirasi gen. 5. Pencegahan kebutaan. ( Murray, 2009 )

Anda mungkin juga menyukai

  • Case Fix
    Case Fix
    Dokumen39 halaman
    Case Fix
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Case Widodo Sadewa
    Case Widodo Sadewa
    Dokumen13 halaman
    Case Widodo Sadewa
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • SPINAL ANESTESI
    SPINAL ANESTESI
    Dokumen41 halaman
    SPINAL ANESTESI
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen18 halaman
    Status Pasien
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Case Mioma Uteri
    Case Mioma Uteri
    Dokumen25 halaman
    Case Mioma Uteri
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Decomp Cordis
    Decomp Cordis
    Dokumen48 halaman
    Decomp Cordis
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Refrat Partus Lama Nana
    Refrat Partus Lama Nana
    Dokumen17 halaman
    Refrat Partus Lama Nana
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Obgyn FIX
    Jurnal Obgyn FIX
    Dokumen20 halaman
    Jurnal Obgyn FIX
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Anemia
    Anemia
    Dokumen8 halaman
    Anemia
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen18 halaman
    Status Pasien
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen22 halaman
    Penda Hulu An
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Mini Cex Upload
    Mini Cex Upload
    Dokumen10 halaman
    Mini Cex Upload
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen18 halaman
    Status Pasien
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien
    Status Pasien
    Dokumen18 halaman
    Status Pasien
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Legenda
    Legenda
    Dokumen5 halaman
    Legenda
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Amerika Dari Fisiologi Pengatur
    Jurnal Amerika Dari Fisiologi Pengatur
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Amerika Dari Fisiologi Pengatur
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Laporan Homeostasis
    Laporan Homeostasis
    Dokumen13 halaman
    Laporan Homeostasis
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    0% (1)
  • MAKANAN
    MAKANAN
    Dokumen21 halaman
    MAKANAN
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Ossifying Fibroma
    Ossifying Fibroma
    Dokumen5 halaman
    Ossifying Fibroma
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Yoes Poenya
    Yoes Poenya
    Dokumen23 halaman
    Yoes Poenya
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat
  • Saraf
    Saraf
    Dokumen22 halaman
    Saraf
    Nyannya Shishtya Ningtyas
    Belum ada peringkat