Anda di halaman 1dari 13

DINAMIKA POLITIK BANGSA INDONESIA SELAMA 4 PERIODE

oleh : Nadia Puspita Adriyanti 21020110120034 Dosen Pembimbing: Drs. Agus Sarono, M.SI

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS DIPONEGORO

2010/2011

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena melalui berkat Nya lah penulis mampu menyelesaikan makalah mata kuliah Kewarganegaraan ini. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan dan juga teman-teman yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini. Tidak ada gading yang retak, sama seperti perumpamaan tersebut, penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi. Tetapi penulis tetap berharap semoga makalah ini berguna bagi orang lain.

Penulis

DAFTAR ISI
i. ii. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Tujuan c. Metode Penulisan II. III. BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa memiliki keinginan untuk bersosialisasi satu sama lain dan membentuk suatu kelompok.

II.

Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

III.

Metode Penulisan Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan.

IV.

Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : Studi Pustaka Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini.

BAB II PEMBAHASAN DINAMIKA POLITIK DI INDONESIA Pembahasan dinamika politik di Indonesia di bagi menjadi 4 periode : 1. Periode Demokrasi Liberal (Th. 1945-1959) Dalam periode ini dibahas berlakunya Konstitusi yaitu UUD 1945, KRIS 1949 dan UUDS 1950a. Masa berlakunya Uud 1945, Periode I (tanggal 18 Agustus 1945-27 Desember 1949)Dalam masa pemerintahan ini sistem kabinetnya presidensiil (sesuai dengan pasal 17 UUD1945). Sistem kabinet presidensiil tidak berlangsung lama, karena adanya maklumat pemerintah14 November 1945 yang isinya agar presiden bertanggung jawab kepada KNIP (yang berfungsisebagai badan legislatif) dengan demikian sistem kabinetnya parlementer.Penerapan sistem kabinet parlementer di masa ini ternyata mengakibatkan stabilitas nasionaltidak mantap. Hal ini dilihat dari silih bergantinya kabinet pada masa itu. Masa berlakunya kabinet rata-rata 6 bulan Berdasarkan maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 partai politik mulai tumbuh, tetapi pada saat itu partai-partai lebih mementingkan parpolnya dari pada kepentingan rakyat, yang berakibat kabinet sering mendapat mosi tidak percaya dari parlemen, sehingga kabinet jatuh bangun mengakibatkan stabilitas negara tidak stabil.b. Dinamika Politik Indonesia Masa KRIS tanggal 27 Desember-17 Agustus 1950Bentuk negara serikat, sistem kabinetnya parlementer. Dalam pemerintahannya meletakkan hubungan pusat dan daerah seperti hubungan pemerintah pusat dengan negara bagian. Dalamsistem ini parlemennya terdiri 2 badan (bikameral) yaitu: senat (mewakili negara bagian) danDPR. Pada masa KRIS negara Indonesia dibagi 16 bagian, yang pada akhirnya negara-negara bagian tersebut saling menggabungkan diri sehingga menjadi 3 negara bagian yaitu : 1. 2. 3. Negara Republik Indonesia Negara Indonesia Timur Negara Sumatera Timur

Dari ketiga negara bagian inipun akhirnya saling menggabungkan diri menjadi negara kesatuan.c. Dinamika Politik Indonesia Pada Masa UUDS Th. 1950 (tanggal 17 Agustus 1950-5 Juli1950)Bentuk negara kesatuanSistem kabinet parlementer Berdasarkan maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, maka timbullah partai-partaipolitik yang jumlahnya sangat banyak, yakni 28 partai.Pemilu th. 1955 diadakan 2 kali yaitu :1. Pemilu I, tanggal 19 September 1955 untuk memilih anggota parlementer (DPR)2. Pemilu II, tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota konstituante.Badan Konstituante bertugas membentuk UUD yang baru. Dalam menjalankan tugas badan konstituante tidak pernah membuahkan hasil, padahal kondisinegara dalam keadaan yang memprihatinkan. Melihat kondisi ini presiden Soekarno punya usul kembali ke UUD 1945. Berdasarkan keadaan darurat luar biasa ini demi persatuan, kesatuan dan stabilitas nasional presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5Juli 1959 yang isinya: Pembubaran Badan Konstituante, Berlaku kembali UUD 1945 dan tidak memberlakukan UUDS, Pembentukan MPR dan DPASKegagalan badan konstituante disebabkan parpol-parpol lebih mementingkan kepentingan parpolnya dari pada kepentingan bangsa dan negara. Partai-partai melalui parlemen seringkali menjatuhkan mosi tidak percaya kepada kabinet, sehingga kabinetnya jatuh bangun. Walaupunsudah diadakan pemilu, namun segala bidang kehidupan terjadi instabilitas. Dengan keluarnyadekrit presiden 1959 ini telah mengakhiri sistem politik liberal yang kemudian diganti dengansistem demokrasi terpimpin dan berlakunya kembali UUD 1945 2. Dinamika Politik Indonesia Pada Masa Orde Lama atau Periode Demokrasi Terpimpin (5 Juli1959 11 Maret 1966) Dengan UUD 194 5Bentuk negara Kesatuan Sistem pemerintahan Kabinet Presidensiil. Pada masa pemerintahan orde lama banyak terjadi penyimpangan terhdap alat pemersatu, jikabangsa Indonesia sudah bersatu maka Pancasila tidak berfungsi lagi, yang menurut PKI akandigantikan dengan faham komunisme.Pancasila tidak diamalkan dalam kehidupan seharihari, lembaga negara tidak berfungsisebagaimana mestinya. Asas demokrasi menurut UUD 1945

yang seharusnya berdasarkan musyawarah mufakat diganti dengan demokrasi terpimpin yang berakibat terjadinya kultusindividu. Pilar-pilar demokrasi dan kehidupan kepartaian serta legislatif menjadi lemahsedangkan keluasan eksekutif (presiden) menjadi sangat kuat sebagai contoh :- DPR hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan presiden karena tidak menyetujui RAPBN yangdiajukan presiden dan sebagai gantinya presiden mengangkat DPR GR - MPRS dan DPR GR yang seluruh anggotanya diangkat oleh presiden yang seharusnya berada diatas presiden tetapi selalu tunduk kepada presiden- MPR mengangkat Soekarno menjadi presiden seumur hidup, yang dikukuhkan dalam Tap MPRS No. III/MPRS/66. Puncak penyimpangan adalah terjadi G 30 S/PKI. Setelah G 30 S/PKI tewrjadi krisis politik,yaitu terjadinya instabilitas nasional juga adanya demonstrasi mahasiswa yang menuntut TRITURA yaitu :1. Bubarkan PKI2. Bersihkan kabinet Dwikora dari PKI3. Turunkan hargaYang pada akhirnya turunlah SUPER SEMAR pada tanggal 11 Maret 1966.

3. Dinamika Politik Indonesia Pada Masa Orde Baru (11 Maret 1966 21 Mei 1998)
Dengan UUD 1945 Pemerintahan orde baru adalah pemerintahan yang menegakkan negara Kesatuan RI berdasrkanPancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Orde Baru lahir sejak dikeluarkanSUPER SEMAR, dari presiden Soekarno kepada Letjen. Soeharto untuk mengambil tindakanyang dianggap perlu demi keamanan, keselamatan rakyat, bangsa dan negara Kesatuan RI.Dalam bidang ketatanegaraan banyak ditempuh upaya-upaya konstitusional. PenyelenggaraanPemilu selama orde baru telah berlangsung sebanyak enam kali. Untuk

mempertahankan posisinya presiden Soehartao membangun kekuasaannya dengan 3 pilar utamayaitu : ABRI, Golkar dan birokrasi. Presiden Soeharto membatasi hak-hak politik rakyat denganalasan stabilitas keamanan.Kontra DPR nyaris tak pernah ada sedangkan posisi yang kuat adalah eksekutif. Kebebasan persselalu dibayang-bayangi oleh pencabutan SIUP. Pada masa pemerintahan presiden Soehartobanyak terjadi KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).Pemerintah Orde Baru berhasil melaksanakan

pembangunan ekonomi. Hal ini ditandai denganmeningkatnya pendapatan perkapita dan pembangunan sarana dan prasarana fisik, denganmeningkatnya pendapatan perkapita dan pembangunan sarana prasarana fisik, yang dapatdinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun pembangunan di bidang mental dan budaya-budaya terjadi kemerosotan. Sehingga terjadi KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) yangsemakin meluas dan akhirnya terjadi krisis kepercayaan. Dalam bidang politik, krisiskepercayaan ini dibuktikan oleh maraknay unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen,pelajar, LSM dan politisi yang menuntut presiden Soeharto mundur dan menyuarakan Reformasi. Karena presiden Soeharto sudah tidak mendapat dukungan rakyat akhirnya padatanggal 21 Mei 1998, presiden Soeharto mengundurkan diri dan yang menggantikannya adalah wakil presiden B.J Habibie 4. Periode Reformasi (21 Mei 1998 sampai sekarang) Dimulai pada pertengahan 1998, tepatnya saat Presiden Soeharto mengundurkan diri pada 21Mei 1998 dan digantikan wakil presiden BJ Habibie.Latar belakang Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin besarnyaketidak puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itumenyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ aksimahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia. Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya pada pukul 9.00 WIB tanggal 21 Mei. Wakil Presiden B.J. Habibie menjadi presiden baru Indonesia. Jenderal Wiranto mengatakan ABRI akan tetap melindungi presiden dan mantan-mantan presiden.Terjadi

perdebatan tentang proses transisi ini. Yusril Ihza Mahendra, salah satu yang pertama mengatakan bahwa proses pengalihan kekuasaan adalah sah dan konstitusional. 22 Mei. Habibie mengumumkan susunan Kabinet Reformasi, bentrokan hampir terjadi antara pendukung Habibie yang memakai simbol-simbol dan atribut keagamaan dengan mahasiswa yang masih bertahan di GedungDPR/MPR. Mahasiswa menganggap bahwa Habibie masih tetap bagian dari Rezim Orde Baru.Tentara mengevakuasi mahasiswa dari Gedung DPR/MPR ke Universitas Atma Jaya. a. Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie jugamelonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi.Kejadian penting dalam masa pemerintahan Habibie adalah keputusannya untuk mengizinkan Timor Timur untuk mengadakan referendum yang berakhir dengan berpisahnya wilayah tersebut dari Indonesia pada Oktober 1999.Keputusan tersebut terbukti tidak populer di mata masyarakat sehingga hingga kini pun masa pemerintahan Habibie sering dianggap sebagai salah satu masa kelam dalam sejarah Indonesia. b. Abdurrahman Wahid Pada pemilu yang diselenggarakan pada 1999 (lihat: Pemilu 1999), partai PDI-P pimpinan Megawati Soekarnoputri berhasil meraih suara terbanyak (sekitar 35%). Tetapi karena jabatanpresiden masih dipilih oleh MPR saat itu, Megawati tidak secara langsung menjadi presiden.Abdurrahman Wahid, pemimpin PKB, partai dengan suara terbanyak kedua saat itu, terpilih kemudian sebagai presiden Indonesia ke-4. Megawati sendiri dipilih Gus Dur sebagai wakil presiden.Masa pemerintahan Abdurrahman Wahid diwarnai dengan gerakan-gerakan separatisme yangmakin berkembang di Aceh, Maluku

dan Papua. Selain itu, banyak kebijakan AbdurrahmanWahid yang ditentang oleh MPR/DPR.Pada 29 Januari 2001, ribuan demonstran berkumpul di Gedung MPR dan meminta Gus Dur untuk mengundurkan diri dengan tuduhan korupsi. Di bawah tekanan yang besar, Abdurrahman Wahid lalu mengumumkan pemindahan kekuasaan kepada wakil presiden Megawati Soekarnoputri.Melalui Sidang Istimewa MPR pada 23 Juli 2001, Megawati secara resmi diumumkan menjadiPresiden Indonesia ke-5.Sebelum SI, Gus Dur mengeluarkan dekrit pada tanggal 23 Juli 2001 jam 01:10 WIB.Isi Dekrit : 1. Membekukan DPR dan MPR 2. Membekukan Partai Golkar (sambil menunggu keputusan MA) 3. Mengagendakan pemilu dalam 1 tahun mendatang 4. Pembentukan badan nasional untuk mengagendakan refomasi. Dekrit Gus Dur oleh MA dinyatakan tidak sah. Dalam SI 23 Juli 2001 presiden Gus Dur tidak hadir dan mendapat mosi tidak percaya dari MPR dan mandatnya dicabut. c. Megawati Soekarnoputri Meski ekonomi Indonesia mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata tukar rupiah yang lebih stabil, namun Indonesia pada masa pemerintahannya tetap tidak menunjukkan perubahanyang berarti dalam bidang-bidang lain.Popularitas Megawati yang awalnya tinggi di mata masyarakat Indonesia, menurun seiringdengan waktu. Hal ini ditambah dengan sikapnya yang jarang berkomunikasi dengan masyarakatsehingga mungkin membuatnya dianggap sebagai pemimpin yang dingin.Megawati menyatakan pemerintahannya berhasil dalam memulihkan ekonomi Indonesia. d. Susilo Bambang Yudhoyono

Pada tahun 2004, Indonesia menyelenggarakan pemilu presiden secara langsung pertamanya.Ujian berat dihadapi Megawati untuk membuktikan bahwa dirinya masih bisa diterima mayoritas penduduk Indonesia. Dalam kampanye, seorang calon dari partai baru bernama Partai Demokrat,Susilo Bambang Yudhoyono, muncul sebagai saingan yang hebat baginya.Partai Demokrat yang sebelumnya kurang dikenal, menarik perhatian masyarakat dengan pimpinannya, Yudhoyono, yang karismatik dan menjanjikan perubahan kepada Indonesia.Karisma Yudhoyono berhasil menarik hati mayoritas pemilih dan Demokrat memenangkan pemilu legislatif pada awal 2004, yang diikuti kemenangan Yudhoyono pada pemilihan presiden. Pemilu putaran kedua dilaksanakan pada tanggal 20 September 2004, yang dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono

BAB III KESIMPULAN

Setelah melihat bahwa Negara Indonesia telah melewati berbagi tahapan politik selama puluhan tahun, dapat disimpulkan bahwa keadaan bangsa ini masih belum stabil, terjadi banyak sekali pergolakan yang terjadi, baik secara intern pemerintah, maupun eksternal (hubungan dengan negara lain). Pancasila sebagai ideology bangsa kerap ditinggalkan, bahkan dilupakan demi kepentingan perseorangan maupun kelompok, hal inilah yang menyebabkan terjadinya perpecahan didalam Bangsa Indonesia. Penulis berharap kedepannya, Bangsa Indonesia kembali melihat pancasila sebagai paradigma utama pembangunan di Indonesia, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara mentalitas, terutama dalam bidang politik yang telah penulis bahas pada makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/46861726/Dinamika-Politik-Di-Indonesia http://www.simpuldemokrasi.com/dinamika-demokrasi/wacana-demokrasi/1306-politik-indonesia-antarademokrasi-dan-sentralisme-politik-.html http://politik.kompasiana.com/2011/05/16/ideologi-pancasila-jurus-jitu-hadapi-tantangan-global/ http://www.denyrendra.net/search/pengertian-dinamika-politik-indonesia-pkn

Anda mungkin juga menyukai