Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN DAN TUJUAN BIMBINGAN KONSELING Berikut pengertian bimbingan menurut beberapa ahli: Bimbingan membantu individu untuk

memahami dan menggunakan secara luas kesempatan-kesemoatan pendidikan, jabatan, dan pribadi yang mereka miliki atau dapat mereka kembangkan, dan sebagai satu bentuk bantuan yang sistematik melalui mana siswa dibantu untuk dapat memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan (Dunsmoor & Miller, dalam McDaniel, 1959). Bimbingan adalah bagian dari proses pendidikan yang teratur dan sistematik guna membantu pertumbuhan anak muda atas kekuatannya dalam membentuk dan mengarahkan hidupnya sendiri, uang pada akhirnya ia dapat memperoleh pengalaman-pengalaman yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi masyarakat. (Lefever, dalam McDaniel, 1959). Bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilanketerampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencanarencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik. (smith, dalam McDaniel, 1959). Bimbingan dapat diartikan sebagaibagian dari keseluruhan pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan staf ahli dengan cara mana stiap individu dapat mengembangkan kemampuankemampuan dan kesanggupannya sepenuh-penuhnya sesuai dengan ide-ide demokrasi. (Mortensen & Schmuller, 1976). Bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu. (Bernard & Fullmer, 1969). Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan (diwarisi), tetapi harus dikembangkan. (Jones, Staffire & stewart, 1970). Berikut ini ada beberapa hal pokok yang terkandung dalam rumusanrumusan konseling: 1. Rumusan 1 (Jones 1951) a) Konseling terdiri atas kegiatan : pengungkapan fakta atau data tentang siswa, serta pengarahan kepada siswa untuk dapat mengatasi sendiri masalah-masalah yang dihadapinya.

b) Bantuan ini diberikan secara langsung kepada siswa. c) Tujuan konseling adalah agar siswa dapat mencapai perkembangan yang semakin baik, semakin maju. 2. Rumusan 2 (Pepinsky & Pepinsky , dalam Shelter & Stone, 1974) a) Konseling merupakan proses interaksi antara dua orang individu, masing-masing disebut konselor dank lien. b) Dilakukan dalam suasana professional. c) Berfungsi dan bertujuan sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien. 3. Rumusan 3 (Mclean, dalam Sherter & Stone, 1974) a) Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan. b) Dilakukan dalam suasanan hubungan tatap muka. c) Individu yang dikonseling adalah individu yang sedang mengalami gangguan atau masalah. d) Dilakukan oleh orang yang ahli (professional), yaitu orang yang terlatih baik dan telah memiliki pengalaman. e) Bertujuan untuk mengatasi suatu masalah/gangguan. 4. Rumusan 4 (Smith, dalam Sherter & Stone, 1974) a) Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan. b) Bantuan itu dilakukan dengan menginterpretasikan fakta-fakta atau data, baik mengenai diri individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya, khususnya yang mnyangkut pilihan-pilihan, rencanarencana yang akan dibuat. 5. Rumusan 5 (Devision of Coun seling Pschology) a) Konseling merupakan proses pemberian bantuan. b) Bantuan diserikan kepada individu-individu yang sedang mengalami hambatan atau gangguan dalam proses perkembangannya. c) Konseling dapat dilakukan dalam setiap waktu. d) Konseling bertujuan agar indvidu dapat mencapai perkembangan yang optimal.

6.

Rumusan 6 (McDaniel, 1965) a) Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien. b) Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitankesulitan yang dihadapinya. c) Tujuan dan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat menyesuaikan dirinya, baik dengan diri sendiri maupun dengan lingkungan.

7.

Rumusan 7 (Tolbert, 1959) a) Konseling dilakukan dalam suasana hubungan tatap muka antara dua orang. b) Konseling dilakukan oleh orang yang ahIi (memiliki kemampuan khusus di bidang konseling). c) Konseling merupakan wahana proses belajar bagi klien, yaitu belajar memahami diri sendiri, membuat rencana untuk masa depan, dan mengatasi masalah-masalah yang dihadapi. d) Hasil-hasil konseling harus dapat mewujudkan kesejahteraan, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat.

8.

Rumusan 8 (Blocher, dalam Sherter & Stone, 1974) a) Konseling merupakan bantuan yang diberikan kepada individu. b) Tujuan konseling adalah agar individu dapat memahamii dirinya sendiri, dapat memberikan reaksi (tanggapan) terhadap pengaruh-pengaruh lingkungan, dan dapat mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan hidupnya.

9.

Rumusan 9 (Bernard & Fullmer, 1969) a) Konseling meliputi hubungan anatar individu untuk emngungkapkan kebutuhan, motivasi, dan potensi. b) Konseling bertujuan agar individu yang dibimbing mengapresiasi kebutuhan, motivasi dan potensi-potensinya. mampu

10.

Rumusan 10 (Lewis, dalam Shertzer & Stone, 1974) a) Konseling merupakan pemberian bantuan kepada individu. b) Dilakukan dalam suasana yang menyenangkan klien.

c) Konselor memberikan informasi dan reaksi-reaksi merangsang klien untuk bertungkah laku secara efektif.

yang

dapat

Berikut beberapa tujuan pokok bimbingan dan konseling : 1. Rumusan 1 (Hamrin & Clifford, dalam Jones, 1951) a) Membuat pilihan-pilihan. b) Membuat penyesuaian-penyesuaian. c) Membuat interpretasi-interpretasi. 2. Rumusan 2 (Broadshow dalam McDaniel, 1956) Memperkuat fungsi-fungsi pendidikan. 3. Rumusan 3 (Shoben, dalam Bernard & Fullmer, 1969) Rekonstruksi budaya sekolah. 4. Rumusan 4 (Tiedeman, dalam Bernard & Fullmer, 1969) Membantu orang agar menjadi insane yang berguna. 5. Rumusan 5 (Colleman, dalam Thomson & Rudoplh, 1983) a) Memberikan dukungan. b) Memberikan wawasan, pandangan, pemahaman, keterampilan, dan alternative baru. c) Mengatasi permasalahn yang dihadapi. 6. Rumusan 6 (Thomson & Rudolph, 1983) a) Mengikuti kemauan-kemauan/saran-saran konselor. b) Mengadakan perubahan tingkah laku secara positif. c) Melakukan pengambilan keputusan, pengembangan kesadaran, dan pengembangan pribadi. 7. Rumusan 7 (Myers, 1992) Membantu individu untuk memperkembangkan dirinya, dalam arti mangadakan perubahan perubahan-perubahan positif pada diri individu tersebut.

Analisis: Menurut pendapat saya, uraian tentang bimbingan dan konseling pada buku ini sudah cukup jelas, begitu pula dengan apa tujuan dari bimbingan dan konseling itu sendiri. Jadi, saya setuju dengan isi yang terkandung dalam buku ini dan buku ini layak untuk dijadikan pegangan dalam mengikuti perkuliahan bimbingan konseling. Sumber bacaan: Prayitno & Erman, A. (1994) Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Depdikbud (BAB III Pengertian Bimbingan dan Konseling).

Anda mungkin juga menyukai