Anda di halaman 1dari 1

Masyarakat Nano Indonesia

Teknologi Nanotube Mengubah Co2 Menjadi Bahan Bakar


Lisensi Dokumen:
Copyright 2010 Masyarakat Nano Indonesia Seluruh dokumen di Masyarakat Nano Indonesia dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial, dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari Masyarakat Nano Indonesia.

Titanium oksida nanotube dengan bertenaga sinar matahari dapat membentuk metana dari CO2, yang memungkinkan dapat menjadi sumber energi masa depan. Material ini dapat mengurangi secara dramatis emisi CO2 dan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, seperti yang disampaikan oleh para peneliti dari Amerika Serikat. Peneliti dari Pennsylvania State University, Craig Grime bekerjasama dengan Oomman Varghese, Maggie Paulose and Thomas LaTempa menjelaskan dalam tulisannya tentang hal ini didalam jurnal Nanoletters. Di dalam tulisannya, buangan asap CO2 akan bisa dikumpulkan dan diletakkan ke dalam konvertor, secara cepat dengan bantuan sinar matahari mengubah CO2 menjadi bahan bakar Nanotube yang tersusun secara vertikal ini,hampir meyerupai sarang lebah kosong. Pada bagian atas nanotube, terdapat lapisan tipis tembaga oksida. Tembaga dan titanium oksida bertindak sebagai katalis. Ketika sinar matahari mengenai tembaga oksida, karbon dioksida akan diubah menjadi karbon monoksida. Dan ketika sinar matahari mengenai titanium oksida, molekul air akan terpecah. Hidrogen dibebaskan dari air dan karbon dibebaskan dari CO2 kemdian direkombinasi untuk menghasilkan metana yang dapat terbakar, dan sisa atom oksigen kemudian berpasangan untuk menghasikan O2 yang dapat digunakan untuk pernapasan. Para peneliti dapat membuat membran tipis yang berukuran 25 sampai 100 sentimeter persegi. Sampai saat ini, membrane tersebut mampu menghasilkan 250 liter metana. Penambahan cahaya dan CO2 yang lebih banyak, dapat menghasilkan metana yang lebih banyak pula. Diperkirakan, cahaya yang dikumpulkan dalam setiap 100 meter persegi dalam setiap membrane, dapat menghasilkan lebih dari 500 liter metana pada hari cerah.

MNI | Membangun Bangsa Dengan Nanoteknologi | Copyright 2010 | website: www.nano.or.id Telp. 021 7587 0479 | Email. sekretariat@nano.or..id

Anda mungkin juga menyukai