Anda di halaman 1dari 12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1

Objek Penelitian Dalam skripsi ini penulis akan meneliti perusahaan klinik kecantikan Meilleur yang

berlokasi di wilayah Cinere, Depok, Jawa Barat.

3.2

Data atau Variabel yang Digunakan

3.2.1 Data Skripsi ini menggunakan data primer yang di dapat dari hasil observasi dan wawancara kepada pemilik dan karyawan-karyawan klinik.

3.2.2 Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan perhitungan analisa konsep Fred R. David. Variabel yang diteliti yaitu : 1. Kekuatan (strength) 2. Kelemahan (weakness) 3. Peluang (opportunity) 4. Ancaman (threat)

Variabel-variabel tersebut digunakan sebagai key success factors yang akan di hitung dan di analisis dengan menggunakan matriks-matriks pada konsep Fred R. David untuk menentukan alternatif strategi utama yang fisibel untuk dilaksanakan oleh perusahaan. 43

44

3.3

Metode Pengumpulan Data atau Variabel

3.3.1 Metode Kepustakaan Data-data yang diperlukan diperoleh melalui metode kepustakaan. Yaitu dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dan juga melalui beberapa website yang terkait dengan penelitian ini.

3.3.2 Metode Observasi dan Wawancara Penulis juga melakukan observasi langsung ke lapangan, yaitu berkunjung ke klinik kecantikan Meilleur di Cinere, Depok, Jawa Barat untuk melakukan pengamatan dan wawancara kepada pemilik serta pegawai-pegawai klinik tersebut. Observasi dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan data atau informasi secara langsung dari objek yang akan diteliti, sehingga data yang dikumpulkan dapat diyakini kebenarannya dan data yang diperoleh merupakan data primer. Pengamatan secara langsung ke lapangan dilakukan dengan cara menjadi pasien dari klinik kecantikan Meilleur, sehingga dapat merasakan secara langsung dan lebih memahami kegiatan dari klinik tersebut. Observasi ini dilakukan untuk menyimpulkan faktor-faktor yang menjadi peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan dari perusahaan tersebut. Peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan secara langsung kepada pemilik dan pegawai klinik kecantikan Meilleur tentang objek yang diteliti sehingga data yang diperoleh merupakan data yang akurat. Peneliti juga memberikan kuesioner kepada pemilik dan pegawai-pegawai klinik mengenai penentuan besarnya bobot, peringkat, dan kemenarikan relatif dari faktor-faktor penentu strategi.

45

3.4

Alat Analisis yang Digunakan Perumusan strategi dilakukan dengan pemakaian beberapa matriks dengan tiga tahap

pelaksanaan, yaitu tahap masukan (the input stage), tahap pemaduan (the matching stage), dan tahap pemilihan strategi perusahaan (the decision stage). Untuk menentukan strategi utama tersebut dilakukan berdasarkan konsep Fred R. David.

3.4.1 Tahap masukan (the input stage) Tahap pertama yaitu tahap masukan (the input stage) dilakukan dengan cara mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan dengan cara observasi dan wawancara dengan pihak-pihak yang mempunyai kewenangan dalam perusahaan tersebut. Hasil identifikasi digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki perusahaan. Lalu hasil dari identifikasi tersebut disajikan dalam bentuk External Factor Evaluation (EFE) Matrix dan Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix. Tahapan kerja untuk matriks EFE dan IFE hampir sama, yang membedakannya adalah faktor-faktor utama yang berasal dari lingkungan ekseternal dan internal. Berikut tahapan kerja untuk membuat EFE matrix dan IFE matrix : a) Menentukan faktor-faktor utama (critical success factors) yang mempunyai dampak penting untuk aspek eksternal (peluang dan ancaman) dan internal (kekuatan dan kelemahan) bagi perusahaan. b) Tentukan bobot dari critical success factors tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan sebaliknya. Nilai bobot terdiri dari 0,20 ; 0,15 ; 0,10 ; dan 0,05. Skala yang lebih tinggi menyatakan bahwa prestasi critical

46

success factors yang tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah bobot untuk masing-masing matriks (EFE dan IFE) harus sebesar 1,0. c) Tentukan peringkat pada setiap key success factors antara 1 sampai 4, dimana : 1 = di bawah rata-rata 2 = rata-rata 3 = di atas rata-rata 4 = sangat bagus Peringkat ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. d) Kalikan nilai bobot dengan nilai peringkat-nya untuk mendapatkan skor pada masing-masing critical success factors. e) Jumlahkan skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Pada matriks EFE, skor total 4,0 mengindikasikan bahwa perusahaan merespons dengan cara yang luar biasa terhadap peluang-peluang yang ada dan menghindari ancaman-ancaman di pasar industrinya. Sementara itu, skor total 1,0 menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan peluang-peluang yang ada atau tidak menghindari ancaman-ancaman eksternal. Lalu pada matriks IFE, nilai rata-rata skor adalah 2,5. Jika nilainya di bawah 2,5 menandakan bahwa perusahaan lemah secara internal. Sedangkan nilai yang berada di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat.

47

Implementasi dari matriks EFE dan IFE diperlihatkan seperti berikut : NO KEY FACTORS PELUANG FAKTOR EKSTERNAL 1 2 3 Pertumbuhan pasar yang baik Kesetiaan pelanggan Kecanggihan teknologi ANCAMAN Persaingan yang ketat Pasokan bahan baku Isu kandungan zat berbahaya TOTAL 1,00 BOBOT PERINGKAT SKOR

1 2 3

NO

KEY FACTORS KEKUATAN FAKTOR INTERNAL

BOBOT

PERINGKAT

SKOR

1 2 3

Peningkatan penjualan Kualitas produk Fasilitas pendukung KELEMAHAN Keterbatasan pemasaran Tenaga ahli Kapasitas produksi TOTAL 1,00

1 2 3

Gambar 3.1 EFE Matrix dan IFE Matrix

48

3.4.2 Tahap pemaduan (The Matching Stage) Tahap kedua yaitu tahap pemaduan dilakukan dengan menggunakan TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, dan Strengths) Matrix, SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) Matrix, dan Grand Strategy Matrix. Kegunaan dari setiap alat pada tahap pemaduan adalah untuk membangkitkan strategi alternatif yang fisibel untuk dilaksanakan. 1. TOWS Matrix TOWS Matrix terdiri empat sel untuk key success factors, empat sel untuk strategi, dan satu sel yang selalu kosong (terletak di sebelah kiri atas). IFAS Strengths (S) 1. Kosong (leave blank) EFAS Opportunities (O) 1. 2. catatlah 3. peluang-peluang 4. eksternal yang ada 5. Threats (T) 1. 2. catatlah 3. ancaman-ancaman 4. eksternal yang ada 5. 2. catatlah kekuatan-kekuatan 3. internal perusahaan 4. 5. Strategi SO 1. 2. daftar kekuatan untuk 3. meraih keuntungan 4. dari peluang yang ada 5. Strategi ST 1. 2. daftar kekuatan 3. untuk menghindari 4. ancaman 5. Weaknesses (W) 1. 2. catatlah kelemahan-kelemahan 3. internal perusahaan 4. 5. Strategi WO 1. 2. daftar untuk memperkecil 3. kelemahan dengan 4. memanfaatkan keuntungan 5. dari peluang yang ada Strategi WT 1. 2. daftar untuk memperkecil 3. kelemahan dan 4. menghindari ancaman 5. Gambar 3.2 TOWS Matrix

49

Cara-cara menentukan strategi melalui matriks TOWS adalah : a. Buat daftar peluang eksternal perusahaan. b. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan. c. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan. d. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan. e. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam strategi SO. f. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam strategi WO. g. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam strategi ST. h. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam strategi WT.

2. SPACE Matrix SPACE Matrix digunakan untuk memetakan kondisi perusahaan dengan menggunakan model yang dipresentasikan dengan menggunakan sebuah diagram cartesius yang terdiri dari empat kuadran dengan skala ukuran yang sama. Kerangka kerja ke empat kuadran itu adalah dengan menunjukkan apakah hasil analisisnya akan mengindikasikan pemakaian strategi aggressive, conservative, defensive, atau competitive bagi perusahaan.

50

FS Conservative Aggresive

CA

IS

Deffensive ES

Competitive

Gambar 3.3 SPACE Matrix Masing-masing sumbu (axes) dari matriks SPACE menyatakan dua dimensi, yaitu : a) Dimensi internal Terdiri dari financial strength (FS) dan competitive advantage (CA) b) Dimensi eksternal Terdiri dari environmental stability (ES) dan industry strength (IS)

Langkah-langkah pengembangan matriks SPACE adalah seperti di bawah ini : a) Pilih sejumlah variabel untuk mengukur financial strength (FS), competitive advantage (CA), environmental stability (ES), dan industry strength (IS). b) Beri tanda dengan angka berurutan dari +1 (paling buruk) sampai +6 (paling baik) untuk variabel-variabel dari dimensi FS dan IS. Untuk variabel-variabel

51

pada dimensi ES dan CA, beri tanda dengan angka berurutan dari -1 (paling baik) sampai -6 (paling buruk). c) Hitung nilai rata-rata variabel-variabel tiap dimensi FS, CA, IS, dan ES. Kemudian petakan nilai rata-rata FS, CA, IS, dan ES pada sumbu di matriks SPACE. d) Jumlahkan kedua nilai pada sumbu X dan petakan hasilnya pada sumbu X. Juga jumlahkan kedua nilai pada sumbu Y dan petakan hasilnya pada sumbu Y. Selanjutnya, petakan perpotongan kedua titik X dan Y tersebut. e) Gambarlah arah vektor dari koordinat 0,0 melalui titik perpotongan yang baru. Tanda panah ini memperlihatkan tipe strategi yang disarankan untuk perusahaan, conservative. apakah strategi aggressive, competitive, defensive, atau

3. Grand Strategy Matrix Dengan menggunakan matriks ini, semua perusahaan yang diteliti dapat ditempatkan pada salah satu dari empat kuadran yang ada pada matriks ini. Pemilihan strategi pada Grand Strategy Matrix berdasarkan atas penilaian dua hal, yaitu : a) Tujuan utama strategi umum, dalam hal ini apakah menekankan pada mengatasi kelemahan atau memaksimalkan kekuatan. b) Pengutamaan tindakan internal atau eksternal untuk pertumbuhan atau profitabilitas.

52

Atas dasar 2 penilaian itu, maka diperoleh 4 kolom/kwadran matrik dengan pilihan strategi sebagai berikut : Meminimalkan kelemahan

Turn Around/penghematan Divestasi Likuidasi Internal

Integrasi vertikal Diversifikasi konglomerat

Eksternal

Konsentrasi Pengembangan pasar Pengembangan produk

Integrasi horizontal Diversifikasi konsentrik Joint Venture

Memaksimalkan keuntungan Gambar 3.4 Grand Strategy matrix

3.4.3 Tahap Pemilihan Strategi (The Decision Stage) Tahap ketiga yaitu tahap pemilihan strategi dilakukan dengan menggunakan Quantitative Strategies Planning Matrix (QSPM). QSPM menggunakan input dari analisis pada tahap pemasukan dan tahap pemaduan yang memberikan informasi untuk analisis selanjutnya melalui QSPM. QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factors internaleksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Jadi secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi yang bervariasi untuk menentukan strategi mana yang palik baik untuk diimplementasikan.

53

Alternatif Strategi Key Success Factors Bobot Faktor Eksternal Ekonomi Politik/Hukum Teknologi Faktor Internal Manajemen Keuangan Pemasaran Gambar 3.5 Bentuk dasar QSPM Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3

Faktor internal

: 1 = sangat lemah 2 = lemah

3 = kuat 4 = sangat kuat

Faktor eksternal

: 1 = lemah 2 = rata-rata

3 = di atas rata-rata 4 = superior

Kolom sebelah kiri dari QSPM terdiri dari key success factors yang dihasilkan dari IFE Matrix dan EFE Matrix yang didapat dari Input Stage. Barisan atas terdiri dari alternatif strategi yang direkomendasikan pada tahapan matching stage. Kolom weight adalah bobot kemenarikan yang diterima oleh masing-masing faktor dalam EFE Matrix dan IFE Matrix.

54

Komponen-komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari : key success factors, strategic alternatives, weight (bobot), attractiveness score (AS), total attractiveness score (TAS), dan sum total attractiveness score. Langkah-langkah pengembangan suatu QSPM adalah sebagai berikut: a) Buat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan di kolom sebelah kiri QSPM yang diambil dari EFE matrix dan IFE matrix. b) Beri bobot pada masing-masing key success factors. Bobot tersebut sama dengan yang ada di EFE matrix dan IFE matrix. c) Identifikasi strategi alternatif dari matriks-matriks pada tahap 2. Catat strategi yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan oleh perusahaan, letakan di baris bagian atas QSPM. d) Tetapkan nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif pada masing-masing strategi yang terpilih (Attractiveness Score) pada masing-masing strategi yang terpilih. Batasan nilai Attractiveness Score adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis menarik, 4 = sangat menarik. e) Kalikan bobot dengan Attractiveness Score untuk mendapatkan Total Attractiveness Score (TAS). f) Jumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM untuk mendapatkan sum total attractiveness score. Nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggilah yang menunjukkan bahwa strategi tersebut yang menjadi pilihan utama.

Anda mungkin juga menyukai