Dr I Made Suwita
Pendahuluan
Survei kes. Indra penglihatan & pendengaran (1993-1996) Angka kebutaan=1,5%
Katarak=0,78% Glaukoma=0,20% Kelainan refraksi=0,14% Sakit yg berhubungan dg lansia=0,38%
WHO prevalensi kebutaan adalah > 1% dan diharapkan thn 2020 menjadi 0,5%.
Vision 2020 the right to sight. Setiap pddk berhak memperoleh penglihatan optimal.
Katarak
Proses degeneratif berupa kekeruhan pada lensa shg menghalangi jalannya sinar ke retina. Sejak 1000 SM, bahasa yunani air terjun penglihatan buram spt melihat dr balik air terjun. Gejala:
Penglihatan menurun scr perlahan. Mudah silau Sering ganti kaca mata tapi tetap kurang jelas.
Lensa keruh
Sumber daya
Gokter spesialis Mata Dokter umum (terlatih) Tenaga refraksionis optisien (RO). Pendidikan ahli refraksionis. Kader kes. Mata Penanggung jawab program mata. dll Sarana prasarana Obat Gizi.
Glaukoma
Suatu keadaan TIO meningkat shg mengakibatkan kerusakan saraf penglihatan. Hilangnya penglihatan /buta permanen (irreversibel). Glaukoma simpel kronis
Penurunan penglihatan perlahan-lahan, bbrp tahun terus buta. Glaukoma sudut terbuka
Glaukoma akut
Mendadak, mata kesakitan, merah. Glaukoma sudut sempit: sudut antara kornea dgn iris menyempit.
Sipencuri penglihatan.
Glaukoma
Trias glaukoma:
1. TIO meningkat 2. Kerusakan saraf optik 3. Penyempitan lapangan pandang
Kelainan refraksi
Miop = rabun jauh
Sumbu bola mata lebih panjang & bayangan jatuh di depan retina. Koreksi dgn lensa minus (-)
Ditentukan oleh:
Kornea Lensa Cairan bola mata
Presbyopia: gangguan penglihatan dekat pd lansia. O/ krn kurangnya daya akomodasi lensa o/ usila.
Xeroftalmia
Gangguan kekurangan vit A kelainan bola mata & fungsi sel retina yg berakibat kebutaan.
Pd bayi 6-11 bln Balita 1-5 thn.
Gejala subyektif:
Hemeralopia / buta senja.
Obyektif:
Xerosis konjungtiva Bitot spot Kekeringan konjungtiva & kornea.