Anda di halaman 1dari 1

Love Is Ink

emenjak kepergian Andi ke Jogja, Rani terlihat murung seperti tak ingin berpisah dari Andi. Beberapa hari ini Rani males makan, entah kenapa dengan selera dia. Tuhan, kenapa dengan Rani? Apakah ini namanya rasa sayang terhadap seseorang yang kita sayangi sehingga kita pun enggan untuk berpisah dengannya. Tidak terasa sebulan telah berlalu, kenangan itu masih ada di kepalaku hingga mengunci segala kemampuanku. Aku bingung dan aku pun tak tau apa yang terjadi padaku ini. Tuhan, bagaimana aku harus lewati ini semua tanpa harus bercermin pada masa lalu aku ini. OhTuhan bantu aku tuk bisa langkahkan kaki ini berjalan menyusuri kehidupan ini tanpa terkunci engan masa laluku. Sepenggal doa yang aku harap dan panjatkan kepada Tuhan agar aku terlepas dari belenggu masa lalu ini. Ku coba sibukkan diri dengan segala hal agar masa lalu itu tak terbayang lagi tap semua itu sia-sia saja dan membuat aku terpaku dalam pekerjaanku. Dibalik kebingunganku, tiba-tiba secercah cahaya terang yang sinari hidupku seperti menunjukkan arah untuk langkah ku. Rian sahabat kecil ku yang sudah lama terpisah 10 tahun lamanya kembali ke tempat kelahiran di Amuntai yang telah lama ditinggalkan bersama orang tua nya ke Bandung. UghghhSenang banget akhirnya bisa bertemu lagi dengan sahabat lamaku. Rian..Kapan kamu balik ne,dengan senyumku bertanya padanya. ehmmKemarin malam.jawabnya sambil membalas senyumku. oohhhKenapa ne, ko balik lagi ke Amuntai? Aku balik kesini karena ortu ku ditempatkan kerjanya disini jadi ya balik deh ke tempat semulahehehee. met datang kembali ya kesini yupko kamu tambah kurusan?

Pertanyaan Rian itu serentak menghentikan hela nafas ku hingga terasa berat untukmenjawabnya tapi ku coba pasang muka yang manis agar tak terlihat kesedihanku selama ini. Kucoba hela nafas sambil mengeluarkan kata-kata tuk jawab pertanyaannya. gak ko sama aja seperti dulu.sedikit senyum kulempar padanya agar tak terlihat kesedihanku. Dulu kamu kamu gendut pas kita ketemu terakhir . mungkin waktu yang membuat aku kaya gini. yaudah jangan lupa tuh makan karena kamu tuh suka benget ga makan apalagi pas sibuk. Pikiranku melayang ke atas sambil menerawang apa yang dikatakan Rian, apa benar segitu perhatiannya Rian sama aku hingga kebiasaanku pun dia tau. Tak habis ku berpikir seakan ini adalah sebuah kejuatan buat aku. Tak terduga Rian menepuk belakangku hingga aku terbangun dari lamunan indahku. ya,,,ada pa ya???terbata-bata ucapinnya. ga ada apa-apa.aku mau pulang dulu ya,entar kita sambung lagi ya. Jangan lupa jalan kerumah ya. yup.thanks ya.. Rian pun membalikkan tubuhnya meninggalkan aku dengan senyuman yang terhampar dari bibir manisnya. Ku balas senyumnya sambil berbalik melangkah pulang tinggalkan Rian yang beranjak pergi. Di tengah jalan aku tak habis mikir segitu ingatnya Rian sama aku walaupun sudah lama ga ketemu padahal aku tak tau dia itu bagaimana. Wah, aku ini memang ga berbakat mambaca gerak tubuh orang sambil tersenyum dalam hati. Mungkinkah ini hanya lah mimpi di tengah kesedihan ku atau hanya sekedar pelipur lara yang telah baluti hidupku.(bersambung)

Anda mungkin juga menyukai