Anda di halaman 1dari 1

EFEKTIVITAS PRIBADI PENGENALAN DIRI

Who Am I merupakan kalimat yang sering digunakan untuk mengidentifikasi diri manusia. Gali seluruh potensi apapun yang ada dalam diri anda untuk lebih mengenali siapa diri anda sebenarnya. Setelah itu, baru kita bisa menemukan segi positif maupun segi negatif dari diri anda. Perlu diketahui bahwa segi negatif yang anda miliki, perlu diatasi atau bahkan di tiadakan, kemudian diganti dengan sikap positif sesuai dengan kondisi anda. Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow dimasukkan ke dalam paradigma traits karena teori itu menekankan pentingnya peran kebutuhan dalam pembentukan kepribadian. Abraham Maslow merupakan orang pertama yang memproklamirkan aliran humanistik sebagai kekuatan ketiga dalam psikologi. Menurut Maslow, manusia memiliki struktur psikologik yang analog dengan struktur fisik: mereka memiliki kebutuhan, kemampuan, dan kecenderungan yang sifat dasarnya genetik. Manusia mempunyai struktur yang potensial untuk berkembang positif. Pengembangan pribadi yang dilakukan, hendaknya memperhatikan 3 poin di bawah ini : 1. Sejalan dengan penyesuaian terhadap lingkungan sosial, hal tersebut dapat membangkitkan rasa puas pada diri kita, karena lingkungan dapat menerima pribadi kita dengan baik. 2. Pengembangan pribadi harus disertai dengan komunikasi yang baik. 3. Harus didukung adanya keserasian antara perkembangan diri dengan penyesuaian diri, agar dapat menimbulkan perasaan puas. Kepuasan yang dirasakan secara bertahap dapat memupuk rasa percaya diri yang nantinya menjadi pribadi yang matang. Untuk mengenal diri secara tepat, dari teori Jendela Johari (Johari Window) kita dapat memperoleh cara untuk mengenal diri. Teori Jendela Johari Teori ini merupakan bahasan tentang kesadaran diri yang dikembangkan oleh dua orang ahli psikologi bernama : 1. Harry Ingham 2. Joseph Luft Teori ini menyatakan bahwa manusia memiliki 4 daerah pengenalan diri. Daerah Terbuka Merupakan bagian dari perilaku seseorang yang diketahui baik oleh orang itu sendiri, ataupun oleh orang lain mengenai pribadi seseorang. Daerah ini mencakup informasi seperti nama, umur, penampilan fisik, hubungan keluarga, atau organisasi seseorang. Daerah Buta Merupakan bagian yang mengandung pribadi orang yang bersangkutan dan diketahui orang lain akan tetapi tidak diketahui oleh dirinya sendiri. Tipe pribadi seperti ini biasanya merupakan tipe pribadi yang tidak umum atau aneh bagi orang lain yang mengetahuinya. Misalnya tentang pernyataan seseorang yang kontroversi, sehingga orang lain melihatnya aneh dan tidak umum. Daerah tertutup/tersembunyi Adalah daerah yang membahas tentang apa yang diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak diungkapkan sehingga orang lain tidak mengetahui bahkan tidak dapat memahami kondisi apa yang sedang kita rasakan. Hal ini biasa disebut dengan rahasia dan kebanyakan setiap orang mempunyai perasaan ini. Daerah Gelap Daerah ini merupakan daerah yang tidak dapat diketahui oleh diri seseorang sendiri ataupun orang lain. Selain itu, ahli psikologi banyak yang menyatakan bahwa daerah gelap ini mempunyai wilayah aplikasi yang sangat besar. Karena demikian, daerah gelap terkadang susah untuk dibahas dalam bagian efektivitas pribadi. Contoh dari fenomena bidang gelap yakni kecelakaan atau musibah.
Panggung Bidang Buta Luas Luas Kecil Kecil Luas Luas Kecil Kecil Kecil Kecil Luas Luas Bidang Tertutup Efektivitas Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Tinggi Rendah Rendah Tinggi Jenis Orang Percaya kepada diri sendiri Tidak Perspektif Perspektif Terlalu hati-hati Pendengar baik Suka berahasia Terus terang Egosentris Berorientasikan tugas Tertutup Dangkal Terbuka

Mengembangkan Efektivitas Pribadi Menuju Produktivitas Kerja Keterbukaan dapat digolongkan efektif, apabila: Orang itu melihat, bahwa memberikan apa yang hendak ia berikan, adalah layak. Memberikan yang tidak layak tidak menambah keterbukaan yang efektif. Misalnya, suatu kelompok tugas yang khas biasanya bukan tempat yang tepat bagi seseorang untuk menceritakan persoalan antara suami-isteri. Keterbukaan dapat digolongkan efektif, jika orang menyadari apa akibat keterbukaannya terhadap orang lain. Mereka yang mempraktekkan keterbukaan hanya dengan membicarakan/mencemoohkan orang lain atau melepaskan perasaan mereka, sedikit kemungkinannya akan menjadi efektif. Misalnya, seorang bawahan tanpa mempertimbangkan kemampuan orang itu untuk memproses dan menggunakan data yang dikeluarkan, tidak akan efektif. Penyelia itu lebih baik mendengarkan bawahannya dan menyampaikan persoalannya dengan cara yang akan membantu bawahan untuk menggunakan data yang diterima. Daya tanggap Kemampuan untuk menangkap isyarat lisan dan non-lisan dari orang lain menunjukkan adanya daya tanggap. Daya tanggap dan keterbukaan saling memperkuat, dan jika digunakan secara efektif, dapat meningkatkan efektivitas pribadi. Daya tanggap juga dapat digunakan secara tepat atau tidak tepat, jadi seseorang terlalu sadar akan apa yang dirasakan orang, sehingga ia dapat menghalangi pergaulannya. Daya tanggap yang efektif dapat ditingkatkan dengan cara mencek dari orang lain tentang reaksi mereka terhadap apa yang telah dikatakan. Komunikasi Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dapat memenuhi kebutuhan sasarannya, sehingga akhirnya dapat memberikan hasil yang lebih efektif. Suatu komunikasi yang efektif, membantu menumbuhkembangkan kepercayaan dan hubungan antar pribadi yang lebih baik antara sumber dan sasaran. Dengan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan daya serap maupun daya tanggap, seseorang akan dapat memandang lebih jauh, yang berarti bahwa ia akan berupaya agar mencapai optimalisasi bahkan selalu berupaya untuk memperbaiki performance (kinerja).

Anda mungkin juga menyukai