Anda di halaman 1dari 14

Kompetensi Profesi

Untuk Tenaga Ahli Kesehatan

Arti Standar Kompetensi ditinjau dari sisi harfiahnya (Kamus besar bahasa Ind. 1988) :
Standar

diartikan ukuran tertentu yang disepakati dipakai sebagai patokan


Kompetensi diartikan sebagai

Kewenangan, kemampuan (kecakapan ) untuk melakukan suatu pekerjaan

Arti kompetensi ditinjau dari sudut Pengembangan SDM:


A competency refer to Competency an individuals comprises demonstrated knowledge, skills knowledge, skills and the consistent or abilities (KSAs) application that perform to a specific knowledge and skills standard. to standard of Competencies are performance observable, required in behavioral acts that employment. Competency is defined as a combination of relevant knowledge, skills and understanding and ability to apply them in the job context which are expected by related industries (National Vocational Qualifications UK)

require a combination of KSAs to (Competency execute standards Body


(JGN Consulting Denver . USA)

Canberra 1994)

Dengan Demikian Standar Kompetensi dapat diartikan :.


Rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

MODEL- MODEL STANDAR KOMPETENSI

1. STANDAR PERUSAHAAN 2. STANDAR JABATAN 3. REGIONAL MODEL OF COMPETENCY STANDARD (RMCS)

STANDAR PERUSAHAAN
ADALAH STANDAR YANG DITETAPKAN OLEH SUATU PERUSAHAAN ATAU INDUSTRI TERTENTU YANG DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SDM DAN KEBUTUHAN OPERSIONALNYA SENDIRI . CONTOH PERUSAHAAN : MACDONALD PIZZA HUT TOYOTA

BMW
DSBNYA

STANDAR JABATAN :
STANDAR JABATAN ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN MENGACU KEPADA JABATANJABATAN YANG ADA PADA INSTITUSI/LEMBAGA/INDUSTRI SEBAGAI PENJABARAN STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA/INSTITUSI/INDUSTRI DALAM RANGKA MENDUKUNG TERCAPAINYA TUJUAN ATAU MISI LEMBAGA/INSTITUSI TERSEBUT

REGIONAL MODEL OF COMPETENCY STANDARD (RMCS)


ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA INDUSTRI SESUAI DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA

STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS


1. Standar yang dikembangkan berdasarkan pada kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dari suatu bidang keahlian sesuai dengan jenis dan sektornya. 2. Berbasis luas (multi-skills) yang meliputi : task skill task management skill contingency management skill job/role environment skill transfer skill 3. Berbasis pada sekumpulan unit-unit kompetensi industri

STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS (Lanjutan ) 4. Proses pengembangannya : Identifikasi bidang pekerjaannya Identifikasi kemampuan-kemampuan yang dirumuskan kedalam unit-unit kompetensi yg terstruktur . Pemaketan unit-unit kompetensi(Packaging) Penjenjangan kompetensi sesuai KKN(Aligning)

Bagaimana Standar Kompetensi dikembangkan ?


Pendekatan benchmark, adopt dan adapt Pendekatan field research Pendekatan kombinasi

Tahapan Pengembangan Standar Kompetensi


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pembentukan Tim Kerja Pengumpulan Referensi Penyusunan Draft 1 Validasi Draft 1 Workshop Penyempurnaan hasil Penyempurnaan hasil

Metoda Pengumpulan data untuk Penetapan Kebutuhan Kompetensi Jabatan (Menurut Spencer) ( RMCS = Kerangka Kualifikasi Kompetensi )
1. Behavioral Event Interviews (BEI ) : Kriteria performansi Superior & average diperoleh melalui interview dengan menggunakan teknik yang dikembangkan oleh David C. McCleland (Psychology) Expert Panels : Suatu panel yang beranggotakan para pakar / experts melakukan brainstorming untuk menentukan Karakteristik personal karyawan agar performan suatu Jabatan dapat dipenuhi Surveys : melakukan survei (interview) pada pakar / expert kompetensi yang sering diperlukan untuk suatu jabatan

2.

3.

Metoda Pengumpulan data untuk Penetapan Kebutuhan Kompetensi Jabatan Menurut Spencer ( RMCS = Kerangka Kualifikasi Kompetensi ? )
4.

5.

6.

Computer-based Expert Systems : menggunakan bantuan program komputer untuk merumuskan kompetensi suatu jabatan berdasarkan perluasan data yang masuk dari para pakar, manajer ataupun peneliti. Job Task/Function Analysis : Karyawan ataupun Pengamat (observer) membuat daftar rinci/detail setiap task, fungsinya atau tindakannya untuk suatu jabatan selama perioda waktu tertentu. Dapat melalui kuisioner / interview. Direct Observation : Karyawan diobservasi secara langsung dan setiap titik kritis pemenuhan performansi jabatan (superior / average) dicatat & dikode-kan sebagai kompetensi

Anda mungkin juga menyukai