Anda di halaman 1dari 4

Kelapa sawit merupakan tanaman yang berprospek baik, dimana pada saat ini sangat popular , karena fungsinya

yang dapat menggantikan peran minyak bumi sebagai bahan bakar cadangan. Selain itu menurut (Balai Informasi Pertanian, 1990) kelapa sawit juga memiliki nilai ekonomi terbesar dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak nabati. Dan juga memiliki keunggulan diantaranya memiliki kadar kolesterol rendah. Selain itu, kelapa sawit juga menghasilkan berbagai produk turunan yang dapat dimanfaatkan seperti bahan industri pangan (minyak goreng dan margarin), industri sabun (bahan penghasil busa), industri baja (bahan pelumas), industri tekstil, kosmetik, dan sebagai bahan bakar alternatif (minyak disel).

Menurut (Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, 2006) Selama 12 tahun terakhir sub sektor perkebunan kelapa sawit berkembang dengan sangat pesat. Tahun 1993 luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia mencapai 1.6 juta ha dengan total produksi sebesar 3.4 juta ton. Tahun 2005 luas areal perkebunan kelapa sawit mencapai 5.4 juta ha dengan total produksi sebesar 11.8 juta ton. Selain perluasan lahan juga perlu dilakukan usaha peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit secara tepat, agar sasaran yang diinginkan tercapai. Untuk meningkatkan jumlah produksi yang ada harus didukung oleh ketersediaan bahan tanam yang sehat dan unggul.

Pembibitan merupakan salah satu faktor untuk mempertahankan ketersediaan bibit kelapa sawit yang sehat dan memegang peranan penting dalam pencapaian produksi maupun produktivitas tanaman per hektar.

Pada pembibitan, tanaman akan mulai menyerap unsur hara dari tanah, setelah tanaman tersebut memiliki akar. Pertumbuhan bibit kelapa sawit yang sehat diperoleh melalui pemeliharaan yang baik terutama melalui pemberian pupuk yang optimal. Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. sehingga perlu dilakukan pemupukan contohnya dengan pemberian NPK dan urin sapi. NPK sering digunakan krna sangat efisien dibandingkan pupk tunggal karna mengandung beberapa unsur tapi memiliki kekurangn karna hanya memiliki sedikit unsur hara mikro tetapi dengan pengkombinasian pemberian NPK dan urin sapi diharapkan kebutuhan unsur mikro dan makro dapat tercukupi. Selain itu air seni hewan ternak menurut suprijadi 1988 mengandung hormon auksin asam giberalin dan kinetin.

Pemupukan sangatlah penting dalam pembibitan. Dengan pemberian NPK dan urin sapi diharpkan mendapat hasil yang baik. Pengkombinasian pupuk NPK dan urin sapi ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk NPK sehingga dapat memberikan pengaruh positive bagi pertanian di indonesia. Pupuk organik: -cepat mengatasi defesiensi hara -tidak bermasalh dalam pencucian hara -mampu menyediakan hara dengan cepat -memiliki bahan pengikat sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah bisa langsung digunakan tanaman Kelebihan urin sapi : -mengandung protein yang menyubrkan tanaman dan tanah -pengusir hama tikus, wereng, walang sangit, (angga satria 2011) -Mengandung hormon auksin, giberelin, kinetin

Pengaruh perlakuan terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit dianalisis dengan analisis ragam dengan uji F pada taraf kepercayaan 5 %, dan dilakukan uji lanjutan dengan uji Jarak Berganda Duncan pada taraf kepercayaan 5 %.

Anda mungkin juga menyukai