Anda di halaman 1dari 1

Chumaidi Maun

Gresik Satu
Selasa, 10 April 2012
Gerak Sembayat (BGS) melakukan study banding ke Jakarta dan Tenggarong, Kalimantan. Kemudian, bedhol kantor ke Malang untuk melakukan pembahasan. Ada diskriminasi juga dalam hal pendapatan antara pansus I dengan pansus II,tukasnya. Hal senada diungkapkan oleh anggota Pansus II DPRD Gresik, A. Kuspriyanto yang merasa eksekutif hendak menjebak anggota DPRD Gresik. Pasalnya, penyertaan modal pada PT Gresik Migas maupun pelepasan aset untuk kepentingan pembangunan BGS, tidak perlu ada payung hokum peraturan daerah (Perda). Teman-teman sudah saya ingatkan supaya tidak terjebak oleh permainan ekskutif. Kita semua bisa dipenjara kalau permasalahan ini menjadi temuan BPK,ujarnya. Kenapa demikian ?. Sebab, menurut Anton-sapaan akrab A. Kusprianto, pelepasan asset yang nilainya dibawah sebesar Rp. 5.000.000.000,- tidak perlu ada payung hokum berupa Perda. Tetapi, sebatas mendapat persetujuan dari DPRD Gresik. Pengajuan ranperda penyertaan modal dan penyertaan asset terkesan dipaksakan oleh eksekutif. Karena ekskeutif tak mau mengambil resiko, lalu dewan dilibatkan. Padahal, eksekutif sendiri yang membuat ulah sampai ada resiko tindak pidana yang muncul,tukasnya. Dicontohkan pelepasan asset tanah untuk kepentingan BGS dimana Pemkab Gresik sudah melakukan pembebasan tanah warga disana dengan harga Rp.100.000,-perm3. Tapi, tanah yang sudah dibeli hendak dikembalikan ke warga melalui pelepasan aset.(sho)

HARIAN DIGITAL LOKAL

GRESIK-Panitia khusus (pansus) I DPRD Gresik yang membahas laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Tahun 2011 merasa dibujuki oleh eksekutif. Pasalnya, imbas dari keterlambatan penyerahan dokumen LKPj Bupati tersebut, waktu yang dimiliki oleh pansus I untuk mblejeti menjadi sangat terbatas. Kita merasa dibujuki oleh eksekutif. Waktu untuk membahasnya sangat mepet. Tak mungkin dilakukan penajaman atas LKPj Bupati,ungkap anggota Pansus I, Drs. Chumaidi Maun dengan nada kecewa, Senin (9/4). Seandainya dokumen LKPj Bupati diserahkan oleh eksekutif sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Gresik, lanjut dia, maka cukup waktu bagi Pansus I untuk melakukan pembahasan secara cermat. Kenyataannya, Pansus I harus melakukan study banding ke Ngawi selama 3 hari. Setelah itu, baru melakukan pembahasan yang rencananya berlangsung di Malang. Padahal, Pansus I masih harus memanggil 55 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Gresik untuk melakukan pembahasan. Tidak mungkin selesai pembahasannya. Padahal, kita dikejar waktu untuk finalisasi hasil pembahasan. Sedangkan, waktu tersita untuk melakukan study banding ke Ngawi,imbuhnya. Chumaidi Maun juga merasa ada diskriminasi di internal DPRD Gresik. Sebab, Pansus II yang membahas rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang penyertaan modal pada PT Gresik Migas dan Ranperda tentang Pelepasan asset Pemkab Gresik untuk kepentingan pembangunan Bendung

Dewan Merasa Di-bujuki Eksekutif


KISRUH ORGANISASI PEKERJA

PECAH. Pengurus DPC K-SPSI Gresik melakukan meeting dengan perwakilan pengurus dari 8 organisasi pekrja yang menjadi afliasinya membahas Mayday serta Sekber SP Gresik.

Bupati Launching

e-KTP

GRESIK- Program E-KTP dilaunching oleh Bupati Sambari Halim R dihalaman Kantor Bupati Gresik, Senin (9/4). Kesenian Reog Ponorogo mengisi acara launching serta pelepasan balon ke udara. Selain itu, Bupati juga melaksanakan pemotretan dan identifikasi retina serta identifikasi sidik jari di mobiol e-KTP. Dalam sambutannya Bupati menyatakan, E KTP di Gresik sudah bisa dimulai. Kami mengharap kepada masyarakat Gresik untuk ikut mensukseskan program ini dengan ikut hadir pada pemotretan sesuai undangan yang diterima katanya. Gresik adalah kota ke 20 dari 38 kabupaten

kota se Jawa Timur, serta ke 447 dari 524 kabupaten/kota se Indonesia yang telah melaksanakan program E KTP. Jumlah penduduk wajib KTP di Gresik sebanyak 980.538 jiwa. Disamping itu, Bupati juga menyetujui perpanjangan KTP lama yang telah habis masa berlakunya sampai selesainya dan diterimanya E- KTP yang baru kepada masyarakat. Kami harap pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk memberi perpanjangan KTP agar jangan sampai ada masyarakat Gresik yang tidak ber KTP karena E KTP masih berproses dan belum selesai,tukasnya.(sho)

GRESIK-Keberadaan Sekeretariat Bersama Serikat Pekerja (Sekber SP) Gresik yang diharapkan menjadi wadah komunikasi antar organiasi pekerja, ternyata hanya seumur jagung. Pasalnya, terjadi friksi yang cukup tajam. Alhasil, telah terjadi perpecahan yang tak bisa disatukan lagi. Pemicunya, kelompok organisasi pekerja yang tergabung dalam DPC Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Gresik merasa mitranya mulai berselingkuh dengan kekuasaan. Sehingga, tujuan mulia untuk memperjuangkan pekerja menjadi tergadaikan. Selain itu, organisasi pekerja diluar K-SPSI dengan mudahnya memasukkan organisasi pekerja lain dalam Sekber SP Gresik tanpa melalui musyawarah untuk mufakat. Memang, Sekber SP Gresik telah pecah. Tak masalah, anggota kita sangat besar,ujar Ketua DPC SPSI Gresik, Ali Muksin yang juga sekre-

Sekber SP Gresik Pecah


taris DPC K-SPSI Gresik, Senin (9/4). Puncak kekecewaan DPC K-SPSI Gresik yakni kelompok lain di Sekber SP Gresik mengeluarkan surat edaran untuk melakukan aksi turun ke jalan dalam peringatan Mayday pada 1 Mei nanti. Padahal, tidak ada keputusan resmi dari Sekber SP Gresik untuk mengelar aksi. Sudah ada agenda untuk Mayday dengan menggelar aksi. Tapi, kita ganti dengan cara yang lebih santun melalui Istighoitsah serta jalan sehat. Silakan aksi (Mayday), tapi waktunya tidak 1 Mei,imbuhnya. Sebenarnya, sambung Ali Muksin, pihaknya juga mendapat edaran dari induk organisasinya yakni DPP SPSI untuk melakukan aksi turun ke jalan. Namun, waktunya tidak wajib bertepatan dengan peringatan Mayday atau Hari Buruh Sedunia. Sementara itu, Ketua DPC K-SPSI Gresik Suyanto, SH MH menegaskan, bahwa, pihaknya siap pasang badan

Mitra Kerja Selingkuh dengan Kekuasaan

jika organisasi pekerja lainnya melakukan aksi sweeping pada pekerja yang menjadi anggota K-SPSI Gresik. Silakan melawan kalau ada sweeping. Saya akan bertanggungjawab penuh,ujarnya dihadapan perwakilan dari 8 organisasi pekerja yang tergabung dalam DPC K-SPSI Gresik. DPC K-SPSI Gresik, sambung anggota LBH NU Gresik ini, berencana membentuk satuan tugas (Satgas) untuk menjaga ketertiban ketika anggotanya melakukan unjukrasa atau turun ke jalan. Selain itu, menghindari provokasi dari pihak lain apabila melakukan aksi. Tolong, diserahkan nama 5 orang yang menjadi satgas atau brigade K-SPSI Gresik. Nanti, setiap melakukan aksi, brigade ini yang bertugas melakukan penjagaan dan pengawalan,paparnya.(sho)

Wabup Moh Qosim dalam panen raya di Desa Raci Wetan Kecamatan Bungah

GRESIK- Sekolah Lapang Pengelolaan Lapang Terpadu (SL PLT) mampu meningkat panen hingga 30% lebih dari biasanya. Pengakuan tersebut disampaikan oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Raci Wetan Kecamatan Bungah, A. Zaini melalui kabag Humas, Andhy Hendro Wijaya, Senin (9/4) saat panen raya padi yang dilakukan oleh Wakil Bupati Drs. Moh Qosim, M.Si. Klaim senada dilontarkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Dishutbun) Gresik Agus Joko Waluyo yang menyatakan,bahwa, hasil pen-

SL PLT Hanya Tingkatkan Panen 30 Persen Klaim Surplus Beras 200 Ribu Ton
gukuran panen disitu menghasilkan 10,4 ton/ha Gabah Kering panen (GKP) atau sekitar 9 ton/hektar gabah kering giling. Jumlah ini meningkat dari hasil panen rata-rata Kabupaten Gresik yang hanya 6,1 ton/ha gabah kering giling. Perhitungan kami, saat ini Gresik surplus produksi sekitar 200.000 ton. Hal ini bisa dilihat dari produksi setahun yang mencapai 330.000 ton. Sedangkan konsumsi masyarakat Gresik sekitar 130.000 ton pertahun. Jumlah ini dalam perhitungan ratarata 6,1 ton/ha dengan luas areal tanaman padi di Gresik seluas 62.000 hektar, kami berharap hasil panen di Gresik

dapat mendekati hasil yanag sama,ujarnya. Di Gresik, kata Agus Djoko Waloyo, terdapat 305 unit program SL PHT. 5 unit diantaranya ada di desa Raci Wetan Kecamatan Bungah. Dalam program ini, setiap unit SL PHT ada 25 ha areal padi yang akan dibantu baik dalam tehnik produksi maupun sarana produksi. Untuk di Desa Raciwetan ini saja total produksi 1747,5 ton dari 233 ha areal tanaman padi yang ada. Sedangkan di kecamatan Bungah ada 1235 ha areal padi yang siap panen, katanya.(sho)

Anda mungkin juga menyukai