Anda di halaman 1dari 2

DIREKTORAT PEMETAAN DASAR

DEPUTI SURVEY, PENGUKURAN DAN PEMETAAN

PEDOMAN KERJA
Nomor : Disahkan :

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


Jl. Kuningan Barat I No. 1, Jakarta Selatan Telp. 5202328, 5207030 Fax. 5260516

1.

INTRUKSI KERJA KOMPLESI Garis batas administrasi pemerintahan yaitu : - Batas Propinsi (menggunakan tinta warna HITAM); - Batas Kota, Kotif, Kabupaten (menggunakan tinta warna HIJAU); - Batas Kecamatan (menggunakan tinta warna BIRU); - Batas Kelurahan, Desa (menggunakan tinta warna MERAH). a. Penarikan batas Desa/Kel untuk pekerjaan komplesi harus dikoordinasikan dengan kepala Desa/Lurah yang berbatasan ( Batas Difinitif ). b. Wilayah Kampung / Dukuh / Dusun / Banjar tidak diidentifikasi letak batasnya tetapi dicantumkan namanya. c. Penarikan batas Desa/Kel ditetapkan oleh aparat Desa dan sesuai dengan SK yang ada atau sesuai tugu batas Desa/Kel ( data primer ) d. Penarikan batas Desa/Kel berdasarkan peta peta yang ada diwilayah setempat yang layak digunakan ( data sekunder ) termasuk batas wilayah Hutan, Perkebunan, Rawa, Semak belukar, Garis pantai dll.menggunakan batas kira-kira e. Penarikan batas Desa/Kel yang masih sengketa dicantumkan batas sengketa Cek lapangan dilaksanakan pada detail bangunan penting dan detail bangunan yang memiliki luasan diatas rata-rata, harus dilengkapi data bangunan (penggunaan ) dan nama bangunan, antara lain : - Bangunan perkantoran, baik pemerintah maupun swasta - Bangunan tempat pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi (Akademi, Universitas, dll) - Bangunan tempat pelayanan masyarakat seperti Kantor Pos dan Giro, Rumah Sakit, Kantor Kelurahan /Desa, Kantor Kecamatan, Pasar, Hotel, Pertokoan, Pompa Bensin dll - Bangunan tempat ibadah seperti Mesjid, Gereja, Klenteng, Pura, Vihara - Bangunan Perumahan seperti BTN, Perumnas, Komplek dll. Nama dan kelas jalan baik yang diperkeras atau yang tidak (jalan tanah) harus dicatat, penulisan nama-nama harus benar dan jelas, jalan aspal atau jalan tanah yang belum ada nama jalannya ditulis nama jalan sesuai dengan nama Desa / Kel setempat. Lintasan kereta api dicatat namanya sesuai dengan nama Stasiun, jika tidak ada stasiun terdekat dicatat sesuai nama Desa/ Kel setempat . Detail perairan yang penting diidentifikasi nama dan arah alirannya yaitu sungai, danau, pantai, laut, saluran besar,. saluran kecil atau selokan cukup diidentifikasi arah alirannya.

2.

3.

4. 5.

DIREKTORAT PEMETAAN DASAR


DEPUTI SURVEY, PENGUKURAN DAN PEMETAAN

PEDOMAN KERJA
Nomor : Disahkan :

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


Jl. Kuningan Barat I No. 1, Jakarta Selatan Telp. 5202328, 5207030 Fax. 5260516

6.

Detail untuk perkebunan yakni kebun-kebun homogen yang besar (satu macam tanaman) yang diusahakan baik oleh pemerintah, swasta, atau oleh masyarakat. Jenis tanaman perkebunan dimaksud antara lain adalah Karet, Kelapa, Kelapa Sawit, Cengkeh, Tembakau, Tebu, Coklat. Areal kuburan tidak perlu diidentifikasi jenis kuburannya tapi dicatat nama komplek pemakamannya. Setiap lokasi dilakukan pengukuran jarak minimal 20% dari jumlah blow-up yang diidentifikasi, dimungkinkan dilakukan pengukuran jarak dari detil yang mudah diidentifikasi dengan jarak minimal 10 (sepuluh) meter. Khusus untuk Komplesi dari Citra Satelit harus diidentifikasi Tugu-tugu yang berfungsi sebagai titik referensi rektifikasi dan diukur panjangannya dari detil yang teridentifikasi di citra minimal 3 panjangan. Dilakukan pengukuran lebar jalan untuk setiap jalan yang mempunyai lebar min 5 meter.

7. 8.

9.

10.

Anda mungkin juga menyukai