Anda di halaman 1dari 14

proposal plh

BAB I PENDAHULUAN 1. Konsep Taman dan Kebun Sekolah Taman Sekolah, adalah taman artifisial yang ditanam aneka tanaman hias dan pelindung untuk meng-indahkan dan menghijaukan lahan di pekarangan sekolah.Sedangkan Konsep kebun bukanlah hanya sebuah kebun taman bunga kecil di pekarangan sekolah , tetap suatu kebun dengan berbagai pasilitas lengkap yang dibangun dan dikelola oleh sekolah untuk keperluan pendidikan biologi danLingkungan Hidup,selain sebagai taman yang memberikesan kesegaran dan keasrian lingkungan sekolah serta dapat menambah gairah kerja bagi warganya. Adanya kebun ini dapat pula mendorong kreativitas murid dan guru pembimbingnya. 1. Taman dan Kebun Sekolah Sebagai Sarana Pembelajaran Kontekstual Pendidikan Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup Pemahaman siswa tentang biologi dan PLH sebagai ilmu, diasumsikan sebagai ilmu hafalan dan tidak ada manfaatnya dalam kehidupan keseharian. Anggapan yang timbul karena mereka melihat biologi dan PLH sebagai ilmu yang banyak mempergunakan bahasa latin sebagai bahasa ilmiah. Juga akibat pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar di luar kelas. Pengalaman belajar di sekolah sebelumnya lebih bersifat tekstual dan lebih menekankan pada penyelesaiaan soal-soal daripada pembelajaran secara praktis. Model pembelajaran yang memisahkan konsep dengan realitas kehidupan seharihari, semakin menjauhkan pemahaman hubungan ilmu biologi dan PLH dengan alam sekitar dan kehidupan siswa. Suatu kondisi yang kemudian menimbulkan persepsi yang keliru , dan melepaskan relevansi ilmu biologi dengan realitas kehidupan siswa. Suatu pembelajaran verbalistik yang kurang memanfaatkan potensi lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang paling dekat dengan diri anak. Suatu realitas yang tidak dapat diingkari bahwa banyak siswa SMP yang tidak mengenal aneka jenis tanaman hias yang ada di halaman sekolah. Persoalan di atas merupakan persoalan klise yang selalu muncul, karena orientasi pembelajaran yang dilakukan guru sering terpaksa tidak mendekatkan siswa dengan lingkungan secara langsung. Suatu pola pembelajaran yang didominasi guru tanpa mempertimbangkan latar belakang, pengalaman, dan lingkungan sekitar siswa. Sehingga siswa hanya berfungsi sebagai obyek, tanpa mampu mengembangkan diri, dan lingkungan sebagai sumber belajar tidak Termanfaatkan secara optimal . Guru sering terpaksa melakukan pembelajaran tekstual sebagai akibat minimnya sarana pembelajaran kontekstual yang menghubungkan antara konsep dengan realitas kehidupan seharihari. Pola pembelajaran tersebut jika berlangsung lama dapat mernjadi pembelajaran yang membentuk persepsi yang salah tentang relevansi biologi dan PLH dengan kehidupan sehari-hari. Perspsi ini membekukan potensi guru dan siswa. Yang pada akhirnya Biologi dan PLH tidak lagi menarik di pelajari . Taman sekolah dan kebun sekolah menjadi amat penting diwujudkan agar kasus diatas tidak terjadi. Taman dan Kebun sekolah merupakan media pembelajaran

kontekstual yang serba guna untuk menumbuh kembangkan sikap dan prilaku anak agar merka lebih kreatif, inovatif dan kompetitif, mencintai ling kungan sekitar serta mendekatkan diri kepa Sang Pencipta 1. Tujuan Pesatnya perkemebangan sains dan teknologi telah banyak memerikan perubahan terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Suatu perubahan yang memberikan berbagai kemudahan bagi manusia, sehingga semuanya bisa dilakukan dengan cepat dan efisien. Perubahan kehiduapn yang menggiring manusia pada perilaku instan dan serba mekanis. Perubahan yang kemudian semakin menjauhkan manusia dari lingkungannya, alam semakin teralineasi dari kehidupan manusia. Sehingga berbagai dampak perubahan alam belakangan ini menimpa kehidupan manusia. Suatu peringatan yang meminta manusia untuk introspeksi diri mengenai hubungan dirinya dengan alam. Maka, dalam kondisi demikian itu, ilmu biologi dan Pendikan lingkungan Hidup memiliki peranan untuk mengaktualisasikan relevansi antara manusia dengan lingkungannya. Pembelajaran biologi dan Pendidikan Lingkungan hidup menyangkut proses belajar yang berkaitan dengan makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses pembelajaran yang selalu berhubungan dengan aktivitas kehidupan nyata.De Porter (2000:5) menjelaskan bahwa interaksi dari berbagai macam momen di lingkungansekitar mencakup unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional, berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.Untuk mencapai ke arah tujuan pendidikan nasional tersebut, secara mikro setiap proses pembelajaran tidak hanya mengembangkan kemampuan aspek kognitif, tetapi juga mengembangkan kecakapan aspek afektif dan psikomotorik. Selanjutnya akan mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual secara berimbang. Proses pembelajaran biologi sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, harus bertumpu kepada upaya-upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Lingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab Pada akhirnya tujuan dibangunnya taman dan kebun sekolah ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Membangun pembelajaran kontekstual untuk Membentuk pemahaman relevansi Pendidikan Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup dengan alam sekitar dan kehidupan sehari-hari b. Membekali siswa dengan ketrampilan melalui pengalaman nyata, sehingga kelak mampu menerapkan bekal ketrampilan tersebut dalam kehidupan seharihari c. Memberikan alternatif pembelajaran bagi mata pelajaran lain dengan memanfaatkan lingkungan sekolah, sehingga tercipta suasana yang rileks dan menyenangkan. d. pemanfaatan taman dan kebun sekolah merupakan pendekatan sosialisasi

anak didik terhadap obyek dan persoalan biologi di lingkungan anak didik. Pada gilirannya mereka mampu menyatu dengan lingkungannya, menyatu dengan ekosistemnya. Sosialisasi sejak dini dengan memanfaatkan lingkungan lokal dengan alam dan budaya setempat kepada anak didik akan menuju terwujudnya manusia Indonesia yang cinta tanah air, berkepribadian dan berkesadaran nasional. Sekaligus dapat menumbuhkan pemahaman mengenai relevansi antara ilmu biologi dengan lingkungan alam, dan kehidupan sehari-hari. 1. Manfaat Taman dan Kebun Sekolah Keberadaan taman dan kebun sekolah ini diharapkan dapat memberikan manfaat: a. Manfat dalam pengajaran Biologi dan Pendidikan Lingkungan Hidup 1. Taman dan kebun sekolah dapat menjadi laboratorium hidup di sekolah. Dengan memanfaatkan taman dan kebun guru bisa mempraktikan metode pembelajaran kontekstual dan aneka metode pembelajaran yang menyenangkan, dengan memperlakukan siswa sebagai subyek, yang mampu mengembangkan diri sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata yang dapat dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan pada kehidupan sehari-hari. 2. Suatu kebun sekolah dapat digunakan untuk menyediakan bahan-bahan tanaman untuk demonstrasi dan praktikum dalam pelajaran biologi atau lingkungan hidup. Murid-murid dapat mempelajarinya dalam praktek tentang proses pertumbuhan, morfologi dan keanekaragaman hayati dari koleksi tumbuhan yang ada. 3. Dengan adanya Taman dan kebun sekolah guru dapat mengembangkan kecakapan dalam menyusun perencanaan program pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta latar belakang pengalaman siswa. Mendekatkan anak dengan lingkungan sekitar, sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan dan pada gilirannya dapat menumbuhkan kesadaran akan kebesaran dan Maha Sempurnanya Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta. 4. Biologi khususnya pembelajaran ekosistem dan lingkungan hidup akan sangat menarik jika di ajarkan diluar kelas Pembelajaran Ekosistem ; proses pembelajaran yang menjelaskan konsep kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Komponen biotik dan abiotik yang saling mempengaruhi. b. Manfaat untuk kesegaran dan keasrian lingkungan hidup Suatu lingkungan hidup manusia yang baik, nyaman dan selaras adalah kondisi lingkungan yang dapat memberi revitalitas atau semangat hiduplagi sesudah orang mengalami suasana sedemikian sehingga vitalitasnya turun. Energi terkuras yang diakhiri kejenuhan diri. Dalam lingkungan sekolah, guru dan murid menggunakan sebagian besar waktu dalam proses belajar- mengajar yang mungkin menimbulkan kelelahan dan kejenuhan. Sehingga memerlukan istirahat disuatu tempat yang menenangkan, menimbulkan kenyamanan dan ketentraman hati c. Manfaat untuk merangsang Kreatifitas Murid dan Guru Dengan adanya sarana kebun sekolah akan memberi peluang cukup bagi gurupembimbing dan murid-muridnya dalam mengembangkan daya kreativitasnya. Misalnya dengan berkelompok murid murid menciptakan sayuran organic dengan

menggunakan pot. Selain itu guru dan siswa dapat mempraktikan berbagai hal mulai dari cara bercocok tanam yang baik, pembibitan dan perkembangbiakan tanaman sampai pengolahan sampah yang tak berharga menjadi barang yang bernilai ekonomi tinggi . oleh karenanya kebun sekolah juga harus dilengkapi berbagai perlengkapan dan pasilitas untuk menunjang segala pekerjaan tersebut d. Melatih murid menyenangi pekerjaan dan pembentukan disiplin Sudah sewajarnya murid-murid belajar mencintai pekerjaan, sehingga menjadi etoskerja yangmembudaya . Pekerjaan di kebun sekolah adalah membangun dan memelihara serta memanfaatkan . Hal ini membutuhkan rasa tanggung jawab terhadap kehidupan tumbuhan yang dipelihara serta lingkungannya. Pemeliharaan kebun dapt memnumbuhkan etos kerja yang baik, karena terikatnya murid pada kebunnya yang menjadi tanggung jawabnya dalam suatu semangat yang kompetitif. Selain itu juga dapat meningkatkan semangat kerja-kelompok yang sangat diperlukan dalalam kehidupan bermasyarakat atau tempatnya bekerja dikemudian hari. 1. Perencanaan Kebun Sekolah Sekolah sebagai tempat aktivitas pembelajaran bagi anak-anak hendaknya memiliki bangunan fisik dan halaman yang memadai sehingga dapat menciptakan suasana nyaman dalam belajar dan bekerja bagi siswa, guru dan pegawai di lingkungan sekolah bersangkutan. Halaman sekolah yang tertata dengan baik akan dapat memberikan ketenangan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas.Taman merupakan penampakan kelembutan bangunan fisik sekolah, karena itulah taman sekolah haruslah menjadi bagian dari penggunanya, yaitu siswa, guru dan pegawai. Taman sekolah haruslah direncanakan sesuai dengan kondisi tapak dan penggunanya sehingga tercipta suatu ruang kehidupan yang bermanfaat dan harmonis. Taman sekolah yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya. Merencanakan taman sekolah yang praktis dan efisien dengan lima tahapan, yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan. a. Persiapan Persiapan merupakan tahap awal dalam proses prencanaan. Hal-hal yang dipersiapkan antara lain : bahan dan alat, data tempat yang direncanakan, dan keinginan utama dari pengguna. Kegiatan pokok dalam tahapan ini yang mesti dilakukan yaitu jadwal kegiatan, rencana biaya, dan produk perencanaan yang akan dihasilkan. b. Pengumpulan data Data yang diperlukan meliputi aspek-aspek (sosial, fisik lahan, teknik pelaksanaan, dan sumber dana yang tersedia) dan faktor-faktor (ruang, waktu, dan tenaga). Aspek sosial berhubungan dengan fungsi ruang, karakter pengguna ruang, dan jenis aktivitas yang dilakukan. Aspek fisik menyangkut tentang bentuk, sirkulasi ruang, flora-fauna, iklim, suara/bunyi-bunyian, dan lain-lain. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan merekam keadaan lahan, memotret, membuat sketsa bentuk lahan, mewawancarai orang-orang di sekitar lingkungan lahan, dan lain-lain. c. Analisis

Data yang sudah terkumpul dianalisa terhadap berbagai aspek dan faktor yang turut berperan dalam penciptaan keasrian dan kelestarian rencana tapak/lahan sehingga dapat diketahui masalah, kendala, potensi, serta kerawanan dari tapak/lahan tersebut. Berbagai kendala yang menjadi hambatan dicarikan alternatif penanggulangan yang terbaik. Potensi yang ada dimanfaatkan dan dikembangkan, sedangkan bagian tapak yang rawan jangan digganggu supaya tidak menjadi rusak atau terpelihara keamanannya. Hasil analisis akan dijadikan berbagai kemungkinan untuk dapat merencanakan taman yang fungsional dan estetits sehingga memberikan ketenangan dan kenyaman bagi penggunanya. d. Sintesis Hasil analis dijadikan sebagai bahan acuan untuk dikembangkan sebagai input untuk mendapatkan recana tapak sesuai dengan program yang diinginkan. Hasil dari tahap sintesis berupa alternatif-alternatif rencana penggunaan ruang dengan berbagai kekuatan dan kelemahannya. e. Perencanaan Menentukan pilihan terhadap alternatif yang akan menjadi rencana lanskap/tapak (taman sekolah). Alternatif pilihan dapat berupa satu alternatif atau kombinasi dari beberapa alternatif pra perenacanaan Top of Form Bottom of Form BAB II PROFIL DAN VISI MISI SEKOLAH 1. PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SMPnegeri 21 Tasikmalaya Alamat: Jalan : setiawargi Kel/Kkecamatan :Tamanjaya/Tamansari Kota : Tasikmalaya No .Telp/HP : (0265)314970 1. NSS/NSM/NDS : 20.1.32.77.72.021 2. Jenjang Akreditasi : A 3. Tahun didirikan :1994 4. Tahun Beroperasi : 1994 5. Kepemilikan Tanah (swasta) : Pemerintah 1. Status tanah: SHM 2. Luas tanah : 5980m2 3. Surat ijin Bangunan : 4. Luas Seluruh bangunan :2.391m 2 6. Data siswa dalam 4 tahun terakhir 1. Status bangunan emerintah Jumlah Jumlah Kelas 8 Kelas 9 pendaftar Kelas 7 (Kelas 7+8+9) Tahun ajaran (calon siswa Jml Jml Jml baru) Jml Jml Jml Jml Jml romb romb romb. romb siswa siswa siswa siswa belajar belajar belajar belajar Th. 163 163 4 84 3 74 3 289 10

2006/2007 Th. 178 178 2007/2008 Th. 200/2009 144 144 Th. 139 139 2009/2010 a. Data Kondisi Ruang

4 4 4

131 120 112

4 4 4

84 116 122

3 4 4

393 348 373

11 12 12

Ruang Kelas (asli) (a) Ruang lainnya yang digunakan untuk/sbg Ruang kelas (b) Yaitu ruang :.. Jml Ruang Kelas Seluruhnya (a + b)

Jumlah Ruang 12

12

b. Data Kondisi Ruang Jumlah Ruang Kategori Jml ruang yang Jml Ruang yg kondisinya kondisinya baik Kerusakan Rusak

Ruang kelas 12 11 1 Sedang Perpustakaan 1 Ruang Lab IPA 1 Gudang 1 Lab. Bahasa Ruang Multi media 1. 8. Data Guru Jumlah Guru/Staf Bagi SMP Negeri Bagi SMP Swasta Ketrangan Guru Tetap 25 (PNS/yayasan) Guru tidak tetap 2 Guru PNS Dipekerjakan Staff Tata Usaha 7 1. B. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. Visi SMP Negeri 21 Kota Tasikmalaya Visi Unggul dalam prestasi yang dilandasi iman taqwa dan budaya Indikator Visi

1. Siswa punya ketrampilan sebagai bekal kehidupan masa depan 1. Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik 2. Mampu bersaing dalam bidang non akademik (olahraga, seni, pramuka, dan PMR) 3. Unggul dalam kegiatan keagamaan 4. Etos kerja tinggi 5. Mernjadi sekolah idaman 6. Budi pekerti yang dilandasi nilai-nilai keislaman 7. Terampil dalam bidang IPTEK 8. Unggul dalam disiplin 1. b. Misi SMP Negeri 21 Kota Tasikmalaya 1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan dan bimbingan secara apektif agar siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki 1. Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak 2. Meningkatkan kedisiplinan bagi seliruh komponen sekolah 3. Memelihara dan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah dalam upaya peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan 4. Melaksanakan pelatihan ketrampilan secara maksimal 5. Memotivasi siswa mengenali potensi dirinya untuk meningkatkan motivasi belajar dalam bidang akademik dan non akademik 6. Membina ahlakul karimah seluruh komponen sekolah c. Tujuan Sekolah Melaksanakan dasar kecerdasan, Pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan llebih lanjut 1. Tujuan Jangka pendek : a) Memiliki siswa yang rajin dan giat belajar b) Membina siswa dalam rangka memahami manfaat pendidikan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. c) Mencetak lulusan SMPN 21 yang berkualitas baik akademik maupun non akademik.. d) Lulusan SMPN 21 dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi e) Mampu bersaing dalam bidang prestasi dengan sekolah lain di kota tasikmalaya f) Memilik wawasan dan ketrampilan yang dafat dimanfaatkan dalam kehidupan di masyarakat 1. Tujuan Jangka Panjang Pada tahun 2010 SMP Negeri 21 Tasikmalaya diharapkan : 1. Mampu mencetak lulusan yang memiliki keterampilan yang diaflikasikan dalam kehidupan diri pada masa yang akan dating 1. Meningkat prestasi belajar siswa dalam seluruh mata pelajaran 2. Meningkatkan mutu prestasi di bidang non akademik (olahraga,seni, pramuka dan PMR) 3. Membina karakter siswa yang memiliki budi pekerti yang luhur dan berahlakulkarimah BAB III

RENCANA ANGGARAN BELANJA No Jenis Pekerjaan 1. Kebun sekolah Ruang teduh (Paranet) Rak bambu Pagar besi kebun sekolah Peralatan kebun dan taman Bahan Cangkul Sekop Garpu linggis Cetok Kored Sprayer Sarung tangan karet Bak pembibitan Gunting stek Pisau golok Pot Pipa paralon mesin potong rumput ember

Jumlah Rp. 10.000.000.00

Bibit tanaman Pupuk organic Sekam bakar

Pembuatan taman 1. Bahan Rumput taman Bunga Pasir Smen Bata Batu taman Patung dan ornament Lampu hias Rp. 10.000000.00

Tanaman Hias daun 1. Aglaonema Anthurium Keladi Zamia Kulkas Pilodendron Puring Sanseivera Sikas Zamia

Tanaman Hias Bunga Bonsai 1. Recycle sampah dan kompos 4.000.000,00 24.000.000.00 Ros Adenium Anggrek Phalaenoovsis Encephalartos Euphorbia Kamboja Lotus Mandevilla

Total Jumlah

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DINAS PENDIDIKAN SMPN21 TASIKMALAYA Jalan Tamansari-Setiawargi Kota Tasikmalaya Tlp. 0265314970 Kode Pos 46196 KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 TASIKMALAYA Nomor : 421.3/280-SMP.21/TU/2009 Tentang PENETAPAN PANITIA PROGRAM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2009 Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun. Pemerintah telah telah mengembangkan program subsidi pembangunan bagi SMP Tahun 2009 Melalui direktorat pembinaan SMP, Ditjen Manajmen Dikdasmen, Depdiknas b. Bahwa untuk menunjang kelancaran akuntabilitas pelaksanaan program subsidi pembangunan di tingkat sekolah perlu dibentuk panitia pembangunan sekolah a. Undang undang nomor 23 tahun1997 tentang pengelolaan Nasional

Mengingat : lingkungan hidup b. c. d.

Undang undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidiknan Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah

Panduan Pelaksanaan dan teknis Program subsidi pembangunan untuk SMP. Direktorat pembinaan Pembinaan SMP, Ditjen manajmen Dikdasmen, Depdiknas Tahun 2009 dan e. Keputusan rapat pembentukan panitia Penataan Lingkungan Hidup di SMPN 21 Tasikmalaya

MEMUTUSKAN Menetapkan Pertaama Kedua semua program : : : Susunan Panitia pendidikan Lingkungan hidup (PLH) SMPN 21 Tasikmalaya Panitia sebagaimana butir pertama diatas berfungsi sebagai pelaksana teknisi perluasan,

Lampiran SK: Nomor : 421.3/280-smp.21/TU/2009 SUSUNAN PANITIA PROGRAM PENGADAAN ALAT PERAGA PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP SMPN 21 TASIKMALAYA TAHUN 2009 1. Ketua : Nanang Somadisastra SPd, MPd 2. Sekretaris : Aris Priyanto SPd 3. Bendahara : Dra. Enung Neni 4. Anggota : 1. Bambang S. SPd 2. Ika Hertika SPd. 3. Asep W. SPd. MPd Tasikmalaya: 20Desember 2009 Kepala SMPN 21 Tasikmalaya, Nanang Somadisastra SPd. MPd. NIP : 195911271986121 001 BABIV PENUTUP Pembangunan Taman sekolah dan kebun sekolah sebagai sarana pembelajaran biologi dan PLH sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional, merupakan upaya untuk menumbuhkan rasa cinta terhadapLingkungan, tanah air dan iklim belajar serta diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri , sikap dan perilaku inovatif dan kreatif. Pada gilirannya pendidikan akan mampu mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan bertanggungjawab Semoga Proposal ini menjadi pertimbangan dalam penentuan skala prioritas pembangunan di SMPN 21 Tasikmalaya. Keberhasilan pembangunan taman dan kebun sekolah di SMPN 21 tasikmalaya tersebut nantinya ditentukan oleh semangat,motivasi, bimbingan serta bantuan pemerintah daerah dan peran serta masyarakat serta segenap pelaksananya guna turut mewujudkan kota Tasikmalaya yang mandiri, berdaya saing, Guna mewujudkan Masyarakat yang sejahtra dan berahlak mulia . Akhirnya dengan dilandasi oleh keiklasan hati , semangat dan optimisme, Semoga Taman sekolah dan kebun sekolah yang akan di bangun di SMPN 21 Tasikmalaya ini benar-benar memiliki multi guna dan bermanfaat sebagai sarana pembelajaran biologi dan PLH serta pelajaran lain sebagai kegiatan mikro dalam kerangka mencapai tujuan nasional. Tidak semata-mata menjadi monument belaka BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK DI KEBUN SEKOLAH MENJADIKAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA YANG MURAH MERIAH, SEHAT BEBAS KIMIA DAN RAMAH LINGKUNGAN Sebagai upaya perbaikan gizi keluarga Ide ini muncul tatkala penulis merayapi kehidupan siswa-siswi SMPN 21 Tasikmalaya dari dekat

Siswa siswi SMPN 21 kebanyakan dari keluarga yang amat miskin. Tinggal di pedesaan yang cukup terpencil. Orang tua hidup dari buruh tani dengan upah yang tidak seberapa. Mereka jauh dari mapan . rumah beratapkan rumbia dan berlantaikan bamboo belah . Banyak diantara siswa yang hanya mendapatkan makan sehari satu kali. Makan Gaplek (oyek) menjadi tidak asing. Sebuah penghidupan yang amat pahit dikehidupan bawah payung Negara Indonesia yang kaya raya dengan pemimpin yang adil. Penulis merasa tertantang untuk sedikit meringankan beban di pundak mereka. Lahirlah gagasan BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK DI PEKARANGAN RUMAH, MENJADIKAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI KELUARGA YANG MURAH MERIAH, SEHAT BEBAS KIMIA DAN RAMAH LINGKUNGAN Inilah yang kami tawarkan kepada peserta didik agar mereka memiliki ketrampilan bercocok tanam pada lahan yang amat sempit dengan biaya yang amat murah dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka. UNTUK BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK TIDAK HARUS MENGELUARKAN INVESTASI YANG BESAR.Pot yang digunakan bisa menggunakan limbah : Jerigen, Kemasan minyak goring , ember bekas ,kantung keresek, wadah cat, bilah-bilah bambu bahkan menggunakan besek Pupuk yang digunakan adalah pupuk buatan sendiri dari limbah dapur berupa sisa makanan ,sayuran , kulit pisang dll Untuk mengendalikan hama tidak menggunakan pestisida kimia , sebagai gantinya digunakan pestisida nabati Dibawah ini merupakan poto-poto tanam sayuran dan buah di sekitar pekarangan rumah penulis BERTANAM SAYURAN DAN BUAH ORGANIK DI KEBUN SEKOLAH Pot ini di buat dari bilah-bilah bamboo yang di bentuk memanjang. Sayuran tumbuh tak kalah subur dibandingkan dengan yang ditanam di kebun .Hal ini tergantung dari cara pemupukan pengolahan media tanam , pengendalian hama dan perawatan Buah pepino siap petik. Hadiah dari jerih payah, menjanjikan gizi dan nutrisi yang baik bagi kesehatan dan kekebalan tubuh anak. Di pot kemasan minyak goreng, di jerigen atau di pot bambu ,Pokcoy tumbuh sama baiknya Tanaman melon ternyata mau juga tumbuh di pot. Tak perlu waktu lama untuk menghasilkan buah . 25 Hari sejak tanam melon sudah memamerkan pentil buah. Sebagai sumber vitamin dan mineral yang dapat diandalkan TANAMAN CABAI DAPAT BERPRODUKSI DALAM POT BERDIAMETER 25 CM DENGAN PUPUK ORGANIK POKCOY TUMBUH SUBUR DALAM POT BILAH-BILAH BAMBU. Umur 3-4 minggu pokcoy sudah siap dipanen BERTANAM JAMUR DI KEBUN SEKOLAH MENGOLAH LIMBAH MENJADI JAMUR SKEMA PENGOLAHAN LIMBAH MENJADI JAMUR Langkah 1. Formulasi bahan Siswa siswi sedang melakukan pencampuran bahan media jamur. Media yang di pakai adalah Limbah pabrik penggergajian kayu/serbuk kayu 100 kg, Dedak halus 25 kg dan kapur 8 kg Langkah 2. Pengefakan Gb. Siswa sedang melakukan pembungkusan media dengan polibag

Langkah 3 Pengukusan Gb. Siswa sedang mengukus media jamur Langkah 4 Menanam / inokulasi bibit jamur Gb. Terlihat pada gambar siswi sedang menginokulasikan bibit jamur pada media yang telah steril Gb. Hasil inokulasi jamur Langkah 5 Media diletakan di rak-rak inkubasi,untuk di inkubasi selama 30 hari Gb. Media yang telah ditumbuhi misellium jamur Langkah 6. Perawatan, Panen dan pasca panen Gb. Jamur siap panen . tidak perlu perawatan khusus. Hanya perlu penyiraman 2-3 kali satu hari Setelah Pekerjaan selesai siswa boleh makan PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DINAS PENDIDIKAN SMP 21 TASIKMALAYA Jl. Tamansari-setiawargi telpon (0265)314970-Tasikmalaya Tasikmalaya, Oktober 2009 Nomor: Lampiran: Perihal: permohonan Bantuan Dana Block Grant Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya Jl. Ir. H Juanda Komplek Perkantoran Di Tasikmalaya Dengan Hormat Bersama ini Kami selaku Kepala SMP Negeri 21 Tasikmalaya mengajukan permohonan bantuan dana block grand Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) untuk SMP Negeri 21 Tasikmalaya, Sebesar Rp. Rp. 24.000.000,00(dua puluh empat juta rupiah) serta sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan dokumen pendukung lainnya. Sebagai bahan pertimbangan, Kami Lampirkan Proposal pendidikan Lingkungan Hidup yang disertai dengan dokumen pendukung lainnya. Atas perhatian dan pertimbangannya, kami mengucapkan terima kasih. Mengetahui Kepala SMP Negeri 21 Tasikmalaya Ketua komite sekolah Aj. Iding Nanang Somadisastra, SPd., MPd. NIP.: 195911271986121 001

Anda mungkin juga menyukai