Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

A. Iman dan Taqwa
1. Pengertian Iman dan Taqwa
a. Pengertian Iman
Iman berasal dari bahasa Arab yang bermakna membenarkan.
Sedangkan arti yang sebenarnya adalah mempelajari tentang
kebeneraran segala yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dengan
keyakinan yang sesungguh-sungguh-nya dan semua itu berasal dari
Allah swt.
Adapun pendapat para pakar antara lain sebagai berikut;
i. Abul Ala Al Maududi
Artinya: Iman adalah akar landasan Islam, dasar dan pokoknya;
ii. Mahatma Gandhi
Artinya: kalau tidak karena iman, sudah sudah lama saya hancur;
iii. Prof William James
Artinya: keyakinan atau iman adalah satu tenaga energi yang
menghidupkan kita manusia, dan tanpa keyakinan berarti hancur.
Kita semua memahami bahwa islam mendasarkan ajarannya
terhadap monotheisme, artinya ajaran tauhid mutlak hanya kepada
Allah semata.
Hal ini terpatri dalam firman Allah yang memuat dalam :
1. Q.S. al-fatihah atau umul kitab;
2. Q.S. al- Ikhlas.
Sedangkan Iman yang sempurna harus memenuhi tiga hal,yaitu:
a. Dimantapkan dalam kalbu; (

)
b. Iqrar dengan lisan; (

)
c. Dipraktekkan dengan organ tubuh (

)
Iman tanpa dibarengi dengan amal perbuatan,seperti yang
diajarkan dan dicontohkan oleh Rosullullah dan para sahabatnya
adalahfasiq.
Fasiq artinya merusak agama. Sedang amal perbuatan tanpa
didasarkan Iman adalah munafik.
Munafik artinya orang yang bermuka dua:
Kata-katanya bertentangan dengan hati nuraninya;
Sikap dan preilakunya berlawanan dengan pendiriannya;
Iman seharusnya melahirkan minat beramal ibadah dengan tekun
dan khusuk, dengan menggerakan gairah beramal kebajikan dengan
tulus ikhlas mengantarkan manusia kepada taqwa.
Orang-orang munafik dicap sebagai penghianat agama,
sedangkan orang beriman disebut mukmin. Orang mukmin
menjadi muslim dan meningkatkan ihsan menjadi muhsin,lalu
meningkat ikhlas menjadi mukhlis dan akrinya sampai pada
tingkatan tertinggi yaitu muttaqin.
Adapun orang yang tidak beriman disebut kafir (atheis)
artinya menolak kebenaran hakiki, sedangkan orang yang menukar
keyakinan agamanya dengan keyakinan dari agama lain disebut
murtad.

Macam-macam rukun Iman
Sebagian ajaran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw
kepada umatnya meliputi :
1. Iman kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana hadist
Nabi:

.......

)(



Artinya:
katakanlah aku percaya kepada Allah kemudian aku
lakukan semua perintah-nya. (H.R. Muslim)
2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah;
3. Iman kepada kitap suci Allah;
4. Iman kepada datangnya hari kiamat dan
5. Iman kepada qada dan qadar yang semua datangnya dari
Allah.
Hal ini diterangkan dalam firman Allah swt:
Og^4C 4g~-.-
W-EON44`-47 W-ON4g`-47
*.) g).Oc4O4
U4^-4 Og~-.- 4EO4^
_O>4N g).Oc4O
U4:^-4 -Og~-.- 44O^
}g` N:~ _ }4`4 O'4C
*.) gOgj^U4`4
gO)l+74 g)-c+O4
gO4O^-4 @O=E- ;
E= EU= -Og4 ^@g

Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman,tetaplah beriman kepad Allah
dan Rosulnya (Muhammad) dan kepada kitap(Al-quran yang
diturunkan kepada Rosul-nya,serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah,malaikat-malaikat-
nya,kitab-kitab-nya,Rosul-rosul-nya dan hari kemudian maka
sungguh,orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S.an-
Nisa[4]:136)
Adapun pengaruh Iman terhadap diri setiap insan,antara lain:
1. Menanamkan rasa percaya diri dengan kesadaran akan harga
diri;
2. Menumbuhkan sifat kesatria-perwira dengan penuh dedikasi
untuk mengabdi, berjuang, berkorban demi kebeneran keadilan
atas dasar persamaan hak dan derajat;
Iman dan Ibadah merupakan satu kesatuan yang ketat dan
terpadu, serta merupakan pokok ajaran dari agama secara utuh,
sebagaimana firman Allah;
4`4 e^UE= O}_^- "^e"-4 )
p+lu4Og ^)g
Artinya:
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-ku. (Q.S.az-Zariyat:56).
3. Membentuk pribadi yang jujur, adil, penuh disiplin, dan
terpercaya, maka dalam hal ini tauhid / keimanan terbagi
menjadi dua macam:
1) Tauhid/keimanan Rububiyyah, maksudnya:
- Yakin dan percaya sepenuhnya (Iman), bahwa Allah itu
Maha Esa, tidak ada yang menyamainya dan
menyekutui-nya.
- Yakin dan percaya sepenuhnya (Iman),bahwa Allah itu
Esa pada zat-nya dan Esa pada sifat serta afal perbuatan
dan kekuasaan-nya.
2) Tauhid Uluhiyyah, yaitu membulatkan kepercayaan dan
keyakinan (Iman):
- Hanya kepada Allah yang Maha Esa itu satu-satunya
tujuan dari pada ibadah dan bakti setiap insan.
- Hanya kepada Allah Yang Maha Esa itu salah satu-
satunya tempat setiap insan memohon, berlindung,
berserah diri, dan meminta pertolongan, sebagaimana
firman Allah dalam surat al-Ikhlas ayat 2-4;
+.- EO- ^g ;)-4C 4
;ONC ^@ 4 }74C N-. -O
lEO ^j
Artinya:
Allah tempat meminta segala sesuatu,(Allah) tidak beranak dan
tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara
dengan dia. (Q.S.al-Ikhlas [112]:2-4)
b. Pengertian Taqwa
Taqwa berasal dari bahasa Arab yang bermakna takut,
tunduk, atau taat.Sedangkan arti yang sebenarnya adalah
memelihara dan menjaga dirinya dari azab Allah dengan selalu
melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjahui semua yang
dilarang-nya sebagaimana pendapat ulama:


Artinya:
Taqwa adalah menjalankan semua yang diperintah Allah dan
menjahui semua yang dilarang-nya.
Adapun taqwa dalam pengertian umum adalah:
- Tekun dan khusuk melaksanakan segala perintah Allah swt;
- Sabar dan tabah menjauhi semua larangan-larangan-nya;
- Sabar,tabah dan tawakal menerima atau menghadapi segala
ujian dan musibah yang dilimpahkan Allah kepada
pribadinya;
- Jujur ikhlas berjuang, berkorban, beramal karena Allah
semata.
Orang yang taqwa dan takut semacam ini tentu tidak akan mau
mencari jalan yang salah, maka taqwa dan takut kepada Allah akan
mengikuti aturan-aturan yang telah diperintahkan dan juga
menghindari jalan sesat yang dilarang oleh Allah.
Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa orang yang paling takut
serta paling taqwa kepada Allah adalah orang yang paling mengetahui
dan menginsafi dirinya dan juga keadaan tuhannya, sebagaimana
hadist Nabi yang berbunyi:

) (
Artinya:
Akulah manusia yang paling takut kepada Allah di antara kamu
semua ini. (H.R.Bukhari)
Firman Allah swt, dalam Surat Fatir ayat 28
;g`4 +EEL-
_.-4O.-4 Eu^-4
7-)U4^C` +O+^4O^
CgEOE E^^) /E^C
-.- ;}g` jg14:gN
W-^EUN^- ]) -.-
NOCjG4N NOOEN ^gg

Artinya:
Sesungguhnya diantara hamba-hambanya Allah yang takut kepada-
nya hanyalah para ulama (Q.S.Fatir [35]:28).
Adapun ciri-ciri orang yang sudah sampai ke tingkat tersebut ada 3
macam, di antaranya:
a. Muraqabah yaitu orang yang senantiasa menyelidiki kekurangan-
kekurangan dirinya dalam melaksanakan amal baik dan salah;
b. Muhasabah yaitu orang yang selalu membuat perhitungan, sudah
berapa banyakkah perbuatan-perbuatan yang baik yang sudah
dilaksanakan;
c. Mujahadah yaitubertambah giat dan khusuk dalam melaksanakan
amal ibadah kepada Allah swt.
Taqwa dan takut kepada Allah tidak lepas dari penghargaan
kepada-nya,artinya harapan memperoleh petunjuk, kerahmatan, ilmu
pengetahuan,keridhoan dan kesempurnaan dalam hidup, dan juga
berupa pahala dan ganjaran setimpal kelak di akhirat nanti, firman
Allah swt:
;e-74.-4OE_ ELgN jgj4O
eELE_ p;4N O@O^_` }g`
4g-^4` NOOgu+-
4g)-E= .OgOg -44 W
=/@O +.- gu+4N W-O4O4
+OuL4N _ ElgO ;}Eg =/E=
+O+4O ^g

Artinya:
Allah rida terhadap mereka dan mereka pun juga rida kepada-
nya, yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut
kepada Tuhannya. (Q.S.al-Bayyinah[98])

2. Ciri-Ciri Iman dan Taqwa
Ajaran Nabi Muhammad saw. Di antaranya meliputi
keimanan,beribadah dan muamalah atau hubungan manusia dengan
manusia dalam soal kerja.
Munakahat atau perkawinan, dan yang sehubungan dengan itu serta
mengajarkan kepada budi pekerti yang bagus.
Percaya ini harus dibuktikan dengan lisan,membenarkan dengan
hati, dan disertai dengan amal perbuatan. Hal ini diterangkan dalam
firman Allah surat al-Baqarah ayat 3;
4g~-.- 4pONLg`uNC jU^O4^)
4pONONC4 E_OUO- 44
_4L^~Ee4O 4pOgLNC ^@

Artinya:
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan
shalat,menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada
mereka.(Q.S.al-Baqarah[2]:3)
4g~-.-4 4pONLg`uNC .Eg 4@O^q
El^O) .4`4 4@O^q }g` El)Ul~
jE4O=E)4 N 4pONLg~ONC ^j

Artinya:
Dan mereka yang beriman kepada (Al-Quran) yang diturunkan
kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan
sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya hari akhirat. (Q.S.
al-Baqarah [2]:4)
Dengan ayat tersebut orang yang taqwa adalah orang yang
memelihara dan menjaga dirinya dari azab Allah dengan selalu
melaksanakan perintah-perintah Allah dan menghentikan larangan-
larangan-nya.
Adapun tanda-tanda orang bertaqwa, sebagaimana tersebut dalam
ayat sebagai berikut;
Pertama
Beriman kepada yang gaib, di antaranya beriman kepada Allah
dengan sesungguhnya, menundukkan diri serta menyerahkan sesuai
dengan yang diharuskan oleh iman itu, sedang tanda keimanan adalah
melaksanakan semua perintah sesuai imannya.
Gaib adalah sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh panca indera,
dan ini semata-semata berdasarkan petunjuk dan firman Allah swt.
Diantara yang termasuk gaib adalah Allah, Malaikat, hari kiamat,
surga, neraka, pahala, dosa, maksar, dan sebagainya. Namun iman itu
bisa bertambah dan akan bertambah bila dan jumlah amal ditingkatkan
pula.
Kedua
Mendirikan shalat, artinya mengerjakan dan menunaikan shalat
dengan menyempurnakan rukun dan syaratnya, terus-menerus
mengerjakannya sesuai dengan ketentuan Allah, baik secara lahir
maupun secara batin. sedangkan shalat secara bahasa adalah doa dan
secara umum;


Artinya:
Shalat adalah ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan
takhbiratul ikhram ) ( dan tutup dengan salam ) (
dengan syarat-syarat tertentu dalam shalat.
Adapun shalat yang wajib dikerjakan bagi seoarang muslimin
dan muslimah sehari semalam lima waktu, diantaranya:
- Shalat dhuhur 4 rakaat;
- Shalat asar 4 rakaat;
- Shalat magrib 3 rakaat;
- Shalat Isya 4 rakaat;
- Shalat subuh 2 rakaat.
Jadi jumlah seluruh rakaat tujuh belas dan shalat ini terkenal
dengan sebutan Islam (Isya.subuh.dhuhur,asar, dan magrib).
Dengan menggunakan iqamatusshalat, maksudnya mengerjakan
shalat dengan sempurna baik syarat,rukun maupun ketentuan yang
lain yang ada di dalam shalat, sebagaimana maqalah yang terkenal di
kalangan masyarakat muslim:


Artinya:
Shalat adalah tiang agama, maka barang siapa mendrikan
shalat,berarti mendirikan agama dan barang siapa meninggalkan
shalat, berarti merusak agama.
Ketiga
Menafkahkan sebagian rezeki yang telah dianugerahkan Allah
maksudnya, memerikan sebagian rezeki atau harta yang direzekikan
Allah kepada orang yang telah ditentukan oleh agama, dan segala
sesuatu yang dapat diambil faedah dan manfaatnya, disebut rezeki.
Harta yang akan dinafkahkan adalah sebagian, tidak keseluruhan
dan juga tidak diterangkan berapa banyak yang dimaksud dengan
sebagian itu, apa separuh, sepertiga, seperempat, dan sebagianya.
Akan tetapi jika harta tersebut tidak dinafkahkan sebagian, kelak di
hari kiamat akan berubah menjadi ular, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad saw:

) (.....


Artinya:
Barang siapa yang telah diberi harta kemudian tidak mengeluarkan
zakatnya, akan diperlihatkan hartanya berupa ular sawah yang
botak, mempunyai dua bintik hitam di kedua matanya lalu
dikalungkan kepadanya di hari kiamat nanti,ular itu membuka
rahangnya dan berkata, aku ini adalah hartamu,aku adalah
simpananmu, kemudian Rosulullah membaca ayat ini. Q.S. Ali
Imran [3]:180. (H.R.Bukhari)
Keempat
Beriman kepada kitab yang telah diturunkan Allah, yaitu beriman
kepada AL-Quran yang menyempurnakan kitab sebelumnya yaitu
kitab Taurat,yang memuat sepuluh pokok kebijakan.Zabur dan Injil
serta Suhuf-suhuf yang diturunkan kepada Nabi sebelum Nabi
Muhammad, beriman kepada kitab Allah, merupakan satu sifat orang
taqwa yang harus beriman kepada pewaris-pewaris Nabi, pewaris
ajaran Nabi mulai sejak orang umat terdahulu sampai sekarang
bahkan sampai akhir zaman.
Beriman kepada kitab Allah, artinya beriman pula kepada para
rasul yang telah diutus kepada umat terdahulu dengan tidak
membedakan antara yang satu dengan yang lain dari Rasul Allah.
Kelima
Beriman kepada adanya hari akhir (akhirat). Hari akhir yaitu hari
yang tidak ada hari lagi dan kebalikan dunia fana ini hilang dan
lenyap, adanya kehidupan ini benar-benar percaya dan yakin yaitu
hidup setelah dunia ini akhir. Ingat, manusia dalam hidupnya
mengalami lima masa yang harus dialami oleh semuanya yang lahir
kedunia fana ini, antara lain:
a. Alam arwah, yaitu alam dimana manusia pernah dijanjikan
oleh Allah untuk mengakui bahwa hanya Allah satu-satunya
Tuhan Yang Maha Kuasa.
b. Alam kandungan, yaitu alam dimana manusia erproses dan
menjadi wujud manusia sempurna harus melalui alam ini,
yaitu manusia ketika menjadi janin kemudian berubah
menjadi bayi yang lahir alami dari rahim ibundanya.
c. Alam Dunia, yaitu alam dimana manusia hidup dalam
kehidupan yang bagi orang taqwa untuk beribadah dan
menanamkan benih kebaikan agar kelak pada saatnya akan
bisa dipanen untuk bekal dan sangu dalam kehidupan yang
panjang tanpa batas waktu dan saat, sebagaimana kata orang
bijak:



Artinya:
Barang siapa yanag mati tanpa bekal dan sangu mati(amal
saleh dan kebaikan) sebagaimana orang menyeberang lautan
tanpa menggunakan sampan/perahu.
d. Alam barzah,yaitu alam penantian dimana manusia setelah
mati masuk ke kuburan sebelum diproses amalnya oleh Allah
swt,maka manusia akan dikarantina ditempat yang sesuai
dengan amalnya ketiga hidup di alam dunia fana.
e. Alam akhirat,yaitu alam terakhir yany ditunggu oleh semua
manusia,disitulah proses keadilan Allah swt. nyata adanya,
sebagaimana firman Allah dalam Surah az-Zalzalah ayat 7-8
}E Eu4C 4u1g` EOO -6O^OE=
+4O4C ^_
Artinya:
Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarrah
(biji sawi),niscaya dia akan melihat (balasan-nya), Q.S.az-
Zalzalah [99]:7)
}4`4 Eu4C 4u1g` EOO -+OE-
+4O4C ^g

Artinya:
Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seerat zarrah
(biji sawi), niscaya dia akan melihat balasannya. (Q.S.az-
Zalzalah [99]:8)




BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Iman adalah mempelajari tentang kebeneraran segala yang
diajarkan oleh Nabi Muhammad dengan keyakinan yang
sesungguh-sungguh-nya dan semua itu berasal dari Allah swt.
Sedangkan taqwa arti yang sebenarnya adalah memelihara dan
menjaga dirinya dari azab Allah dengan selalu melaksanakan
perintah-perintah Allah dan menjahui semua yang dilarang-nya
sebagaimana pendapat ulama:
Membentuk pribadi yang jujur,adil,penuh disiplin,
danterpercaya,maka dalam hal ini tauhid/keimanan terbagi
menjadi dua macam: 1). Tauhid/keimanan
Rububiyyah,maksudnya (a). Yakin dan percaya sepenuhnya
(Iman), bahwa Allah itu Maha Esa,tidak ada yang
menyamainya dan menyekutui-nya; (b).Yakin dan percaya
sepenuhnya (Iman),bahwa Allah itu Esa pada zat-nya dan Esa
pada sifat serta afal perbuatan dan kekuasaan-nya. 2). Tauhid
Uluhiyyah,yaitu membulatkan kepercayaan dan keyakinan
(Iman): (a). Hanya kepada Allah yang Maha Esa itu satu-
satunya tujuan dari pada ibadah dan bakti setiap insan. Hanya
kepada Allah Yang Maha Esa itu salah satu-satunya tempat
setiap insan memohon, berlindung,berserah diri, dan meminta
pertolongan.
B. Saran
Penulis disini hanya memberi saran khususnya kepada
pembaca agar makalah yang bertema: Iman dan Taqwa secara
ilmiah dengan pengertian Iman,Taqwa, tauhoid dan ciri-ciri
rukun iman dengan baik dan jelas serta dapat digunakan
pedoman dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam
tersebut. Disamping itu penulis juga berharap agar makalah
makalah berikutnya lebih baik dan berkembang.Amin

DAFTAR PUSTAKA

Drs.H.Rahmat Rais,M.Ag.2006. Pengembangan Kepribadian
Islam.Semarang: Penerbit ANEKA ILMU.
Drs.M.Durri An-Naim. 2006. Iman dan Taqwa.Semarang:
penerbit ANEKA ILMU

Anda mungkin juga menyukai