Anda di halaman 1dari 2

2. PENGELOLAAN PESERTA DIDIK Program pengembangan peserta didik merupakan bidang tugas yang harus ditangani dengan tepat.

Oleh karena itu, pengelolaan bidang ini harus ditempatkan dalam kategori usaha khusus untuk memenuhi kebutuhan peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok. Dalam pengembangan kegiatan di bidang peserta didik ini, manager pendidikan diharapkan memiliki kesempatan dalam : a. Meneliti pertumbuhan/perkembangan penduduk, terutama pertumbuhan anak usia sekolah. Penelitian ini lebih difokuskan pada pengumpulan informasi yang akan menjadi masukan dalam proses pendidikan. untuk dapat melaksanakan kegiatan ini, manager pendidikan harus dapat menggambarkan keadaan anak-anak calon peserta didik yang diharapkan menjadi calon peserta didik di sekolah. Daftar ini disebut dengan pupil investory. Melalui pupil investory ini manager dapat memperoleh berbagai data tentang calon peserta didik, baik menyangkut jumlahnya, keberadaan fisik maupun psikis, dan data lain tentang anak calon peserta didik. Dengan data tersebut, manager pendidikan membuat/merancangprogram pendidikan yang sesuai dengan keadaan calon peserta didik, dan dengan demikian lembaga pendidika dapat menolong calon peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki. b. Penerimaan peserta didik. Penerimaan peserta didik adalah suatu proses seleksi dan pencatatan peserta didik yang memasuki suatu lembaga pendidikan tertentu setelah memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan oleh lembaga pendidikan tersebut. Penerimaan peserta didik ini didasarkan pada hasil dari pupil investory. c. Penetapan daya tampung. Penetapan daya tampung dimaksudkan sebgai usaha untuk mengetahui banyak peserta didik yang akan diterima sesuai dengan kemampuan sekolah. Penetapan daya tampung ini dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah ruangan/kelas, meja, kursi yang tersedia serta peserta didik yang tinggal kelas. Secara sederhana dan lebih konkrit, penetapan daya tampung ini dapat di hitung dengan menggunakan formula tertentu. Dari perhitungan menggunakan formula tersebut, didapatkan jumlah daya tampungmaksimal suatu lembaga pendidikan dalam menerima peserta didik baru. d. Penetapan syarta-syarat peserta didik. Setelah jumlah peserta didik yang akan diterima telah disepakati, maka kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya adalah menetapkan syaratsyarat yang harus dipenuhi oleh setiap calon peserta didik. e. Pembentukan panitia/petugas penerimaan peserta didik. Agar penerimaan peserta didik berjalan dengan baik, biasanya pihak sekolah membentuk suatu panitia khusus dengan tugas menerima pendaftaran calon peserta didik, melakukan seleksi terhadap calon peserta didik, bersama-sama kepala sekolah mengumumkan hasil seleksi, mendaftar ulang calon peserta didik yang dinyatakan lulus sekeksi, dan melaporkan pertanggung jawaban pelaksanaan penerimaan peserta didik baru kepada kepala sekolah. f. Pembinaan peserta didik. Pembinaan peserta didik dapat diartika sebagai usaha untuk melayani peserta didik selama mereka mengikuti kegiatan pendidikan dan pengajaran di lembaga pendidikan dan pengajaran di lembaga pendidikan tertentu. Pembinaan ini dilakukan untuk membantu peserta didik mengenal/memahami tempat mereka belajar, dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Dengan demikian diharapkan dapat tercipta suatu keadaan dimana peserta didik lebih tertib dan lebih mementingkan tugas-

tugas belajarnya dibandingkan dengan kegiatan pribadi lainnya yang kurang mendukung kegiatan belajarnya disekolah. Dalam hal-hal seperti ini, manager pendidikan (dengan bantuan guru bimbingan ) dapat membantu mereka mengatasi msalah tersebut dengan meneliti faktor-faktor penyebabnya. Inilah yang disebut pupil accounting Usaha-usaha yang dijalankan dalam memberikan pertolongan bagi peserta didik yang mengalami masalah belajar memalui program bimbingan tersebut disebut pupil service. Berdasarkan pupil accounting dan pupil service inilah di lembaga-lembaga pendidian dewasa inii dikembangkan satu bidang khusus yang diperuntukkan bagi pembinaan peserta didik disebut dengan Bimbingan Konseling (bimbingan penyuluhan). Bidan inilah yang membantu kepala sekolah sebagai manager pendidikan di sekolah dalam membina peserta didik agar selalu berada dalam kondisi belajar yang optimal. Beberapa kegiatan operasional yang dapat dikembangkan dalam pembinaan peserta didik, antara lain : 1) Orientasi untuk peserta didik baru. Orientasi peserta didik, yang disebut Perkenalan dan Pembekalan Mahasiswa Baru (P2MB) atau Perkenalan Awal Mahasiswa Baru ( PAMB ) di Perguruan Tinggi, atau Masa Orientasi Siswa (MOS)di SMU/SLTP, adalah merupakan kegiatan membantu peserta didik mengenal dan memahami lingkungan sekolah agar dapat menyesuaikan dirinya dengan situasi dan kondisi tempat ia belajar sehingga dapat membebaskannya dari berbagai rintangan selama mengikuti kegiatan pengajaran dan pendidikan di lembaga pendidikan yang baru dimasukinya. Dengan orientasi ini diharapkan peserta didik dapat merasakan lembaga pendidikan yang dimasukinya sebagai rumah kedua baginya untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya seoptimal mungkin. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah :

Anda mungkin juga menyukai