Anda di halaman 1dari 19

SEJARAH PERUSAHAAN Profil Singkat Perusahaan Southwest Airlines ini merupakan perusahaan penerbangan yang unik.

Ketika industri penerbangan berlomba lomba untuk memberikan berbagai layanan tambahan, mulai dari makanan, hingga berbagai layanan tambahan yang memanjakan konsumen, Southwest justru berani tampil beda. Perusahaan yang didirikan oleh Rollin King, Lamar Muse, dan Herber Kelleher pada tahun 1967 di Amerika Serikat ini, justru memangkas fasilitasnya dan membuat segala sesuatunya jadi sederhana dan serba cepat. Mereka mulai off dengan gagasan sederhana yang jika Anda mendapatkan penumpang ke tujuan mereka pada waktu dan di harga terendah maka orang yakin untuk terbang melalui penerbangan Anda. Jika penerbangan lain menerapkan sistem nomor tempat duduk, Southwest justru meniadakannya. Falsafah yang dianut SouthwesT adalah first come, first serve, alias siapa yang datang lebih dulu, dapat memilih tempat duduk sesukanya. Strategi yang dianut Southwest adalah menggarap rute penerbangan jarak pendek dengan menerbangi bandar udara yang masih underutilized dan dekat dengan metropolitan, serta menawarkan harga yang cukup rendah. Keberhasilan Southwest ini memunculkan sejumlah pesaing yang menirunya, mulai dari Vanguard, America West, Reno, hingga Kiwi Air. Namun ternyata mereka semua gagal meniru keberhasilan Southwest, bahkan beberapa diantaranya mengalami kerugian yang besar dan terpaksa harus tutup!! Visi memberikan layanan tertinggi kepada pelanggan yang disampaikan dengan rasa kehangatan, keramahan, kebanggaan individu, dan semangat perusahaan. Misi menghasilkan keuntungan sebanyak mungkin agar bisa memastikan jaminan pekerjaan untuk para pegawainya dan membuat harga tiket pesawat terjangkau bagi lebih banyak orang.

Budaya Perusahaan 1. Karyawan adalah nomor satu.

2. Bersenang-senang dalam bekerja. 3. Seriuslah dengan persaingan yang di hadapi. 4. Anggap bahwa perusahaan adalah organisasi pelayanan yang kebetulan terjun di bisnis maskapai penerbangan. 5. Selalu praktikkan Golden Rule, baik internal maupun eksternal. Pacific Southwest Airlines ini merupakan maskapai penerbangan bertarif rendah pertama yang berhasil yang menjadi perintis konsep tersebut yang memulai penerbangannya dilakukan pada tahun 1971. dan mendatangkan keuntungan tiap tahunnya sejak 1973. Dengan munculnya deregulasi penerbangan, model ini menyebar ke Eropa, dimana maskapai yang sukses berasal dari Irlandia, Ryanair, yang memulai penerbangan bertarif rendahnya pada tahun 1991, dan easyJet, dibentuk pada 1995. Maskapai bertarif rendah mulai dibentuk di Asia dan Oseania pada tahun 2000 oleh operator seperti AirAsia dari Malaysia, dan Virgin Blue dari Australia. Model maskapai bertarif rendah berlaku di seluruh dunia, meskipun pasar yang tertata ulang paling pas untuk penyebarannya yang cepat. Tahun 2006, LCC baru diumumkan di Arab Saudi dan Meksiko. Southwest Airlines Co. merupakan maskapai AS terbesar keempat dalam hal pengangkutan penumpang dan kedua terbesar dalam hal keberangkatan penerbangan domestic. Southwest (LUV) terbang menuju 59 bandar udara di 58 kota, tepatnya di 30 negara. Strategi operasional perusahaan telah dibangun secara menyeluruh menyediakan penerbangan frekuensi tinggi, menempuh jarak pendek, point-to-point (dari titik ke titik), layanan bertarif rendah. Southwest menolak upaya ekspansi terlalu cepat, dan lebih memilih untuk menambah rute tujuan baru hanya ketika perusahaan memiliki sumber daya dan terlebih menghadapi situasi dimana mereka harus mengantisipasi permintaan akan rute lokasi baru dengan minimal penerbangan 10-12 per hari. Rata-rata penerbangan jarak jauh terjadi di tahun 2001, tercatat dalam data selama setahun penuh, penerbangan menempuh jarak 514 mil dengan durasi waktu sekitar 1,5 jam. Sistem rute point-topoint pada perusahaan ini antara lain menyediakan rute langsung (direct), penerbangan non-stop, sehingga sistem hub tradisional dan sistem spoke berkoneksi, keterlambatan, dan total waktu perjalanan dapat diminimalisir sekitar 75%, sehingga penumpang Southwest mampu terbang tanpa henti. Bila mungkin, Southwest menghindari hub bandar udara yang lebih padat dan lebih memilih

berlokasi di pusat kota satelit atau bandar udara seperti Chicago Midway, Houston Hobby, Dallas Love Field, Baltimore-Washington International, Oakland, Providence, San Jose, dan Islip (New York). Struktur tarif Southwest relatif sederhana jika dibandingkan dengan layanan yang diberikan secara penuh oleh maskapai ini. Fitur tarif rendah, mengikat, terbatas, lower fare (penerbangan dengan tarif murah tersedia dalam basis terbatas).

LANDASAN TEORI

Tujuan utama dari sistem pengendalian manajemen adalah memastikan ( sejauh mungkin ) tingkat keselarasan tujuan ( goal congruence) yang tinggi. Dalam proses yang sejajar dengan tujuan, manusia diarahkan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan kepentingan pribadi mereka sendiri, yang sekaligus juga merupakan kepentingan perusahaan. Sistem pengendalian yang memadai setidaknya tidak akan mendorong individu untuk bertindak melawan kepentingan organisasi. Faktor-faktor informal, baik yang bersifat internal maupun eksternal, yang memainkan peranan kunci dalam rangka meraih keselarasan dengan tujuan perusahaan. Faktor-faktor eksternal Faktor-faktor eksternal adalah norma-norma mengenai perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat, di mana organisasi menjadi bagiannya. Norma-norma ini mencakup sikap, yang secara kolektif sering juga disebut sebagai etos kerja, yang diwujudkan melalui loyalitas pegawai terhadap organisasi, keuletan, semangat, dan juga kebanggaan yang dimiliki oleh pegawai dalam menjalankan tugas dan bukannya sekedar menjalankan tugas secara tepat waktu. Beberapa sikap di atas bersifat lokal yaitu spesifik untuk kota atau wilayah di mana organisasi beroperasi . Sikap dan norma-norma lainnya bersifat spesifik terhadap jenis industrinya. Sebagai contoh, industri kereta api memiliki norma yang berbeda dengan industri penerbangan. Di lain pihak, sikap dan norma juga bergantung pada masing-masing negara; sejumlah negara seperti Jepang dan Singapura, memiliki reputasi yang baik dalam etos kerjanya.

Faktor-faktor internal Faktor-faktor internal meliputi : 1. Budaya Faktor internal yang terpenting adalah budaya di dalam organisasi itu sendiri, yang meliputi keyakinan bersama, nilai-nilai hidup yang dianut, norma-norma perilaku serta asumsi-asumsi yanng secara implisit diterima dan secara eksplisit dimanifestasikan di seluruh jajaran organisasi. Norma-norma budaya sangatlah penting karena hal tersebut bisa menjelaskan mengapa dua perusahaan dengan sistem pengendalian manajemen formal yang sama, bervariasi dalam hal pengendalian aktual. 2. Gaya Manajemen Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya sikap-sikap bawahan mencerminkan apa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO. Para manajer memiliki kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa diantaranya memiliki kharisma dan ramah; sementara yang lain ada yang bergaya agak santai. Ada manajer yang banyak melewatkan waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang manajemen dengan cara berjalan berkeliling(management by walking around); sementara ada juga manajer yang menyibukkan dirinya menulis laporan. 3. Organisasi Informal Garis-garisdalam bagan organisasi mengambarkan hubungan-hubungan formal yaitu pemegang otoritas resmi dan tanggung jawab dari setiap manajer. Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses pengendalian manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengenali arti penting dari hubungan-hubungan yang menyusun di organisasi yang bersifat informal. 4. Persepsi dan Komunikasi

Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambl untuk mencapainya. Mereka menyerap informasi ini dari berbagai jalur, baik itu jalur formal (seperti anggaran dn dokumendokumen resmi lainnya) ataupun jalur informal (seperi bahan obrolan yang tidak resmi). Meskipun jalurnya sangat beragam, namun tidak selalu jelas apa yang sesungguhnya diinginkan oleh pihak manajer senior. Sistem pengendalian formal diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu sistem pengendalian manajemen itu sendiri dan aturan-aturan. Istilah aturan-aturan sebagai seperangkat tulisan yang memuat semua jenis instruksi dan pengendalian, termasuk di dalamnya adalah instruksi-instruksi jabatan, pembagian kerja, prosedur standar operasi, panduan-panduan, dan tuntunan-tuntunan etis. Beberapa aturan adalah pedoman kerja; yaitu para annggota organisasi diizinkan, dan bahkan diharapkan untuk menyimpang dari pedoman tersebut, baik dalam situasi-situasi khusus atau ketika mereka menilai bahwa penyimpangan tersebut akan berakibat baik bagi organisasi. Sejumlah aturan bernilai positif (seperti, latihan menghadapi kebakaran). Aturan-aturan lain

adalah larangan terhadap tindakan-tindakan yang tidak etis, ilegal, atau tindakan-tindakan lain yang tidak diinginkan. Akhirnya, ada aturan-aturan yang tidak boleh dilanggar dalam keadaan apa pun seperti aturan yang melarang suap-menyuap, atau aturan bahwa seorang pilot pesawat terbang tidak boleh lepas landas (take off) tanpa izin dari pengawas lalu lintas udara. Beberapa jenis aturan yaitu : 1. Pengendalian Fisik Menjaga keamanan, gudang-gudang yang terkunci, ruang besi, passwords komputer, televisi pengawas dan pengendalian fisik lainnya mungkin merupakan bagian dari struktur pengendalian. 2. Manual

Manual dalam organisasi birokratis jauh lebih rinci dibandingkan dengan aturan di organisasi lain. Organisasi besar memiliki panduan dan aturan yang lebih banyak dibandingkan dengan organisasi-organisasi lain yang lebih kecil. 3. Pengamanan Sistem Berbagai pengamanan dirancang ke dalam sistem pemrosesan informasi untuk menjamin agagr informasi yang mengalir melalui sistem itu akan bersifat akurat dan untuk mencegah (atau setidaknya meminimalkan) kecurangan. 4. Sistem pengendalian Tugas Pengendalian tugas didefinisikan sebagai proses untuk menjamin bahwa tugas-tugas tertentu dijalankan secara efektif dan efisien. Kebanyakan dari tugas-tugas itu dikendalikan melalui peraturan-peraturan. Jika sebuah tugas dijalankan menggunakan mesin otomatis, maka sistem otomatis itu sendiri akan menyediakan pengendalian. Proses pengendalian secara formal membutuhkan suatu perencanaan strategis untuk melaksanakan tujuan dan strategi organisasi. Selurh informasi yang tersedia dipergunakan untuk membuat perencanaan strategis. Perencanaan strategis tersebut kemudian dikonversikan menjadi anggaran tahunan yang fokus pada pendapatan dan belanja yang direncanakan untuk masing-masing pusat pertanggungjawab. Pusat pertanggungjawab ini juga dituntun oleh aturan-aturan dan informasi formal lain. Pusat pertanggungjawab menjalankan operasi-operasi yang ditugaskan dan hasilnya kemudian dinilai dan dilaporkan. Hasil-hasil aktual kemudian dibandingkan dengan target yang tercantum dalam anggaran untuk menetukan apakah kinerjanya memuaskan atau tidak. Jika memuaskan maka umpan balik yang diterima akan mendorong dilakukannya tindakan-tindakan korektif dipusat pertanggungjawab serta kemungkinan untuk dilakukannya revisi dalam rencana. Organisasi dikelompokkan kedalam 3 kategori umum yaitu : 1. Struktur Fungsional, didalamnya setiap manajer bertanggungjawab atas fungsi-fungsi yang terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.

2. Struktur Unit Bisnis, di dalamnya para unit manajer bertanggungjawab atas aktivitasaktivitas dari masing-masing unit dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian yang seni independent dari perusahaan. 3. Struktur Matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.

Organisasi-organisasi fungsional Alasan dibalik bentuk organisasi fungsional melibatkan gagasan mengenai seorang manajer yang membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang memiliki pengetahuan khusus. Seorang spesialis yang terampil harus mampu melakukan supervisi atas para buruh yang bekerja dalam bidang yang sama secara lebih baik dibanding dengan seorang manajer generalis. Keuntungan terpenting dari struktur fungsional adalah efisiensi. Kelemahan pada struktur fungsional adalah 1. Dalam sebuah organisasi fungsional terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektifitas manajer fungsional secara terpisah (seperti, manajer produksi dan manajer pemasaran) karena tiap-tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan kontribusi pada hasil akhir. 2. Jika organisasi terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam suatu fungsi yang melaporkan beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut, maka perselisihan antara para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan ditingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang lebih rendah. 3. Struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam. Unit-unit bisnis Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu unit bisnis, yang disebut juga sebagai divisi, bertanggung jawab atas seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Unit bisnis tersebut bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan koordinasi kerja dari

berbagai fungsi yang terpisah. Kinerja unit bisnis tersebut kemudian diukur dengan profitabilitas dan unit bisnis itu. Ini merupakan kriteria yang valid karena pada hakikatnya laba merupakan pencerminan dari aktivitas pemasaran dan produksi. Meskipun manajemen unit bisnis menjalankan wewenang yang sangat luas terhadap unit-unitnya, kantor pusat tetap memiliki sejumlah hak prerogatif. Setidaknya kantor pusat bertanggung jawab untuk memperoleh dana bagi perusahaan secara keseluruhan dan mengalokasikannya ke berbagai unit bisnis sesuai dengan pemanfaatannya secara maksimal. Kantor pusat juga memberikan persetujuan atas anggaran dan melakukan penilaian terhadap kinerja para manajer unit bisnis, memberikan kompensasi serta jika situasinya mendesak memindahkan mereka. Kantor pusat juga menetapkan kebijakan-kebijakan yang berlaku untuk seluruh lingkup area perusahaan, yang tergantung dari kebijakan CEO, dapat berjumlah sedikit dan bersifat umum, atau dikodifikasikan ke dalam beberapa manual yang tebal. Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis adalah : 1. bahwa struktur ini bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum 2. bahwa karena unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan dengan kantor pusat, maka para manajer unit bisnis dapat membuat keputusan-keputusan produksi dan pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang diputuskan oleh kantor pusat. Selain itu unit bisnis inipun dapat memberikan reaksi yang cepat terhadap ancaman-ancaman atau peluang baru. Kerugian dari bentuk perusahaan unit bisnis adalah : 1. adanya kemungkinan bahwa masing-masing staf unit bisnis yang menduplikasi sejumlah pekerjaan yang dalam organisasi fungsional, dikerjakan di kantor pusat. Seorang manajer unit bisnis pada hakikatnya adalah seorang generalis, akan tetapi para bawahannya adalah para spesialis fungsional dan mereka harus berurusan dengan masalah-masalah yang sama seperti yang dihadapi oleh para spesialis yang ada di kantor pusat maupun di unit-unit bisnis lainnya. 2. Bahwa peselisihan yang terjadi antara spesialis fungsional dalam organisasi perusahaan fungsional digantikan dengan perselisihan di antara unit-unit bisnis dalam organisasi unit bisnis.

Implikasi terhadap rancangan sistem Pengendalian bukanlah satu-satunya kriteria. Suatu organisasi fungsional mungkin lebih efisien karena unit-unit fungsional yang lebih besar memberikan keuntungan ekonomi. Suatu organisasi unit bisnis membutuhkan jenis manajer yang lebih luas daripada para spesialis yang mengelola fungsi khusus dan seoang manajer umum yang berkompeten seperti itu sukar diperoleh. Karena dalam unit bisnis ada tanggung jawab yang jelas atas perolehan laba maka perancang sistem pengendalian manajemen sering merekomendasikan organisasi seperti ini tanpa mempertimbangkan hal-hal lain yang terkait. Ini adalah suatu kekeliruan. Seorang perancang sistem harus mencocokkan sistem ke dalam organisasi dan bukan sebaliknya. Dengan kata lain meskipun dampak-dampak pengendalian dari berbagai struktur organisasi harus ditinjau oleh para manajer senior, tetapi begitu pihak manajemen telah memutuskan bahwa struktur dinilai paling baik, setelah mempertimbangkan segala sesuatunya, maka perancang sistem harus menganggap struktur apa adanya. Fungsi kontroller Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian manajemen disebut sebagai seorang kontroleer. Sebenarnya, di banyak organisasi, jabatan orang ini adalah chief financial officer (CFO). Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sabagai berikut : 1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian. 2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pengembalian pajak) kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya. 3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan. 4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.

5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalm pendidikan personal manajemen, dalam kaitannya dengan fungsi pengendali. Sebelum adanya kemajuan komputer, pengendali (atau CFO) biasanya bertanggung jawab untuk memproses informasi yang dibutuhkan oleh sistem pengendalian manajemen. Sekarang ini, banyak perusahaan yang memiliki chief information officer (CIO) yang melaksanakan tanggung jawab ini. Dalam sejumlah perusahaan, CIO melapor ke CFO; sementara pada beberapa perusahaan lainnya, CIO memberikan laporan langsung kepada manajemen senior.

Relasi ke Jajaran Organisasi Fungsi pengendalian adalah fungsi staf. Meskipun seorang kontroler biasanya bertanggung jawab untuk merancang maupun mengoperasikan sistem yang mengumpulkan dan melaporkan informasi, pemanfaatan informasi ini adalah tanggung jawab jajaran manajemen. Seorang pengendali barangkali bertanggung jawab untuk mengembangkan dan menganalisis tolok ukur yang digunakan untuk melakukan pengendalian serta merekomendasikan tindakan-tindakan yang diperlukan ke pihak manajemen. Kemungkinan-kemungkinan lainnya mencakup memonitor ketaatan pada batas-batas pengeluaran yang sudah ditetapkan oleh kepala eksekutif, mengendalikan integritas sistem pencatatan serta menjaga aktivitas perusahaan dari pencurian dan penipuan. Tanggung jawab untuk menjalankan pengendalian sesungguhnya berasal dari CEO lalu turun ke bawah melalui jalur organisasi. Akan tetapi, kontroler juga membuat keputusan-keputusan mengenai penerapan kebijakan yang ditetapkan ole jajaran manajemen. Para konroler juga memainkan peranan penting dalam mempersiapkan perencanaan strategis dan anggaran. Mereka sering diminta untuk melakukan penelitian secara cermat atas laporan kinerja untuk menjamin akurasi dan untuk menarik perhatian jajaran manajer terhadap pos-pos yangmembutuhkan penyelidikan lebih lanjut. Kontroler unit bisnis Para kontroler unit bisnis mau tidak mau telah membagi loyalitas mereka. Pada satu sisi, mereka berutang pada kontroler korporat, yang memegang tanggung jawab operasi sistem pengendalian

secara keseluruhan. Di sisi lain, mereka juga berutang kesetiaan pada para manajer di unit mereka , yaitu pihak kepada siapa mereka memberikan bantuan.

ANALISA MASALAH (SWOT) SWOT adalah singkatan yang diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness, Opportunity dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sbg Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. A. Kekuatan: 1. Knowledge atau kepakaran yang dimiliki, 2. Produk baru atau pelayanan yang unik, 3. Lokasi tempat perusahaan berada, 4. Kualitas produk atau proses. Berikut ini adalah contoh sederhana analisa kekuatan yang ada di Perusahaan Southwest Airlines Kekuatan Perusahaan Southwest Airlines :
a. Tim southwest mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu kurang dari 15 menit,

dimana perusahaan penerbangan lainnya yang rata rata perlu waktu 3 kali lipatnya .
b. Southwest memiliki motivasi yang tinggi, gugus pekerja yang produktif, dan terkenal

keaakrabannya. Contohnya : Awak pesawatnya akan membaca peraturan tentang

keselamatan dalam bentuk nyanyian William Tell dan mentembunyikan kepalanya pada tempat penyiapan barang didalam pesawat untuk mengejutkan para penumpangnya .
c. Southwest memberikan rasa demokratis kepada penumpanggnya karena tidak ada kelas 1

contohnya yaitu : penumpang yang datang lebih awal akan memperoleh tempat duduk lebih dahulu
d. Karyawan di southwest airlanes merasa dihargai dan didorong untuk memperoleh

kesenangan sehingga mereka bersedia bekerja keras . contohnya : para awak pesawat mengenakan kostum kelinci untuk paskah dan pakaian seperti ayam kalkun pada saat perayaan thanksgiving . e. Memiliki ciri khusus yaitu memberikan tarif rendah (harga tiket murah), karena tujuan mereka berdasarkan keinginan pelanggan, harga tiket murah, penerbangan tepat waktu, dan layanan yang memuaskan. f. Menjadi unik dan lain dari yang lainnya, Southwest dengan sendirinya melakukan promosi tanpa biaya dan mendatangkan popularitas. g. Memakai dress code ketat untuk para pegawai dan mengecat pesawat dengan warna warna yang tak biasa menunjukkan kepribadian dan tujuan dari Southwest sendiri. Humor adalah salah satu ujung tombak Southwest dalam segala kegiatan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, termasuk kegiatan pemasaran. h. Pelayanan dalam penerbangan yang memuaskan dengan jalur pendek dan reservasi online yang lebih murah dibanding mengantri tiket. Para pegawai yang ramah tamah terhadap pelanggan. Membuat pegawai menjadi bagian dari pemilik perusahaan. i. Mengutamakan pegawai, karena hal ini dapat mempengaruhi bagaimana mereka memperhatikan pelanggan dalam penggunaan pelayanan jasa terbang. j. Southwest menggunakan pendekatan short-haul atau penerbangan jarak pendek. k. frekuensi tinggi, point-to-point (dari satu titik langsung ke titik lainnya) dan bertarif rendah dengan layanan transportasi udara yang waktu penerbangan rata-rata adalah 55 menit (hemat waktu). B.Kelemahan: 1. Kurangnya pengetahuan marketing; 2. Produk yg tidak dapat dibedakan dengan produk kompetitor;

3. Lokasi perusahaan yang terpencil; 4. Kualitas produk yang jelek; 5. Reputasi yg buruk. Berikut ini adalah contoh sederhana analisa kelemahan yang ada di Perusahaan Southwest Airlines Kelemahan dari Perusahaan Southwest Airlanes:
a. Southwest airlanes hanya melayani di 35 negara bagian di amerika dari 50 negara bagian

yang ada di amerika serikat, belum menjangkau 15 negara bagian lainnya sehingga Southwest Airlines kurang dikenal di 15 negara bagian tersebut,
b. Southwest airlines juga belum melayani pelayanan penerbangan internasional, c. Southwest airlanes selama tiga tahun mengalami kerugian besar sekitar US$7,5 miliar .

d. Sothwest tidak memiliki pelayanan tempat duduk seperti yang ada pada penerbangan lainnya. e. membayar awak menurut trayek dan menggunakan bandara yang kurang padat, misalnya : Baltimore dan Manchaster, N.H. f. Tidak ada snack, (karena penerbangan jarak pendek). C. Peluang: 1. Pasar yg berkembang; 2. Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi; 3. Segmen pasar yg baru; 4. Pasar internasional; 5.Pasar yg luang karena kompetitor yg tidak sanggup memenuhi permintaan customer. Berikut ini adalah contoh sederhana analisa peluang yang ada di Perusahaan Southwest Airlines Peluang dari Perusahaan Southwest Airlanes
a. dapat melakukan apa yang southwest airlanes secara tepat dan mengamplikasikan semua

dalam pelayanan,

b. dalam beberapa pasar southwest airlanes mendapatkan ndirinya berkembang lebih cepat

dari yang direncanakan,


c. mencoba memiliki uang tunai setelah melaporkannya kebangkrutannya tahun lalu

southwest airlanes memanfaatkan kekosong tersebut, d. Mampu bersaing dengan perusahaan penerbangan lain (dengan menambah fasilitas penerbangan). e. Memperluas daerah penerbangan (tidak hanya 3 lokasi).

D. Ancaman: 1. Kompetitor baru di area yg sama; 2. Persaingan harga dgn kompetitor; 3. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif; 4. Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar; 5. Diperkenalkannya pajak penjualan. Berikut ini adalah contoh sederhana analisa peluang yang ada di Perusahaan Southwest Airlines Ancaman dari Perusahaan Southwest Airlanes
a. perusahan penerbangan southwest airlanes menentang kereta api berkecepatan tinggi yang

ada texas yang katakana dapat memukul system rute perjalanan mereka dengan cara yang tidak adil yaitu adanya subsidi dari pemerintah,
b. West Airlines memberikan paket tiket dengan harga yang relatif lebih murah dari pada

southwest airlanes,
c. Pertumbuhan perusahaan perusahaan baru yang sangat cepat akan mengubah segalanya

menjadi sesuatu yang buruk bagi perusahaan Southwest Airlines. d. Perusahaan penerbangan lain meniru strategi yang digunakan apalagi jika dengan menurunkan biaya ticketing mereka agar terjual di pasaran walaupun resiko sangat terlihat. e. Tidak adanya saling kejujuran dalam manajemen. Falsafah Perusahaan CEO Herb Kelleher, pendiri Southwest, menggunakan filosofi mengutamakan karyawan. bila mereka gembira, puas, penuh dedikasi, dan energik, merka akan sungguh memberi perhatian baik

kepada pelanggan. Jika pelanggan gembira, mereka akan dating kembali. Dan itu membuat pemegang saham gembira. Karyawan Southwest mendapat bayaran paling tinggi tingkat turnover (pergantian) karyawan yang rendah secara relatif dalam industri jasa penerbangan.

PROSPEK PERUSAHAAN (SOUTHWEST AIRLINES) Perusahaan manapun telah menetapkan target-target perusahaan yang menantang, hal ini disebabkan perusahaan ingin mendapatkan kesuksesan, keuntungan dan market share yang lebih luas. Masa depan perusahaan (PROSPECT) berupa keuntungan finansial dan non finasial, kemakmuran dan terus berkembang adalah wilayah imajinasi, impian dan keyakinan. Untuk dapat mewujudkan impian tersebut masih dibutuhkan sejumlah persiapan, program dan kompetisi dengan pesaing agar dapat memenangkan bisnis serupa di area yang sama dan pelanggan yang sama. Dalam pendekatan balanced scorecard, bahwa prospek (PROSPECT) perusahaan dapat terwujud, hanya jika perusahaan tersebut memiliki sejumlah keuntungan (PROFIT). Keuntungan-keuntungan perusahaan dapat berupa indikator keuangan dan non keuangan. Juga dengan keuntungankeuntungan yang telah diperoleh, maka akan dapat digunakan untuk membayar atau mewujudkan impian masa depan perusahaan. Perusahaan akan mendapatkan sejumlah keuntungan, hanya jika perusahaan mampu menghasilkan produk (PRODUCT) yang diminati dan dibeli oleh pelanggan. Dengan jumlah pembelian yang tinggi, serta pangsa pasar yang semakin luas, maka profit perusahaan akan semakin besar. Perusahaan akan dapat memiliki produk yang kompetitif, bermutu dan diminati oleh pelanggan, hanya jika perusahaan mampu melakukan proses bisnis (PROCESS) secara efektif, efisien, memenuhi apa yang dijanjikan kepada pelanggan, bekerja dengan zero defects dan zero reject, bekerja dengan standar mutu, terus melakukan inovasi serta memiliki keunggulan pada indikator proses bisnis telekomunikasi lainnya. Proses bisnis yang unggul akan dapat terwujud, jika tersedia sejumlah sumber daya yang sesuai dengan kebutuhan. Sumber daya yang pertama dan utama adalah sumber daya manusia (PEOPLE). Keunggulan SDM terletak pada kekuatan spiritual, emosional, intelektual, fisik, manajemen diri dan kekuatan sosial (keluarga, tim).

Wilayah khayalan dan impian masa depan perusahaan akan terwujud, hanya jika dilakukan pembinaan dan manajemen dan menjaga dengan baik keseimbangan dari 4 perspektif People, Process, Product dan Profit.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kunci sukses dari Perusahaan Southwest Airlanes adalah :
1. dapat melahirkan strategi penerbangan pendek, yaitu dengan adanya pendekatan southwest

airlanes,
2. perusahaan southwest airlanes saat ini memiliki 1,9% saham yang bernilai US$ 21,8 juta, 3. Tim southwest mampu menyelesaikan pekerjaan dalam waktu kurang dari 15 menit,

dimana perusahaan penerbangan lainnya yang rata rata perlu waktu 3 kali lipatnya .
4. Southwest memiliki motivasi yang tinggi, gugus pekerja yang produktif, dan terkenal

keaakrabannya. Contohnya : Awak pesawatnya akan membaca peraturan tentang keselamatan dalam bentuk nyanyian William Tell dan mentembunyikan kepalanya pada tempat penyiapan barang didalam pesawat untuk mengejutkan para penumpangnya .
5. Southwest memberikan rasa demokratis kepada penumpanggnya karena tidak ada kelas 1 .

contohnya yaitu : penumpang yang datang lebih awal akan memperoleh tempat duduk lebih dahulu 6. Karyawan di southwest airlanes merasa dihargai dan didorong untuk memperoleh kesenangan sehingga mereka bersedia bekerja keras . contohnya : para awak pesawat mengenakan kostum kelinci untuk paskah dan pakaian seperti ayam kalkun pada saat perayaan thanksgiving . Saran Bla bla bla

KRITIK TERHADAP STUDI KASUS Kegagalan dalam pengalihan/konversi dari suatu sistem lama ke sistem yang baru. Ada beberapa sebab kegagalan ini terjadi yaitu karena pihak yang terkait tidak dapat melakukan pengalihan dengan baik. 3 pihak yang terlibat yaitu : 1. Manajemen (end-user) Dari pihak manajemen sebagai end-user, fenomena kegagalan konversi sistem informasi dapat disebabkan karena:
a. keterlibatan pihak manajemen sangat kurang dalam proses pengembangan sistem sehingga

terjadinya kegagalan dalam pengalihan suatu sistem. sistem tidak sesuai dengan kebutuhan dari pihak manajemen b. sistem terlalu komplek sehingga pihak manajemen kesulitan untuk menggunakannya. c. Kurangnya sosialisasi pengalihan ke sistem baru dalam perusahaan sehingga beberapa divisi tidak mengetahui sebuah sistem yang baru. d. Perencanaan yang kurang matang sehingga saat pengalihan sistem yang terjadi adalah sistem yang hanya menghambat kinerja perusahaan. e. Sebagai contoh adalah penerapan sebuah sistem transaksi di sebuah bank BUMN. Dimana pengalihan dari sistem transaksi BOS menjadi transaksi ICONS dilakukan sosialisasi yang tepat dan pelatihan bagi semua karyawan yang akan menggunakannya. Selain itu, jajaran direksi dan divisi-divisi lain juga mempelajari sistem ICONS sehingga resiko kegagalan dapat diminimalisir. 2. Sumberdaya Manusia sebagai user Kegagalan peralihan sistem lama ke sistem baru dapat disebabkan karena sumberdaya manusia (SDM) di perusahaan tersebut tidak siap dalam menerima sistem baru. Pada umumnya, SDM yang

sudah memiliki kebiasaan terhadap sistem lama akan merasa asing ketika diterapkan sistem baru. Hal ini menyebabkan banyak SDM sulit untuk menyesuaikan diri dengan sistem yang baru. Adapun beberapa sebab kegagalan sistem baru dalam user adalah sebagai berikut : a. user tidak menerima pola pemikiran dan sistem yang baru sehingga ketika sistem baru sudah diterapkan di perusahaan, user tidak ingin mempelajarinya. b. User dibiarkan mempelajari sendiri suatu sistem baru sehingga terjadi beberapa persepsi yang berbeda terhadap sistem tersebut. Kurangnya sosialisasi dan pelatihan dapat menjadi salah satu sebab perbedaan persepsi dalam menjalankan suatu sistem baru. Selain itu, tingkat pendidikan user juga menentukan dalam penerimaan sosialisasi sistem baru. Semakin rendah tingkat pendidikan seseorang maka pada umumnya semakin rendah juga daya penerimaannya terhadap penerapan sistem baru. c. User menyerahkan sepenuhnya pekerjaan kepada sistem baru sehingga saat terjadi error user tidak mengetahui apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi. 3. Vendors Vendor adalah pihak ketiga yang biasanya disewa oleh perusahaan. Kegagalan dalam penerapan sistem baru dikarenakan : a. Sistem baru tidak sesuai dengan kebutuhan dan sangat kompleks sehingga tidak dapat diterapkan oleh vendor b. Vendor biasanya adalah tenaga kontrak dengan jangka waktu tertentu sehingga terkadang vendor tidak memiliki banyak waktu untuk mempelajari sistem baru yang diterapkan diperusahaan. c. Perusahaan induk vendor terkadang tidak memberikan pemahaman dan penjelasan yang memadai mengenai sistem baru yang digunakan sehingga seringkali terjadi kekeliruan dalam cara memandang pergantian sistem. d. Kurangnya pelatihan pada vendor sehingga mereka tidak dapat menggunakan dan memanfaatkannya secara baik. Kritik untuk Perusahaan Southwest Airlanes:

a. Southwest airlanes hanya melayani di 35 negara bagian di amerika dari 50 negara bagian

yang ada di amerika serikat, belum menjangkau 15 negara bagian lainnya sehingga Southwest Airlines kurang dikenal di 15 negara bagian tersebut,
b. Southwest airlines juga belum melayani pelayanan penerbangan internasional,

c. Southwest airlanes selama tiga tahun mengalami kerugian besar sekitar US$7,5 miliar .

Anda mungkin juga menyukai