Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

eknologi pengolahan pakan merupakan dasar teknologi untuk mengolah limbah pertanian, perkebunan maupun agroindustri dalam pemanfaatannya sebagai pakan. Pengolahan pakan disini bertujuan untuk meningkatkan kualitas, utamanya efektifitas cerna, utamanya untuk ternak ruminansia serta peningkatan kandungan protein bahan. Beberapa alternatif pengolahan dapat dilakukan secara fisik (pencacahan, penggilingan dan atau pemanasan), kimia (larutan basa dan atau asam kuat), biologis (mikroorganisme atau enzim) maupun gabungannya. Pengolahan cara fisik dan biologis memerlukan tenaga dan investasi yang cukup tinggi dan dalam skala besar, sering kali menjadi tidak berjalan. Cara kimia dengan amoniasi dirasa merupakan cara yang paling tepat dalam pengolahan ini, karena mudah dilakukan, murah, tidak mencemari lingkungan dan sangat efisien. Potensi jerami padi, khususnya di Indonesia (pulau Jawa) sangat besar. Pada musim hujan para peternak tradisional dapat memberi sapinya dengan hijauan segar yang berlimpah, namun pada musim kemarau (paceklik) sebagian besar petani peternak memberi pakan ternaknya dengan jerami tanpa diolah. Meskipun jerami ini dapat di makan oleh sapi, namun sebagian tidak tercerna dan tidak akan menjadikan gemuk bagi ternaknya. Hal ini dikarenakan jerami padi mempunyai serat kasar yang tinggi (35 40%) dan protein yang rendah (3 4%). Dengan produksi lebih dari 26 juta ton pertahun (di Indonesia), maka sangatlah sayang kalau potensi jerami ini diabaikan.

sampai 80%). Amoniak dapat menyebabkan perubahan komposisi dan struktur dinding sel sehingga membebaskan iikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa, sehingga memudahkan pencernaan oleh selulase mikroorganisme rumen. Amoniak akan terserap dan berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian membentuk garam amonium asetat yang pada akhirnya terhitung sebagai protein bahan. Teknologi pengolahan dengan amoniak ini benarbenar mudah untuk dilaksanakan dan tidak berbahaya sama sekali dalm pengerjaannya (meskipun dinamakan pengolahan kimia). Siapa saja dapat melakukan asal mengerti dengan jelas prinsip dan metode mana yang akan dilakukan (metode basah atau kering). Dibandingkan dengan pengolahan cara kimia lain, biayanya jauh lebih murah.

PEMBUATAN AMONIASI JERAMI PADI


Metode yang akan dilakukan dalam proses amoniasi disini adalah Amoniasi Cara Basah dengan menggunakan urea sebagai sumber amoniak (NH3).

Prosedur Pembuatan :
Bahan bahan : 15 kg jerami padi (kering udara) 870 gram urea 5 liter air Catatan : Bila menggunakan drum, jerami padi yang dipakai adalah 30 kg, urea 1,74 kg dan air sebanyak 10 liter Peralatan : Timbangan 1 (satu) lembar plastik (180x200 cm) untuk mencampur 1 (satu) lembar plastik kantong (100 x 150 cm) rangkap atau drum bekas 1 (satu) ember 1 (satu) alat pengaduk

Cara pengerjaan : 1. Kantong plastik langsung dilapis dua dengan cara memasukkan lembar pertama ke dalam lembar kedua. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kekuatan plastik agar tidak bocor. Bila menggunakan drum, tidak perlu dilapis plastik. 2. Seluruh jerami dimasukkan dalam kantong plastik atau drum. 3. Larutkan urea dengan mencampur 870 gram ke dalam ember yang berisi 5 liter air, diaduk-aduk sampai semua urea larut. 4. Siram dan campurkan larutan urea tersebut (sedikit demi sedikit) pada jerami yang ada di dalam kantong plastik atau drum, diaduk-aduk dan sedikit dibolak-balik sampai merata seluruhnya. Kemudian jerami di dalam plastik atau drum dipadatkan (sesuai kekuatan plastik atau drum). 5. Selanjutnya tutup (ikat) dulu lapisan plastik pertama pada bagian atasnya, kemudian baru lapisan plastik ke dua. Kantong plastik atau drum ini dapat disimpan pada tempat yang aman. Bila menggunakan drum maka permukaan drum ditutup dengan plastik rangkap dua. 6. Setelah 4 minggu, amoniasi jerami padi dapat dibuka. Sebelum diberikan ternak jerami padi amoniasi tersebut harus diangin-anginkan selama 1- 2 hari (sampai bau menyengat amoniak hilang).

Peningkatan kualitas Kulit Kopi Amoniasi


erami padi yang telah diamonasi dengan cara diatas mempunyai kandungan protein menjadi 2 x lipat (dari 4% menjadi 9,5%) tau meningkat 100%. Kecernaan in vitro meningkat dari 36% menjadi 73%, produksi VFA dan NH3 meningkat cukup signifikan karena adanya peningkatan kecernaan dan kadar protein dari bahan pakan yang diamoniasi. Dalam keadaan tertutup (plastik belum dibuka/ dibongkar), bahan pakan yang diamoniasi dapat tahan lama (Komar, 1984).

AMONIASI JERAMI PADI


moniasi adalah cara pengolahan kimia menggunakan amoniak (NH3) sebagai bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya). Cara ini mempunyai keuntungan-keuntungan yaitu: sederhana, mudah dilakukan, murah (sumber NH3 diambil dari urea), juga sebagai pengawet, anti aflatoksin, tidak mencemari lingkungan dan efisien (dapat meningkatkan kecernaan

Ilustrasi Proses Pembuatan Amoniasi Jerami Padi

ANALISIS BIAYA
Jerami padi 15 kg = Rp. 1.750, Urea 870 gram = Rp. 1.100, Biaya plastik ember dll. (dihitung untuk

pemakaian lebih dari 1x) dan tenaga Jumlah

= Rp. 3.000,= Rp. 5.850,-

Biaya produksi per kg jerami padi amoniasi = Rp. 390,-

Pengumpulan jerami padi

Penimbangan jerami padi

Catatan : Rumus umum perbandingan antara jumlah urea, air dan jerami padi adalah dengan perhitungan sebagai berikut: 8,7 gram urea + 1 liter air untuk setiap kg bahan kering jerami padi Jerami padi kering udara umumnya mempunyai kandungan bahan kering 70% dan kadar air 30%, sehingga dalam

Penimbangan urea dan air

Pencampuran larutan urea Dengan jerami padi

100 kg jerami kering udara mempunyai jumlah bahan kering 70 kg.

Penyimpanan amoniasi jerami padi

Pemberian jerami padi amoniasi pada ternak sapi

Anda mungkin juga menyukai