Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PERAN BUDAYA DAERAH DALAM MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA

Disusun oleh : NAMA : ANDRI APRIANTO KELAS : 1KA33 NPM : 10111801

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMATIKA JURUSAN SISTEM INFORMASI

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan Budaya Bangsa Kelas : 1-KA33 Tanggal Penyerahan Makalah : 30 Maret 2012 Tanggal Upload Makalah : 31 Maret 2012

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain. Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.

Penyusun

NPM 10111801

Nama Lengkap ANDRI APRIANTO

Tanda Tangan

Program SarjanaSistem Informasi UNIVERSITAS GUNADARMA i

KATA PENGANTAR

Pertama yang paling utama marilah kita panjatkan Puji syukur kepada kehadirat Alllah SWT yang telah memberikan kita nikmat Iman, Islam, dan sehat walafiat sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul Kontribusi Pemerintah dan Masyarakat Dalam Melestarikan Kebudayaantepat pada waktunya. Dan tak lupa Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Nabi Muhammad SAW serta para keluarga, sahabat dan umat-Nya yang selalu istiqomah dijalan-Nya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pembaca dan memohon pintu maaf kepada pembaca bila ada kesalahan baik dalam penulisan, pengertian dan lain sebagainya, karena yang salah datangnya dari saya dan benar hanyalah dari Allah SWT. Semoga makalah ini bermanfaat dalam mempelajari ilmu budaya dasar dan mendapat nilai sesuai harapan. Amin.. Bekasi, 30 Maret 2012 Penyusun

ANDRI APRIANTO

ii

DAFTAR ISI

Surat pernyataan.......i Kata pengantar..ii Daftar isi...iii BAB I. PENDAHULUAN1

1. LatarBelakang........1 2. Tujuan............2 3. Sasaran..........2

BAB II . PERMASALAHAN.....3

1. 2. 3. 4.

KEKUATAN........4 KELEMAHAN.........5 PELUANG...........5 HAMBATAN...............5

BAB III . KESIMPULAN DAN REKOMENDASI....6 1.KESIMPULAN ......6 2. REKOMENDASI....6 3. REFERENSI........................................................................................................................7

iii

BAB I PENDAHULUAN

1. LatarBelakang ERA globalisasi terkadang membuat anak justru tak mengenal budayanya sendiri. Untuk mengantisipasinya, ajaklah buah hati Anda mengenal dan mencintai budaya Indonesia. Budaya menjadi bagian penting dalam kehidupan. Karena budaya, khususnya budaya Timur, syarat dengan ajaran tata krama serta nilai-nilai luhur yang sebenarnya. Itu sebabnya, penting sekali untuk mengenalkan budaya Indonesia yang beraneka ragam kepada anakanak sebagai generasi penerus yang akan melestarikan dan memelihara budaya Indonesia.Memang harus diakui bahwa ancamanan globalisasi tak bisa dihindari. Ketahanan budaya ini tentu harus selalu kita artikan secara dinamis, di mana unsur-unsur kebudayaan dari luar ikut memperkokoh unsurunsur kebudayaan lokal. Untuk itu, perlu kita kemukakan bahwa proses globalisasi, yang dikatakan dapat mempertajam clash of civilizations, dan meminjam istilah Samuel Huntington juga dapat mengakibatkan perusakan berat terhadap peradaban, kemasyarakatan dan kesadaran etnis (exacerbation of civilizational, societal and ethnic self-consciousness), tidak perlu mengakibatkan pelumpuhan yang

memarginalisasi eksistensi bangsa ini, selama kita memiliki ketahanan budaya yang tangguh. HAMPIR bisa dipastikan sebagian besar orang mengartikan kebudayaan sebagai kesenian, meskipun sebenarnya kita semua memahami bahwa kesenian hanyalah bagian dari kebudayaan. Hal ini tentulah karena kesenian memiliki bobot besar dalam kebudayaan, kesenian sarat dengan kandungan nilai-nilai budaya, bahkan menjadi wujud dan ekspresi yang menonjol dari nilai-nilai budaya. Kebudayaan secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat (tentang segala perikehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan), yang banyak terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensikesenian. Demikian pula, kesenian merupakan salah satu wadah dominan untuk mengartikulasikan kebudayaan tak berwujud (intangible culture). 1

2. TUJUAN Tujuannya yaitu : Untuk pembangunan nilai-nilai seni dan apresiasi seni demi meningkatkan kemartabatan seniman dan masyarakat. Untuk melahirkan nilai-tambah kultural. Sebagai sarana menciptakan ketahanan budaya suatu bangsa. Untuk meningkatkan kadar budaya bangsa Untuk mengangkat harkat dan derajat insani dari bangsa kita.

3. SASARAN Sasaran Makalah ini ditujukan kepada semua pembaca agar memahami peran budaya Daerah dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa untuk tetap mencintai dan melestarukan kebudayaan Bangsanya sendiri.

BAB II PERMASALAHAN Dalam pengertian ini, jelas bahwa bila kita bicara mengenai ketahanan budaya, pada dasarnya kita berbicara pula mengenai pelestariannya dan pengembangannya secara dinamis dengan upaya-upaya yang lebih khusus. Globalisasi memiliki banyak pengertian. Sebagian berpendapat, globalisasi semacam penciutan dunia. Mereka mengistilahkannya sebagai kampung global. Sebagian lagi berpandangan, globalisasi adalah penyatuan dunia. Namun pengertian ini bukan berarti penyeragaman budaya. Yang jelas hingga kini, sebagian besar ilmuan masih berselisih pendapat soal pengertian globalisasi. Bahkan definisi yang mereka ajukan masih menyisakan banyak ketidakjelasan. Namun demikian, setidaknya ada dua perspektif utama mengenai globalisasi. Perspektif pertama berkeyakinan bahwa globalisasi merupakan sebuah strategi untuk penyeragaman dan memberikan model sistem nilai yang tunggal di tingkat global. Seluruh budaya lokal akan digerus dalam proyek globalisasi sehingga pluralitas yang ada akan berujung pada sebuah tatanan tunggal. Perspektif ini lahir dari pandangan yang berkembang di kalangan pemikiran dan politisi Barat, khususnya pada abad ke-18. Globalisasi dalam pengertian mereka, semacam ruang dua kutub mengenai isu identitas budaya, sosial, dan nasional, sedang di sisi lainnya mereka melontarkan ide pemusnahan identitas lokal. Dengan mencermati perkembangan dalam beberapa dekade terakhir ini, tampak jelas adanya upaya para politisi negara-negara Barat, semacam AS berusaha menyeret dunia menuju tatanan tunggal berdasarkan nilai-nilai Barat. Sebagian besar ilmuan bahkan menyebut model globalisasi kultural semacam itu sebagai imperialisme budaya yang lebih terkesan nyata di lingkungan media massa dan seni. Sebagai contoh, acara-acara televisi, filem, dan musik pop merupakan perangkat utama imperialisme budaya. Dengan demikian, seni bisa menjadi perangkat paling efektif di berbagai bidang yang bisa membantu para perancang globalisasi kultural merealisasikan ambisinya. Perspektif kedua, globalisasi berseberangan nyata dengan perspektf pertama. Berdasarkan pandangan kelompok kedua ini, globalisasi berjalan dengan penguatan budaya dan seni lokal. Mereka berpendapat, meski dunia saat ini sedang mengalami proses globalisasi, namun bangsa-bangsa dunia tidak menyerah begitu saja. Kekuatan dan kemampuan budaya lokal dan regional juga dirasa makin menguat. 3

1. KEKUATAN (STRENGTH) A.) Keanekaragaman Budaya Indonesia INDONESIA adalah salah satu negara yang memiliki beragam corak kebudayaan mengingat banyaknya suku bangsa di negeri ini. Kebudayaan juga merupakan salah satu kekayaan bangsa yang tak ternilai harganya karena telah diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. B.) Budaya sebagai alat pemersatu Bangsa Penduduk Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, dan agama yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang menjadi identitas dari bangsa Indonesia, sehingga diperlukan pemahaman atas Wawasan Nusantara sebagai nilai dasar Ketahanan Nasional serta sebagai pemersatu keragaman budaya bangsa. Ketika kita mengunjungi daerah-daerah wisata, banyak keindahan-keindahan alam dan budaya yang bisa kita nikmati sebagai rahmat dan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Namun momen indah tersebut malah kita lewatkan dengan menyibukkan diri berfoto ria kesanakemari. Sudah seharusnya kita mempelajari dan melestarikan budayabudaya yang ada agar generasi penerus masih bisa menikmatinya, serta mengembangkan nilai-nilai budaya daerah yang membangun kebanggaan masyarakat terhadap daerah, sekaligus bangsa Indonesia. C.) Penduduk Indonesia mayoritas Pemuda mayoritas penduduk di Indonesia adalah pemuda. Fakta ini seharusnya merupakan keunggulan tersendiri bagi Indonesia karena sebuah negara dapat mencapai kemajuan-kemajuan signifikan bila terdapat peran pemudapemudinya secara optimal.Hal-hal di atas dapat mencegah lunturnya kebudayaan Indonesia di kalangan anak muda. Proses memajukan kebudayaan Indonesia juga dapat dilakukan oleh pemuda-pemudi yang sedang menimba ilmu di negeri orang. Mereka dapat mengajak serta kawankawan asing mereka untuk menghadiri acara-acara kebudayaan yang kerap diadakan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di negara-negara yang bersangkutan. D.) Kebudayaan Bangsa sendiri sebagai sumber Ketahanan Budaya Bangsa4

2. KELEMAHAN (WEAKNESS) A.) Bangsa kita banyak yang mengikuti kebudayaan luar. Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. B.) Banyak yang acuh tak acuh pada Kebudayaannya sendiri. Perkembangan jaman yang saya lihat dengan kacamata saya saat ini adalah di mana setiap budaya dari berbagai pelosok dunia bisa dengan bebasnya keluar masuk ke negeri kita tanpa ijin. Ijin di sini maksudnya, terlalu mudah akses bagi budaya baru yang masuk ke Indonesia yang tanpa kita sadari akhirnya tercampur aduk dengan budaya sendiri dan lebih parahnya bahkan melempar budaya sendiri ke tangan orang lain. C.) Masyarakat Indonesia belum menjadikan usaha menjaga dan melestarikan D.) Di bagian Pedalaman wilayah Indonesia banyak yang terasingkan tentang Kebudayaannya

3. PELUANG (OPPORTUNITY) A.) Banyak orang asing berdatangan ke Indonesia ingin mempelajari kebudayaan kita, dan Budaya kita akan semakin terkenal di mata Dunia.. B.) Dengan Kebudayaan dapat menjalin kebersamaan. C.) Dapat memahami kehidupan setiap orang beserta lingkungannya. D.) Dapat memperteguh identitas bangsa kita sendiri yang sempat mengabur seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi. 4. HAMBATAN (THREATS) A.) Ada beberapa suku di bagian pedalaman wilayah Indonesia merasa terasingkan karena tidak memiliki budaya yang serupa dengan budaya kita yang serba modern. B.) Banyak yang lupa pada Budaya aslinya. C.) Banyak konflik antar daerah yang disebabkan karena kesalahpahaman Budaya. D.) Tidak ada gagasan untuk mencintai Kebudayaannya.

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. KESIMPULAN Belajarlah untuk memilih dan meneliti dulu setiap hal baru yang masuk. Tidak semua budaya luar mendatangkan masalah bagi kita. Hanya tinggal diri kita sendiri yang menyaring. Terima, campur, atau tolak? Untuk menentukan hal tersebut, kita harus menjunjung tinggi jati diri bangsa. Kita harus dapat menutup telinga dan mata kita jika kebudayaan baru yang masuk ternyata tidak sesuai dengan idealism negeri. Indonesia harus tegas mengatakan, KAMI MENOLAK BUDAYA BARU YANG MERUSAK MORAL BANGSA!

2. REKOMENDASI Peran Budaya Daerah dalam memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa yang semakin mendapat tantangan oleh era globalisasi saat ini sangat perlu di waspadai oleh seluruh warga Negara. Maka dari itu perlunya adanya sosialisasi terhadap masyarakat agar kembali menjaga, mencintai dan melestarikan Kebudayaan lokal. Hal ini dapat menjawab tantangan yang di berikan dunia pada saat era globalisasi seperti saat ini. Jadi, marilah kita sadarkan diri kita masing masing untuk memperkokoh ketahanan Budaya Bangsa. Serta sudah saatnya kita sebagai rakyat Indonesia sadar untuk kembali menjaga, mencintai dan melestarikan Kebudayaan lokal. Karena majunya sebuah Kebudayaan dan negara tergantung oleh rakyatnya masing masing.

3. REFERENSI http://lifestyle.okezone.com/read/2011/04/13/196/445381/ajak-si-kecil-kenali-budayaindonesia http://staff.undip.ac.id/sastra/agusmaladi/2009/07/21/ketahanan-budaya-kesenian-danglobalisasi/ http://kampus.okezone.com/read/2009/08/25/95/251046/pemuda-budaya-dankemajuan-bangsa http://gondet.blogspot.com/2011/02/budaya-sebagai-alat-pemersatu-bangsa.html http://sosbud.kompasiana.com/2012/03/19/anak-muda-apa-kabar-budaya-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai