Anda di halaman 1dari 7

1. Bayan Prof.

Muhammad Khan BAYAN SUBUH DAKWAH MEMBENTUK KEYAKINAN YANG BENAR KEPADA ALLAH Allah Ta ala Maha Kuasa dan Kuasa Allah tanpa batas. Allah yang menjalankan segala sesuatu dengan QudratNya. Allah jalankan Qudratnya dengan 3 cara : 1. Tanpa Asbab : Penciptaan langit, bumi, bintang-bintang, dan manusia tidak ada contohnya, tidak perlu pakai percobaan-percobaan. Cukup dengan kata : Kun Faya Kun , Terjadilah . Tida k perlu simulasi atau contoh pembuatan terlebih dahulu, hanya dengan KehendakNya saja, maka terjadilah apa yang di KehendakiNya. Allah jadikan langit tanpa tiang, sejauh mata memandang. Di langit ini terdapat begitu banyak benda-benda yang namanya planet tetapi tidak ada satupun yang bert abrakan atau keluar dari orbitnya. Ini semua Allah yang pelihara dan Allah yang memberikan komando. Semuanya dibawah aturan Allah dan berjalan sesuai dengan per intah Allah. Kapan Allah hancurkan dan sampai kapan akan tetap terpelihara, ini semuanya terg antung pada keputusan Allah. Allah tidak berhajat pada mahluk dalam memelihara d an menjaga Alam ini. Allah tidak pernah tertidur dan tidak pernah letih dalam me melihara dan menjaga alam ini. Semua ini hasil karya Allah dan Allahlah yang pal ing tau kapan harus dihancurkan. 2. Dengan Asbab : Dari benda, Allah mampu munculkan benda lain. Dari Mahluk muncul mahluk lain. Da ri pohon-pohonan muncul buah-buahan. Dunia ini adalah Darrul Asbab. Orang yang t ertipu adalah orang yang menyangka asbab dapat memberikan manfaat. Seperti pohon berbuah, bukan pohonnya yang hebat bisa mengeluarkan buah. Tetapi Allah telah m emilih pohon itu sebagai asbab keluarnya buah. Begitu juga perkara Rizki, bukann ya kantor yang memberikan rizki, tetapi kantor ini hanya asbab Allah salurkan ri zki kita. Jadi asbab ini bukan sebagai tujuan karena dapat memberikan manfaat tetapi hanya ujian atas keyakinan kita. Harta ini adalah asbab, tetapi bukan sebagai tujuan kebahagiaan, hanya merupakan ujian buat kita. Apakah kita bisa mendistribusikan harta ini sesuai dengan yang Allah mau. Asbab-asbab ini semuanya Allah atur untu k menguji keyakinan manusia, kepada siapa mereka bergantung. 3. Berlawanan dengan Asbab : a. Allah mampu menciptakan manusia tanpa ibu dan bapak seperti Adam AS. b. Allah mampu melahirkan manusia dari laki-laki seperti lahirnya Hawa A.S dari Adam AS. c. Allah mampu melahirkan manusia dari ibu yang suci tanpa bantuan suami atau la ki-laki seperti Isa AS d. Allah mampu menghidupkan manusia di ruang hampa udara seperti Yunus AS dalam perut ikan di kedalaman laut selama 40 hari. e. Allah mampu membuat manusia hidup tanpa makan dan minum seperti 7 pemuda Asha bul Kahfi yang tertidur tanpa makan dan minum selama 309 tahun. f. Allah mampu merubah api yang panas menjadi sejuk buat Ibrahim AS. g.Allah mampu membuat air yang menenggelamkan menjadi jembatan buat para Sahabat dibawah komando Saad bin Abi Waqqash RA ketika hendak menyerang Persia. Ini semua adalah Kekuasaan Allah yang tanpa batas dan berlaku sesukaNya dan seke hendakNya. Tidak ada yang bisa menghalangi Kehendak Allah dan tidak ada yang tid ak mungkin bagi Allah. Semuanya mungkin-mungkin saja. Hari ini banyak orang yang tertipu, mereka kira mahluk atau asbab dapat memberikan manfaat. Seperti meliha t pantulan matahari yang ada di air, seakan-akan matahari itu ada pada air, pada hal matahari itu adanya di langit. Kita tertipu mengira asbab itu dapat memberik an manfaat seperti tertipunya kita ketika mengira matahari ada pada air. Asbab-a sbab yang kita lihat ini hanya pantulannya saja, bukan yang sebenarnya. Yang seb enarnya adalah perbuatan dan kekuasaan Allah. Allah gunakan Asbab untuk menguji keyakinan kita. Seorang bayi lahir dari wanita

, seakan-akan bayi ini tercipta dari wanita. Walaupun wanita ini Allah gunakan b eberapa saat sebagai asbab terciptanya bayi, namun kita tidak bisa katakan bahwa wanita ini adalah Kholik dan Bayi ini adalah hamba. Mahluk tetap mahluk, selama nya tidak akan pernah jadi Kholik. Dunia ini adalah Darrul Asbab, dan Asbabnya o rang beriman ini adalah Amal Agama atau perintah-perintah Allah. Sedangkan musuh -musuh Allah ini asbab kebahagiaannya adalah mahluk atau kebendaan. Kaum-kaum te rdahulu yang merasa kebahagiaan ada pada asbab-asbab kebendaan, Allah telah hanc urkan bersama dengan asbab-asbabnya. Maulana Yusuf Rah.A berkata, Mukmin itu adalah orang-orang yang mempertahankan pe rintah Allah dimanapun dan dalam keadaan apapun. Bukan orang-orang yang meningga lkan perintah Allah demi mempertahankan kebendaan dan keduniaan. Mukmin itu adal ah orang yang mengejar-ngejar perintah Allah bukannya orang yang mengejar-ngejar dunia. Mereka yang meyakini bahwa kebahagiaan ada dalam perintah Allah bukan da lam asbab-asbab dunia, inilah yang namanya mukmin. Kita ini adalah orang-orang yang suka meyakini apa yang kita lihat oleh mata. Or ang yang beriman adalah orang yang mampu meniadakan apa yang dilihat oleh mata d an hanya membenarkan apa yang dibilang oleh Allah. Seperti kisah ada seorang tua yang sudah udzur masuk ke mesjid melihat tiang mesjid ada 2 padahal cuman 1 tia ng. Lalu orang yang sehat matanya bilang tiangnya cuman 1. Orang yang lemah iman ini seperti orang tua yang rabun matanya, mengira kebahagiaan ada pada asbab-as bab / benda-benda. Padahal yang namanya kebahagiaan itu hanya ada pada perintah Allah. Iman lemah maka pandangan Imanpun terhadap dunia akan menjadi rabun. Seluruh Nabi AS telah Allah kirim untuk membuat usaha yang sama : 1. Merubah keyakinan manusia dari yakin pada asbab menjadi yakin pada amal. 2. Merubah Keyakinan manusia dari yakin pada mahluk menjadi yakin pada Allah. 3. Merubah keyakinan manusia dari yakin pada Dunia menjadi yakin pada akherat. Yang kita punya kini hanya ujian dari Allah, untuk mengukur keyakinan kita kepad a Allah. Dunia ini tempat ujian bagi orang beriman. Ujian ini adalah untuk menai kkan derajat kita. Kita harus yakini bahwa manfaat dan mudharat ini datang dari Allah. Kita harus mampu meniadakan atau mengingkari manfaat yang datang dari Mah luk dan hanya membenarkan janji Allah saja. Mahluk tidak dapat memberikan manfaa t dan mudharat, semuanya datang dari Allah. Selama dalam hati kita belum bisa me nafikan atau mengingkari manfaat dari benda-benda atau asbab maka Iman kita tida k akan pernah sempurna. La Illaha Illallah. Fir aun dengan seluruh kekuatan dan kekuasaannya berusaha menghalangi Musa AS dari kelahirannya. Tetapi Allah tunjukkan kekuasaannya, Musa AS besar ditangan Firau n sendiri. Melalui istrinya Firaun, Allah telah buat Firaun tidak berkutik untuk membunuh bayi yang ada di depan matanya yang kelak akan menjatuhkannya. Bahkan Allah buat Firaun panik melihat bayi musa yang menangis karena tidak mau minum s usu selain dari wanita lain, sehingga Allah hantar ibu Musa AS menyusui anaknya sendiri. Manusia punya makar terhadap Allah, tetapi Allahpun juga punya makar, d an hanya makar Allah yang akan terjadi. Disini Allah telah buat Firaun memelihar a musuhnya sendiri. Firaun demi melenyapkan Musa AS, dia telah membunuh 70.000 b ayi tiap tahunnya. Firaun berusaha menyelesaikan masalah dengan masalah. Sama se perti manusia saat ini ketika menghadapi masalah malah menyelesaikannya dengan m asalah. Tidak ada uang, penyelesaiannya dengan korupsi, menipu, dan mencuri. Dakwah ini adalah ini untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain. Seperti o rang yang buka toko yang kelihatan toko ini dibuka demi kebaikan orang lain. Pad ahal toko ini demi kebaikan dia sendiri, demi keuntungan dia sendiri. Begitu jug a dengan bisnis-bisnis lainnya seperti pertanian, perdagangan, kedokteran, dan l ain-lain. Jadi seperti itulah kerja dakwah yang dilakukan seakan-akan demi kebai kan orang lain, padahal itu demi kebaikan dirinya sendiri. Dia sendiri yang akan mendapatkan maanfaat dari dakwah. Di dunia imannya akan terjaga dan di akherat dia akan menuai hasil dari kerja dakwahnya. Kita manusia apabila tinggal dalam suatu keadaan, bila dakwah tidak ditegakkan, maka suatu saat kita akan terpengaruh dalam keadaan tersebut. Seperti ketika kit a berbicara kebesaran mahluk dan memikirkan kebesaran mahluk secara terus meneru s. Tanpa disadari karena sering diulang-ulang dan difikirkan, sehingga kebesaran

mahluk akan wujud dalam hati. Ketika kebesaran mahluk wujud dalam hati, kebesar an Allah akan keluar dari hati. Maksud dan Tujuan dakwah ini adalah untuk mewuju dkan kebesaran Allah dalam hati, sehingga kita tidak terpengaruh oleh mahluk dan keadaan. Seperti kisah anak harimau yang hidup semenjak kecil dengan domba. Semenjak keci l anak harimau ini hidup di lingkungan domba, sehingga ketika besar kehidupan do mba wujud dalam diri harimau ini. Si Harimau merasa dirinya seekor domba karena dia telah biasa hidup dengan domba. Harimau ini makan seperti domba, tidur seper ti domba, duduk seperti domba, bahkan takut dan senangpun seperti domba. Inilah kesalah fahaman yang terjadi pada diri si harimau. Lalu suatu ketika si anak har imau ini bertemu dengan seekor harimau dewasa. Ketika kalangan domba melihat har imau dewasa tersebut, domba-domba itu berlarian kabur ketakutan. Si anak harimau yang sudah besar tadi melihat domba-domba lari maka si anak harimaupun juga lar i bersama-sama domba yang lainnya. Lalu setelah ditangkap oleh harimau besar, ma ka si harimau kecil ini di bawa ke danau. Setelah melihat kemiripan dirinya dan si harimau besar dari pantulan di air, dan setelah di beri daging domba, dan dib eri penjelasan tentang apa itu harimau baru si harimau kecil tadi mendapatkan ke fahaman. Jadi Harimau kecil ini baru faham bahwa dirinya ini adalah harimau. Kef ahaman ini datang setelah di anak harimau ini di taskil menjadi harimau, di ajak gerak ke danau, dan di beri penjelasan (bayan) oleh si harimau besar. Hari ini kehidupan musuh-musuh Allah telah wujud dalam kehidupan orang Islam, tanpa kita sadari kita sudah menjadi seperti mereka. Sistem pendidikan, ekonomi, cara kerja, cara berpakaian, model pernikahan, dunia entertainment yang dirancang oleh orang kafir ini pada akhirnya hanya akan memb uat orang islam yang berfikir dan hidup seperti orang kafir. Inilah yang terjadi pada orang islam hari ini seperti anak harimau yang telah hidup dikalangan domb a-domba sehingga kehidupan domba masuk pada anak harimau tadi. Semua kebesaran h arimau tadi hilang dikarenakan kehidupan domba yang masuk dalam dirinya. Ummat i slam saat ini seperti harimau yang telah kemasukan kehidupan domba yang rendah, yaitu kehidupan yahudi dan nasrani, sehingga kebesarannya ummat ini hilang denga n kehidupan yahudi dan nasrani tersebut. Ini karena kita hidup ditengah-tengah k ehidupan mereka, tanpa ada kerja dakwah. Sehingga kita makan, tidur, berpakaian seperti mereka, bahkan kesenangan kita sama seperti yang mereka senangi dan rasa takut kita sama dengan yang mereka takuti. Asbab ini, kini sulit dibedakan mana orang yang beriman dan mana yang bukan. Musuh-musuh Allah ini juga melakukan dakwah agar kehidupan mereka wujud dalam ke hidupan kita. Kini jika dakwah yang Haq tidak ditegakkan, maka dakwah yang bathi l akan masuk. Hari ini karena kita telah hanyut dalam kehidupan orang-orang yang tidak beriman sehingga kita tidak kenal siapa diri kita lagi, seperti anak hari mau tadi. Dari kehidupan dan pola fikir kita telah berubah, tidak ada bedanya de ngan yang tidak punya Iman. Hari ini di pasar ketika adzan dikumandangkan yang t idak kenal Allah tetap sibuk dipasar dan yang kenal Allah juga tetap sibuk dipas ar, tidak ada bedanya. Inilah pentingnya kerja Dakwah dilakukan. Ilmu ini bukanlah pengetahuan saja tetapi juga sebagai pengenal. Beda antara men getahui dan Mengenal. Orang bisa tau siapa itu presiden Indonesia, tetapi tidak semuanya kenal pada presiden itu. Ilmu itu adalah mengenal siapa Rabb kita, buka n hanya sekedar tahu. Ada mentri lewat kita tidak tahu, ini baru namanya kebodoh an. Kebodohan terbesar adalah ketika kita tidak mengenal Rabb kita, tidak kenal siapa itu Allah. Dakwah itu adalah untuk mengenal Allah. Sedangkan seluruh yang Allah mau dan Allah sukai ada pada diri Nabi SAW. Penting kita kenalkan hidup ki ta dan kita kesankan hidup kita terhadap kehidupan Nabi Muhammad SAW. Wujudkan d an kesankan sunnah dalam kehidupan kita baru agama akan wujud. Dengan dakwah, ke yakinan akan terbentuk. Jika kita bicara kebendaan dan mahluk terus menerus, mak a kehidupan kita akan bergantung kepada mahluk dan kebendaan. Benda A hasilkan b enda B. Benda B lahirkan benda C. Benda C dapat membeli benda D, dan seterusnya. Sehingga makhluk wujud dalam hati. Pembicaraan yang kita lakukan dapat mengubah dan membentuk keyakinan di dalam hati. Kesan yang kita dapat dari pembicaraan k ita akan membentuk Iman. Jika kita selalu membicarakan mahluk dan kebendaan, mak a hati ini akan condong dan bergantung kepada kebendaan yang kita bicarakan. Jik a kita bicarakan dan dakwahkan kebesaran Allah, maka yakin kepada Allah akan ter

bentuk. Sebagaimana kita dakwahkan benda, maka yakin terhadap benda akan terbent uk. Nabi Musa AS ketika ke bukit Thur untuk menerima wahyu dari Allah, murid-murid M usa AS tidak buat Dakwah. Sehingga dengan sedikit Dakwah Samiri Laknatullah Alai h, keyakinan umat langsung berubah menjadi penyembah sapi. Padahal ketika itu me reka baru melihat kebesaran Allah. Jika dakwah kepada Allah tidak ada maka dakwa h kepada selain Allah akan masuk. Sibukkan diri kita dalam amal, jangan biarkan diri kita menganggur dari amal. Maulana Yusuf Rah.A berkata, Jika kita lalai dari amal atau ingat kepada Allah, maka pintu-pintu maksiat akan terbuka untuk kita. Setan selalu menunggu waktu yang kosong dari amal untuk menyerang. Waktu yang ko song dengan amal merupakan peluang buat syetan. Jangan sampai lalai dan lengah d ari amal dan mengingat Allah, sibukkan diri kita dalam amal-amal agama. Iman dan Amal ini adalah benteng kita dari serangan setan, sedangkan Dakwah dan Do a adala h senjata kita melawan setan. Jika Dakwah berhenti maka masalah-masalah akan dat ang, dan Adzab akan turun menimpa bukan hanya menimpa orang jahat tetapi seluruh manusia baik yang sholeh maupun yang salah. Jika Dakwah tegak maka tombak-tomba k kebathilan akan hancur, dan kebaikan akan tersebar. Ketika Nabi SAW meninggal, pengiriman rombongan Khuruj Fissabillillah terhenti, dan Dakwah juga sempat ter henti, maka masalah langsung berdatangan : 1. Nabi-nabi palsu bermunculan 2. Orang-orang banyak yang Murtad 3. Orang-orang mulai tidak mau membayar zakat. 4. Musuh-musuh Islam dalam keadaan siap menyerang. Ketika itu Khalifah terpilih, Abu Bakar RA, langsung mengambil langkah-langkah c epat : 1. Segera mengirim rombongan khuruj fissabillillah yang tertunda. 2. Berantas nabi-nabi palsu dan orang-orang yang tidak mau bayar zakat 3. Hidupkan Dakwah kembali Setelah langkah-langkah ini di antisipasi baru masalah selesai. Abu Bakar RA men yelesaikan masalah dengan 2 Prinsip : 1. Prinsip Takwa Saya tidak rela agama / amal berkurang walaupun itu hanya seuta s tali yang mengikat leher domba hewan korban. 2. Prinsip Tawakkul Mengeluarkan seluruh laki-laki untuk keluar di jalan Allah, padahal para istri nabi tidak ada yang menjaga dari binatang buas dan musuh yang akan menyerang ke Mekkah. Disini Abu Bakar ditempatkan pada dua pilihan antara istri nabi dan perintah Allah. Abu Bakar lebih memilih menjaga perintah Allah. T awakkal dengan mendahulukan perintah Allah di atas segala-galanya. Natijah atau hasil dari kebijakan Abu Bakar ini adalah terselesaikannya segala m asalah. Nabi Palsu dapat ditumpas, Amal agama meningkat, orang mulai bayar zakat lagi, agama kembali tersebar, orang romawi yang mau menyerang membatalkan penye rangannya karena takut. Hidupkan Dakwah lagi dan keluarkan rombongan di jalan Al lah baru masalah akan selesai. Hari ini orang beriman selalu berkelahi dengan keadaan dan suasana yang bertenta ngan dengan hati. Tanpa dakwah maka tidak ada pembinaan Iman. Jika tidak ada pem binaan Iman maka suatu saat Iman kita akan rusak dan hancur. Dakwah ini adalah a lat untuk bertarung dengan suasana dan keadaan. Bila Dakwah dikerjakan, maka ket ika kita dihadapkan pada keadaan dan suasana yang akan kita ingat adalah Allah. Jika dakwah tidak di hidupkan maka ketika keadaan dan suasana datang maka kita a kan lalai dari Allah, terkesan pada keadaan, lalu lari kepada mahluk. Perbanyak dakwah yakin kepada Allah. Maka jika yakin terbentuk setiap ada masala h akan lari kepada Allah. Kini manusia karena yakin belum terbentuk maka jika ad a masalah larinya kepada siapa? Jawabnya lari kepada mahluk atau selain Allah. J ika kita tidak bicara tentang Allah , maka kita akan bicara tentang selain Allah , tentang kebathilan, tentang benda dunia, makhluk. Sehingga ini semua wujud dal am diri kita. Manusia selalu meyakini jaminan-jaminan dari benda-benda karena ke nal terhadap benda-benda itu. Tetapi kita tidak yakin terhadap jaminan Allah. Ma

u yakin dan kenal Dakwah. Dakwah benda maka yakin dan kenal alan benda. Dakwah A llah yakin dan kenal Allah. Hanya dengan keyakinan yang benar. Hanya dengan keya kinan ayng benar kita bisa hadapi keadaan dan suasana sahabat bicara tentang yak in kepada Allah sehingga sahabat baru masuk Islam dapat menghalau api / lava bal ik ke gunung. Sahabat yakinnya sudah benar, maka ketika ia datang bertemu Raja Persia tidak ad a rasa takut dan tidak kesan dengan keadaan. Sahabat tidak menginginkan benda ap apun ketika datang menhadap Raja Persia hanya ingin meyampaikan, Saya diutus All ah dan NabiNya untuk mengajak kamu kepada Islam . Inilah keyakinan para sahabat. P enting kita ikuti jejak mereka, dan melatih diri kita untuk dapat menjadi sepert i mereka. Prof. Muhammad Khan, Dari Nizamuddin, India, Musyawarah Indonesia, Mesjid Jami K ebun Jeruk, 3 Agustus 2002 BAYAN MAGHRIB DAKWAH MENYELESAIKAN MASALAH UMMAT Hari ini banyak sekali Agama dari Hindu, Budha, kristen, katolik, protestan, kon g hu chu, dan lain-lain. Tetapi agama-agama ini telah terbukti Ineffective Comple tely , Gagal Total, untuk membawa manusia ke jalan kebahagiaan. Lalu kini muncul a gama baru yang menyebabkan orang-orang meninggalkan agama-agama tersebut, yaitu Agama Materialis. Agama Materialis ini dibuat oleh kaum materialis dengan alatny a adalah Uang dan azas hidupnya adalah Nafsu. Untuk Hidup Bahagia di Dunia ini apa yang diperlukan ? jawabannya, Uang. Ini menurut Keyakinan mereka yang menganut Agama Meterialis ini. Semua Agama man dul menghadapi agama Materialis ini kecuali Islam. Islam mengandalkan Yakin pada kalimat La Illah Ha Illallah dalam mencapai kebahagiaan di dunia. Namun banyak mu slim yang telah melupakan kalimat ini bahkan tanpa kita sadari ataupun kita sada ri kita mengucapkan kalimat ini tetapi pola kehidupan kita sama dengan mereka pe nganut Agama Materialis. Akibatnya kehidupan di dunia ini sudah seperti Neraka. Kehidupan yang mengekang dan memaksa orang untuk berbuat diluar kapasitasnya seb agai manusia. Bekerja dengan nafsu demi yang namanya uang, tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga tidak ada lagi yang namanya ketulu san, Purity of Intension , Keikhlasan. Setiap orang menginginkan sesuatu dari orang lain. Rusaknya Ikhlas ini menyebabkan tidak ada lagi Moral atau Akhlaq yang baik . Jadi Akhlaq inilah yang menjadi korban pertama. Semua sistem telah dibuat oleh manusia sebaik dan sesempurna mungkin untuk menga tur kehidupan mereka, tetapi masalahnya mereka tidak dapat mendeteksi moral sese orang. Seluruh sistem yang mereka buat menjadi rusak karena moral rusak. Sekaran g Hukum banyak yang canggih-canggih, ganjaran bagi para pelanggar berat-berat, d an fasilitas hukum juga sangat maju, tetapi pejabat tetap korup di pemerintahan, polisi tetap korup, pedagang tetap korup, semuanya tetap melanggar karena Moral nya telah rusak. Perbaikan Akhlaq pada zaman Rasullullah SAW terlihat dari orang yang bejad moralnya menjadi orang yang paling mulia akhlaqnya karena Yakin mere ka terhadap kalimat La Illa Ha Illallah Tanda-tanda kerusakan umat muslim adalah ketika mereka tidak mempunyai Objective of Life , Tujuan Hidup, sehingga mereka menggunakan dalam kehidupan mereka cara y ang sama seperti penganut Materialis. Semua orang berkata yang Islam tawarkan sa at ini sangatlah tidak mungkin atau dapat diikuti, itukan buat jaman Nabi. Padah al kalau kita ikuti apa yang Nabi SAW ajarkan dan contohkan maka hidup ini akan menjadi tidak sulit bahkan menjadi seperti Surga Dunia. Nabi tidak punya kebenda an yang indah-indah atau Uang yang banyak disimpan, tetapi setiap pulang ke ruma h beliau SAW selalu berkata, Bayyiti Jannati , rumahku surgaku. Beda dengan orang-o rang saat ini, yang kaya punya rumah besar, harta berlimpah tetapi merasa hidup susah seperti dalam neraka saja kehidupannya. Begitu pula yang miskin susah kare na merasa tidak bisa menjadi orang kaya. Sehingga kini yang miskin susah dan yan g kayapun susah. Kini asbab agama materialis semua orang tidak ada punya waktu l agi buat keluarga, tamu, kerabat, teman, dan agama. Semuanya hidup terkekang dan terikat. Setiap diajak untuk Islah diri, perbaikan Iman dan Amal, mereka selalu berkata kami tidak punya modal atau kami tidak punya waktu, inikan buat yang pe

ngangguran. Para Nabi dan Sahabat Nabi SAW berani meninggalkan segalanya karena keimanan mer eka. Modalnya satu saja, Allah bersama saya , tidak perlu material dan asbab. Seora ng yang penakut adalah seseorang yang terikat dengan pekerjaannya karena takut m iskin, takut lapar, takut susah, dan lain-lain. Jadi orang-orang yang mau mening galkan harta dan keluarga demi agama Allah inilah yang dinamakan orang-orang yan g pemberani. Orang-orang yang tidak takut kepada Allah maka Allah akan buat hidu pnya serba dalam ketakutan, takut miskin, takut mati, takut sakit, takut dimarah i isteri dan lain-lain. Tetapi jika orang itu takut pada Allah maka Allah akan b uat orang itu berani menghadapi hidup dan tidak akan pernah merasa susah. Bagaim ana bisa ? mudah saja karena Allah bersama saya tidak ada yang perlu ditakutin. In ilah yang namanya keberanian yaitu seseorang yang berani menjalani dan meyakini amal-amal Agama yang bertentangan dengan asbab-asbab kehidupan ahli materialis. Para Nabi dan Sahabat RA dihina, disiksa, di musuhin, karena apa yang mereka per juangkan bertentangan dengan keyakinan kaum pada saat itu. 1. Ketika mereka percaya pada banyak Tuhan, Nabi dan Sahabat mengajak mereka untuk percaya kepada satu Tuhan, yaitu Allah Ta ala. 1. Seorang Yahudi bertanya kepada sahabat, Bagaimana kalian bisa hidup jika kalian meninggalkan Rezki kalian ? . Tetapi sahabat membalas, kami meninggalkan rez ki menuju kepada yang memberi Rizki . 1. Musa AS pergi ke Firaun hanya dengan modal tongkat, apa kata Allah, Jangan takut wahai Musa, Aku bersamamu. Ketika Musa AS terjebak di antara pasukan Firau n dan Laut, apa kata Musa As, Jangan takut, Allah bersama saya. 1. Abu Bakar RA takut Nabi SAW dibunuh ketika dikejar para orang kafir qurai sh, tetapi apa kata Nabi SAW, Jangan Takut Allah bersama Kita. Allah Ta ala adalah lebih kuat dari seluruh masyarakat materialis dan sistem yang mereka buat. Para Nabi dan Sahabat RA tidak punya materi, mereka hanya mempunyai Allah saja yang mereka imani sebagai sumber pertolongan. Tetapi seluruh kekuata n dan sistem yang mereka punya tidak ada yang mampu menahan Kehendak Allah. Semu anya yang menentang, Allah musnahkan. Sebagaimana sistem Namrud tumbang oleh aja ran Ibrahim AS, sistem Firaun tumbang oleh ajaran Musa AS, Sistem Quraish, Romaw i dan Persia tumbang oleh ajaran Rasullullah SAW. Mereka yang tidak mengenal All ah maka mereka ini akan menjadi pengikut setia agama materialis. Untuk ini penti ngnya Ilmu agar kita dapat mengenal Agama kita dan mengenal Allah. Untuk dapat menyelamatkan umat ini perlu usaha, dan tidak ada cara lain selain m enggunakan cara Nabi memperbaiki umat yaitu dengan Dakwah. Kita perlu mengembali kan kehidupan umat yang sudah sekarat ini. Imam malik berkata, Tidak ada cara ya ng terbaik memperbaiki Umat pada kurun sekarang selain menggunakan cara yang dig unakan pada kurun awal. Yaitu cara Rasullullah SAW memperbaiki kehidupan kaum Qur aisy yang rusak, tidak punya adab, pada waktu itu menjadi kaum yang memiliki per adaban dan mulia. Kini umat jauh dari jalur agama karena tidak adanya gerak. Orang yang tidak berg erak hanyalah orang mati. Maka jika umat ini tidak ada pergerakan, maka umat ini telah mati. Semua orang gerak saat ini tetapi demi kepentingan materi, bukan ka rena agama. Sehingga kini kebendaan didunia ini menumpuk tetapi moral umat makin rusak. Jadi cara pertama memperbaiki umat ini adalah dengan jalan Hijrah, pergerakan ka rena Agama. Modalnya sederhana, apa saja yang kita punya dan bisa kita korbankan , kita korbankan untuk agama. Seluruh Sistem Kebathilan mempunyai dasar 2 hal : 1. Berlebih-lebihan ( Mubazhir ) 2. Kesombongan Sedangkan yang Haq berdasarkan atas 2 hal : 1. Kesederhanaan 2. Rendah Hati Ketika cahaya masuk, maka kegelapan akan hilang, ini sudah menjadi sunnattullah. Maulana Ilyas Rah.A dibilang orang gila oleh para Ulama karena menyuruh orang m ewat yang bodoh, jahil, dan miskin untuk pergi dakwah. Tetapi Maulana Ilyas tega r dan terus membuat orang Mewat agar tetap bergerak. Dari berputar-putar sekitar tempat mereka lalu ke kampung mereka, lalu desa-desa, lalu ke kota-kota, akhirn

ya sampai orang mewat ini pergi keseluruh dunia. Sekarang seluruh orang di dunia datang ke India karena pengorbanan orang mewat. Kebutuhan manusia itu hanya lima : 1. Kebutuhan akan Pakaian 2. Kebutuhan akan Makan dan Minum 3. Kebutuhan akan Tempat Tinggal 4. Kebutuhan akan Transportasi 5. Kebutuhan akan Isteri Ini adalah 5 kebutuhan yang dikenal agama. Kita harus mampu menekan kebutuhan ki ta ke level kesederhanaan dan kerendah hatian hidup. Inilah kehidupan Nabi SAW. Nabi SAW bersabda mahfumnya, Setiap umat mempunyai fitnah, dan fitnah umatku adal ah Harta. Apa yang di inginkan Umat sekarang ini ? jawabnya, Harta . Hari ini orang bilang uang bagaimana bisa hidup ? Jika punya uang baru Islam bisa maju. Dengan Uang umat Islam bisa bangun ini dan itu. Bagaimana sedekah kalau tidak ada uang. Bagaimana bangun mesjid kalau tida k ada uang. Bagaimana mau bayar guru untuk ngajar agama kalau tidak ada uang. Ba gaimana mau pergi haji atau keluar di jalan Allah kalau tidak ada uang. Inilah k esalah fahaman terhadap agama. Sekarang yang bisa menyebabkan orang bisa memberi atau bersedekah bukan hartanya tapi Imannya. Yang menyebabkan orang mau berkorb an bukan karena dia punya harta tetapi karena imannya. Kini orang punya banyak h arta tetapi tidak punya Iman maka tangannya akan tetap menjadi tangan yang dibaw ah. Orang yang tidak punya harta tetapi ia punya Iman maka ia akan selalu menjad i tangan diatas. Sedekahnya seseorang yang punya banyak harta dan sedekahnya seo rang yang miskin harta mempunya perbedaan nilai yang sangat besar disisi Allah. Ini tergantung dari keimanan dan pengorbanan mereka. Agama tidak akan bisa berjalan dengan harta tetapi dengan kesederhanaan dan keta wadhuan. Suatu ketika Nabi SAW dihina oleh orang kafir karena kemiskinannya. All ah mendengar ini lalu melalui Jibril AS, Allah berfirman kepada Nabi SAW bahwa A llah Ta ala dapat mengubah gunung Uhud menjadi emas dan ikut kemana saja Nabi SAW pergi kalau Nabi SAW mau. Tetapi Nabi SAW menolak karena ia lebih suka sehari la par dan sehari kenyang. Ketika lapar ia bisa bersabar, dan ketika kenyan ia bisa memuji Allah. Jadi Nabi SAW lebih memilih amal dibanding harta benda. Kini apa yang nabi SAW tolak, itu yang kita minta dan kita uber-uber. Allah tidak perlu uang dalam menyelesaikan masalah manusia, Allah dapat melakuka n apa saja tanpa pertolongan mahluk. Sahabat hanya dengan sholat 2 raka at seluruh masalah dapat diselesaikan dengan bantuan Allah. Ini karena Yakin mereka sudah benar. Mereka tidak bergantung kepada selain Allah. Untuk perkara ini penting ki ta pergi dari rumah ke rumah, desa ke desa, kota ke kota, dari negara ke negara untuk menyampaikan kalimat La Illaha Illallah. Prof. Muhsin, Bangla Wali Masjid, Hazrat Nizammuddin, India, 19 Feburuari 2001

Tanpa

Anda mungkin juga menyukai