Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI Daftar Isi ..... PENDAHULUAN . PEMBAHASAN ... Sejarah Proyek Jembatan Suramadu...................................................................

Manajemen Proyek Jembatan Suramadu............................................................ 1.Organisasi dan SDM Proyek Suramadu......................................................... 2. Studi Kelayakan Proyek Suramadu............................................................... 3. Pengendalian Mutu Proyek Suramadu.......................................................... 4. K3 Proyek Suramadu.................................................................................... 5. Manfaat dan Dampak Proyek Suramadu.. PENUTUP ......................................................................................................... Kesimpulan........................................................................................................ Saran.................................................................................................................. Daftar Pustaka Lampiran

1 2 4 4 7 7 9 10 11 12 14 14 14 15 16

http://senjanila.blogspot.com

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan di dunia. Dengan demikian banyak sekali daerah perairan yang memisahkan pulau-pulau di Indonesia. Selama ini masyarakat Indonesia mengandalkan alat transportasi laut untuk menghubungkan lalu-lintas antar pulau. Namun, transportasi laut Indonesia kadang belum memadai. Ditambah lagi luas perairan dan banyaknya pulau di Indonesia, menjadikan banyak pulau-pulau terpencil yang belum sepenuhnya diberdayakan. Selain itu kesenjangan ekonomi antara pulau satu dengan pulau yang lain juga terjadi. Selat Madura, yaitu selat yang terletak di propinsi Jawa Timur, memisahkan antara Pulau Madura dan Pulau Jawa, tepatnya kota Surabaya. Masyarakat Madura yang akan ke Jawa selama ini mengandalkan alat transportasi laut, begitu juga sebaliknya. Masyarakat Madura dan masyarakat Surabaya yang hanya berjarak beberapa kilometer itu memiliki perbedaan baik dari segi budaya maupun dari segi ekonomi. Seiring dengan perkembangan zaman, muncul sebuah gagasan untuk membangaun jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura. Gagasan tersebut diprakarsai oleh Prof. Dr. Sedyatmo. Dengan adanya jembatan tersebut diharapkan masyarakat dua daerah tersebut dapat lebih mudah berhubungan, dan tidak tergantung dengan alat transportasi laut. Masyarakat Madura diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonominya, tanpa harus merubah budaya mereka yang baik. Pembangunan proyek jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) merupakan mega proyek yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Oleh karena itu manajemen proyek yang baik perlu dilakukan. Dengan manajemen proyek yang baik maka proyek tersebut juga akan berjalan dengan baik, baik dari segi biaya, jadwal, maupun mutu(kualitas). Artikel ini akan membahas beberapa masalah. Masalah tersebut berkaitan dengan manajemen proyek pembangunan jembatan Suramadu. Masalah yang akan dibahas yaitu tentang sejarah Suramadu, organisasi proyek Suramadu, studi

http://senjanila.blogspot.com

kelayakan proyek Suramadu, pengendalian mutu dalam proyek Suramadu, K3 proyek Suramadu, serta manfaat dan dampak adanya jembatan Suramadu ini. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen proyek pembangunan jembatan Suramadu ditinjau dari beberapa aspek. Sedangkan manfaat dari artikel ini yaitu untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca mengenai beberapa aspek manajemen proyek dalam pembangunan jembatan Suramadu, jembatan terpanjang di Asia Tenggara.

http://senjanila.blogspot.com

PEMBAHASAN

SEJARAH PROYEK JEMBATAN SURAMADU Di tahun 1960-an, Prof. Dr. Sedyatmo (alm) mengusulkan sebuah ide mengenai hubungan langsung antara pulau Sumatera dan Jawa. Sebuah ide dan terobosan 'berani' di zaman itu. Ide itu ternyata mendapat respon. Sebagai tindak lanjut, tahun 1965 dibuatlah uji coba desain (jembatan Sumatera-Jawa (Jembatan Selat Sunda) yang dibuat di Institut Teknologi Bandung (ITB). Gagasan dan konsep-konsep pengembangan jembatan antar pulau selanjutnya disampaikanlah kepada Presiden RI Soeharto awal Juni 1986. Bulan Februari 1986, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertemu dengan delegasi dari perusahaan perdagangan Jepang. Kemungkinan kerjasama proyek-proyek di Indonesia pun dibahas. Para delegasi Jepang tersebut menyatakan memberi angin positif untuk kerjasama dalam proyek hubungan langsung Jawa-Sumatera-Bali. Pemerintah Indonesia juga semakin bersemangat melakukan persiapan. Atas dasar konsep-konsep dari Prof. Sedyatmo, Juni 1986, Presiden Soeharto menunjuk Menteri Negara Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) BJ Habibie. Kajian awal kemungkinan hubungan langsung antarpulau SumateraJawa-Bali pun dilakukan.Proyek ini diberi nama Tri Nusa Bima Sakti. BPPT diberi tugas melakukan studi terkait dengan kondisi alam, sedangkan Departemen Pekerjaan Umum (DPU) melakukan studi tentang sosio-ekonomi dan

implementasi. Seminar dengan judul "Japan-Indonesia Seminar on Large Scale Bridges and Under Sea Tunnel" dilaksanakan di Jakarta, 21-24 Japan-IndonesiaScience and Technoloy Forum September 1986. Seminar tersebut kemudian dilanjutkan dengan serangkaian studi pendahuluan hingga tahun 1989. Karena studi tersebut mencakup hubungan tiga pulau atau lebih, nama proyek disempurnakan menjadi "Proyek Tr i Nusa Bima S a k t i dan Penyeberangan Utama". Dari kajian-kajian yang dilakukan, yang dianggap layak untuk segera diimplementasikan adalah hubungan langsung Jawa-Madura/ Bali.

http://senjanila.blogspot.com

Langkah kemudian pun semakin konkret dengan dilaksanakannya Preliminary study on Pra Studi Kelayakan Jembatan Suramadu Surabaya-Madura Bridging Project oleh JIF dan BPPT atas biaya dari pihak Jepang, Maret-Oktober 1990. Hasilnya diperoleh rekomendasi penting, bahwa dengan kondisi Surabaya sebagai pelabuhan terbesar kedua setelah Jakarta, serta industri ekspor sistem padat karya, maka pengembangan pulau Madura menjadi kunci pokok dalam perluasan kota metropolitan Surabaya. Akhirnya, 14 Desember 1990 Proyek Pembangunan Jembatan Surabaya-Madura dan Pengembangan Kawasan

dikukuhkan sebagai proyek nasional melalui penerbitan Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1990 tentang Proyek. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997 menunda sejumlah proyek besar, salah satunya Jembatan Suramadu. Namun, malang tak dapat ditolak. Semangat berletup untuk segera mewujudkan proyek besar ini harus redup sesaat. Krisis ekonomi yang melanda Asia Tenggara, juga menerpa Indonesia. Namun bukan berarti proyek ini berhenti. Dalam Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1998 tentang prioritas program infrastruktur, dinyatakan apabila pembangunan Jembatan Surabaya-Madura akan dilanjutkan, maka kegiatan tersebut harus masuk daftar prioritas infrastruktur yang dikoordinasikan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Seiring membaiknya situasi perekonomian, maka keluarlah Keputusan Presiden Nomor 79 tanggal 27 Oktober 2003 tentang pembangunan Jembatan Surabaya-Madura yang menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Suramadu dapat dilanjutkannya kembali. Dalam Keputusan Presiden tersebut juga dinyatakan pembangunan Jembatan Suramadu dilaksanakan sebagai bagian dari pembangunan kawasan industri, perumahan dan sektor lainnya dalam wilayah kedua sisi ujung jembatan. Pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu juga harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Jawa Timur dan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRK) Gersik-Bangkalan-MojokertoSurabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbang Kertosusila) serta Pamekasan, Sampang dan Sumenep.

http://senjanila.blogspot.com

Peresmian jembatan Suramadu akhirnya dapat dilaksanakan pada 10 Juni 2009 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dengan Jembatan Suramadu, yang akan menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura melalui jalan darat, diharapkan ketimpangan sosial dapat segera direduksi. Arus transportasi yang cepat dan efektif akan membuat perkembangan Madura segera melejit, bersaing dengan daerah-daerah lain.

http://senjanila.blogspot.com

MANAJEMEN PROYEK JEMBATAN SURAMADU 1. ORGANISASI DAN SDM PROYEK SURAMADU Organisasi merupakan hal yang penting dalam suatu proyek, fungsi organisasi yaitu : Organisasi merupakan sarana, dimana para anggota bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam organisasi terdapat pengaturan tentang bagaimana kerja sama itu dilaksanakan. Adanya pembagian pekerjaan untuk mencegah duplikasi dan tumpang tindih kegiatan dalam rangka mencapai tujuan. Adanya suatu pembagian wewenang dan tanggung jawab.

Secara institusi Proyek Induk Pembangunan Jembatan Suramadu berada di bawah pembinaan dan tanggung jawab Direktur Jenderal Prasarana Wilayah melalui Direktur Prasarana Wilayah Tengah. Proyek Induk Pembangunan Jembatan Suramadu merupakan suatu proyek yang besar dan kompleks dengan segala permasalahannya, untuk mengatasi permasalahan tersebut, selain Proyek

http://senjanila.blogspot.com

dibantu oleh tim Konsultan juga dipandang perlu adanya suatu tim pakar yang mengevaluasi masalah masalah teknis khusus dan memberikan jalan keluarnya agar pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu dapat terlaksana dengan lancar, aman dan efisien. KONTRAKTOR Pengadaan kontraktor dan konsultan dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan melalui lelang dan seleksi, sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada berdasarkan paket pekerjaan. Untuk pelaksanaa / kontraktor pekerjaan tahun anggaran 2003-2004, sebagai pelaksana pekerjaan Causeway adalah : Kontraktor Sisi Surabaya :

Hutama Wijaya Agrabudi, JO, yang merupakan Joint Operation antara PT Hutama Karya, PT Wijaya Karya dan PT Agrabudi Karyamarga

Kontraktor Sisi Madura :

Adhi - Waskita, JO, yang merupakan Joint Operation antara PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya

Kontraktor Bentang Tengah

Pekerjaan bentang tengah yang terdiri dari Approach Bridge dan Main Span, yang pendanaannya berasal dari pinjaman China, pelaksanaan pekerjaan dibagi menjadi dua.

Main Span (Cable Stayed) pelaksana pekerjaan adalah Consortium of Chinesse Contractors yang terdiri dari perusahaan China Road and Bridge Corporation (CRBC) dan China Harbour Engineering Consultant (CHEC).

Approach bridge selaku kontraktor adalah perusahaan kontraktor BUMN Indonesia yang bergabung dalam Consortium of Indonesia Contractors (CIC) yang terdiri PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya dan PT Wijaya Karya dan CCC.

http://senjanila.blogspot.com

Jumlah pekerja yang mengerjakan proyek ini yaitu sekitar 3500 orang. 2. STUDI KELAYAKAN PROYEK SURAMADU Salah satu tahapan penting dalam proses pembangunan jembatan adalah studi kelayakan. Semua aspek ditinjau untuk memastikan bahwa proses pembangunan jembatan dapat dilanjutkan atau tidak. Studi kelayakan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari beberapa tahapan pembangunan proyek. Ada tiga komponen utama studi kelayakan yaitu; analisis kebutuhan, kelayakan teknis, dan kelayakan finansial dan ekonomi. Studi kelayakan diperlukan karena alasan berikut : Biaya Prioritas Dampak Ekonomis Studi kelayakan dan pemasaran proyek pengembangan wilayah dan pembangunan jembatan Surabaya-Madura yang disusun oleh Tim Studi Tri Nusa Bima Sakti, BPPT, PT. Surabaya Industrial Estate Rungkut dan PT. Dhipa Madura Pradana, tahun 1993. Studi-studi tersebut antara lain: Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Jembatan Surabaya Madura yang disusun oleh Bagian Proyek Studi Tri Nusa Bima Sakti, tahun 1993/1994. Analisis Jembatan Surabaya-Madura Paska Krisis Ekonomi tahun 2000. Review Studi Kelayakan Jembatan Suramadu oleh Jurusan Teknik Sipil ITS dan Program Pascasarjana UPN Veteran Jawa Timur tahun 2002.

AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN) Studi Andal yang merupakan kelanjutan dari AMDAL telah dilakukan oleh BPPT pada tahun 1992. namun, karena adanya penundaan studi tersebut akhirnya diulang kembali pada tahun 2003 bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Seperti halnya proyek-proyek besar lainnya, pembangunan Jembatan Suramdu dan jalan aksesnya akan menimbulkan dampak positif dan negative terhadap lingkungan sekitar. Selat Madura, tempat dibangunnya

http://senjanila.blogspot.com

jembatan Suramadu ini merupakan sarana lalu-lintas dan sumber mata pencaharian nelayan sekitar. Karena itu, analisis yang mendalam dan teliti sangat perlu dilakukan, sekaligus menyusun langkah antisipasinya. Tujuan studi AMDAL jembatan Suramadu yaitu : Mengidentifikasikan rencana pembangunan Jembatan Suramadu dengan jalan aksesnya yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan geofisika-kimia, biologi dan social-ekonomi-budaya, langsung atau tidak langsung. Memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang akan terjadi pada lingkungan serta akibatnya. Mengidentifikasi rone lingkungan awal yang terkena dampak. Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Sosialisasi atau pendekatan masyarakat yang terkait dengan masalah lingkungan perlu dilakukan untuk menghindari sudut pandang yang berbeda. Di tingkat propinsi telah dilakukan dengan mengundang seluruh komponen dan elemen masyarakat Madura dan Surabaya dalam Review Publik Amdal. Proses sosialisasi juga dilakukan hingga tingkat kecamatan, baik di sisi Madura maupun Surabaya. Secara umum dari hasil sosialisasi ini, masyarakat di kedua sisi menerima kehadiran pembangunan Jembatan Suramadu dan jalan aksesnya. Beberapa hal ekses negatif seperti dampak debu dan kebisingan akibat kegiatan

3. PENGENDALIAN KUALITAS/MUTU PROYEK SURAMADU Kualitas dan komitmen sudah menjadi keharusan pembangunan Jembatan Suramadu. Agar mutu hasil kerja sesuai dengan standar sistem, maka Proyek Induk Pembangunan Jembatan Suramadu menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 2000. ISO 9001 2000 adalah standar internasional untuk sistem manajemen kualitas. Pengendalian mutu dilakukan pada tiga tahap, yang terdiri dari :

http://senjanila.blogspot.com

10

Tahap sebelum pelaksanaan pekerjaan, meliputi survey quantity, kaibrasi peralatan pengujian, uji material job mix formula, trial mix dan percobaan lapangan. Tahap pelaksanaan pekerjaan, meliputi slump test, berat isi beton, pengujian indeks plastis, pengujian gradasi partikel, control kadar air, pengujian kepadatan kering maksimum, ultra sonic test. Tahap pasca pelaksanaan pekerjaan, meliputi tes kuat tekan beton, tes kepadatan lapangan dengan metode sand cone hammer test, beton, pengujian statis, pengujian dinamis (PDA) , tes ketebalan coating pipa pancang, tes potensial cathodic protection.

4. K3 PROYEK SURAMADU Dalam usaha mengelola keselamatan kerja di Proyek Suramadu ini menerapkan suatu program pengelolaan keselamatan kerja yaitu: 1. Pemakaian Peraturan-Peraturan : Policy Pengelola Proyek : Konsep-konsep dasar terlaksananya program keselamatan kerja di Proyek Suramadu. Standar-standar : Syarat minimal praktek dan kondisi pelaksanaan pekerjaan yang harus dipenuhi. Guidelines : Prosedur-prosedur pelaksanaan good safety practise.

2. Safety Committee : Dalam hal ini HSE Engineer beserta Inspector lapangan yang membantu pemimpin proyek menyangkut persoalan keselamatan kerja. 3. Safety Audit atau Inspeksi : Aktifitas pemeriksaan yang dilakukan secara periodik, khusus memperhatikan kegiatan dan kondisi yang ditemui diseluruh areal proyek Suramadu. 4. Job Safety Analyses : Analisa detail semua elemen pekerjaan dengan menonjolkan resiko-resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan.

http://senjanila.blogspot.com

11

5. Safety

Training

Observation

Program

Teknik

mendidik

dan

membiasakan setiap pekerja untuk mengidentifikasi unsafe action dan unsafe condition yang ditemuinya. 6. Safety Round : Kegiatan patroli gabungan tim K3 mengelilingi semua lokasi Proyek Suramadu 7. Safety Induction : Penjelasan kepada pengunjung atau pekerja baru tentang kegiatan pelaksanaan K3. 8. Good House keeping : Kebersihan dan keteraturan tempat kerja di Proyek Suramadu adalah faktor-faktor yang memberi gambaran sekilas mengenai karakter lingkungan kerja. 9. Award Program : Memotivasi dan pengenalan atas usaha bersama yang telah berhasil memelihara tingkat keselamatan kerja yang tinggi di lingkungan Proyek Suramadu. Walaupun sudah menerapkan program K3 yang lumayan banyak, kecelakaan kerja kadang juga tidak dapat dihindarkan. Dalam pengerjaan jembatan Suramadu ini ada beberapa kecelakaan kerja yang terjadi, seperti adanya pekerja yang tewas karena kecelakaan kerja, tenggelamnya kapal pengangkut semen, dan lain-lain. Oleh sebab itu pengawasan pelaksanaan program K3 perlu lebih diperhatikan baik oleh kontraktor maupun para pekerja. 5. MANFAAT DAN DAMPAK PROYEK SURAMADU Benefit dalam proyek dapat berbentuk tingkat konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbaikan tingkat pendidikan, atau kesehatan, dan perubahan suatu sistem atau struktur. Manfaat proyek dibagi menjadi 3 yaitu manfaat langsung, manfaat tidak langsung, dan yang terakhir yaitu manfaat yang tidak dinyatakan dengan jelas. Manfaat Langsung (Primary Benefit) Manfaat langsung dari Jembatan Suramadu adalah meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti menghemat waktu dan biaya. Manfaat selanjutnya adalah

http://senjanila.blogspot.com

12

merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian. Manfaat langsung lainnya yang dapat diperhitungkan adalah nilai penerimaan dari tarif tol yang diberlakukan. Transportasi barang dan orang yang semakin meningkat, akan meningkatkan penerimaan dari tarif tol. Manfaat Tidak Langsung (Secondary Benefit) Manfaat tidak langsung atau manfaat sekunder adalah multiplier effect dari Jembatan Suramadu. Ini merupakan dinamika yang timbul dan merupakan pengaruh sekunder (secondary effect), antara lain:

Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura.

Meningkatnya kebutuhan untuk kawasan pemukiman dan infrastruktur Meningkatkan PDRB dan kesejahteraan masyarakat.

Dampak dari jembatan Suramadu (tahun 2006-2035) dapat dijelaskan sebagai berikut: Adanya pertumbuhan PDRB (Produk Domestik Regional Bruto), dapat disimpulkan bahwa makin dekat dititik/ letak jembatan Suramadu akan semakin menunjukkan perubahan yang cepat akibat meningkatnya aktivitas ekonomi. Semakin lancarnya transportasi ternyata akan meningkatkan kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan. Income per kapita yang merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin lancarnya transportasi juga menimbulkan dampak pada pertumbuhan kawasan pemukiman.

http://senjanila.blogspot.com

13

PENUTUP

Kesimpulan Manajemen proyek Suramadu dapat dikatakan sudah cukup baik, walaupun masih terdapat banyak masalah dalam pelaksanaannya. Misalnya pada penundaan proyek karena adanya krisis moneter, masalah pembebasan lahan, dan juga adanya kecelakaan kerja yang terjadi. Jembatan Suramadu ini sangat bermanfaat baik bagi masyarakat Surabaya maupun bagi masyarakat Madura. Dengan adanya jembatan ini diharapkan transportasi kedua daerah tersebut dapat lebih mudah dan juga murah. Untuk selanjutnya manajemen operasional dari jembatan ini juga harus diperhatikan agar dapat menjadikan jembatan ini dapat berdaya guna secara efektif dan efisien bagi masyarakat sekitarnya. Saran Setiap proyek yang akan dilaksanakan harus melalui studi kelayakan proyek terlebih dahulu. Namun kadang perencanaan yang dilakukan kadang menghadapi berbagai kendala dari luar, misalnya adanya krisis ekonomi yang menghambat pelaksanaan proyek. Oleh karena itu manajemen proyek tersebut juga harus memperhitungkan aspek-aspek yang mungkin akan terjadi dan harus fleksibel dalam pelaksanaannya.

http://senjanila.blogspot.com

14

DAFTAR PUSTAKA

Gray,Clive.1992.Pengantar Evaluasi Proyek.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Kadariah.1988.Evaluasi Proyek Analisa Ekonomis.Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI. Soeharto,Iman.1990.Manajemen Proyek Industri.Jakarta: Penerbit Erlangga. http://gps.net76.net/ http://nasional.vivanews.com/ http://sakera.kabarmadura.com/ http://spd-biz.blogspot.com/ http://www.suramadu.com/

http://senjanila.blogspot.com

15

LAMPIRAN

http://senjanila.blogspot.com

16

Logo Suramadu

Desain lama dan baru jembatan Suramadu

Gambar Pembagian Lajur Jalan Jembatan Suramadu

http://senjanila.blogspot.com

17

Gambar Pembangunan Jembatan Suramadu

http://senjanila.blogspot.com

18

Anda mungkin juga menyukai