Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang Agama Hindu-Buddha masuk ke wilayah nusantara melalui jalur pelayaran dan perdagangan. Kedua agama ini berkembang pesat dan mempengaruhi kehidupan masyarakat pada masa kerajaan-kerajaan kuno di nusantara. Perkembangan agama tersebut mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat pada masa itu. Salah satu kerajaan yang mendapat pengaruh perkembangan agama Hindu-Buddha tersebut adalah kerajaan Kutai, hal tersebut dapat dilihat dari kehidupan politik, kehidupan ekonomi, kehidupan social dan kehidupan budaya serta agama yang dianut. Dilihat dari segi kebudayaannya, agama Hindu yang berkembang di kerajaan tersebut juga berpengaruh dari hasil-hasil kebudayaan yang dihasilkan.
Masuknya pengaruh budaya India ke Nusantara, menyebabkan budaya Indonesia mengalami perubahan. Perubahan yang terpenting adalah timbulnya suatu sistem pemerintahan dengan raja sebagai kepalanya. Sebelum budaya India masuk, pemerintahan hanya dipimpin oleh seorang kepala suku. Selain itu, percampuran lainnya adalah kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia mendirikan tugu batu. Kebiasaan ini menunjukkan bahwa dalam menerima unsur-unsur budaya asing, bangsa Indonesia bersikap aktif. Artinya bangsa Indonesia berusaha mencari dan menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan asing tersebut dengan kebudayaan sendiri. Bangsa Indonesia mempunyai kebiasaan mendirikan tugu batu yang disebut menhir, untuk pemujaan roh nenek moyang, sedangkan tugu batu (Yupa) yang didirikan oleh raja Mulawarman digunakan untuk menambatkan hewan kurban. Dari Raja Aswawarman menurunlah sampai Mulawarman, karena Mulawarman pun memeluk agama Hindu. Hal itu diketahui dari penyebutan bangunan suci untuk Dewa Trimurti. Bangunan itu disebut bangunan Wapraskewara dan di Gua Kembeng di Pedalaman Kutai ada sejumlah arca-arca agama Hindu seperti Siwa dan Ganesa. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kerajaan Kutai maka akan diulas lebih lanjut dalam makalah ini.

1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut. 1.2.1. Bagaimana Sejarah berdirinya Kerajaan Kutai? 1.2.2. Apa saja sumber-sumber sejarah Kerajaan Kutai?
BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI 1

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012 1.2.3. Bagaimana Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Kerajaan Kutai?

1.3. Tujuan Adapun tujuannya yaitu: 1.3.1. Untuk mengatahui Sejarah berdirinya Kerajaan Kutai. 1.3.2. Untuk mengetahui sumber-sumber sejarah Kerajaan Kutai 1.3.3. Untuk mengetahui Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Kerajaan Kutai

1.4. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1. Manfaat secara teoritis Makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca mengenai Kerajaan Kutai dan dapat memberikan wawasan lebih mendalam mengenai hasil-hasil kebudayaan Kerajaan Kutai. 1.4.2. Manfaat secara praktis a. Bagi penulis Untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam menulis sejarah serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai kerajaan Kutai tersebut. b. Mahasiswa Makalah ini Dapat dijadikan sumber rujukan untuk menambah wawasan mengenai Kerajaan Kutai dan hasil-hasil Kebudayaan.

BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Letak Kerajaan Kutai

Banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai yang berlokasi di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur adalah kerajaan bercorak Hindu pertama di Nusantara. Sumber utama Kerajaan Kutai ialah tujuh buah batu bertulis yang disebut yupa. Yupa itu ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Yupa itu diperkirakan ditulis pada tahun 400 M ( abad ke-5 M ). Dari yupa itu dapat diketahui bahwa raja yang memerintah ialah Mulawarwan, anak Aswawarman, dan merupakan cucu Kudungga. Dari berbagai keterangan tersebut dapat dipastikan bahwa Kerajaan Kutai telah mendapat pengaruh Hindu. Namun, pengaruh Hindu diduga setelah Kudungga selesai memerintah. Hal itu didasarkan pada nama Kudungga sendiri adalah nama asli Indonesia. Oleh karena itu Kudungga tidak disebut wangsakarta. Raja Mulawarman adalah raja terbesar Kutai dan telah memeluk agama Hindu.
Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan tersebut terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Sungai Mahakam menghubungkan ibukota Kutai dengan daerah-daerah lainnya di Nusantara lewat selat makasar. Penentuan sebgai kerajaan tertua berdasarkan umur peninggalan kerajaan ini. Di tempat bekas berdirinya Kerajaan Kutai tersebut ditemukan 7 batu bersurat atau prasasti berbentuk Yupa. Yupa dalah Tugu batu peringatan upacara kurban. Tugu itu biasanya digunakan sebagai tiang tempat menambatkan hewan kurban. Jenis huruf yang tertera pada yupa adalah huruf pallawa, sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Sansekerta yang berasal dari India. Berarti Yupa Kutai merupakan bukti tertulis pertama yang menunjukkan pengaruh Hindu di Indonesia. Karena yupa-yupa itu tidak berangka tahun, penentuan umurnya berdasarkan bentuk tulisan yang diperkirakan bahwa prasasti-prasasti itu berasal dari abad ke-5 M.

BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012

2.2. Sumber-Sumber Sejarah Walaupun merupakan kerajaan tertua di Indonesia, dalam berita Cina tidak ada catatan tentang daerah Kalimantan Timur atau sepanjang pesisir Selat Makasar. Padahal di Makasar juga ditemukan patung Buddha dari tembaga yang dikenal dengan sebutan Buddha Sambuaga. Berbeda halnya dengan pantai Barat Kalimantan ada dalam berita-berita Cina. Demikian pula daerah Jawa. Hal ini menunjukkan Kerajaan Kutai ada di luar jalur utama perdagangan Internasional Cina-India. Sebagaimana dijelaskan di depan, karena letaknya jauh dari jalur perdagangan selat Malaka, Kutai berhasil memproklamasikan dirinya sebagai sebuah Kerajaan Hindu-Buddha, karena tidak terjangkau dan tidak terdengar oleh Kekuasaan Funan yang sedang Berjaya di Asia Tenggara. Sumber-sumber sejarah dari kerajaan Kutai diperoleh dalam bentuk prasasti yang dikenal dengan sebutan yupa yaitu nama yang disebutkan dalam prasastinya, dan peninggalan-peninggalan berupa patung Mukhalingga dan Ganesha di Serawak. Dari prasasti tersebut dapat diperoleh informasi tentang: 1. Silsilah penguasa Kutai, dimulai dari Kudungga yang

mempunyai anak bernama Aswawarman, kemudian cucunya bernama Mulawarman yang merupakan putra pertama dari tiga putra Aswawarman. 2. Mulawarman sebagai raja Kutai menyelenggarakan upacara korban yang dipimpin oleh Brahmana, dilakukan di sebuah lapangan bernama Vaprakeswara. 3. Pemberian hadiah kepada brahmana sebanyak 20.000 ekor sapi. 4. Prasasti ini dibuat dalam rangka memperingati peristiwa upacara selamatan yang dilakukan oleh Mulawarman dan pemberian hadiah tersebut. Dari sisi prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh Mulawarman ini, dapat diketahui pendiri dinasti (wangsakarta atau dinasti warman) adalah Raja Aswawarman karena ialah yang pertama memakai nama Warman (India), sedang Kudungga masih memakai nama Indonesia walau ia sudah menjadi penguasa atau raja, karena itu tidak dianggap sebagai pendiri dinasti. Selain itu, dari prasatinya dapat diketahui agama yang dianut oleh raja Kutai yakni Agama Hindu dari paksa Siwa terbukti dengan disebutkannya nama Vaprakeswara (Vapra + Iswara, Iswara adalah nama lain Siwa), yang artinya tempat pemujaan Siwa, juga dapat dilihat dari pentingnya kedudukan kaum brahmana sehingga patut mendapat hadiah raja, karena dalam agama Hindu khususnya Siwa Siddhanta peranan

BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012


kaum brahmana sangat menonjol. Selain itu, bahwa agama yang dianut raja adalah agama Hindu, dapat juga dilihat dari nama Abhiseka atau pujian yang diberikan kepada raja, misalnya Aswawarman disebut bagaikan Asuman (Dewa Matahari/Surya). Penyebutan Dewa Matahari/Surya menunjukkan sifat ke Hinduan dari sang raja.

2.3. Keadaan Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat Berdasarkan prasasti yang ada dapat diketahui susunan masyarakat Kutai berlapis-lapis atas dasar kasta (secara konseptual mengikuti model India). Lapisan brahmana pada awalnya

kemungkinan kaum Migran dari India yang sengaja diundang atau didatngkan ke Kutai untuk meresmikan raja Kutai sebagai penganut Agama Hindu dan menduduki kasta Ksatria lewat upacara Vratyastana. Hal ini dilakukan oleh raja Aswawarman, sedang masa Mulawarman sudah banyak penduduk asli yang menduduki kasta brahmana lewat perkawinan atau upacara Vratyastana. Sebagaimana diuraikan diatas upacara Vratyastana sudah lumrah dilakukan di India bagian selatan untuk meresmikan seseorang memasuki kasta baru, atau menganut Agama Hindu. Dengan demikian masyarakat Kutai terdiri atas kaum Brahmana, Ksatria (bangsawan Kraton), kaum pekerja, petani atau pedagang. Melihat tulisan dan bahasa yang dipakai kemungkinan yang menulisnya adalah kaum brahmana ahli, bias dilakukan oleh brahmana India, tetapi tidak menutup kemungkinan ditulis oleh brahmana ahli Indonesia yang belajar ke India, sebab bahasa Sansekerta merupakan bahasa kaum elite (brahmana dan ksatria). Dengan demikian prasasti ini diperuntukkan bagi pejabat kerajaan dan kaum bangsawan. Rakyat biasa tidak memahaminya, dan menganut agama leluhur yakni pemujaan kepada leluhur. Pernyataan puji-pujian kaum brahmana kepada Mulawarman menunjukkan hubungan baik antara brahmana dan ksatria. Dengan kata lain, raja Mulawarman adalah raja yang disenangi, karena mampu mewujudkan Astabhrata dalam pemerintahannya. Dalam prasasti ini tidak ada disebutkan tentang rakyat, sebagaimana diketahui prasasti tersebut hanya untuk kalangan elite. Namun demikian dapat diperkirakan mata pencaharian penduduk kebanyakan pertanian dalam arti luas sebagai mana dijelaskan habitat Kebudayaan Hindu adalah budaya agraris. Namun demikian tidak tertutup kemungkinan perdangan intersuler bahkan Internasional juga merupakan salah satu matapencaharian penduduk, terbukti Kudungga terpengaruh kebudayaan India, karena ia merupakan kepala suku (Primus Interpares), kemungkinan ia pernah dating ke India untuk berdagang. Selain itu, daerah Kalimantan terkenal dengan daerah penghasil komuditas perdagangan internasional misalnya hasil-hasil hutan berupa dammar, dan kemenyan.

a. Kehidupan Politik
BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI 5

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012 Raja-raja yang berhasil diketahui pernah memerintah kerajaan Kutai adalah sebagai berikut. Raja Kudungga, merupakan raja pertama yang berkuasa di kerajaan Kutai. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan menganggap dirinya menjadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun. Raja Aswawarman, prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan seorang raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Aswamedha. Upacaraupacara ini pernah dilaksanakan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta, ketika ingin memperluas wilayahnya. Raja Mulawarman, adalah putra dari Raja Aswawarman. Ia adalah raja terbesar dari kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya kerajaan Kutai mengalami masa yang gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya raja Mulawarman mengadakan upaca kurban emas yang amat banyak. b. Kehidupan Sosial Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad ke-4 M di daerah Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia yang telah banyak menerima pengaruh Hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang datang dari luar (India) dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri. c. Kehidupan Ekonomi Dilihat dari letaknya, Kutai sangat strategis, terletak pada jalur aktifitas pelayaran dan perdagangan antara dunia barat dan dunia timur. Secara langsung maupun tidak langsung besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Kutai, terutama dalam bidang perekonomian masyarakatnya, dimana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama saat itu. Rakyat Kutai sudah aktif terlibat dalam perdagangan internasional dan tentu saja mereka berdagang pula sampai ke perairan Laut Jawa dan Indonesia Timur untuk mencari barang-barang dagangan yang laku di pasaran Internasional. Dengan demikian, Kutai telah termasuk daerah persinggahan perdagangan internasional, yaitu Selat MalakaLaut JawaSelat MakasarKutai-Cina, atau sebaliknya.
BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI 6

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012

d. Kehidupan Budaya Salah satu yupa menyebutkan suatu tempat suci dengan kata Vaprakecvara, yang artinya sebuah lapangan luas tempat pemujaan. Vaprakecvara itu dihubungkan dengan Dewa Siwa. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa masyarakat Kuta memeluk agama Siwa. Hal ini didukung oleh beberapa faktor berikut. o Besarnya pengaruh kerajaan Pallawa yang beragama Siwa menyebabkan agama Siwa terkenal di Kutai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kutai adalah pemeluk agama Siwa (hindu). o Pentingnya peranan para Brahmana di Kutai menunjukkan besarnya pengaruh Brahmana dalam agama Siwa terutama mengenai upacara korban. o Kehidupan kebudayaan masyarakat Kutai erat kaitannya dengan kepercayaan/agama yang dianut.

BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012

BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1. Kerajaan Kutai yang berlokasi di hulu Sungai Mahakam, Kalimantan Timur adalah kerajaan bercorak Hindu pertama di Nusantara. Sumber utama Kerajaan Kutai ialah tujuh buah batu bertulis yang disebut yupa. 2. Sumber-sumber sejarah dari kerajaan Kutai diperoleh dalam bentuk prasasti yang dikenal
dengan sebutan yupa yaitu nama yang disebutkan dalam prasastinya, dan peninggalanpeninggalan berupa patung Mukhalingga dan Ganesha di Serawak.

3. Berdasarkan prasasti yang ada dapat diketahui susunan masyarakat Kutai berlapis-lapis atas
dasar kasta (secara konseptual mengikuti model India). Lapisan brahmana pada awalnya kemungkinan kaum Migran dari India yang sengaja diundang atau didatngkan ke Kutai untuk meresmikan raja Kutai sebagai penganut Agama Hindu dan menduduki kasta Ksatria lewat upacara Vratyastana. Raja-raja yang berhasil diketahui pernah memerintah kerajaan Kutai

adalah sebagai berikut. Raja Kudungga, merupakan raja pertama yang berkuasa di kerajaan Kutai. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku.
BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI 8

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012 Raja Aswawarman, prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja Aswawarman merupakan seorang raja yang cakap dan kuat. Raja Mulawarman, adalah putra dari Raja Aswawarman.

3.2. Rekomendasi 1. Sebagai calon pendidik kita wajib memiliki pengetahuan yang luas mengenai kerajaankerajaan yang pernah ada di Indonesia 2. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia kita wajib ikut serta dalam upaya pelestarian peninggalan kebudayaan yang sangat bernilai tersebut sebagai salah satu kekayaan khasanah kebudayaan bangsa.

BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI

SEJARAH KEBUDAYAAN 2012

DAFTAR PUSTAKA

Muh. Nurdin, dkk. 2008. Mari Belajar IPS untuk SMP/MTs Kelas VII. Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. www.google.com/sumber-sumber sejaraj kerajaan Kutai. diakses tanggal 19 Maret 2012 www.google.com/gambar prasasti peninggalan Kerajaan Kutai. diakses tanggal 19 Maret 2012 Modul Sejarah untuk SMA/MA Kelas XI IPS Semester Gasal. Tim Edukatif HTS. Hayati Tanah Subur Suyasa. I Wayan. 2004. Perkembangan Kerajaan Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha pada Abad IV-IX di Indonesia. Buku Ajar Sejarah Indonesia 1. Undiksha

BUKTI AWAL PENGARUH KEBUDAYAAN HINDU DI KERAJAAN KUTAI

10

Anda mungkin juga menyukai