Roffiqoh Azizah H.
Penilaian
Plasenta
Temuan dari Penilaian dan Pemeriksaan Tanda atau gejala retensio plasenta : Adalah normal jika plasenta lahir dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir
2.
1.
2.
Jika plasenta telihat,lakukan penegangan tali pusat terkendali dengan lembut dan tekanan dorsokranial pada uterus, minta ibu untuk meneran agar plasenta keluar Setelah plasenta lahir, lakukan masase pada uterus dan periksa plasenta ATAU Lakukan periksa dalam dengan lembut, jika plasenta ada di vagina, keluarkan dengan hati sambil melakukan tekanan dorso-kranial pada uterus Jika plasenta masih di dalam uterus dan pendarahan minimal, berikan oksitosin 10 unit IM, pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS Segera rujuk ke fasilitas rujukan dengan kemampuan gawat darurat obstetri Dampingi ibu ke tempat rujukan
1.
Jika plasenta masih didalam uterus dan terjadi pendarahan berat, pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS dengan 20 unit oksitosin Coba lakukan plasenta manual dena lakukan penanganan lanjutan Bila tidak memenuhi syarat plasenta manual di tempat atau tidak kompeten maka segera rujuk ibu ke fasilitas terdekat dengan kapabilitas kegawat daruratan obstetri Dampingi ibu ke tempat rujukan Tawarkan bantuan walaupun ibu telah dirujuk dan mendapat pertolongan di fasilitas kesehatan rujukan
Palpasi uterus untuk memulai kontraksi, minta ibu meneran pada setiap kontraksi 2. Saat plasenta terlepas, lakukan periksa dalam (hati-hati). Jika mungkin cari tali pusat dan keluarkan plasenta dari vagina sambil melakukan tekanan dorso-kranial pada uterus 3. Setelah plasenta lahir, lakukan masase uterus dan periksa plasenta 4. Jika plasenta belum lahir dalam waktu 30 menit, rangani sebagai retensio plasenta
1.
Plasenta Pendarahan
pervaginam
Lakukan periksa dalam, keluarkan selaput ketuban danbekuan darah yang mungkin masih tertinggal 2. Lakukan masase uterus 3. Jika ada pendarahan hebat, ikuti langkah penatalaksanaan atonia uteri
1.
1.
Tanda atau gejala robekan vagina, perineum atau serviks : Pendarahan pasca persalinan Plasenta lengkap Uterus berkontraksi
Lakukan pemeriksaan secara hati-hati 2. Jika terjadi laserasi derajat satu atau dua lakukan penjahitan 3. Jika terjadi laserasi derajat tiga atau empat atau robekan serviks :
1.
Pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS Segera rujuk ke fasilitas rujukan dengan kemampuan gawat darurat obstetri Dampingi ibu ke tempat rujukan
Nadi Tekanan
1. 2.
3.
4.
5.
Baringkan miring ke kiri Jika mungkin, naikkan kedua tungkai untuk meningkatkan curah adrah ke jantung Pasang infus dengan menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS. Infuskan 1 L dalam 15 sampai 20 menit, jika mungkin infuskan 2 L dalam waktu satu jam pertama, kemudian turunkan ke 125 cc/jam Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan gawatdarurat obstetri dan bayi baru lahir Dampingi ibu ke tempat rujukan
Tanda atau gejala dehidrasi : Meningkatnya nadi (100 kali/menit atau lebih) Temperatur tubuh diatas 38 C Urin pekat Produksi urin sedikit (kurang dari 30 cc/jam)
1. 2.
3.
4.
5.
6.
Anjurkan ibu untuk minum Nilai ulang ibu setiap 15 menit selama satu jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan Jika kondisinya tidak membaik dalam waktu satu jam, Pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS 125 cc/jam Jika temperatur tubuh tetap tinggi, ikuti asuhan untuk infeksi Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan asuha gawatdarurat obstetri Dampingi ibu ke tempat rujukan
Nadi
Suhu Cairan
Tanda atau gejala infeksi : Nadi cepat (110 kali/menit atau lebih) Temperatur tubuh diatas 38 C Kedinginan Cairan vagina yang berbau busuk
1.
2.
3. 4. 5.
Baringkan miring ke kiri Pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS 125 cc/jam Berikan ampisilin 2 gr atau amoksillin 2 gr per oral Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan asuha gawatdarurat obstetri Dampingi ibu ke tempat rujukan
Tanda atau gejala preeklampsia ringan: Tekanan darah diastolik 90-11- mmHg Proteinura
1.
2.
3. 4.
Nilai ulang tekanan darahsetiap 15 menit (pada saat beristirahat di antara kontraksi dan meneran) Jika tekanan darah 110 mmHg atau lebih, pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan RL/NS 125 cc/jam Baringkan miring ke kiri Lihat penatalaksanaan preeklampsia berat
Tekanan
darah
Tanda atau gejala preeklampsia berat atau eklampsia : Tekanan darah diastolik 110 mmHg atau lebih Tekanan darah diastolik 90 mmHg atau lebih dengan Kejang
1. 2.
3. 4. 5.
Baringkan miring ke kiri Pasang infus menggunakan jarum besar (ukuran 16/18) dan berikan Ringer Laktat/Normal Salin 125 cc/jam Jika mungkin, berikan dosis awal 4 gr MgSO4 20% IV selama 20 menit Berikan MgSO4 50%, 10 gr (5 gr IM pada masing bokong) Segera rujuk ke fasilitas yang memiliki kemampuan asuhan gawatdarurat obstetri dan bayi baru lahir
Tonus
Uteri Tanda atau gejala kandung kemih penuh : Tinggi Fundus Bagian bawah uterus sulit dipalpasi Tinggi fundus diatas pusat Uterus terdorong/condong ke satu sisi
1.
2.
3.
Bantu ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya Kemudian masase uterus hinga berkontraksi baik Jika ibu tidak dapat berkemih, kateterisasi kandung kemihnya dengan teknik aseptik Kemudian masase uterus hinga berkontraksi baik Jika ibu mengalamai pendarahan ikuti langkah atonia uteri
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS KERJA
Atonia uteri
Darah segar yang mengalir segera setelah bayi lahir Uterus kontraksi dan keras Plasenta belum lahir Plasenta lengkap setelah 30 menit Pendarahan segera (P3) Uterus berkontraksi dan keras Plasenta atau sebagian selaput (mengandng pembuluh darah) tidak lengkap Pendarahan segera (P3)
Retensio plasenta
DIAGNOSIS KERJA
Inversio uteri
Anemia demam
Endometristis atau sisa fragmen plasenta (terinfeksi atau tidak) Late postpartum Hemorrhage Pendarahan postpartum sekunder
TERIMA KASIH