Anda di halaman 1dari 31

37

Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Makassar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Indikator : Menghitung Konsentrasi Larutan (molaritas
larutan)
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menghitung konsentrasi larutan (molaritas larutan)
B. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Laju reaksi
Sub Materi Pokok : Kemolaran
1. Konsentrasi larutan (Molaritas larutan)
Kemolaran adalah salah satu cara menyatakan kepekatan larutan. Kemolaran
menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan (ingat: setiap liter
larutan, bukan pelarut). Kemolaran dinyatakan dengan lambang M dan satuannya
adalah mol liter
-1


(1.1)
Keterangan: M = Kemolaran (M)
n = jumlah mol (mol)
V = jumlah volume (liter)
M =

dalam mol L
-1

38

2. Hubungan kemolaran dengan kadar larutan
Kadar menyatakan massa zat terlarut dalam 100 gram larutan, sedangkan
kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. Oleh
karena massa merupakan hasil kali volume dengan massa jenis, maka kemolaran
larutan dapat ditentukan jika kadar (%) dan massa jenisnya diketahui.

(2.1)

Keterangan: M = Kemolaran (M)
= massa jenis (gram/liter)
M
r
= massa molekul relatif (gram/mol
3. Pengenceran
Pengenceran zat menyebabkan volume dan kemolaran larutan berubah, tetapi
jumlah mol zat terlarut tidak berubah.
Oleh karena pengenceran tidak mengubah jumlah mol zat terlarut, maka;
n
1
= n
2
atau V
1
M
1
= V
2
M
2
(3.1)
Keterangan: n = Jumlah mol zat
M = Konsentrasi molar zat
V = Volume zat
C. Metode Pembelajaran
Kelas eksperimen
Metode Pembelajaran yang digunakan adalah (menggunakan media
Makroflash 8) metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi.
Kelas kontrol
Metode pembelajaran yang digunakan adalah (pengajaran langsung) metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan.




M =


39

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kelas eksperimen Alokasi
waktu
Kelas kontrol Alokasi
waktu
Tahap Pendahuluan:
(10 menit)
a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan apersepsi
kepada siswa dengan
tanya-jawab mengenai
pengertian kemolaran.



5 menit







5 menit

Tahap Pendahuluan:
(10 menit)
Fase 1
a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan
apersepsi kepada
siswa dengan tanya-
jawab mengenai
pengertian kemolaran


5 menit







5 menit

Tahap Inti:
( 70 menit)
a. Memperlihatkan slide
macromedia flash 8

b. Menjelaskan kepada
siswa tentang
pengertian konsentrasi
molar yang ada pada
slide.

c. Dari pengertian
konsentrasi molar,
guru menuntun siswa
untuk menunjukkan
rumus dari konsentrasi
molar.

d. Menampilkan animasi
yang menggambar
adanya larutan HCL 5
M





5 menit









15 menit





5 menit





Tahap Inti:
(70 menit)
Fase 2
a. Menjelaskan
pengertian
kemolaran. Misalnya:
larutan cuka adalah
larutan yang sering
kita jumpai dalam
kehidupan sehari-
hari, yang terdiri dari
campuran asam asetat
dan air. jumlah asam
asetat yang
terkandung dalam
cuka tersebut dapat
dinyatakan dengan
istilah konsentrasi.

b. Memaparkan rumus-
rumus yang terkait
dengan kemolaran.
Fase 3
c. Menuliskan satu


15 menit




10 menit



10 menit







15 menit





40

e. Guru menuntun arti
dari HCL 5 M yaitu
setiap 1 liter larutan
mengandung 5 mol
HCL

f. Menampilkan
beberapa contoh soal
mengenai kemolaran
yang ada pada slide
dan membahas
bersama-sama soal
tersebut.

g. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai
kemolaran.

10 menit







15 menit





5 menit
contoh soal mengenai
kemolaran di papan
tulis.

Fase 4
d. Meminta siswa
mengerjakan contoh
soal kemolaran yang
di papan tulis.

Fase 5
e. Guru dan siswa
membahas contoh
soal yang diberikan.

f. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai
kemolaran

5 menit





5 menit

Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan
kemolaran.



10 menit
Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
Memberikan kuis kepada
siswa yang berkaitan
dengan kemolaran.



10 menit

E. Sumber Belajar
1. Johari, JMC. 2006. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Erlangga. Jakarta
2. Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta
F. Penilaian
1. Aspek yang dinilai : Kognitif dengan tes tertulis
2. Jenis tagihan : Tes hasil belajar
3. Bentuk Instrumen : Subjektif tes
Evaluasi
1. Hitung kemolaran larutan H
2
SO
4
pekat 0,3 M jika H
2
SO
4
yang
tersedia meiliki kadar 98 % dan massa jenis 1,8 gmL
-1
!
2. Dari soal diatas, hitung volume H
2
SO
4
yang harus di pipet !
Jawaban :
41

1. M =
Mr
xPx 10

=
mol g
mL g x x
/ 98
/ 8 , 1 98 10

= 18 M
2. M
1
x V
1
= M
2
x V
2
V
1
x 18 M = 100 mL x 0,3 M
V
1
= 1,67 mL

Makassar, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa,



MARIATI, S.Pd. FAJRI NURDIN
NIP. 19650325 198812 2 001 NIM. 071304083










42

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Makassar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri.
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Indikator : 1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi (konsentrasi, luas permukaan, suhu,
dan katalis) melalui percobaan
2. Menafsirkan grafik dari data percobaan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis) melalui percobaan.
2. Siswa menafsirkan grafik dari data percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
B. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Laju reaksi
Sub Materi Pokok : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
1. Luas permukaan sentuh
Suatu reaksi mungkin melibatkan pereaksi padat. Luas permukaan (total) zat
padat bertambah jika ukurannya diperkecil. Suatu hasil percobaan menunjukkan
bahwa kepingan yang lebih halus menghasilkan kurva dengan kemiringan pada
awal reaksi yang lebih besar. Perhatikan gambar dibawah ini:
43

Jumlah gas (mL)
Kepingan halus

Kepingan kasar

120 300 t(detik)

Gambar 1.1. Kurva reaksi kepingan pualam

Reaksi dengan kepingan pualam yang lebih halus berakhir setelah 120 detik,
sementara kepingan yang lebih kasar memerlukan waktu sekitar 300 detik. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa:
Kepingan yang lebih halus bereaksi dengan cepat
Kepingan yang lebih kasar bereaksi lebih lambat
2. Konsentrasi pereaksi
Pengaruh konsentrasi pada laju reaksi dapat dipelajari dengan mereaksikan
magnesium dengan HCl. Percobaan dilakukan minimal 2 kali, masing-masing
dengan konsentrasi HCl yang berbeda, sementara semua faktor lain dibuat sama,
seperti volume HCl, bentuk dan massa magnesium, serta suhu. Dengan demikian,
perubahan laju reaksi semata-mata karena perubahan konsentrasi HCl.
Adapun kurva dari hasil percobaan tersebut, yaitu:
V H
2
(ml)60
HCl 2 M = [A]
40

20 HCl 1 M = [B] waktu (detik)
10 20 60 130
Gambar 2.1. Kurva pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi


44

Dari kurva tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Kemiringan kurva A lebih besar daripada kurva B, hal tersebut
menunjukkan bahwa reaksi dalam labu A lebih cepat daripada reaksi
dalam labu B.
2. Reaksi dalam labu A selesai dalam 20 detik sementara dalam labu B baru
selesai setelah 130 detik.
3. Kedua percobaan menghasilkan gas hidrogen dengan volume yang sama
(60 ml)
3. Suhu
Laju reaksi dapat dipercepat atau diperlambat dengan mengubah suhunya.
Pengaruh suhu terhadap laju reaksi dipelajari dengan mengamati reaksi natrium
tiosulfat Na
2
S
2
O
3
dengan larutan asam klorida. Reaksi ini menghasilkan endapan
belerang yang berwarna kuning muda.
Laju reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur laju pembentukan endapan
belerang.
4. Katalisator
Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tetapi zat itu
sendiri tidak mengalami perubahan yang kekal tidak dikonsumsi atau tidak
dihabiskan). Contohnya adalah aksi larutan FeCl
3
terhadap peruraian larutan
H
2
O
2
. Hidrogen peroksida dapat terurai menjadi air dan gas oksigen.
Pada suhu kamar, reaksi itu berlangsung sangat lambat sehingga praktis
tidak teramati. Namun reaksi akan berlangsung hebat jika larutan FeCl
3

ditambahkan. Larutan FeCl
3
(yang berwarna kuning jingga), mula-mula
mengubah warna campuran menjadi coklat tetapi pada akhir reaksi kembali
berwarna kuning jingga. Hal ini menunjukkan bahwa FeCl
3
tidak dikonsumsi
dalam reaksi tersebut.
C. Metode Pembelajaran
Kelas eksperimen
Metode Pembelajaran yang digunakan adalah (menggunakan media
Makroflash 8) metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi.

45

Kelas kontrol
Metode pembelajaran yang digunakan adalah (pengajaran langsung) metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kelas eksperimen

Alokasi
waktu
Kelas kontrol

Alokasi
waktu

Tahap Pendahuluan:
(10 menit)

a. Mengarahkan siswa
pada situasi
pembelajaran dengan
mengecek kehadiran
siswa lalu
menyampaikan
indikator pembelajaran.


b. Memberikan apersepsi
kepada siswa dengan
tanya-jawab faktor-
faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi.




5 menit








5 menit



Tahap Pendahuluan:
(10 menit)
Fase 1
a. Mengarahkan siswa
pada situasi
pembelajaran dengan
mengecek kehadiran
siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan
apersepsi kepada
siswa dengan tanya-
jawab mengenai
faktor-faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi.



5 menit








5 menit



Tahap Inti:
(70 menit)

a. Menampilkan slide
macromedia flash 8.

b. Menyampaikan bahwa
laju reaksi dipengaruhi
oleh factor-faktor luar
seperti
Ukuran partikel
pereaksi
Konsentrasi
pereaksi
Suhu
Tekanan
katalisator



5 menit







10 menit





Tahap Inti:
(70 menit)
Fase 2
a. Guru
Menyampaikan
bahwa laju reaksi
dipengaruhi oleh
faktor-faktor luar
seperti
Ukuran partikel
pereaksi
Konsentrasi
pereaksi
Suhu
Tekanan
katalisator













10 menit




46

c. Menampilkan silde
dimana terdapat animasi
tentang laju reaksi.

d. Menampilkan slide
dimana pengaruh luas
permukaan terhadap laju
reaksi, dimana adanya
keeping pualam yang
dimasukkan ke dalam
HCL 2M, seberapa
cepat kepingan pualam
tersebut larut dalam
HCL 2M, bgitupun pada
serbuk pualam

e. Guru menguji
pemahaman siswa pada
pengaruh luas
permukaan terhadap laju
reaksi melaui uji
pemahaman yang ada
pada slide.

f. Guru dan siswa
membahas bersama-
sama soal yang
diberikan pada uji
pemahaman.

g. Menampilkan slide
dimana pengaruh
konsentrasi terhadap
laju reaksi, dimana
adanya 1 gram serbuk
pualam yang
dimasukkan ke dalam
50 mL HCL 2M,
seberapa cepat kepingan
pualam tersebut,
bgitupun pada 1 gram
serbuk pualam
dimasukkan ke dalam
50 mL HCL 4M

h. Guru meminta kepada


5 menit



30 menit









5 menit









5 menit





Fase 3
b. Guru bertanya
kepada siswa
bagaimana
pengaruh ukuran Zat
padat terhadap laju
reaksi?.

c. Dari pertanyaan d
atas, diharapkan
mampu berpikir
bahwa semakin
besar ukuran zat
padat (luas
permukaan bidang
sentuh) maka laju
reaksinya semakin
besar.

d. Pada pengaruh
konsentrasi terhadap
laju reaksi, Guru
menyampaikan
semakin besar
(pekat) konsentrasi
suatu larutan, laju
reaksinya semakin
besar

e. Pada pengaruh
tekanan terhadap
laju reaksi, Guru
menyampaikan
bahwa semakin
besar tekanan
(volum diperkecil),
laju reaksinya
semakin besar,
sebab frekuensi
terjadinya tumbukan
juga semakin besar.

f. Pada pengaruh suhu
terhadap laju reaksi,
Guru



5 menit







15 menit










10 menit









10 menit











10 menit

47

siswa untuk
membandingkan
kecepatan larutnya
serbuk pualam pada
kedua percobaan
tersebut.

i. Guru dan siswa
membahas bersama-
sama soal yang
diberikan pada uji
pemahaman.

j. Menampilkan slide
animasi dimana
pengaruh tekanan
terhadap laju reaksi

k. Menampilkan slide
animasi dimana
pengaruh suhu terhadap
laju reaksi yaitu
mengamati reaksi antara
HCL dengan Na
2
S
2
O
3
,
seberapa cepat laju
reaksi yang terjadi pada
percobaan tersebut

l. Meminta siswa untuk
mengamati slide dan
bertanya mengenai
percobaan tersebut.

m. Menampilkan slide
animasi dimana
pengaruh katalisator
terhadap laju reaksi dan
memberikan uji
pemahaman kepada
siswa

menyampaikan
bahwa semakin
besar suhu, laju
reaksinya semakin
besar, sebab energy
kinetic pereaksi
akan bertambah
besar.
g. Pada pengaruh
katalis terhadap laju
reaksi, Guru
bertanya apakah
yang dimaksud
dengan katalis?.

h. Dari pertanyaan
tersebut diharapkan
siswa mampu
berpikir bahwa
katalis dapat
mempercepat atau
memperlambat laju
reaksi.

Fase 4
i. Memberikan soal
kepada siswa.

j. Guru menanggapi
jawaban dari siswa
dengan memberikan
masukan atau
tambahan yang
terkait dengan
faktor-faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi.
Fase 5
k. Meminta siswa
untuk bertanya
mengenai faktor-
faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi.










5 menit







10 menit






5 menit




10 menit







5 menit

48




E. Sumber Belajar
1. Johari, JMC. 2006. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Erlangga.
Jakarta
2. Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta
F. Penilaian
1. Aspek yang dinilai : Kognitif dengan tes tertulis
2. Jenis tagihan : Tes hasil belajar
3. Bentuk Instrumen : Subjektif tes
EVALUASI
1. Laju reaksi meningkat dua kali pada setiap kenaikan suhu sebesar 10
o
C.
jika pada suhu 30
o
C reaksi berlangsung selama 48 menit tentukan lama reaksi
yang berlangsung pada suhu 60
o
C !
Jawaban :
1. V A = 2 T
o
= 30
o
C
T
a
= 60
o
C T A = 10
t
o =
48

menit
t
a
=


Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan grafik
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi



10 menit



Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan grafik
dan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju
reaksi




10 menit




49

T
a
- T
o

t
a = |
.
|

\
|
AV
1 T A
X t
o

60-30
t
a = |
.
|

\
|
2
1 10
X 48 menit

=
|
.
|

\
|
2
1 3
X 48 menit = 6 menit


Makassar, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa,



MARIATI, S.Pd. FAJRI NURDIN
NIP. 19650325 198812 2 001 NIM. 071304083







50

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Makassar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA /1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Indikator : Menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas
permukaan bidang sentuh, dan suhu terhadap laju
reaksi berdasarkan teori tumbukan.
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengaruh konsentrasi, luas permukaan bidang
sentuh, dan suhu terhadap laju reaksi berdasarkan teori tumbukan.
B. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Laju reaksi
Sub Materi Pokok : Teori Tumbukan
TEORI TUMBUKAN
Menurut teori ini, reaksi berlangsung sebagai hasil tumbukan antarpartikel
pereaksi. Akan tetapi tidak setiap tumbukan menghasilkan reaksi, melainkan
hanya tumbukan antarpartikel yang memiliki energi cukup serta arah tumbukan
yang tepat. Jadi, laju reaksi akan bergantung pada tiga hal berikut
1. Frekuensi tumbukan
2. Fraksi tumbukan yang melibatkan partikel dalam energi yang
cukup,serta
3. Fraksi partikel dengan energi cukup yang bertumbukan dengan arah
yang tepat.
51

1. Pengaruh konsentrasi dan luas permukaan
Konsentrasi dan luas permukaan berhubungan dengan frekuensi tumbukan.
Semakin besar konsentrasi, semakin besar pula kemungkinan partikel saling
bertumbukan, sehingga reaksi bertambah cepat. Begitu halnya dengan luas
permukaan, semakin luas permukaan semakin banyak tumbukan, reaksi semakin
cepat.
2. Pengaruh suhu
Jika suhu dinaikkan, energi molekul-molekul akan meningkat, sehingga
semakin banyak molekul yang mencapai energi pengaktifan dan dengan demikian
reaksi berlangsung lebih cepat sehingga meningkatkan frekuensi tumbukan.
Banyak reaksi berangsung dua kali lebih cepat jika suhu dinaikkan 10
o
C. Hal itu
menunjukkan bahwa jumlah molekul pereaksi yang mencapai energi pengaktifan
menjadi dua kali lebih banyak pada kenaikan suhu 10
o
C.
C. Metode Pembelajaran
Kelas eksperimen
Metode Pembelajaran yang digunakan adalah (pengajaran langsung) metode
ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi.
Kelas kontrol
Metode pembelajaran yang digunakan adalah (pengajaran langsung) metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan.
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kelas eksperimen Alokasi
waktu
Kelas kontrol Alokasi
waktu
Tahap Pendahuluan:
(10 menit)
a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan apersepsi
kepada siswa dengan


5 menit







5 menit
Tahap Pendahuluan
(10 menit)
Fase 1
a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan apersepsi


5 menit







5 menit
52

tanya-jawab mengenai
teori tumbukan.

kepada siswa dengan
tanya-jawab mengenai
teori tumbukan.

Tahap Inti:
(70 menit)

a. Menampilkan slide
macromedia flash 8.

b. Menyampaikan bahwa
frekuensi tumbukan
bergantung pada:
Konsentrasi
Luas Permukaan
Suhu

c. Menampilkan animasi
macromedia flash 8
dimana banyaknya
jumlah partikel asam
saling bertumbukan
maka frekuensi
tumbukannya semakin
tinggi rendah
begitupun sebaliknya.

d. Menampilkan animasi
macromedia flash 8
dimana adanya
animasi luas
permukaan pada zat
padat yang kecil maka
frekuensi
tumbukannya rendah
begitupun sebaliknya.

e. Menampilkan animasi
macromedia flash 8
dimana adanya
animasi peningkatan
suhu pada suatu
larutan sehingga
semakin tinggi suhu
yang diberikan
semakin besar



5 menit





15 menit







15 menit








15 menit









15 menit





Tahap Inti:
(70 menit)
Fase 2
a. Guru Menyampaikan
bahwa frekuensi
tumbukan bergantung
pada:
Konsentrasi
Luas Permukaan
Suhu

Fase 3
b. Guru bertanya kepada
siswa bagaiman
molekul-molkeul
dalam larutan pekat?
Apakah banyak
ataukah sedikit? .

Fase 4
c. Dari pertanyan
tersebut diharapkan
siswa mampu
menjawab bahwa
molekul pada larutan
pekat berjumlah
banyak, sehingga
guru dapat
menjelaskan bahwa
molekul yang banyak ,
letaknya lebih rapat
sehingga mudah untuk
bertumbukan.

d. Guru menuntun siswa
untuk menyimpulkan
bahwa banyaknya
jumlah partikel asam
saling bertumbukan
maka frekuensi
tumbukannya semakin
tinggi rendah



5 menit










20 menit










10 menit









10 menit






53

frekuensi
tumbukannya
begitupun sebaliknya.

f. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang dipelajari.






5 menit
begitupun sebaliknya.
e. Pada pengarug suhu,
guru bertanya kepada
siswa jika anda
melarutkan gula
kedalam air panas dan
air dingin, yang
manakah lebih cepat
larut?.

f. Dari pertanyaan diatas
siswa diharapkan
mampu mnyimpulkan
bahwa suhu dapat
menyebabkan
peningkatan laju
reaksi.

Fase 5
g. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai
materi yang dipelajari.

5 menit










15 menit






5 menit
Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan teori
tumbukan



10 menit
Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan teori tumbukan




10 menit

E. Sumber Belajar
1. Johari, JMC. 2006. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Erlangga. Jakarta
2. Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta
F. Penilaian
1. Aspek yang dinilai : Kognitif dengan tes tertulis
2. Jenis tagihan : Tes hasil belajar
3. Bentuk Instrumen : Subjektif tes


54


Makassar, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa,



MARIATI, S.Pd. FAJRI NURDIN
NIP. 19650325 198812 2 001 NIM. 071304083




55

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Makassar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA /1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Indikator : 1. Membedakan diagram energi potensial dari
reaksi kimia dengan menggunakan dan yang
tidak menggunakan katalisator.
2. Menjelaskan peranan katalisator dan energi
pengaktifan dengan menggunakan diagram.
A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat membedakan diagram energi potensial dari reaksi kimia
dengan menggunakan dan yang tidak menggunakan katalisator.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian, peranan katalisator dan energi
pengaktifan dengan menggunakan diagram.
B. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Laju reaksi
Sub Materi Pokok : Katalisator
PENGARUH KATALISATOR
Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut tumbukan efektif. Energi
minimum yang harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan
tumbukan efektif disebut energi pengaktifan (energi aktivasi = Ea). Energi
minimum yang harus dimiliki reaktan sehingga reaksi dapat berlangsung itulah
yang disebut energi pengaktifan.
56

Energi pengaktifan ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara
pereaksi dan produk. Pereaksi harus didorong sehingga dapat melewati energi
penghalang tersebut baru kemudian dapat berubah menjadi produk. Profil diagram
energi pada reaksi eksoterm dan endoterm diberikan pada gambar di bawah ini:
E

EKSOTERM Ea
R E P


Gambar 1.1. Diagram energi reaksi eksoterm

E


ENDOTERM P
E
R Ea
Gambar 1.2. Diagram reaksi endoterm
Katalisator mempercepat reaksi karena dapat menurunkan energi aktivasi.
Profil perubahan energi potensial pada suatu reaksi eksoterm dengan dan tanpa
katalisator diberikan pada gambar 1.3:






57


Ea = energi pengaktifan tanpa katalisator

Ea = energi pengaktifan dengan katalisator
Ea



Energi Ea
pereaksi
Hasil


Jalan reaksi
Gambar 1.3. Diagram pengaruh katalisator terhadap energi pengaktifan

C. Metode Pembelajaran
Kelas eksperimen
Metode Pembelajaran yang digunakan adalah (menggunakan media
makroflash 8) metode ceramah, tanya jawab, latihan dan diskusi
Kelas kontrol
Metode pembelajaran yang digunakan adalah (pengajaran langsung) metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kelas eksperimen Alokasi
waktu
Kelas kontrol Alokasi
waktu
Tahap Pendahuluan:
(10 menit)

a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan
apersepsi kepada
siswa dengan tanya-



5 menit







5 menit

Tahap Pendahuluan:
(10 menit)
Fase 1
a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan
apersepsi kepada
siswa dengan tanya-
jawab mengenai



5 menit







5 menit


58

jawab mengenai
katalisator dan energi
pengaktifan.

katalisator dan energi
pengaktifan.

Tahap Inti:
(70 menit)

a. Menampilkan slide
macromedia flash 8.

b. Menyampaikan
berdasarkan slide
bahwa energi
pengaktifan adalah
energi minimum yang
diperlukan sehingga
reaksi dapat
berlangsung.

c. Menampilkan grafik
animasi reaksi
eksoterm dan
endoterm dan
meminta siswa untuk
memperhatikan dan
menanyakan apabila
kurang mengerti.

d. Menampilkan grafik
animasi yaitu
hubungan energi
pengaktifan dengan
suhu dan Meminta
siswa untuk
memperhatikan dan
menanyakan apabila
kurang mengerti.

e. Menampilkan grafik
animasi yaitu
hubungan energi
pengaktifan (Ea)
dengan katalisator
dan Meminta siswa
untuk memperhatikan
dan menanyakan



5 menit







15 menit





10menit








10 menit










10 menit




Tahap Inti:
(70 menit)
Fase 2
a. Menjelaskan
pengertian bahwa
energi pengaktifan
yaitu energi minimum
yang diperlukan
sehingga reaksi dapat
berlangsung.

Fase 3
b. Menggambarkan dan
menjelaskan grafik
reaksi eksoterm dan
endoterm dan
meminta siswa untuk
memperhatikan.

c. Menggambarkan dan
menjelaskan grafik
yaitu hubungan
energi pengaktifan
dengan suhu dan
Meminta siswa untuk
memperhatikan.

d. Memaparkan peranan
katalisator terhadap
energi pengaktifan
dengan menggunakan
grafik.

Fase 4
e. Menanyakan kembali
kepada siswa tentang
grafik yang telah di
paparkan di atas.

Fase 5
f. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai



15 menit







15 menit










15 menit









10 menit





5 menit



59


E. Sumber Belajar
1. Johari, JMC. 2006. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Erlangga. Jakarta
2. Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta
F. Penilaian
1. Aspek yang dinilai : Kognitif dengan tes tertulis
2. Jenis tagihan : Tes hasil belajar
3. Bentuk Instrumen : Subjektif tes

Makassar, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa,



MARIATI, S.Pd. FAJRI NURDIN
NIP. 19650325 198812 2 001 NIM. 071304083
apabila kurang
mengerti.

f. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai
peranan katalisator
dan energi
pengaktifan





5 menit
peranan katalisator
dan energi
pengaktifan.






Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan peranan
katalisator dan energi
pengaktifan.



10 menit
Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan
peranan katalisator dan
energi pengaktifan.




10 menit
60

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 11 Makassar
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : XI IPA / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 pertemuan)
Standar Kompetensi : Memahami kinetika reaksi dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari dan industri
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian laju reaksi dengan
melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
Indikator : Menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan
waktu reaksi
A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menentukan orde reaksi, persamaan laju reaksi dan waktu reaksi
B. Materi Pelajaran
Materi Pokok : Laju reaksi
Sub Materi Pokok : Persamaan laju reaksi
PERSAMAAN LAJU REAKSI
1. Bentuk persamaan laju reaksi
Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi
dengan konsentrasi prereaksi. Bentuk persamaan laju reaksi dinyatakan sebagai
berikut.
Untuk reaksi:
mA + nB pC + qD
Persamaan Laju Reaksinya:
v = k [A]
x
[B]
y
(1.1)
dengan k = tetapan laju reaksi
x = orde reaksi terhadap A
y = orde reaksi terhadap B
61

Tetapan laju reaksi (k) adalah suatu tetapan yang harganya bergantung pada
jenis pereaksi dan suhu. Setiap reaksi mempunyai harga k tertentu pada suhu
tertentu. Harga k akan berubah jika suhu berubah. Reaksi yang berlangsung cepat
mempunyai harga k yang besar sedangkan reaksi yang berlangsung lambat
mempunyai harga k yang lebih kecil. Kenaikan suhu dan penggunaan katalisator
umumnya menaikkan harga k. Pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju
reaksi disebut orde atau tingkat reaksi. Reaksi di atas berorde keseluruhan (total)
= x + y
2. Makna orde reaksi
Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi pereaksi pada laju
reaksi, beberapa diantaranya adalah:
a. Orde Nol
Reaksi dikatakan berorde nol terhadap salah satu pereaksinya apabila
perubahan konsentrasi pereaksi tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi.
b. Orde Satu
Suatu reaksi dikatakan berorde satu terhadap salah satu pereaksinya jika laju
reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi
itu dilipattigakan maka laju reaksi akan menjadi 3 kali lebih besar.
c. Orde Dua
Suatu reaksi dikatakan berorde dua terhadap salah satu pereaksi jika laju reaksi
merupakan pangkat dua dari konsentrasi pereaksi itu. Apabila konsentrasi zat itu
dilipattigakan, maka laju reaksi akan menjadi 3
2
atau 9 kali lebih besar.
d. Orde Negatif
Suatu reaksi berorde negatif jika laju reaksi berbanding terbalik dengan
konsentrasi pereaksi itu. Jika konsentrasi pereaksi itu diperbesar, maka laju reaksi
akan makin kecil.
3. Menentukan persamaan laju reaksi
Persamaan laju tidak dapat diduga dari stoikiometri reaksi tetapi diturunkan
dari eksperimen. Salah satu cara menentukan persamaan laju adalah metode laju
awal. Menurut cara ini, laju diukur pada awal reaksi dengan konsentrasi yang
berbeda-beda. Untuk memahami metode ini, perhatikan reaksi antara ion
62

ammonium (NH
4
+
) dengan ion nitrit (NO
2
-
) yang datanya diberikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.1. Hasil percobaan reaksi antara ion ammonium dan ion nitrit
Percobaan
ke-
Konsentrasi awal
Ion NO
2
-
(M)
Konsentrasi awal
Ion NH
4
+
(M)
Laju awal
(M detik
-1
)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
0,0100
0,0200
0,0400
0,200
0,200
0,200
0,200
0,200
0,200
0,0202
0,0404
0,0606
5,4 x 10-7
10,8 x 10-7
21,5 x 10-7
10,8 x 10-7
21,6 x 10-7
32,4 x 10-7

Percobaan 1, 2, dan 3 dimaksudkan untuk menentukan orde reaksi terhadap
ion NO
2
-
. Pada ketiga percobaan itu, konsentrasi ion NO
2
-
diubah-ubah sementara
konsentrasi ion NH
4
+
dibuat tetap. Dengan demikian, perubahan laju reaksi
semata-mata disebabkan oleh perubahan konsentrasi ion NO
2
-
. Percobaan 4, 5,
dan 6 dimaksudkan untuk menentukan orde reaksi terhadap ion NH
4
+
. Pada ketiga
percobaan itu, konsentrasi ion NO
2
-
yang dibuat tetap sedangkan konsentrasi NH
4
+
diubah-ubah. Perubahan laju raksi semata-mata disebabkan konsentrasi ion NH
4
+
.
Dari persamaan reaksi:
NH
4
+
+ NO
2
-
N
2
+ 2H
2
O
Dapat ditulis persamaan laju sebagai
v = k [NH
4
+
]
x
[NO
2
-
]
y

(3.1)
Orde reaksi terhadap NH
4
+
yaitu x, dapat ditentukan dengan membandingkan
percobaan 5 dengan percobaan 4, atau percobaan 6 dengan percobaan 4:


2
x
= 2
x = 1
Orde reaksi terhadap NO
2
-
, yaitu y dapat ditentukan dengan membandingkan
percobaan 2 dengan percobaan 1, atau percobaan 3 dengan percobaan 1:


y = 1
63

Jadi , persamaan laju reaksi adalah:


(3.2)

C. Metode Pembelajaran
Kelas eksperimen
Metode Pembelajaran yang digunakan adalah (menggunakan media
makroflash 8) metode ceramah, tanya jawab, dan latihan
Kelas kontrol
Metode pembelajaran yang digunakan adalah (pengajaran langsung) metode
ceramah, tanya jawab, dan latihan.

D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kelas eksperimen Alokasi
waktu
Kelas kontrol Alokasi
waktu
Tahap Pendahuluan:
(10 menit)

a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan
apersepsi kepada
siswa dengan tanya-
jawab mengenai laju
dan orde, dan waktu
reaksi




5 menit







5 menit



Tahap Pendahuluan:
(10 menit)
Fase 1
a. Mengarahkan pada
situasi pembelajaran
dengan mengecek
kehadiran siswa lalu
menyampaikan
indikator
pembelajaran.

b. Memberikan
apersepsi kepada
siswa dengan tanya-
jawab mengenai
laju, orde, dan
waktu reaksi.




5 menit







5 menit



Tahap Inti:
(70 menit)
a. Menampilkan slide
macromedia flash 8.



5 menit


Tahap Inti:
(70 menit)
Fase 2
a. Guru menjelaskan
pengertian laju


5 menit


v = k [NH
4
+
][NO
2
-
]
64

b. Menampilkan dalam
slide dan
menjelaskan
pengertian laju reaksi
dan persamaan laju
reaksi.

c. Menampilkan slide
dan menjelaskan
beberapa reaksi
beserta persamaan
laju reaksinya

d. Menampilkan dalam
slide dan
menjelaskan
pengertian orde
reaksi dan beberapa
data percobaan dalam
menentukan laju
reaksinya.

e. Menampilkan dalam
slide dan
menjelaskan macam-
macam orde reaksi
beserta grafik anim
asi yaitu:

Reaksi orde nol
Reaksi orde satu
Reaksi orde dua.

f. Menampilkan dalam
slide dan
menjelaskan cara
menetukan orde
reaksi beberapa data
percobaan.

g. Meminta siswa untuk
bertanya mengenai
laju, orde, dan waktu
reaksi.






20 menit





10 menit




15 menit









15 menit








10 menit







5 menit

reaksi dan
persamaan laju
reaksi .

b. Memaparkan
pengertian dan
rumus laju dan orde
reaksi.

c. Guru menjelaskan
pengertian orde
reaksi

d. Guru menjelaskan
macam-macam orde
reaksi beserta grafik
yaitu:

Reaksi orde nol
Reaksi orde satu
Reaksi orde dua.

e. Guru menjelaskan
cara menetukan orde
reaksi beberapa data
percobaan.

Fase 3
f. Menuliskan satu
contoh soal di papan
tulis

Fase 4
g. Siswa menjawab
soal yang diberikan
kemudian guru
membahas contoh
soal yang dipaparkan
di papan tulis.

Fase 5
h. Meminta siswa
untuk bertanya
mengenai laju, orde,
dan waktu reaksi.




20 menit




5 menit



10 menit


10 menit




15 menit







10 menit




5 menit

65


E. Sumber Belajar
1. Johari, JMC. 2006. Kimia 2 SMA dan MA untuk Kelas XI. Erlangga. Jakarta
2. Sudarmo, Unggul. 2004. Kimia untuk SMA Kelas XI. Erlangga. Jakarta
F. Penilaian
1. Aspek yang dinilai : Kognitif dengan tes tertulis
2. Jenis tagihan : Tes hasil belajar
3. Bentuk Instrumen : Subjektif tes
Evaluasi
1. Dalam suatu percobaan penentuan laju reaksi P + Q hasil,
diperoleh data sebagai berikut :
No [P] (M) [Q] (M) Laju Reaksi (Ms
-
)
1. 0,4 0,2 0.096
2. 0.3 0,15 0,0405
3. 0,2 0,2 0,048
4. 0,1 0,1 0,006
5. 0,05 0,05 0,00075
a. Tentukan orde reaksinya
b. Tentukan persamaan laju reaksinya
c. Tentukan harga tetapan lajunya
Jawaban :
Konsentrasi P tidak ada yang sama, sedang kan konsentrasi Q ada yang
sama , perhatikan konsentrasi Q, data 1 dan 3 atau data 4 dan 5
x

( ) 2 V
V(1)
=
(

) 3 (
) 1 (
P
P

Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan yang
berkaitan dengan
perhitungan laju dan
orde reaksi



10 menit
Tahap penutup:
(10 menit)

Meminta siswa
menyimpulkan lalu
memberikan kuis yang
berkaitan dengan
perhitungan laju dan
orde reaksi




10 menit
66

x


s M
s M
/ 048 , 0
/ 096 , 0
=
(

M
M
20 , 0
40 , 0

2 = 2
x

x = 1
Mencari orde reaksi Q (misalkan y)
pilih dua data P, asalkan bukan pada dua data Q yang sama
jadi data yang dipilih data 3 dan 4
x y

) 4 (
) 3 (
V
V
=
(

) 4 (
) 3 (
P
P
=
(

) 4 (
) 3 (
Q
Q

1 y

006 , 0
048 , 0
=
(

10 , 0
20 , 0
=
(

10 , 0
20 , 0

8 = [2]x [2]
y

4 = 2
y

y = 2
a. Orde reaksi P = 1 dan orde reaksi Q = 2 , maka orde reaksi total =
1 + 2 = 3
b. Persamaan laju reaksi v = k [P][Q]
2

c. Nilai k =
v
1
= k
1
[P
1
][Q
1
]
2

0,096 Ms
-1
= k
1
(0,40 M) (0,20 M)
2
=k
1
(0,016 M
3
)
0,096 Ms
-1

k
1
=

67

0,016 M
3

k
1
= 6 M
-2
s
-1

Makassar, Oktober 2011
Guru Mata Pelajaran, Mahasiswa,



MARIATI, S.Pd. FAJRI NURDIN
NIP. 19650325 198812 2 001 NIM. 071304083

Anda mungkin juga menyukai