Anda di halaman 1dari 27

CRATED BY:

Kelompok

IV

Keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik

(badan) atau lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan
tidak terkontrol.

Tanggapan atau proses internal atau eksternal yang mencapai tingkat


ketegangan fisik dan psikologis sampai pada batas atau melebihi batas kemampuan subjek (Cooper, 1994)

JENIS-JENIS STRES

Jenis stres menurut Quick dan Quick 1984, yaitu: 1. Eustress: Hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). 2. Distress: Hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak).

Di dalamnya terdapat proses penilaian terhadap suatu ke-stresan seseorang. Karena tingkat stres seseorang dengan yang lainnya akan berbeda meskipun dalam mengalami kejadian yang sama. Terdapat beberapa teori penilaian stres salah satunya yaitu, Teori Appraisal (Lazarus) yang pernah digunakan dalam penelitian terhadap anak oleh Johnson dan Bradlyn.

LANJUUT~ Menurut Lazarus ada dua tahap yang harus dilalui ketika melakukan penelitian penilaian stres yaitu: 1. Primary Appraisal 2. Secondary Appraisal

Primary Appraisal:

Proses penentuan makna dari suatu peristiwa yang dialami individu. Yang dinilai positif, netral, atau

negatif oleh individu.

Menurut penelitian sebelumnya, primary appraisal menunjukkan bahwa stres bergantung pada cara

seseorang menilai suatu peristiwa.

primary appraisal terdiri dari tiga komponen yaitu: - goal relevance - goal congruence or incongruence - type of ego involvement

Secondary Appraisal:

Penilaian mengenai kemampuan individu melakukan coping, beserta sumber daya yang dimilikinya, untuk mengetahui apakah individu cukup mampu menghadapi harm, threat, dan challenge dalam peristiwa yang terjadi.

Secondary appraisal terdiri dari tiga komponen yaitu: - blame and credit

- coping-potential
- future expectancy

RESPON STRES
Respon Respon Respon Respon

Fisiologis Kognitif

Emosi
Tingkah Laku

COPING

Coping: suatu usaha untuk menguasai

situasi tertekan, tanpa memperhatikan


akibat dari tekanan tersebut.

Ada dua strategi dala melakukan Coping


(Lazarus dan Folkman, 1984) yaitu:

1. Problem-focused coping
2. Emotion-focused coping

Dari dua strategi utama tersebut, muncul delapan strategi lainnya yaitu: 1. Confrontative coping Problem2. Seeking social support Focused 3. Planful problem solving coping. 4. Self-control 5. Distancing Emotion6. Positive reappraisal Focused 7. Accepting responsibility Coping 8. Escape/avoidance

COPING OUTCOME

Kriteria coping untuk menentukan

keberhasilan coping.

Coping yang efektif adalah coping yang membantu seseorang untuk memberikan toleransi dan menerima situasi menekan, serta tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainya. (Lazarus dan Folkman)

COHEN DAN LAZARUS (DALAM TAYLOR, 1991) MENGEMUKANAAN BAHWA STRATEGI COPING PERLU MENGACU PADA LIMA FUNGSI TUGAS COPING YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH COPING TEKS, YAITU:

Mengurangi kondisi lingkungan yang berbahaya dan meningkatkan prospek untuk memperbaikinya. Memberikan toleransi atau menyesuaikan diri dengan kenyataan yang negatif. Mempertahankan diri yang positif. Mempertahankan keseimbangan emosional. Melanjutkan kepuasan terhadap hubungannya dengan orang lain.

DEFINISI
Stress kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stressor kerja yang

menyebabkan individu bereaksi


fisiologis, psikologis, dan perilaku.

SUMBER-SUMBER STRES KERJA


Menurut Cooper (1999): Kondisi Pekerjaan Peran Faktor interpersonal Perkembangan Karir Struktur Organisasi Tampilan rumah-pekerjaan

MENURUT TERRY BEEHR DAN JOHN NEWMAN


Gejala Psikologis Gejala Fisiologis Gejala Perilaku

Pendekatan Individu, ex : pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial Pendekatan Organisasi, ex : seleksi dan penempatan, pengambilan keputusan partisipatif, program kesejahteraan, dan komunikasi organisasional.

MENUMBUHKAN KREATIVITAS DI TEMPAT KERJA Menurut para ahli, seseorang yang kreatif selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna, dan tidak terduga tetapi dapat diimplementasikan.

TAHAP-TAHAP KREATIVITAS
Secara umum tahapan kreativitas dapat dibagi dalam 4 tahap:

Exploring,

Inventing,
Choosing, dan

Implementing.

MODEL KREATIVITAS
Charles Prather mengemukakan bahwa gaya atau model kreativitas seseorang bersifat menetap. Prather membagi 2 gaya kreativitas:

Adaptive Problem Solving


Innovative Problem Solving

Perusahaan seringkali tidak memberikan ruang gerak bagi para pekerjanya untuk berkreasi dan berinovasi. Pekerjaan yang kita jalani tidak sesuai dengan minat dan bakat yang kita miliki. Pola pendidikan kurang mendorong adanya variasi atau perbedaan pendapat juga sangat mendukung kurangnya kreativitas pegawai.

lingkungan kerja kondusif yang menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan.

THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai