Anda di halaman 1dari 5

KASUS

: Remaja SMA mengalami kesulitan berkonsentrasi dalam menghafal.

1. Latar Belakang a. Kesenjangan antara perilaku aktual dan perilaku ideal. Perilaku aktual Kelompok kami menemukan kasus di internet, ada seorang remaja SMA yang menceritakan masalahnya berkaitan dengan kesulitan berkonsentrasi saat belajar terutama dalam hal menghafal. ia merasa sangat sulit menghafalkan pelajaran padahal ia sudah menghafalkan berulang kali. Ia merasa mengalami penurunan konsentrasi dan memori (kemampuan mengingat) dari SMP ke SMA. Perilaku yang seharusnya muncul pada remaja SMA Remaja seharusnya memiliki kapasitas dan kemampuan menghafal yang cukup baik. Menurut pandangan teori pemrosesan informasi, kemampuan berfikir pada usia remaja disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan sumber daya kognitif (cognitive resource). Berdasarkan penjelasan di atas, terdapat kesenjangan antara fenomena dengan kondisi yang seharusnya (kondisi ideal). Kesenjangan ini terjadi pada remaja SMA yang seharusnya memiliki perkembangan fungsi kognitif di usianya yang masih remaja, namun pada kenyataannya ia merasa mengalami penurunan fungsi kognitif terutama dalam hal menghafal. Dari kesenjangan ini kami lihat bahwa terdapat masalah di bidang kognitif yang berkaitan dengan fungsi memori (yang menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan menghafal materi) dan fungsi atensi (yang menunjukkan bahwa siswa sulit berfokus pada materi yang akan dihafalkan). Namun kami akan memfokuskan untuk melihat dari fungsi atensi, karena menurut kami terjadi gangguan pada fungsi memori diakibatkan oleh adanya gangguan pada proses sebelumnya yaitu saat encoding (proses atensi).

2. Teori Berikut adalah beberapa definisi atensi : Attention is the taking possession of mid, in clear and vivid form, on one out of what seem several simultaneously possible objects or trains of thoughts it requires withdrawal from some things in order to deal effectively with others (W. James, 1980 oleh Restyandito, S.Kom, MSIS). Atensi merupakan kemampuan untuk bereaksi atau memperhatikan satu stimulus tertentu (spesifik) dengan mampu mengabaikan stimulus lain baik internal maupun eksternal yang tidak perlu atau tidak dibutuhkan. Atensi dan konsentrasi sangat penting dalam mempertahankan fungsi kognitif, terutama dalam proses belajar. Gangguan atensi dan konsentrasi akan mempengaruhi fungsi kognitif lain seperti memori, bahasa dan fungsi eksekutif. Jenis-jenis proses atensi : Divided attention : mencoba memberikan perhatian yang sama terhadap dua/lebih pesan yang simultan, memberikan respon yang sesuai pada masing2 pesan tersebut Selective attention : memberikan respon secara selektif pada informasi tertentu dan mengabaikan informasi yang lain.

Berdasarkan teori Cognitive Information Processing, kesulitan menghafal dari remaja di atas merupakan keadaan dimana informasi yang telah diingat tidak dapat diteruskan ke dalam long term memory-nya. Jika diruntun lebih awal lagi, keluhan remaja SMA tersebut yang berkaitan dengan kesulitan berkonsentrasi saat belajar di atas, kami melihat bahwa akar dari masalah tersebut adalah atensi. Mengacu kepada teori atensi dari Matlin, lebih spesifiknya lagi masalah dari remaja ini adalah kurang dapat melakukan selective attention karena ia merasa sulit berkonsentrasi.

Dalam selective attention, penerima informasi harus memilih salah satu sumber informasi yang paling penting dan mengabaikan yang lainnya. Faktor-faktor yang memengaruhi perhatian selektif adalah ekspektasi, stimulus, dan nilai-nilai. Di dalam ekspektasi, penerima informasi akan mengharapkan sebuah sumber tertentu yang menyediakan informasi dan memberikan perhatian lebih pada sumber tersebut. Kemudian, stimulus yang paling memberikan efek atau terlihat dibanding yang lain juga akan lebih diatensi daripada stimulus-stimulus lain yang kurang menarik. Di samping itu, penerima stimulus juga akan memilih sumber informasi mana yang paling penting untuk diperhatikan. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada remaja yang mengalami kesulitan berkonsentrasi tersebut, dapat dikatakan bahwa hal ini terjadi akibat kurangnya atensi yang diberikan mahasiswa tersebut terhadap bahan bacaannya. Kurangnya atensi ini dapat disebabkan oleh ekspektasi terhadap bahan bacaan yang terlalu tinggi, sehingga ketika mahasiswa mulai membaca dan tidak sesuai dengan harapan terhadap apa yang ingin diperolehnya maka ia tidak memberikan atensi terhadap bacaan tersebut sehingga tidak dapat menghafalkannya. Selain itu terdapat kemungkinan lain bahwa ia selalu balajar di tempat yang kurang kondusif untuk belajar, dimana di tempat dimana ia belajar terdapat banyak stimulus-stimulus lain yang lebih menarik untuk diatensi olehnya. Di samping itu, ada kemungkinan lain bahwa ia kurang menganggap penting pelajaran yang hendak dihafalkan tadi sehingga penghayatan untuk memroses lebih lanjutnya juga kurang.

3. Pembahasan Berdasarkan fenomena dan teori yang telah dikemukakan, dapat dikatakan bahwa terjadi kesulitan menghafal pada remaja SMA terjadi akibat kurangnya atensi yang diberikan mahasiswa tersebut terhadap bahan yang harus dihafalkan. Karena berdasarkan teori, atensi adalah kemampuan seseorang untuk memperhatikan satu stimulus dan mengabaikan stimulus lain. Remaja seharusnya memberikan atensi pada bahan yang akan ia hafalkan atau remaja tidak melakukan selective attention terhadap materi tersebut. Selain itu juga remaja membutukan penghayatan agar dapat memproses informasi lebih lanjut. Untuk dapat menghapalkan suatu materi, diperlukan adanya atensi. Jika remaja tidak memberikan selective attention terhadap materi yang akan dihapalkan dan tanpa berkonsentrasi, maka proses menghapalnya juga akan menjadi lebih sulit.

4. Asesmen Bagaimana cara remaja melakukan proses menghapal? Apakah remaja membutuhkan konseling dengan guru untuk dapat meningkatkan kemampuan atensi atau konsentrasinya? Apakah ada hal lain yang mempengaruhi remaja sehingga mengalami kesulitan berkonsentrasi? (misalnya sedang ada masalah) Apakah proses pemahaman remaja disertai oleh pemahaman materi?

DAFTAR PUSTAKA http://capoecini.multiply.com/journal/item/41 diunduh tanggal 11 April 2012, pukul 19:32 http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/perkembangan-kognitif-anak-masa-sekolah-menengah diunduh tanggal 11 April 2012, pukul 19:25 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27419/4/Chapter%20II.pdf diunduh tanggal 11 April 2012, pukul 18:26 http://www.slideshare.net/adihrespati/cognitive-08-04-attention diunduh tanggal 11 April 2012, pukul 18:56 http://ocw.usu.ac.id/course/download/1270000029-psikologikognitif/pko_132_slide_kuliah_4_:_attention.pdf diunduh tanggal 11 April 2012, pukul 19:05 http://www2.ukdw.ac.id/kuliah/info/TI1143/05-AtensiDanMemori.pps diunduh tanggal 11 April 2012, pukul 18:35

http://web.ics.purdue.edu/~smflanag/edtech/cip.htm diunduh tanggal 29 Maret 2012, pukul 13:23

Anda mungkin juga menyukai