Anda di halaman 1dari 2

Unjuk Rasa Hari Korupsi Sedunia

BANTUL, suaramerdeka.com - Hari korupsi se dunia di Bantul disambut dengan aksi unjukrasa. Belasan warga Bantul yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Bantul Brantas Korupsi (Gebrak), Jumat (9/12) melakukan aksi unjukrasa di perempatan Kloderan, Kabupaten Bantul. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut penuntasan kasus korupsi di Kabupaten Bantul. Selama aksi mereka membawa sepanduk dan poster yang bertuliskan penegak hukum segera melakukan pengusutan kasus korupsi di daerah itu. Aksi yang dilakukan pukul 10.00 WIB tersebut, sempat mengundang perhatian warga yang kebetulan sedang melalui jalan tersebut. Setelah tahu apa yang dipersoalkan, warga kemudian berlalu begitu saja. Sepertinya tidak tertarik dengan aksi yang digelar Gebrak. ''Korupsi merupakan kejahatan kemanusian dan Kabupaten Bantul sampai saat ini belum bersih dari kasus koruspi. Bahkan kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Bupati Bantul, Idham Samawi sampai saat ini penyelesaiannya tidak jelas,'' kata Ashar, koordinator aksi. Ironisnya, kata Ashar, di sisi lain saat ini masih banyak anak-anak dari keluarga miskin yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena mahalnya biaya pendidikan. Warga miskin banyak yang tidak mampu membayar biaya kesehatan. ''Bayangkan kalau koruspi bisa dibersihkan. Sekolah bisa gratis, layanan kesehatan bagi warga miskin juga bisa digratiskan dan rakyat sejahtera,'' ujar Ashar. Untuk memberantas korupsi, mereka juga menyerukan masyarakat memulai membudayakan dan menanamkan sifat anti korupsi mulai dari diri sendiri dan lingkungan keluarga. ''Saatnya kita melawan korupsi dan berawal dari gerakan melawan bersama,'' katanya.

Bahkan sebelumnya puluhan aktifias Gebrak juga melakukan aksi pengumpulan koin untuk membantu Kejaksaan Negeri Bantul mengungkap kasus korupsi Bantul Radio yang merugikan negara Rp 1,7 M. Sebab kasus dugaan korupsi tersebut terbengkelai sampai saat ini dan salah satu alasannya, Kejaksaan Negeri Bantul tidak cukup dana untuk mengungkap kasus tersebut. Namun terhadap aksi itu, masyarakat Bantul memilih diam dan acuh sepertinya tidak tertarik terhadap aksi tersebut. Selama berunjukrasa mereka mendapat pengawasan dari aparat kepolisian baik yang seragam maupun yang tidak, selama tidak menganggu ketertiban umum mereka masih dibiarkan. Aksi berjalan lancar karena masyarakat sepertinya tidak tertarik dengan isu yang dilemparkan para pengunjukrasa.

Anda mungkin juga menyukai