ORI
1.1 Pengantar
Melihat situasi dunia finansial pada saat ini yang kurang mendukung produk investasi, disebabkan karena melemahnya ekonomi Amerika Serikat dan meningkatnya harga minyak. Produk reksa dana saham sedang anjlok. Produk investasi emas harganya sudah terlalu tinggi. Sementara produk deposito yang aman, tingkat suku bunganya tidak begitu menarik. Namun, ditengah-tengah terpuruknya dunia investasi ini, ternyata pemerintah kita meluncurkan salah satu produk investasi yang cukup andal, ORI namanya, yang saat ini adalah penawaran kelima. ORI singkatan dari Obligasi Ritel Indonesia, merupakan surat hutang yang dijual secara retil kepada investor kecil. Uang yang didapat dari ORI, akan digunakan oleh negara untuk mendanai pembangunan. Bagi Anda yang berjiwa patriot, membeli ORI berarti berinvestasi sambil membangun negeri. ORI akan menjadi jawaban yang tepat untuk investasi yang terhandal pada saat ini, karena ORI adalah investasi yang aman (100% dijamin lewat Undang-Undang) dan memberikan tingkat suku bunga yang tetap. Bila Anda berinvestasi di ORI, Anda akan mendapatkan tingkat suku bunga sebesar 11,45%. Jumlah yang luar biasa, mengingat deposito saat ini hanya memberikan bunga sekitar 6%. Anda bisa mendapatkan keuntungan dari ORI melalui 2 cara, yaitu: 1. Kupon atau bunga yang ditransfer ke rekening Anda setiap bulannya. ORI-005 tingkat suku bunganya adalah 11,45% per tahun, dan bunga akan ditransfer pada tanggal 15 setiap bulannya. 2. Capital gain. Surat ORI itu sendiri dapat Anda jual kembali pada pasar sekunder sesuai dengan harga pasar yang sedang berlaku. Bila kebetulan harga pasar sedang berada diatas harga beli Anda, maka Anda bisa mendapatkan capital gain dengan cara menjual ORI Anda.
Nilai minimal untuk pembelian ORI adalah 5 juta rupiah. Pembelian harus dalam kelipatan 5 juta rupiah. ORI-005 memiliki jangka waktu 5 tahun, sehingga investasi Anda akan jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013. Tertarik untuk membeli ORI? Segera hubungi salah satu dari 18 agen penjual ORI yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Ke-18 agen penjual itu adalah, PT Danareksa Sekuritas, PT Trimegah Securities, PT Reliance Securities, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Lippo, Citibank, Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Bukopin, Bank Mandiri, HSBC, Bank Danamon, Bank NISP, Bank Niaga, Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Mega dan Bank Panin. Penawaran perdana ORI-005 hanya berlaku sejak tanggal 19 Agustus 2008 hingga tanggal 29 Agustus 2008. Segeralah memesan ke agen terdekat sebelum kehabisan.
1.2
Pengertian
Obligasi Negara Ritel adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau
perseorangan Warga Negara Indonesia melalui agen penjual dengan volume minimum yang telah ditentukan.
1.3
Dasar Hukum
Undang-undang No. 24 tahun 2002 tentang Surat Utang Negara. Peraturan Menteri Keuangan No.36/PMK 06/2003 tentang Penjualan Obligasi Negara Ritel di Pasar Perdana.
1.4
sumber pembiayaan, mengelola portofolio utang negara, dan memperluas basis investor.
1.5
Aman dan terjamin karena pembayaran kupon dan pokoknya dijamin oleh undangundang. Memberikan keuntungan yang menarik karena kupon yang lebih tinggi dari suku bunga bank (di pasar perdana) dan adanya potensi capital gain di pasar sekunder. Prosedur pembelian dan penjualan yang mudah dan transparan. Dapat diperdagangkan di pasar sekunder sesuai dengan harga pasar. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pembangunan nasional. Pembayaran kupon dan pokok dilakukan tepat waktu dan secara online ke dalam rekening tabungan investor.
1.6
gagal bayar yaitu kegagalan pemerintah untuk membayar kupon dan pokok kepada Investor. Namun pada transaksi di Pasar Sekunder dimungkinkan adanya risiko pasar berupa capital loss akibat harga jual yang lebih rendah dibandingkan harga beli, dimana risiko tersebut dapat dihindari dengan tidak menjual obligasi negara yang dimiliki sampai dengan jatuh tempo.
1.7
1.8
1.9
pembayaran kupon dan atau pokok ORI ke sub-registry, selanjutnya sub-registry mentransfer dana tunai ke rekening tabungan Investor pada tanggal jatuh tempo kupon dan atau pokok ORI.. Pihak yang tercatat sebagai pemegang ORI pada sub-registry 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal pembayaran kupon dan atau pokok ORI berhak atas kupon dan atau pokok ORI.
dilaporkan perdagangannya di Bursa Efek, dinyatakan bahwa besarnya pajak penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa bunga dan diskonto obligasi yang diperdagangkan dan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dikenakan pemotongan pajak penghasilan yang bersifat final. a. Atas bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing bond) sebesar 1. 20% bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap. 2. 20% atau tarif sesuai ketentuan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi wajib pajak penduduk berkedudukan di luar negeri dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (Holding Period) Obligasi. b. Atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar 1. 20% bagi wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap. 2. 20% atau tarif sesuai ketentuan Peretujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) yang berlaku bagi wajib pajak penduduk berkedudukan di luar negeri dari selisih lebih harga jual atau nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
1.11 Penatausahaan
Pencatatan kepemilikan dilakukan semi elektronik (srriples). Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2002 kegiatan penatausahaan yang mencakup pencatatan kepemilikan, kliring, dan stelmen, serta agen pembayar bunga dan pokok SUN dilaksanakan oleh Bank Indonesia (BI). Selanjutnya BI telah menunjuk 13 sub-registry untuk membantu pelaksanaan penatausahaan tersebut. Daftar sub-registry yang telah ditunjuk oleh BI adalah Bank Central Asia, Bank International Indonesia, Bank Mandiri, Bank Negara Indoneisa, Bank Niaga, Bank Rakyat Indonesia, Citibank NA, Deutsche Bank, HSBC, Standard Chartered Bank, Bank Permata, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Bank Danamon. Biaya atas kegiatan penatausahaan yang dibebankan pada Investor tergantung pada kebijakan masing-masing sub-registry. Sebagai contoh, biaya penyimpanan (Safe Keeping Fee) pada KSEI adalah sebesar 0,005% per tahun dari jumlah nominal investasi ORI, yang dibayar setiap bulan.