Anda di halaman 1dari 17

0442KMetodeKuantitatif

LECTURE NOTES

Analisis Keputusan

Rojali, S.Si., M.Si rojali@binus.edu

0442KMetodeKuantitatif

LEARNING OUTCOMES
1. Peserta diharapkan dapat menjelaskan konsep pengambilan keputusan (C2). 2. Peserta diharapkan dapat menjelaskan pengambilan keputusan tanpa probabilitas dan denga probabilitas (C2).

OUTLINE MATERI : 1. Pengertian Analisa Keputusan 2. Sifat Analisa Keputusan 3. Pengambilan Keputusan Tanpa Probabilitas 4. Pengambilan Keputusan Dengan Probabilitas

0442KMetodeKuantitatif

ANALISIS KEPUTUSAN
PENDAHULUAN Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, terdapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar roda organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan pimpinan dalam pembuatan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi. Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevalusai pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.

0442KMetodeKuantitatif

Hakikatnya kegiatan administrasi dalam suatu organisasi adalah pembuatan keputusan. Kegiatan yang dilakukan tersebut mencakup seluruh proses pengambilan keputusan dari mulai identifikasi masalah sampai dengan evaluasi dari pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh elemen-elemen dalam administrasi sebagai suatu sistem organisasi. Artinya dalam membuat suatu keputusan untuk memecahkan suatu permasalahan yang ditimbulkan dari adanya perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi dibutuhkan informasi yang cukup baik dari internal maupun eksternal organisasi guna mengambil keputusan yang tepat dan cepat. Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Analisis keputusan akan bermanfaat dalam menghadapi masalah. Dengan kata lain masalah membutuhkan analisis keputusan karena masalah memiliki sifat: (1) Unik, yaitu masalah tak memiliki preseden dan di masa depan mungkin tak terulang kembali. (2) Tak pasti, yaitu faktor-faktor yang diharapkan mempengaruhi jawab memiliki kadar ketahuan atau informasi yang amat rendah. (3) Jangka panjang, yaitu berimplikasi dengan jangkauan cukup ke depan dan melibatkan sumber-sumber usaha yang penting. (4) Komplek, yaitu preferensi pengambilan keputusan atas resiko dan waktu memiliki peranan yang besar. Mengkaji masalah pengambilan keputusan secara sistematik maka secara deskriftif urutannya adalah sbb: (1) melihat bagaimana situasi lingkungan yang melingkupi persoalan pengambilan keputusan yang di buat manusia. (2) Bagaimana kemampuan manusia untuk menyelesaikan persoalan. (3) Instuisi

0442KMetodeKuantitatif

(4) Penilaian keputusan (5) Lingkungan

Pengambil keputusan selalu dihadapkan dengan lingkungan yang penuh ketidakpastian, kompleks dan dinamis. Pada umumnya, manusia akan bereaksi menghadapai lingkungan (ketidakpastian, dinamis dan kompleks) dalam bentuk kecemasan dan kebingungan. Reaksi tersebut adalah wajar. kemampuan manusia. Dalam menghadapi lingkungan dengan kecemasan dan kebingungan, manusia memiliki alat yang dapat dimanfaatkan guna mengatasinya dengan: (1) Kecerdasan ; kecerdasan untuk memahami dan menyusun berbagai tindakan. (2) Persepsi, merupakan pembelajaran apa yang dilihat dan dialami serta dapat memberikan suatu penilaian. (3) Falsafah, merupakan pandangan dan prinsip-prinsip hidup yang membuat manusia memiliki preferensi terhadap berbagai hasil yang membuatnya memiliki referensi terhadap berbagai hasil yang diharapkan dapat di peroleh dari suatu keputusan Instuisi. Berkenaan dengan instuisi maka tidak dapat dibicarakan dengan panjang lebar seperti mekanisme kerjanya. Ciri utama instuisi yang amat adalah kenyataan bahwa logika dari instuisi tidak dapat ditelusuri secara rasional. Dalam pengambilan keputusan yang berdasarkan instuisi sering dijumpai suatu perasaan yang tidak enak dari pihak pengambil keputusan. Sering terjadi setelah mengambil keputusan masih mencari cara lain yang lebih baik untuk dapat merasionalisasikan keputusan yang dibuatnya. Hal ini disebabkan kurang yakinya dengan keputusan yang telah diambil. Keputusan VS Hasil Kecenderung menilai suatu keputusan berdasarkan hasil sering dilakukan. Bila hasil baik maka dikatakan keputusan telah tepat dan sebaliknya. Kelemahan dalam keputusan yang di ambil seorang manajer pada dasarnya bisa dikurangi dengan suatu sitematika baru yang dikenal dengan analisis keputusan. Analisis keputusan merupakan gabungan dua disiplin: (1) teori keputusan dan (2) metodologi pemodelan sistem.

0442KMetodeKuantitatif

Teori keputusan adalah teori yang mempelajari bagaimana sikap pikir yang rasional dalam situasi yang amat sederhana, tetapi yang mengandung ketidakpastian. Metodologi pemodelan sistem merupakan metodologi yang mempelajari bagaimana memperlakukan aspek yang dinamis dan kompleks dari suatu lingkungan. Analisis keputusan adalah gabungan dari teori keputusan dan metodologi pemodelan sistem, mengkombinasikan kemampuan untuk menangani sistem yang kompleks dan dinamis dan kemampuan untuk menangani ketidakpastian dalam satu disiplin ilmu. Analisis keputusan pada dasarnya suatu prosedur logis dan kuantitatif, yang tidak hanya menerangkan mengenai proses pengambilan keputusan, tetapi juga merupakan suatu cara untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, cara untuk membuat model keputusan yang memungkinkan dilakukannya pemeriksaan dan pengujian.

FORMALISASI ANALISIS KEPUTUSAN Analisis keputusan bukanlah suatu prosedur yang mujarab, dalam pengertian ia dapat mengubah keadaan lingkungan. Manusia dalam memecahkan masalah memerlukan alat yang melekat pada dirinya, yaitu: kecerdasan, persepesi dan falsafah. Dengan kecerdasan dan kemampuan yang dimiliknya, manusia mendapatkan beberapa alternatif dalam mengambil suatu keputusan. Alternatif tersebut haruslah dijabarkan secara kuantitatif bukan penjabaran secara umum. Terkait dengan hal tersebut maka dalam memecahkan masalah dibutuhkan informasi yang dapat kita kategorikan dalam dua bentuk: (1) Penetapan nilai kemungkinan dan (2) Peyusunan model Penetapan Nilai kemungkinan Pernyataan nilai kemungkinan merupakan suatu state of mind , suatu cara untuk menggambarkan ketidakpastian seseorang dalam menghadapi suatu kejadian atau variabel-variabel. Pada dasarnya setiap orang dapat berpikir secara probabilistik meskipun membutuhkan seseorang yang lebih ahli untuk itu. Analisis keputusan dapat melakukan penjajagan dan menjabarkan implikasi dari ketidakpastian secara efektif.

0442KMetodeKuantitatif

Penyusunan Model Penyusunan model keputusan merupakan suatu cara untuk menggambarkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis yang mencerminkan hubungan yang terjadi diantara faktor yang terlibat. Analisa keputusan terdiri atas teori-teori, proses-proses, metoda analitik untuk pengambilan keputusan yang menyebabkan ketidakpastian, dinamika, dan asepk multikriteria dari keputusan. Metoda decision analysis antara lain: Pohon Keputusan Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah yang dihadapi oleh manusia tingkat kesulitan dan kompleksitasnya sangat bervariasi, mulai dari yang teramat sederhana dengan sedikit faktor-faktor / hal-hal berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu diperhitungkan sampai dengan yang sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor / hal-hal yang turut serta berkaitan dengan masalah tersebut dan perlu untuk diperhitungkan. Untuk menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai mengembangkan sebuah sistem / cara yang dapat membantu manusia agar dapat dengan mudah mampu untuk menyelesaikan masalahmasalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban akan sebuah sistem / cara yang manusia kembangkan untuk membantu mencari dan membuat keputusan untuk masalahmasalah tersebut dan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada di dalam lingkup masalah tersebut. Dengan pohon keputusan, manusia dapat dengan mudah melihat mengidentifikasi dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut. Pohon keputusan ini juga dapat menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat dalam suatu alternatif pemecahan masalah. Peranan pohon keputusan ini sebagai alat Bantu dalam mengambil keputusan (decision support tool) telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon yang dilandaskan pada teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak ini membuatnya telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan.

0442KMetodeKuantitatif

Pengambilan Keputusan Tanpa Probabilitas


Contoh berikut ini akan mengilustrasikan pembentukan tabel hasil pertukaran (payoff table) tanpa probabilitas. Seorang investor ingin membeli salah satu dari tiga jenis perumahaan. Ia harus memutuskan antara sebuah apartemen, sebuah bangunan kantor, dan sebuah gudang. Kondisi dasar di masa yang akan dating yang akan menentukan besar laba yang akan diperoleh investor tersebut adalah keadaan ekonomi yang baik dan keadaan ekonomi yang buruk. Laba yang dihasilkan dari masing-masing keputusan dalam tiap kondisi dasar yang terjadi ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Tabel Hasil Pertukaran untuk Investasi Perumahaan. Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik Apartemen Bangunan Kantor Gudang 50.000 100.000 30.000 Kondisi Ekonomi Buruk $30.000 -40.000 10.000

1. Kriteria Maximax Dengan kriteria minimax, pengambil keputusan memilih keputusan yang memberikan nilai paling maksimum dari hasil-hasil yang maksimum. (Pada kenyataannya , atas hal inilah kriteria ini mendapat namanya paling maksimum dari yang maksimum). Kriteria maximax adalah sangat optimis. Pengambil keputusan mengasumsikan bahwa kondisi dasar yang paling menguntungkan dari setiap altenatif keputusan akan terjadi. Jadi, sebagai contoh, dengan menggunakan kriteria ini, investor secara optimis akan mengasumsikan bahwa keaadaan ekonomi yang baik akan berlaku dimasa yang akan datang. Kriteria maximax diaplikasin dalam Tabel 2. Pengambil keputusan pertama-tama memilih hasil maksimum untuk setiap keputusan. Perhatikan bahwa ketiga hasil maksimum terjadi dalam keadaan ekonomi yang baik. Dari ketiga hasil maksimum $50.000, $100.000, dan $30.000 nilai

0442KMetodeKuantitatif

paling maksimum adalah $100.000; jadi keputusan yang sesuai adalah membeli bangunan kantor. Tabel 2. Tabel Hasil Pertukaran yang Mengilustrasikan Keputusan Maximax Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik Apartemen Bangunan Kantor Gudang 50.000 100.000 30.000 Kondisi Ekonomi Buruk $30.000 -40.000 10.000

Hasil Maksimum

Walaupun keputusan untuk membeli bangunan kantor akan memberikan hasil terbesar,yaitu $100.000, keputusan seperti ini tidak sepenuhnya mengabaikan kemungkinan adanya kerugian potensial sebesar $40.000. Pengambil keputusan yang menggunakan kriteria maximax mengasumsikan masa depan secara optimis berdasarkan kondisi dasar yang ada. Sebelum kriteria berikunya disajikan, harus diingat bahwa aturan keputusan maximax seperti yang disajikan di atas berhubungan dengan laba. Namun,jika tabel hasil pertukaran terdiri dari biaya,pilihan yang berlawanan akan terindikasi: nilai paling minimum dari biaya minimum, atau kriteria minimim . Untuk criteria keputusan yang akan kita hadapi selanjutnya, logika yang sama dalam hal biaya dapat digunakan. 2. Kriteria Minimim Berlawanan dengan kriteria maximax yang sangat optimis, kriteria maximum sangat optimis. Dengan kriteria maximum, pengambil keputusan memilih keputusan yang mencerminkan nilai maksimum dari hasil yang minimum. Untuk setiap alternative keputusan, pengambil keputusan mengasumsikan bahwa hasil yang minimum. Kriteria maximum untuk contoh investasi kota diperagakan dalam Tabel 3.

0442KMetodeKuantitatif

Tabel 3.Tabel Hasil Pertukaran yang Mengilustrasikan Keputusan Maximim Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik Apartemen Bangunan Kantor Gudang 50.000 100.000 30.000 Kondisi Ekonomi Buruk $30.000
HasilMaksimum

-40.000 10.000

Hasil minimum untuk contoh kita adalah $30.000, -$40.000, dan $10.000. Nilai maksimum dari ketiga hasil ini adalah $30.000; jadi keputusan akibat menggunakan kriteria maximum adalah membeli apartemen. Keputusan ini relatif bersifat konservatif karena altenatif yang masuk dalam pertimbangan hanya hasil-hasil terburuk yang mungkin terjadi. Keputusan untuk membeli bangunan kantor seperti yang ditentukan dalam kriteria maximax mencakup kemungkinan adanya kerugian yang besar (-$40.000). Kemungkinan terburuk yang dapat terjadi akibat keputusan untuk membeli apartemen, bagaimanapun juga adalah keuntungan sebesar $30.000. Dilain pihak, kemungkinan keuntungan terbesar yang timbul karena pembelian apartemen jauh lebih sedikit daripada kemungkinan keuntungan karena pembelian bagunan kantor ( yaitu $50.000 vs $10.000). Jika Tabel 3 berisi biaya sebagai hasil, bukannya keuntungan, pendekatan konservatif akan memilih biaya maksimum untuk setiap keputusan. Kemudian keputusan yang merupakan nilai minimum dari biaya-biaya tersebut akan dipilih. 3. Kriteria Minimim Regret Dalam contoh kita diatas misalkan investor tersebut memutuskan untuk membeli gudang, hanya untuk mengetahui bahwa keadaan ekonomi dimasa yang akan dating lebih baik dari yang diduga. Tentu saja investor tersebut akan kecewa karena ia tidak membeli bangunan kantor yang memberikan hasil terbesar ($100.000) dalam keadaan ekonomi yang baik. Kenyataannya,

0442KMetodeKuantitatif

investor tersebut menyesali keputusannya untuk membeli gudang dan tingkat penyesalannya akan terbesar yaitu $70.000, selisih antara pilihan investor dengan keputusan terbaik. Contoh ini memperagakan prinsip yang ada dalam kriteria keputusan yang dikenal sebagai minimax regret atau kriteria penyesalan.Dengan kriteria ini, pengambil keputusan bermaksud menghindari penyesalan yang timbul setelah memilih alternative keputusan yang

meminimumkan maksimum penyesalan. Untuk menggunakan kriteria minimimax regret, pengambil keputusan pertama memilih hasil maksimum dari setiap kondisi dasar. Dalam contoh kita, hasil maksimum dalam keadaan ekonomi yang baik adalah $100.000, dan hasil maksimum dalam keadaan ekonomi yang buruk adalah $30.000. Hasil-hasil yang lain dalam setiap keadaan ekonomi kemudian dikurangkan dari jumlah-jumlah ini, seperti ditunjukkan di bawah ini: Keadaan ekonomi yang baik $100.000 50.000 = $50.000 $100.000 100.000 = $0 $100.000 30.000 = $70.000 Keadaan ekonomi yang buruk $30.000- 30.000 = $0 $30.000-(-40.000) = $70.000 $30.000- 10.000 = $20.000

Nilai-nilai diatas menggambarkan penyesalan yang mungkin dialami oleh pengambil keputusan jika keputusan yang diambil memberikan hasil di bawah hasil maksimum. Nilai-nilai tersebut dirangkum dalam suatu tabel hasil pertukaran yang dimodifikasi yang dikenal sebagai tabel penyesalan , seperti ditunjukkan dalam Tabel 4. (Tabel semacam ini sering kali dianggap sebagai opportunity loss table, dimana istilah peluang kerugian / opportunity loss sinonim dari istilah penyesalan.

0442KMetodeKuantitatif

Tabel 4. Tabel Penyesalan Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik $50.000 0 70.000 Kondisi Ekonomi Buruk $0 70.000 20.000

Apartemen Bangunan Kantor Gudang

Untuk mengambil keputusan berdasarkan kriteria minimax regret, kita harus menentukan penyesalan dari setiap keputusan. Keputusan yang kemudian dipilih adalah yang merupakan nilai minimum dari maximum penyesalan yang ada. Proses ini diilustrasikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Tabel Penyesalan yang Mengilustrasikan Keputusan Berdasarkan Minimax Regret Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik $50.000 0 70.000 Kondisi Ekonomi Buruk $0 70.000 20.000

Apartemen Bangunan Kantor Gudang

Tabelminimumregret

Berdasarkan Kriteria minimax regret , keputusan yang diambil adalah membeli apartemen dan bukan bangunan kantor atau gudang.

0442KMetodeKuantitatif

Pengambilan Keputusan dengan Probabilitas


1. Nilai ekspetasi (Expected Value) Untuk mengaplikasikan konsep nilai ekspektasi sebagai criteria pengambilan keputusan, pengambil keputusan pertama-tama harus memperkirakan probabilitas kejadian untuk masing-masing kondisi dasar. Dengan menggunakan menggunakan contoh investasi perumahan, dapat kita asumsikan bahwa, berdasarkan ramalan ekonomi, investor dapat memperkirakan probabilitas sebesar 0,6 bahwa kondisi ekonomi yang baik akan terjadi dan probabilitas 0,4 bahwa kondisi ekonomi yang buruk akan terjadi. Informasi ini tercermin dalam Tabel 6. Tabel 6. Tabel hasil dengan Probabilitas untuk Kondisi Dasar Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik 0,6 Apartemen Bangunan Kantor Gudang 50.000 100.000 30.000 Kondisi Ekonomi Buruk 0,4 $30.000 -40.000 10.000

Nilai ekspektasi (EV) untuk setiap keputusan dihitung sebagai berikut : EV (apartemen) = $50.000 (0,6) + 30.000 (0,4) = $42.000 EV (kantor) EV (gudang) = $100.000 (0,6)- 40.000 (0,4) = $44.000 = $30.000 (0,6) + 10.000 (0,4) = $22.000

Keputusan yang terbaik adalah alternative yang memiliki nilai ekspektasi terbesar. Karena nilai ekspektasi terbesar $44.000, maka keputusan terbaik adalah membeli bangunan kantor.

0442KMetodeKuantitatif

Hal ini tidak berarti jika investor membeli bangunan kantor maka hasil yang diterima akan $44.000, melainkan hal ini lebih berarti bahwa salah satu nilai hasil di atas akan terjadi (baik $100.000 maupun -$40.000). 2. Peluang Rugi Ekspetasi Kriteria yang berkaitan erat dengan nilai ekspektasi adalah peluang rugi ekspektasi (expected opportunity loss). Untuk menggunakan kriteria ini, kita mengalikan probabilitas dengan penyesalan untuk setiap keputusan. Konsep penyesalan telah diperkenalkan dalam diskusi kita mengenai criteria minimax regret. Peluang Rugi Ekspektasi (EOL) untuk setiap keputusan dihitung sebagai berikut : EOL (apartemen) = $50.000(0,6) + 0 (0,4) EOL (kantor) EOL (gudang) = $0(0,6) + 70.000 (0,4) = $30.000 = $28.000

= $70.000(0,6) + 20.000 (0,4) = $50.000

Seperti dalam kriteria minimax regret, keputusan terbaik dihasilkan dari meminimumkan penyesalan, atau dalam kasus ini, meminimumkan expect regret atau opportunity loss. Karena $28.000 adalah expected regret minimum, keputusan yang dihasilkan adalah membeli bangunan kantor. 3. Nilai Ekspektasi atas Informasi yang Sempurna Untuk menghitung nilai ekspektasi atas informasi sempurna , terlebih dahulu kita lihat keputusan di setiap kondisi dasar. Sebagai contoh kasus sebelumnya

0442KMetodeKuantitatif

Tabel 8. Tabel Hasil dengan Keputusan Berdasarkan Informasi Sempurna Keputusan (Untuk Membeli) Kondisi Dasar Kondisi Ekonomi Baik Apartemen Bangunan Kantor Gudang 50.000 100.000 30.000 Kondisi Ekonomi Buruk $30.000 -40.000 10.000

0442KMetodeKuantitatif

SIMPULAN
Situasi pengambilan keputusan dapat dibedakan dalam dua kategori: situasi dimana probabilitas tidak dapat ditentukan atas kejadian dimasa yang akan datang dan situasi dimana probabilitas dapat ditentukan. Sebuah situasi pengambilan keputusan mengandung beberapa komponen keputusan itu sendiri dan kejadian sesungguhnya yang dapat terjadi di masa yang akan dating, dikenal sebagai kondisi dasar (state of nature).

0442KMetodeKuantitatif

DAFTAR PUSTAKA
1. Taylor, Bernard W (2001). Sains Manajemen, Edisi ke-2,Salemba Empat, Jakarta, Bab 11
2. Anderson,D.R., Sweeney, D.J., & Williams, T.A., Martin, K. (2008). Quantitative

methods for business, Edisi 11, Thomson South-Western, Naporp Boulevard, Chapter 4.

Anda mungkin juga menyukai