Anda di halaman 1dari 7
PROFIL WANITA PEMBUAT GULAAREN SEBAGAI PENAFKAH DALAM RUMAH TANGGA (Studi Kasus di Desa Tuhaha Kecamatan Saparua Kabupaten Maluku Tengah) Johanna Martha Luhukay Dosen Agribisnis Fakulias Pertanian, Universitas Pattimura - Ambon ABSTRACT Women on the one hand working for a living, but still became the first person in the household activities with multiple roles. This situation was evident in women under the social layers that should act as a secondary breadwinner in the family. With the dual role means that rural women are a direct contribution to revenue or indirectly provides income, but allows ongoing productive activities. The woman who dual roles, they choose home industry (home-based production) as a subject to earn a liv= ing creating job opportunity for themselves and other household members. This study aims to determine: 1) profile of business woman of palm sugar home industry in the Tuhaha village, 2) strategies of women as a breadwinner in the family; 3) how large the contribution of palm sugar home industry on household income. The method used in this research is descriptive method. Number of women palm sugar processors based on the census of 40 respondents. The data collected in the study are primary data and secondary data. The method of analysis used to answer the problem of research is qualitative and quantitative analysis. The results showed that the profile of women making palm sugar based on age composition are included in the productive age with a long experience of home industry average of 18 years. On average, female skilled maker of palm sugar derived from his own learning. The munber of family members is also one reason for the increase in operating income of palm sugar home industry. Strategy of woman as the palm sugar maker or as a breadwirmer in the family is the use of natural capital such as land owned and family land owned which an allotment ‘for farming activities. The contribution of palm sugar home industry income (0 total income of household amounted to 80.02 percent. Keyword : Profile of Woman, Palm sugar, breadwinner Tukaha Village. PENDAHULUAN Pembangunan pertanian pada era globalisasi diharapkan pada tuntutan peningkatan produktifitas dan efisiensi agar dapat bersaing di pasar domestik maupun global. Sasaran pembangunan pertanian diarahkan kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani melalui pemberdayaan masyarakat tani. Dalam peneapaian sasaran pembangunan tersebut, maka kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dilakukan melalui pengembangan dan sistem dan usaha-usaha agribisnis secara utuh dan terpadu. Kegiatan di luar pertanian merupakan salah satu strategi untuk kelangsungan hidup rumahtangga. Kegiatan tersebut memberikan peluang berusaha, merangsang pertumbuhan ekonomi pedesaan, dan mampu menekan migrasi tenaga kerja ke luar dari pedesaan, Sehubungan dengan hal tersebut, industri ramahtangga sangatlah penting sebab dapat menyerap kelebihan tenaga kerja di sektor pertanian dan ‘memacu pertumbuhan ekonomi pedesaan, Itulah sebabnya, pemerintah tetap mempertahankan program-program pembinaan bagi industri kecil dan industri rumahtangga di pedesaan. Industri kecil dan rumahtangga dipandang, sekurang-kurangnya mempunyai empat manfaat penting : 1) meneiptakan peluang kerja dengan pembiayaan yang relatif murah; 2) berperan dalam meningkatkan mobilitas tabungan domestik; 3) mempunyai kedudukan komplementer tethadap industri besar dan sedang karena dapat menghasilkan barang yang murah dan sederhana, yang biasanya tidak dihasilkan oleh industri besar dan sedang; 4) dapat menyediakan barang-barang, yang mencapai para konsumen dengan harga 222 murah karena letak industri kecil dan industri rumahtangga menyebar dan dekat dengan konsumen (Timisela, 2005). Industri kecil dan industri rumahtangga menawarkan kesempatan kerja terutama bagi wanita karena pada umumnya teknologi yang digunakan pada kedua industri tersebut masih sederhana dan padat karya. Peluang kerja bukan pertanian di pedesaan tersebut akan sangat

Anda mungkin juga menyukai