Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SQUAMOUS CELL DI RUANG JEUMPA II

A. Pengertian Primer kulit karsinoma sel skuamosa (SCC) adalah tumor ganas yang muncul dari sel-sel keratinising dari epidermis atau pelengkap nya. Kanker kulit ialah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh yang lain.

B. Etiologi Penyebab karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa adalah multifaktor, dengan faktor lingkungan dan pejamu berperan penting. Factor pejamu selain usia dan jenis kelamin adalah 1. keturunan Celtik 2. warna kulit terang 3. kecenderungan mudah terbakar sinar matahari, radiodermatitis, luka bakar termal, 4. serta jaringan parut dan ulkus kronik tertentu. 5. Beberapa penyakit herediter dikaitkan dengan kanker kulit (mis. Xeroderma pigmentosum). 6. Factor lingkungan (penipisan lapisan ozon) 7. Merokok C. Manifestasi Klinis 1. Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk) 2. infeksi yang tidak sembuh - sembuh 3. bintik-bintik berubah warna dan ukuran

4. rasa sakit pada daerah tertentu 5. perubahan warna kulit berupa bercak-bercak. adalah benjolan yang agak berkilat 6. kemerahan dengan pinggir meninggi yang berwarna agak kehitaman 7. kelainan seperti jaringan parut dan lecet/lika yang tidak sembuh-sembuh.

D. Epidemiologi Kanker kulit nonmalenoma adalah kanker yang tersering ditemukan di Amerika Serikat, dengan perkiraan insidensi setiap tahunnya lebih dari 600.000 kasus. Karsinoma Sel Basal (KSB) merupakan 70 80% dari semua kanker kulit nonmalenoma. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) walaupun hanya merupakan 20% dari semua kanker kulit nonmalenoma, lebih bermakna karena kemampuan metastasinya. E. Faktor Resiko Sebuah pengetahuan tentang faktor resiko sangat membantu dalam mengidentifikasi individu yang berisiko: 1. 2. 3. Paparan sinar matahari seumur hidup riwayat pekerjaan (termasuk paparan bahan kimia atau radiasi) imunosupresi.

F. Pemeriksaan Diagnostik 1. Imaging termasuk CT (tulang atau penyebaran jaringan lunak, kelenjar getah bening terutama leher rahim) 2. MRI pemindaian (terutama untuk menyebar kepala dan leher, invasi perineural).

G. Pengobatan Pengobatan yang efektif dan standar adalah eksisi bedah lengkap dan semua spesimen dipotong harus dikirim untuk pemeriksaan histopatologi. Apabila perawatan non-bedah lainnya tidak termasuk konfirmasi histologis dari diagnosis, biopsi insisional untuk konfirmasi diagnosis biasanya harus diperoleh sebelum perawatan.

ASUHAN KEPERAWATAN KANKER KULIT

A. Pengkajian Aktivitas/ istirahat Gejala : kelemahan atau keletihan. perubahan pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari, adanya faktor faktor yang mempengaruhi tidur

misalnya nyeri, ansietas, berkeringat malam. Keterbatasan partisipasi dalam hobi, latihan. Pekerjaan atau profesi dengan karsinogen lingkungan tingkat stres tinggi. Sirkulasi Gejala : palpitasi, nyeri dada pada pengaruh kerja. Kebiasaan : perubahan pada tekanan darah. Integritas ego Gejala : faktor stress ( keuangan, pekerjaan perubahan peran) dan cara mengatasi stress (misal merokok, minum alkohol, menunda mencari pengobatan, keyakinan religius/ spritual). Masalah tentang perubahan dalam penampilan mis: alopesia, lesi cacat, pembedahan. Menyangkal diagnosis, perasaan tidak berdaya,putus asa, tidak mampu,tidak bermakna, rasa bersalah,kehilangan kontrol, depresi. Tanda : menyangkal, menarik diri, marah. Eliminasi Gejala : perubahan pada pola defekasi mis : darah pada feses, nyeri pada defekasi. Perubahan eliminasi urinarius mis: nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih. Tanda : perubahan pada bising usus,distensi abdomen.

Makanan/Cairan: Gejala : Kebiasaan diet buruk (mis: rendah serat, tinggi lemak, aditif bahan pengawet). Anoreksia, mual/muntah. Intoleransi makanan, Perubahan pada berat badan,

penurunan berat badan hebat, kakaksia, berkurangnya massa otot . Tanda : perubahan pada kelembapan/ turgor kulit, edema. Neurosensorik Gejala : pusing, sinkope Nyeri / kenyamanan Gejala : tidak ada nyeri, atau derajat bervariasi misal ketidak nyamanan ringan sampai nyeri berat (di hubungkan dengan proses penyakit). Pernafasan Gejala : merokok ( tembakau, mariyuanan dan hidup dengan seseorang perokok), pemajananan asbes. Keamanan Gejala : pemajanan pada kimia toksik, karsinogen. Pemajanan matahari lama/ berlebihan. Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi. Seksualitas Gejala : masalah seksual misal, dampak pada hubungan, perubahan pada tingkat kepuasaan, nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun, multigravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, herpes genital. Interaksi Sosial Gejala : ketidakadekuatan/ kelemahan sistem pendukung. Riwayat perkawinan (berkenaan dengan kepuasan di rumah, dukungan, atau bantuan). Masalah tentang fungsi / tanggung jawab peran.

B. Diagnosa keperawatan 1). Ansietas berhubungan dengan krisis situasi Intervensi : Tinjau ulang pengalaman pasien / orang terdekat sebelum nya dengan kanker. Tentukan apakah dokter telah mengatakan pada pasien dan apakah kesimpulan pasien telah dicapai. Rasional : Membantu dalam identifikasi rasa takut dan kesalahan konsep berdasarkan pada pengalaman dengan kanker. Dorong pasien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan. Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realitas serta kesalahan konsep tentang dignosis. Pertahankan kontak sering dengan pasien.

2). Gangguan harga diri berhubungan dengan kecacatan bedah, efek samping kemoterapi atau radioterapi. Intervensi : Diskusikan dengan pasien/ orang terdekat bagaimana diagnosis dan pengobatan yang mempengaruhi kehidupan pribadi pasien/ rumah dan aktivitas kerja. Rasional : Membantu dalam memastikan masalah untuk memulai proses pemecahan masalah. Dorong diskusi tentang/ pecahkan masalah tentang efek kanker/ pengobatan pada peran sebagai ibu rumah tangga, orang tua, dan sebagai nya Dapat membantu menurunkan masalah yang mempengaruhi penerimaan pengobatan atau merangsang kemajuan penyakit.

Berikan dukungan emosi untuk pasien/ orang terdekat selama tes diagnostik dan fase pengobatan

3). Nyeri akut berhubungan berhubungan dengan proses penyakit (kompresi/destruksi jaringan saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaringan saraf, inflamasi. Intervensi : Tentukan riwayat nyeri misal lokasi nyeri, frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0 10 ) dan tindakan penghilang yang di gunakan. Rasional : Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan/ keefektifan intervensi. Catatan : pengalaman nyeri adalah individual yang di gabungkan dengan baik respons fisik dan emosional. Evaluasi/sadari terapi tertentu misalkan pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi. Ajarkan pasien/ orang terdekat apa yang diharapkan. 4). Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan konsekuensi kemoterapi. Intervensi Pantau masukan makan setiap hari, biarkan pasien menyimpan buku harian tentang makanan sesuai indikasi. Rasional : Mengidentifikasi kekuatan/ defisiensi nutrisi. Ukur tinggi, berat badan dan ketebalan lipatan kulit trisep. Pastikan jumlah penurunan berat badan saat ini, timbang berat badan setiap hari. Membantu dan mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khusus nya bila berat badan dan pengukuran antropometrik kurang dari normal.

Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien, dengan masukan cairan adekuat. Dorong penggunaan suplemen dan makan sering/ lebih sedikit yang di bagi bagi selama sehari.

Anda mungkin juga menyukai