Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok Adisty Caesari Bona Tua Nadira Safitri Kelas C Tugas 1 Pra Rancangan Pabrik dan Analisa

Ekonomi

Pra Rancangan Pabrik Propylen Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia semakin mengalami peningkatan, meskipun sempat dilanda krisis ekonomi. Oleh karena itu permintaan akan bahan baku pun semakin tinggi, sehingga produksi dalam negeri tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, Indonesia melakukan impor bahan baku. Seperti halnya dengan industry hilir propilen yang semakin meningkat beberapa tahun belakangan ini. Hal ini tentunya mendorong permintaan propilen sebagai bahan baku hulunya mengalami peningkatan. Di indonesia terdapat dua perusahaan yang memproduksi propilen, yaitu PT. Chandra Asri,Tbk dan PT. Pertamina. Kapasitas produksi dari kedua perusahaan ini masih belum mencukupi kebutuhan pasar domestik sehingga Indonesia harus mengimpor dari luar. Karena itulah, PT. Enara Petrochemical, Tbk merasa perlu melakukan pra rancangan pabrik Propilen yang direncanakan didirikan di Cilegon, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 212,000 ton/tahun.

Bahan Baku Bahan baku yang dipilih untuk memproduksi propilen ini adalah Naphta. Dilihat dari segi yield, naphta merupakan umpan terbaik yang menghasilkan yield propilen yang tinggi.

Tabel 1 Yield untuk Berbagai Jenis Umpan Ethane Atmospheric Naphta Gas Oil Etilen (yield, %) Propilen (yield, %) Butadiene(yield, %) C4 Other 77.8 2.8 1.9 0.7 16.8 26 15.1 4.5 4.8 49.6 33.6 15.6 4.5 4.2 42.1

Sumber : A. Chauvel, Petrochemical Processes

Selain itu, naphta juga murah dan mudah diperoleh yaitu didapatkan dari Pertamina Cilacap yang berjarak 350 km dari Cilegon. Produk Adapun produk yang dihasilkan dari proses Naphta Cracking adalah etilen, propilen, butadiene, C4, pirolisis gas dan senyawa aromatic lainnya. Kegunaan Produk dan Konsumen (Pasar) Propilen digunakan sebagai bahan baku untuk industri polipropilen, 2-etil heksanol dan asam akrilat. Propilen yang dihasilkan akan dijual kepada Industri polipropilen, seperti PT. Polytama Propindo. Selain itu, industri lain yang mengonsumsi propilen adalah PT. Petro Oxo Nusantara yang berlokasi di Gresik dan PT. Nippon Shokubai Indonesia yang memproduksi acrylic acid yang mana pabrik tersebut berada pada satu kawasan industri yang sama dengan Enara sehingga dalam pendistribusian produk lebih mudah dan

murah. Di samping itu kedekatan dengan Pelabuhan Merak juga menguntungkan untuk pemasaran di luar Jawa ataupun untuk diekspor. Adapun jarak antara pabrik dan pelabuhan Merak adalah 7 km.

Tabel 2 Konsumen Propilen di Indonesia Jarak Konsumen/Pasar Lokasi dengan PT.Enara Polytama Propindo Indramayu 250 km Kapasitas Produksi 200,000 ton/tahun Kebutuhan Propilen 202,000 ton/tahun

(pabrik polipropilen)

Petro Oxo Nusantara Gresik (2-Etil Heksanol) Nippon (acrylic acid) Panca Puri Industrial Anyer (etil akrilat) Shokubai Anyer

780 km

100,000 ton/tahun

74,000 ton/tahun 40,560 ton/tahun 13,520 ton/tahun

3 km

60,000 ton/tahun

3 km

20,000 ton/tahun

Sumber : Laporan Bisnis Indochemical (CIC) Ed.478

Lokasi Sumber Bahan Baku Bahan baku adalah faktor utama dalam penentuan lokasi pabrik. Untuk pabrik propilen PT.Enara,Tbk menggunakan naphta sebagai bahan baku yang didapatkan dari Pertamina. Lokasi pabrik di Anyer ini sangat tepat karena mudah dalam mendapatkan bahan baku, terutama dari Pertamina UP Cilacap yang berjarak 350 km dengan pabrik. Keuntungan letak pabrik dekat dengan sumber bahan baku : - Terjaminnya keamanan arus bahan baku. - Tingkat kerusakan bahan baku kecil. - Biaya transportasi bahan baku murah.

Transportasi Pabrik propilen PT.Enara Petrochemical yang berlokasi di Anyer, Cilegon menggunakan pipeline untuk mentransportasikan propilen kepada konsumen di sekitar kawasan pabrik, seperti pabrik Nippon Shokubai Indonesia. Selain itu, transportasi yang digunakan adalah kapal tanker. Sarana transportasi di Anyer cukup baik karena dekat dengan pelabuhan, sehingga proses pengapalan dan pemasaran barang untuk eksport-import menjadi lebih cepat dan efisien. Selain itu juga tersedia fasilitas jalan raya yang cukup memadai.

Utilitas Untuk kebutuhan air dapat diperoleh di sekitar pabrik, yaitu dari waduk Krakatau Steel. Sedangkan kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator. Kebutuhan bahan bakar dibeli dari kilang minyak di Cilacap Jawa Tengah.

Tenaga Kerja Penyediaan tenaga kerja di sekitar Anyer tidak sulit karena dari tahun ke tahun angka tenaga kerja semakin meningkat. Begitu juga dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi, mengingat Anyer dekat dengan pusat pendidikan yang akan menghasilkan tenaga kerja terdidik baik dari sarjana Indonesia serta tenaga kerja lokal yang berkualitas, seperti Jakarta dan Bandung.

Kualitas Bahan Baku dan Produk Banyaknya tahapan dan jenis proses yang digunakan dalam suatu industri sangat erat hubungannya dengan kemurnian dari bahan baku dan produk. Ini berarti biaya modal dan operasional juga bergantung pada bahan baku. Bahan baku yang masih mengandung banyak impurities, seperti residual oil umumnya lebih murah namun memerlukan tahapan purifikasi agar dapat digunakan, sedangkan bahan baku yang murni (naphta) jauh lebih mahal dan tidak memerlukan tahapan purifikasi.

Penyimpanan Bahan Baku Penyimpanan bahan baku diperlukan agar pabrik tetap berjalan dalam keadaan normal tanpa ada gangguan kekurangan suplai bahan baku. Pertimbangan penting adalah jarak lokasi bahan baku dengan pabrik dan ketersediaan bahan baku dari pemasok.

Sifat Fisika Bahan Baku (Naphta) Wujud Bau Kelarutan Specific Gravity Titik didih Titik leleh
Sumber : MSDS Number: P1696

Jernih, cairan tak berwarna Gasoline atau kerosin Tidak larut dalam air 0,60-0,75 20 - 75C (68 - 167F) < -73C (< -99F)

Sifat Fisika Propilen Berat molekul Titik didih pada 101.3 kPa (oC) Titik beku(oC) Panas jenis pada 20oC (J/molK) Critical temparature Critical volume (cm3/mol) Flash point (oC)
York, vol. 20, p. 123

58.08 34.2 -111.93 122.19 209.1 186 37

Sumber : Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology, Ed. 2, Wiley, New

Proses Proses yang digunakan untuk memproduksi propilen adalah Steam Cracking Naphta. Yield untuk proses cracking dengan menggunakan naphta dapat dilihat pada Tabel 1. Kondisi operasi prosesnya adalah, Suhu Tekanan = 870-900 K = 250-400 kPa

Waktu tinggal = 5 det- 2 min Waktu Operasi/Tahun = 8000 jam

Naphta, 167 ton/jam Steam, 200 ton/jam

Furnace

Steam, 200 ton/jam

Etilen, 57 ton/jam Propilen, 26,5 ton/jam Butadiene, 8,01 ton/jam C4, 7,05 ton/jam Py-gas, 31,5 ton/jam CO2, 0,02 ton/jam H2S, 0,015 ton/jam Other, 36,5 ton/jam Water, 50 ton/jam Quenching Tower Steam, 49,95 ton/jam

Etilen, 57 ton/jam Propilen, 26,5 ton/jam Butadiene, 8,01 ton/jam C4, 7,05 ton/jam Py-gas, 31,5 ton/jam CO2, 0,02 ton/jam H2S, 0,015 ton/jam Water, 0,05 ton/jam Other, 36,5 ton/jam Treating CO2, 0,02 ton/jam H2S, 0,015 ton/jam Water, 0,05 ton/jam

Etilen, 57 ton/jam Propilen, 26,5 ton/jam Butadiene, 8,01 ton/jam C4, 7,05 ton/jam Py-gas, 31,5 ton/jam Other, 11,89 ton/jam Fraksinasi C4, 7,05 ton/jam Py-gas, 31,5 ton/jam Other, 11,89 ton/jam

Etilen, 57 ton/jam Propilen, 26,5 ton/jam Butadiene, 8,01 ton/jam

Anda mungkin juga menyukai