Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN SOSIALISASI

Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (Poor Farmers Income Improvement through Innovation Project)

DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN PROJECT IMPLEMENTATION UNIT (PIU) KABUPATEN DONGGALA

TAHUN 2008

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kegiatan Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan petani dalam mengadopsi inovasi produksi pertanian dan pemasaran hasilnya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya dan terbebas dalam perangkap kemiskinan. Harapan dalam peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani melalui peningkatan kemampuan mengadopsi inovasi dan pemasaran dalam menghadapi peluang pasar hanyalah sebuah mimpi apabila tanpa didukung peningkatan etos kerja petani itu sendiri. Kegiatan P4MI bukan semata untuk membangun sarana prasarana, akan tetapi kegiatan ini diharapkan dapat membangun manusianya. Bangunan sarana fisik hanyalah sebuah alat yang tidak akan bermanfaat apabila motornya (masyarakat petani) tidak bergerak. Badan Litbang Pertanian melalui Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (Poor Farmers Income Improvement Through Innovation Project) akan membangun sistem agribisnis di lahan marginal melalui pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan desa dan perbaikan sarana/prasarana pendukung didesa secara partisipatif, disertai inovasi teknologi dan peningkatan akses pada jaringan informasi. b. Komponen Program P4MI Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi (P4MI) telah dilaksanakan sejak T.A. 2003 T.A. 2007 dan akan diperpanjang hingga Tahun Anggaran 2009. Kegiatan P4MI terdiri dari empat komponen, yaitu : 1. 2. 3. 4. Pemberdayaan petani; Pengembangan sumber informasi nasional dan lokal; Dukungan untuk pengembangan inovasi pertanian & diseminasi; Manajemen proyek.

Kegiatan P4MI di Indonesia hanya dilaksanakan pada 5 (lima) Kabupaten salah satunya Kabupaten Donggala. Wilayah sasaran kegiatan P4MI untuk Kabupaten Donggala direncanakan 239 desa. Setiap desa yang terseleksi akan mendapatkan dana hibah kurang dari 240 juta dengan sumber dana pinjaman luar negeri (ADB). Dari empat komponen kegiatan pelaksanaan proyek, ditingkat Kabupaten difokuskan pada komponen pemberdayaan petani dan manajemen proyek yang pembiayaannya melekat pada Project Implementation Unit (PIU) yang sekretariatnya berada pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan kabupaten Donggala.

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

c. Tujuan Investasi Desa Secara umum, tujuan pembangunan investasi desa adalah untuk menunjang inovasi pertanian dalam rangka meningkatkan pemberdayaan petani dan masyarakat sasaran di wilayah P4MI. Untuk mencapai tujuan tersebut, langkah-langkah penting yang harus dilakukan adalah :

Sosialisasi kegiatan P4MI yang kontinyu yang lebih mengarah pada gambaran umum dan aturan pelaksanaan program, serta motivasi dalam membangun kemandirian petani, Membentuk/membangun/menguatkan kelompok tani dalam membangun kebersamaan, tukar informasi dan pengalaman, Membangun kelembagaan pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan Komisi Investasi Desa (Village Project Investment Committee/VPIC) dan Forum Antar Desa (Project Intervillage Forum/PIVF); Menyusun perencanaan investasi desa yang partisipatif dalam bentuk proposal investasi desa yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan P4MI; Melaksanakan investasi desa (fisik/non-fisik) yang dibutuhkan untuk mendukung inovasi pertanian dan pengembangan agribisnis pedesaan; Pemanfaatan dan pemeliharaan hasil pembangunan investasi desa untuk menunjang inovasi pertanian dan pengembangan agribisnis.
d. Sasaran Investasi Desa Sasaran investasi desa adalah terlaksananya kegiatan investasi desa sesuai kebutuhan masyarakat (diutamakan petani miskin) untuk menunjang inovasi pertanian, atau pengembangan agribisnis dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran hasil pertanian, yang meliputi:

Terbentuknya kelembagaan pemberdayaan masyarakat melalui Komisi Investasi Desa (KID) dan Forum Antar Desa (FAD); Tersusunnya perencanaan investasi desa yang partisipatif dan tertuang dalam bentuk proposal investasi desa yang sesuai dengan persyaratan dan ketentuan P4MI; Terbangunnya sarana/prasarana investasi desa yang dibutuhkan untuk mendukung inovasi pertanian dan pengembangan agribisnis; Termanfaatkannya hasil pembangunan investasi desa untuk menunjang inovasi pertanian dan pengembangan agribisnis.
e. Objek Sosialisasi Berdasarkan tingkatannya, pelaksanaan sosialisasi dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu : Sosialisasi di tingkat kecamatan dan sosialisasi di tingkat desa. Forum di tingkat kecamatan terdiri atas Camat dan jajarannya, Kepala

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

Desa serta unsur BPD/LKMD, Kontak Tani, Tokoh Masyarakat, dan Pengurus Organisasi Sosial Masyarakat. Sedangkan di tingkat desa, dihadiri oleh Kepala Desa beserta jajarannya, unsur BPD/LKMD, Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, Kepala Dusun beserta pengurusnya, Tokoh Masyarakat, Pengurus Organisasi Sosial Masyarakat setempat (seperti PKK & Karang Taruna) dan Kelompok yang mewakili lapisan bawah/masyarakat miskin. Setiap pertemuan sosialisasi (juga pertemuan formal lainnya) dilengkapi undangan pertemuan; daftar hadir, rangkuman hasil rapat. II. ORGANISASI KEGIATAN a. Kelembagaan
Dalam pelaksanaan P4MI, kelembagaan yang perlu dibentuk di Tingkat Kabupaten, Kecamatan maupun Desa untuk menunjang pelaksanaan program, yaitu :

DCC adalah Distric Coordination Committee atau Komisi Koordinasi


Kabupaten (KKK) yang para anggotanya terdiri dari institusi terkait, LSM, sektor swasta dan badan-badan peneliti (BPTP) yang diketuai oleh Bupati selaku Kepala Daerah Otonom Tingkat II. Salah satu tugas tim DCC adalah menentukan prioritas desa sasaran kegiatan P4MI;

PIU adalah Project Implementation Unit atau Unit Pelaksana Proyek

berkedudukan di kabupaten dan diketuai oleh Penanggung Jawab Kegiatan. Anggotanya terdiri dari petugas teknis dari instansi terkait dan konsultan kabupaten. Tugas PIU adalah mengelola, mengkoordinasikan dan memonitor aktivitas-aktivitas kegiatan P4MI dan memfasilitasi kegiatankegiatan yang dilaksanakan oleh DCC, FAD serta menyalurkan dana investasi desa melalui rekening KID di tingkat Desa;

FAD adalah Forum Antar Desa yang dibentuk di tingkat Kecamatan

pada tahun pertama pelaksanaan proyek berjalan dan anggotanya terdiri dari Ketua Ketua Komisi Investasi Desa dan Fasilitator Wanita dari tiap desa di Kecamatan yang memperoleh dana investasi desa. Pembentukan FAD sebaiknya dapat dilakukan setahun sekali jika memungkinkan. Salah satu tugas dan atnggung jawab FAD adalah mengevaluasi dan menyetujui proposal investasi desa yang telah memenuhi syarat dari sudut sosial, ekonomi, teknis dan lingkungan serta sensitive gender;

KID adalah Komisi Investasi Desa yang dibentuk di Desa lokasi sasaran proyek yang anggotanya terdiri dari 3 (tiga) orang yaitu Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Tugas KID mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan pengawasan dana Investasi Desa yang dituangkan dalam usulan proposal investasi desa, lebih lanjut ruang lingkup tanggung jawab KID terinci pada Buku Pedoman pembentukan KID;

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

FD adalah Fasilitator Desa yang dibentuk di tingkat desa dan terdiri dari 2 orang fasilitator. Persyaratan proyek minimal satu orang FD adalah perempuan. Tugas Fasilitator adalah membantu KID dalam mengidentifikasi kebutuhan investasi desa yang sesuai dengan ketentuan proyek, membantu dalam kegiatan pemberdayaan petani, termasuk membantu KID untuk persiapan, perencanaan dan pelaksanaan investasi desa. Disamping itu, FD dapat menjadi motivator dalam pembangunan kelompok di wilayah binaannya.

b. Kriteria Penentuan Lokasi Proyek


Dalam penentuan desa sasaran lokasi proyek oleh Tim District Coordination Committee/DCC (Komisi Koordinasi Kabupaten) , kriteria yang penting dalam penentuan desa sebagai lokasi kegiatan proyek ditahun anggaran selanjutnya adalah :

Jumlah penduduk miskin cukup tinggi (> 50%) berdasarkan data Dinas
BKKBN Kabupaten Donggala;

Hasil identifikasi calon lokasi kegiatan investasi proyek yang dilaksanakan


oleh PIU P4MI Kabupaten Donggala.

Terdapat potensi pertanian yang dapat dikembangkan (lahan kering dan basah);

Sarana prasarana desa sangat terbatas; Dukungan partisipasi masyarakat tinggi minimal 20 % dari dana investasi desa.

c. Jenis Investasi Desa

Dalam pembangunan atau rehabilitasi/renovasi investasi desa yang sesuai dengan ketentuan kegiatan P4MI adalah :

Jalan Usaha Tani dan jembatan; Gudang desa / lantai jemur; Irigasi desa (kecil) / Embung; Pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian; Pelatihan petani/ Demplot usaha tani/Study banding; Pengembangan informasi pertanian Konservasi tanah dan air. Pasar desa

d. Mekanisme Pelaksanaan Investasi Desa Dalam proses kegiatan investasi desa, mekanisme yang diatur untuk tahapan pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi P4MI secara kontinu di tingkat lapangan; Kegiatan ini menjadi tugas para pihak pengelola kegiatan P4MI terkait terutama yang berada di tingkat lapangan (desa) dan tingkat kecamatan.

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

2. Rekrutmen Fasilitator Desa. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi dan pengumuman rekrutmen FD; Pendaftaran FD; Seleksi dan Penilaian; serta pemilihan FD. Hasil seleksi FD diharapkan terdapat 3 calon FD laki-laki dan 3 calon FD perempuan. Hasil pemilihan harus terpilih minimal seorang FD perempuan. Hasil seleksi dan penilaian calon FD serta hasil pemilihan harus dibuktikan dengan Berita Acara disertai daftar hadir. Pemilihan FD per desa diperkirakan membutuhkan waktu seminggu. Kegiatan ini difasilitasi oleh Staff LSM Lokal Kecamatan (SLK). 3. Setelah terpilihnya FD, selanjutnya para FD diberi pengetahuan/ ketrampilan melalui pelatihan. Biaya pelatihan ini dari LSM local yang telah terekrut. 4. Kajian Kemiskinan dan Kajian Sosial secara Partisipatif. Kegiatan ini dilakukan oleh FD dan LSM pendamping kecamatan. Kegiatan ini dilakukan mulai dari tingkat Keluarga Tani, Kelompok Tani dan Tingkat Desa. Hasil dari kajian ini adalah adanya Rencana Usaha Keluarga (RUK) dan Rencana Kegiatan Kelompok (RKK). 5. Pengrekrutan Pengurus Komisi Investasi Desa (KID). Kegiatan ini diawali dengan pencalonan anggota KID. Setiap kelompok tani dapat mencalonkan 1 (satu) laki-laki dan 1 (satu) perempuan dari kelompoknya dan 1 (satu) orang lagi di luar kelompok tetapi dari masyarakat desa terkait kegiatan P4MI. Disamping itu kelompok juga memilih 2 (dua) laki-laki dan 2 (dua) perempuan sebagai wakil kelompok untuk ikut dalam proses pemilihan anggota KID. Pemilihan anggota KID dilakukan secara musyawarah. Apabila tidak bisa dapat menggunakan suara terbanyak (voting). Ketiga anggota KID terpilih selanjutnya berunding untuk menyusun formasi pengurus KID yang terdiri dari : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Hasil pemilihan harus disertai berita acara pemilihan dari Kades dan disertai daftar hadir. Pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan membutuhkan waktu 2 minggu mulai dari persiapan hingga terpilihnya pengurus KID. 6. Pelatihan KID dan kelompok tani. Pelatihan lebih mengarah ke pemberdayaan masyarakat. Manfaat dan tindak lanjut hasil pelatihan menjadi tujuan utama kegiatan P4MI. 7. Identifikasi Kebutuhan Investasi. Kegiatan ini dilakukan oleh FD dan SLK dengan dukungan KID melalui metode Participatory Learning & Action Planning (PLAP) dan Appreciative Inquiry (AI). Untuk selanjutnya dibahas dengan masyarakat/kelompok tani. 8. Penyusunan proposal rencana investasi desa. Proposal RID disusun oleh KID dibantu FD, SLK, PPL/BPP dan staf teknis pemerintah kabupaten. Penyusunan proposal dibuat sesuai buku panduan yang telah dikeluarkan oleh pihak pengelola program P4MI. Kegiatan ini merupakan salah satu syarat pencairan dana. Penyusunan proposal ini harus memenuhi ketentuan umum dan ketentuan khusus. Ketentuan umum menjelaskan bahwa jenis usulan harus sesuai dengan PAM dan Panduan Umum Investasi, sementara

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

ketentuan khusus meliputi: memenuhi kebutuhan petani miskin, 50% pemanfaat adalah petani miskin, layak secara (teknis, ekonomis, lingkungan, sosial dan gender sensitif), dana tidak boleh dibagi rata kesetiap dusun sehingga hasil tidak optimal, minimal 20% dari total anggaran investasi desa adalah dana swadaya dari pemanfaat; 9. Pembahasan draft proposal di Tingkat Kabupaten. Kegiatan ini dilaksanakan oleh SLK dan staff/tim teknis kabupaten untuk mengkaji kelayakannya. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembahasan di tingkat FAD, karena setelah FAD memutuskan, tidak ada lagi instansi pemerintah atau pihak lainnya yang dapat menolak keputusan tersebut. 10. Presentasi Rencana Investasi Desa (RID). Kegiatan ini dilakukan oleh KID dalam rapat FAD. PPL/BPP dan staf teknis sebagai pengamat/nara sumber dan dibantu oleh SLK. Kegiatan difasilitasi oleh PIU. 11. Pengesahan proposal. Sebelum ada keputusan akhir dari FAD tentang persetujuan proposal, FAD harus melakukan verifikasi ke lapangan. Hasil proposal terdapat tiga kemungkinan, yaitu: (1) disetujui tanpa perbaikan, (2) disetujui perlu perbaikan, (3) di tolak (diganti dengan kegiatan lain). 12. Pengajuan proposal ke PIU. Proposal yang layak selanjutnya di kirim ke PIU. Pemberian pekerjaan proyek dilakukan berdasarkan surat perjanjian pemberian pekerjaan (SP3) yang dibuat oleh PIU dan ketua KID yang dijamin dengan surat rekomendasi dari Bupati. 13. Pengajuan pencairan dana ke Kantor Pelayanan Pembendaharaan Negara (KPPN). PIU memfasilitasi kegiatan ini. Apabila persyaratan mendukung, KPPN mengeluarkan Surat Perintah Pemberian Dana (SP2D) ke pihak Bank terkait dimana KID membuka rekening. 14. Pencairan Dana ke rekening KID. PIU mengajukan SPP-LS untuk mentransfer dana ke rekening KID dengan 3 tahap pembayaran yaitu : 1). SPP LS tahap I sebesar 40% dari nilai SP3 tanpa jaminan/bank garansi dilampiri dengan: a). Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan/SP3. b). Surat Rekomendasi dari Bupati. c). Rencana Jadwal Pelaksanaan Kerja. d). Rekapitulasi Rencana Penggunaan Dana. e). Berita Acara Pembayaran Tahap I f). Kuitansi dengan dibubuhi materai sebesar Rp 6.000,00 2). SPP LS tahap II sebesar 50% dapat diajukan, apabila prestasi pekerjaan telah mencapai 40% dari nilai SP3 dengan dilampiri: a). Kuitansi dengan dibubuhi materai sebesar Rp 6.000,00. b). Berita Acara Pembayaran Tahap II. c). Berita Acara Prestasi Hasil Pekerjaan. d). Laporan Kemajuan Pelaksanaan Hasil Pekerjaan yang telah diverifikasi oleh Ketua FAD.

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

3). SPP LS Tahap III sebesar 10% dapat diajukan, apabila prestasi pekerjaan mencapai 100% dari nilai SP3 dengan dilampiri: a). Kuitansi dengan dibubuhi materai sebesar Rp 6.000,00. b). Berita Acara Pembayaran Tahap III. c). Berita Acara Prestasi Hasil Pekerjaan. d). Laporan Kemajuan Pelaksanaan Hasil Pekerjaan yang telah diverifikasi oleh Ketua FAD. e). Berita Acara Serah Terima Pekerjaan. 15. Pelaksanaan Investasi Desa. Kegiatan P4MI merupakan program pemberdayaan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan harus swakelola masyarakat desa. Pengurus KID harus mulai belajar merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil kegiatan investasi desa. Kegiatan tidak boleh di sub kontrakan. Pengadaan untuk investasi desa menjadi tanggung jawab sepenuhnya KID. 16. Pengadministrasian dan Pembukuan. Bendahara KID mempunyai tanggung jawab penuh dalam mencatat semua transaksi uang masuk-keluar, sementara sekretaris membantu dalam penertiban administrasi. Pengurus KID harus transparan dalam pengelolaan keuangan. Pengurus KID wajib memasang Format 1 dan 2 (tentang informasi kemajuan fisik dan keuangan kegiatan P4MI di masing-masing desa terkait) di papan informasi. Beberapa dokumen yang perlu diarsipkan oleh pengurus KID, yaitu : dokumen perencanaan beserta revisinya (proposal); hasil notulen rapat; berita acara musyawarah desa, daftar hadir pertemuan; pembukuan (seperti: buku kas tunai, buku bank; buku catatan swadaya); dokumen SP3 beserta lampirannya; copyan SPM; dokumen penarikan dana; dan dokumen photo ( 0 %, 50 % dan 100 %). Disamping itu, pengurus KID perlu mempersiapkan diantaranya : buku surat masuk dan surat keluar; buku tamu; daftar hadir pengurus KID dan FD; papan struktur organisasi; papan informasi dan hal lainnya yang dianggap penting oleh KID dan masyarakat sekitarnya. 17. Pelaporan. Pengurus KID harus membuat laporan bulanan kemajuan fisik dan kemajuan penyerapan dana serta informasi lainnya. Laporan disiapkan oleh sekretaris KID, ditandatangani oleh Ketua KID dan diketahui Fasilitator Desa untuk di kirim ke PIU dengan tembusan Kepala Desa dan Camat. 18. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Investasi Desa. Agar pemanfaatan investasi desa berkelanjutan, maka kegiatan sarana fisik sangat perlu untuk memperhatikan perencanaan pemeliharaan yang dapat disepakati para pemanfaat. Tindak lanjut pemeliharaan perlu ada kesepakatan yang jelas (tertulis) dari para pemanfaat dan perlu ada sangsi secara tertulis. Hal ini untuk menjamin dan dapat dijadikan sebagai salah satu syarat utama dana investasi desa dicairkan. Sementara untuk keberlanjutan investasi desa yang non fisik, maka perlu penggalian kebutuhan yang betul-betul menyentuh kebutuhan petani dan dapat ditindak lanjuti.

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

e. Prinsip Kerja Komisi Investasi Desa Prinsip kerja KID dalam melaksanakan kegiatan investasi desa mulai dari persiapan hingga pelaksanaan harus dilakukan berdasarkan : 1. Demokratis dalam hal pemilihan anggota dan ketua KID dan juga dalam proses pengambilan keputusan, 2. Transparansi dalam pengelolaan dana investasi desa. Dana investasi desa bukan milik anggota KID, tetapi merupakan dana aset masyarakat desa. 3. Dapat dipercaya (Credible) dalam hal penyelenggaraan dana investasi desa. 4. Dapat Dipertanggung jawabkan (Accountable) dan 5. Sesuai ketentuan dan peraturan kegiatan P4MI. III. PENUTUP Panduan sosialisasi kegiatan Program Peningkatan Investasi Desa (P4MI) di Kabupaten Donggala ini disusun untuk keperluan pelaksanaan dalam persiapan pemilihan calon lokasi. Panduan ini disusun bersama para anggota PIU P4MI Kabupaten Donggala. Diharapkan dengan adanya buku panduan sosialisasi ini akan mempermudah para pihak pengelola program P4MI dalam mensosialisasikan programnya dan antara calon lokasi yang satu dengan yang lainnya memiliki persepsi yang sama tentang pelaksanaan kegiatan P4MI di Kabupaten Donggala. Sebelum ditetapkan, buku panduan sosialisasi ini dirumuskan dulu dalam rapat koordinasi PIU guna menyamakan persepsi tentang kegiatan P4MI yang penjelasannya dituangkan dalam buku panduan ini. Buku panduan ini dapat diselesaikan atas masukan dari para anggota PIU dan pihak terkait lainnya. Untuk itu pada kesempatan ini, perkenankanlah saya selaku penanggung jawab kegiatan mengucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan buku panduan ini.

Penanggung Jawab Kegiatan,

Ir. Dahli Masahuri NIP. 570 011 832

Panduan Sosialisasi P4MI- Donggala

10

Anda mungkin juga menyukai