Anda di halaman 1dari 2

Personal Development Action Plan Name Aim,

: Yayan Kusmana / 3AEA / 209 135 022 Belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin Belajar bagaimana menjadi seorang yang dipimpin Date : minggu 1,2,3

Objective

Kita belajar mengenai mutu atau kualitas. Saat itu diambil beberapa contoh diantaranya :
Hp esia cahya dan Hp nokia Rifqi. Dari segi kualitas fitur Hp rifqi memiliki fitur serba ada, sedangkan cahya hanya sms, telephone, dan sebagainya. Tapi dari segi daya tahan baterenya, Hp cahya dapat bertahan hingga 2 hari, sedangkan Hp Rifqi hanya setengah hari. Balpoint dengan Spidol white Board Disini kita membandingkan manakah produk yeng lebih bermutu, apakah spidol atau ballpoint. Tentunya sebelum menjawab kita bertanya dahulu, kita akan menulis dimana, apakah di buku atau di white board, yang nantinya kita dapat menentukan mana yang lebih bermutu. Ballpoint tutup dengan ballpoint pegas Mana yang lebih bermutu, jawabannya tentunya siapa pemakainya dan tergantung kenyamanan si pemakai. Jawaban dari di atas tentunya yang lebih bermutu tergantung dengan kebutuhan konsumen, seperti halnya Hp cahya dan Rifqi memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Ketika ditanya antara ballpoint dan spidol, apabila medianya buku, tentunya ballpoint yang lebih bermutu, namun apabila medianya white board, spidollah yang lebih bermutu. Antara ballpoint tutup dan pegas, yang lebih bermutu tergantung kesenangan pengguna, mana yang lebih nyaman dipakai.

GAME
Mengangkat sebatang pipa oleh 12 orang menggunakan telunjuk. Disini kita belajar mengkoordinasi siapa yang menjadi pemimpin dan belajar untuk saling menerima pendapat untuk melaksanakan misi tersebut. Semakin banyak kuantitas anggota, maka semakin sulit kita mengaturnya karena kualitas setiap anggota berbeda. Ada yang cenderung diam, ada yang terlalu banyak bicara. Nah disinilah tugas pemimpin memanfaatkan kualitas dan kuantitas anggotanya agar bernilai positif dan satu tujuan. THINK TO BE THE WINNER Mengangkat sebatang pipa oleh 5 orang. Game disini hampir sama dengan yang pertama namun yang dituntut adalah kecerdasan dalam memanajemen sumberdaya dan metoda. Apapun boleh dilakukan asalkan tidak menyalahi aturan. Namun yang terjadi adalah kita hanya memikirkan menang, tanpa memikirkan metoda yang paling aktif dan efisien. Jembatan kayu. Disini kita belajar untuk cekatan, saling membantu antar teman dalam

mencapai tujuan. Itulah INTERDEVENDENCE. Kita tidak biasa meraih kesuksesan sendiri, oleh sebab itu harus dilakukan bersama-sama. Melempar panah. Pada game 1, kita harus melempar panah setiap orang memiliki jatah 3 kali, yang di dapat dari akhir game adalah bagaimana kita mampu mengukur kemampuan anggota kita dalam melaksanakan produksinya, mungkin harus bermodal nekad, tapi yang logis tentunya, sesuai dengan analisis kemungkinan yang terjadi. Pada game ke 2, kita menggukakan nilai pada setiap panah yang menempel, yang saya rasakan seperti gambling. Yang banyak menempelkan busurnya belum tentu memiliki nilai lebih besar dari pada yang Cuma sekali atau dua kali busurnya menempel.

Dari semua game ini pada intinya kita sedang menerapkan the 7 habits. 1. Menjadi pro aktif, saling mengeluarkan ide cemerlang. 2. Begin with the end in mind, kita harus punya misi dan tujuan, apa yang ingin kita raih dari apa yang kita lakukan. 3. Put first, think first, pikirkan apa yang akan kita lakukan sebelum bertindak. 4. Think Win-Win, kita harus berpikir menang, jangan pesismis, agar motivasi kita terpacu. 5. Ber empati, dalam berkelompok, seorang pemimpin haruslah mengerti akan kebutuhan dan pendapat anggotanya, jika kita sukses dalam melakukan suatu usaha, cobalah rayakan, agar memotivasi dan agar anggota merasa diperhatikan. 6. Synergy, harus ada kesepemikiran ketika melakukan misi. 7. Sharpening the saw, mengasah kemampuan dalam bidang yang di jalalani, terus mencoba, mencoba, dan mencoba. Pada perkuliahan ini saya belajar mengenai organisasi, kepemimpinan, terutama prinsip 7 habits, dengan metoda game, mungkin berbeda dengan umumnya, tapi setidaknya kita selain belajar mengenai teorinya, juga aplikasinya. Kita juga belajar bagaimana membuat histogram dari menembak busur panah, walaupun nilai angkanya kurang bagus. Name : Yayan Kusmana / 3AEA / 209135022 Agreed with Tutor/Manager/Mentor Name : Dindin Sulaeman Date Date 13-04-2012

Anda mungkin juga menyukai